Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan yang tulus
“ Apa ada yang membuatmu begitu senang sampai kamu tersenyum sambil berjalan seperti itu? “ Tanya Zayn yang tidak terlalu suka Zevana terlihat begitu senang setelah turun dari mobil Febian.
Zevana mengerutkan keningnya, hari masih sangat pagi dan Zayn sudah mulai membuatnya sedikit kesal dengan pertanyaan dan juga raut wajahnya yang sudah terlihat begitu menyebalkan.
Zayn terus saja menatap Zevana dengan tatapan yang menusuk seolah dia tidak menyukai keberadaan Zevana, padahal, Zayn hanya tidak suka dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Zevana setelah turun dari mobil Febian.
“ Kenapa kamu melihat ku seperti itu? Apa kamu sangat membenciku sampai kamu melihatku dengan tatapan seperti itu? “ Tanyanya kesal.
“ Aku tidak membencimu, sejak pertemuan pertama kita sampai sekarang, aku tidak pernah benar-benar membencimu. “
“ Lalu? “
“ Aku menyukaimu. “ Ungkapnya.
Kedua mata Zevana langsung terbelalak dengan begitu lebarnya, mulutnya bahkan sampai menganga mendengar pengakuan tidak terduga dari Zayn.
“ Zayn!!! Berhenti bermain-main denganku!! Apa kamu belum cukup selama ini mempermainkan perasaanku? Jangan menggunakan lelucon macam itu untuk menggangguku. Aku tidak akan terpengaruh!! “ Bentak Zevana lalu kemudian ia berjalan melewati Zayn begitu saja.
Zayn memutar kedua bola matanya seolah ia begitu kesal dengan apa yang baru saja dikatakan Zevana. Lalu Zayn berbalik dan kemudian ia mengejar Zevana dan meraih pergelangan tangan Zevana.
“ Aku serius, aku tidak main-main, dan ini bukan lelucon seperti katamu.!! “ Zayn meninggikan suaranya sambil menggenggam pergelangan tangan Zevana.
Sementara Zevana, ia bahkan tidak berbalik dan tidak ingin melihat ke arah Zayn untuk saat ini, Zevana langsung menghempaskan tangan Zayn dan ia kembali berjalan dan masuk ke dalam kelasnya.
Zevana duduk di bangkunya dengan tatapan kosong, ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang baru saja di dengarnya.
Dan saat Zayn masuk ke dalam kelasnya, Zevana langsung melipat kedua tangannya di atas meja, kemudian ia menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya itu.
“ Ze…” Panggil Zayn sambil menyentuh bahu Zevana.
Namun Zevana sama sekali tidak memperdulikannya dan hanya mengabaikan Zayn.
“ Tolong pikirkan apa yang baru saja aku katakan, aku serius, dan kali ini aku janji, aku tidak akan menyakitimu. “ Ucapnya lalu duduk di bangkunya yang berada tepat di belakang bangku Zevana.
…..
Selama jam pelajaran, Zevana bahkan sampai tidak fokus, ia masih terbayang dengan perkataan Zayn. Dan Zayn, ia juga tidak bisa fokus karena selama jam pelajaran Zayn hanya menatap punggung Zevana tanpa berkedip.
Sementara Dandy, dari bangkunya yang cukup jauh, ia bisa melihat jika Zayn selalu saja memusatkan pandangannya pada Zevana, Dandy sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya dan ia juga menghela nafasnya panjang saat melihat Zayn yang terus saja menatap punggung Zevana dari belakang.
“ Zayn…Zayn…kalau sudah seperti ini, aku bahkan tidak bisa membantumu, apalagi Ze dan kak Bian sudah memiliki hubungan, kamu benar-benar terlambat Zayn. “ Gumam Dandy sambil melihat ke arah Zayn dari kejauhan.
*****
Jam istirahat.
Ayna dan teman-temannya yang sudah sangat penasaran dengan hubungan antara Zevana dan Febian itu sudah menunggu Zevana di depan kelasnya, mereka juga terus saja mengamati dari luar jendela kelas Zevana.
“ Ze, Zayn, kantin? “ Ajak Dandy.
Dan Zevana, ia hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya yang sudah ia lipat di atas mejanya itu.
“ Zayn? “
“ Kamu saja Dy, aku mau di kelas aja. “ Jawab Zayn yang juga ingin berada di kelas bersama dengan Zevana.
Lalu Dandy pun keluar dari kelasnya dan berjalan seorang diri menuju kantin. Sementara Ayna, dia masih setia menunggu Zevana keluar dari dalam kelasnya bersama kedua temannya itu.
“ Sedang apa kalian disini? “ Tanya Dandy yang memergoki Ayna dengan teman-temannya saat ini.
“ Ah…tidak, aku hanya sedang ingin duduk-duduk disini, kenapa? Bukankah ini tempat umum? “ Jawabnya beralasan.
Lalu Dandy pergi begitu saja tanpa rasa curiga sedikitpun, sementara Zevana dan zayn, mereka masih berada di dalam kelas.
Zevana yang mengetahui Zayn yang masih berada di dalam kelas itu pun langsung beranjak dari duduknya dan berniat ingin pergi untuk mencari udara segar di luar.
“ Mau kemana? “ Tanya Zayn saat melihat Zevana yang baru saja beranjak dari duduknya.
Zevana tidak menjawabnya dan hanya mengabaikan apa yang Zayn tanyakan padanya. Ia bahkan tidak melihat ke arah Zayn sama sekali.
“ Ze…tunggu…”
Zayn beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Zevana sehingga Zevana menghentikan langkahnya.
Zevana pun berbalik, “ Apa lagi? Aku tidak ingin berbicara denganmu. “ Ucapnya masam.
“ Ze…apa tidak bisa kamu memberiku satu kesempatan? Aku tahu, hubunganmu dengan kak Bian pasti tidak sungguh-sungguh kan? Kamu hanya menggunakan kak Bian sebagai pelampiasan mu saja kan? “
Setelah mendengar apa yang baru saja Zayn katakan, Zevana langsung menghempaskan tangan Zayn dari tangannya. Kemudian ia menatap wajah Zayn dengan tatapan yang penuh rasa kesal dan juga amarah sampai garis matanya memerah.
“ Zayn…dengar baik-baik…jika itu yang kamu pikirkan tentang hubunganku dengan kak Bian, kamu salah, aku benar-benar memberikan perasaanku dengan tulus pada kak Bina, dan aku sadar, perasaan kak Bian padaku jauh lebih tulus, karena hal itu juga, aku merasa jika kak Bian memang pria yang baik dan pantas menjadi pasanganku. Sepertinya penjelasanku sudah cukup jelas, dan aku mohon, jangan pernah berpikir untuk kembali membuatku menyukaimu, itu hanya masa laluku, dan aku sudah putuskan untuk mengubur perasaanku padamu. “ Jelas Zevana lalu berjalan pergi meninggalkan Zayn yang masih berdiri mematung sambil tampak begitu tercengang dengan penjelasan dari Zevana barusan.
Sementara Ayna, ia mendengar apa yang Zevana katakan pada Zayn, ia juga terlihat begitu terkejut sampai mengepalkan kedua tangannya, Ayna begitu kesal karena ternyata Zevana sudah mendahuluinya dan sudah mendapatkan Febian sebelum dirinya berhasil merebut hati Febian.
|| Sial, ternyata hubungan wanita cupu itu dengan kak Bian jauh lebih serius dari dugaanku, aku tidak bisa membiarkannya. || Batin Ayna.
Dan saat Zevana keluar dari kelasnya, Ayna langsung menarik tangan Zevana dengan begitu kasar dan kemudian menghempaskan nya sampai Zevana hampir terjatuh.
“ Ayna!! Kamu?? Apa-apaan kamu? “ Bentak Zevana dengan wajah yang sudah sangat terkejut karena dirinya hampir saja terjatuh.
“ Jauhi Febian!! Akhiri hubunganmu dengannya!! “ Bentak Ayna.
Zevana pun tersenyum menyeringai setelah mendengar apa yang baru saja di katakan Ayna. Baginya ucapan Ayna barusan sangatlah konyol dan terdengar sangat lucu hingga Zevana harus menahan tawanya saat ini.
Sementara Ayna, ia terlihat heran ketika Zevana tersenyum menyeringai lalu mencoba untuk menahan tawanya, Ayna kembali mengepalkan tangannya dan saat ia ingin menampar wajah Zevana yang sudah tampak meremehkannya. Zevana dengan segera meraih tangan Ayna lalu kembali menghempaskannya dengan begitu kasar.
“ Jangan berani-beraninya kamu menyentuh wajahku, dan ingat, siapa dirimu? Kamu bukan tandinganku Ayna, aku tidak akan tinggal diam kalau sampai kamu menyakitiku. “ Ancam Zevana sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Ayna.
“ Brengs*k!!! Berani sekali kamu!!! “ Bentak Steffi sambil mendorong bahu Zevana agar Zevana menjauh dari Ayna.
“ Steffi, Ayla…sebenarnya kalian itu apa? Kacung? Apa Ayna menggaji kalian sampai kalian membelanya mati-matian? Dia hanya memanfaatkan kalian semua, dan lihat saja, kalau dia sudah tidak membutuhkan kalian lagi, dia pasti akan membuang kalian semua. Dan kalian tahu? Kalian saat ini terlihat lebih menyedihkan dibandingkan dengan Ayna. “ Ucap Zevana lalu kemudian berlalu pergi begitu saja.
Zevana kali ini benar-benar dalam suasana hati yang sangat buruk karena Zayn, dan ketika Ayna dan teman-temannya mencoba untuk mencari gara-gara dengannya, akhirnya Zevana pun melampiaskan semua kekesalannya itu pada Ayna dan teman-temannya.
Ayna, dan kedua temannya itu sampai terbengong dengan sikap Zevana yang tiba-tiba menjadi begitu arogan dan kata-katanya juga terdengar begitu tajam sampai mereka semua tercengang.
“ Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba-tiba memiliki keberanian seperti itu? Ay, Ze sudah di luar batas, kita harus memberinya pelajaran. “ Ucap Ayla kesal.
“ Kalian tenang saja, aku sedang memikirkannya, dia akan menyesal karena berani mengatakan hal-hal seperti itu padaku, tunggu saja Ze, aku pasti akan menemukan kelemahanmu. “ Ayna terlihat sangat kesal dan juga geram karena sikap berani Zevana.Dia bahkan ingin kembali berusaha dengan keras untuk segera mencari tahu kelemahan Zevana.
*****
Sepulang sekolah.
Febian sudah menunggu Zevana tepat di depan gerbang sekolahnya, dan Zevana, ia juga sudah bisa melihat mobil Febian yang sudah terparkir di depan gerbang sekolahnya itu, Zevana langsung berjalan menghampiri mobil Febian dan kemudian ia segera masuk ke dalam mobilnya.
“ Nggak lama kan kak? “ Tanyanya sambil mengenakan seatbelt nya.
“ Nggak kok, Ze, apa nenek sudah memberitahumu? “ Tanya Febian tiba-tiba.
“ Memberitahu?Memberitahu apa? “
“ Malam ini nenek meminta kita untuk datang ke rumahnya, aku kira kamu sudah mengetahuinya. “
“ Tidak, nenek bahkan tidak pernah mengirimiku pesan, mungkin dia hanya mengatakannya pada kak Bian, dan berharap kalau kak Bian akan memberitahu ku. “
“ Kenapa begitu? “
Febian bertanya sambil mengerutkan dahinya hingga kedua alisnya hampir bertautan.
“ Hubunganku dan nenek selama ini tidak baik, aku dengar karena nenek menginginkan cucu tunggal, dan aku tiba-tiba lahir, jadi selama ini nenek tidak pernah menyukaiku, dan belum lama ini nenek mungkin mulai membuka hatinya dan mau mengakui ku sebagai cucunya, tapi menurutku, semua karena kak Bian, karena kak Bian menyukaiku. “ Jelas Zevana dengan santainya dan terlihat seperti tidak ada beban di dalam dirinya.
“ Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu baru cerita Ze? “
Febian terlihat khawatir dan ia juga memikirkan bagaimana perasaan Zevana selama ini, ini pasti sangat tidak mudah bagi Zevana,tapi dengan sikap Zevana yang terlihat baik-baik saja, itu membuat Febian merasa semakin mengkhawatirkan perasaan Zevana saat ini.
“ Ya, aku baik-baik saja, ini sudah menjadi hal yang biasa untukku, dan aku tidak pernah merasa sakit hati pada nenek, malah sekarang aku bersyukur karena nenek masih mau mengakui ku, ya walaupun aku tahu itu semua karena kak Bian. “ Jawabnya diiringi senyuman samar nya.
Febian hanya bisa menatap Zevana dengan tatapan kagumnya, ia benar-benar sangat mengagumi ketegaran hati Zevana, lalu Febian meraih tangan Zevana dan kemudian menggenggamnya. Setelah itu ia dengan segera menyalakan mesin mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya menuju rumah Zevana.
*****
Rumah Zevana.
Febian dan Zevana masuk ke dalam rumah Zevana, mereka langsung menuju ruang tengah dan di ruang tengah juga ternyata sudah ada Sania dan juga Langga.
“ Ma…pa…tumben kalian sudah pulang.? “ Sapa Zevana lalu kemudian mencium tangan papa dan mama nya.
Febian juga mengikuti Zevana dan juga mencium tangan kedua orang tua Zevana.
“ Iya sayang, mama sama papa mau ada acara pertemuan nanti malam di rumah nya keluarga pak Roberta, ada yang harus kita bahas. Kalian mau kemana? Dari terawangan mama, sepertinya Febian mau menunggumu berdandan dan bersiap-siap. “ Jawab Sania lalu kemudian lanjut bertanya pada Zevana.
“ Ah itu ma, nenek mau mengajak kita berdua makan malam di rumahnya, sebenarnya nenek hanya memberitahu kak Bian, dan kak Bian memberitahu ku, tapi tidak apa-apa, walau seperti itu aku sudah sangat senang. “ Jawabnya diiringi senyuman yang sudah mengembang.
Sania dan Langga hanya bisa tersenyum simpul lalu mereka berdua bergantian membelai lembut rambut putrinya itu.
“ Bian, tolong jaga Ze baik-baik ya, om sama tante percayakan Ze sama kamu. “ Pesan Langga pada Febian karena ia begitu mengkhawatirkan Zevana, terlebih lagi putri bungsunya itu akan makan malam dengan Syarah tanpa dampingan dari mereka berdua.
“ Om tenang saja, Ze akan baik-baik saja om, tante, saya akan menjaganya dengan amat sangat baik. “ Jawab Febian dengan sangat percaya diri.
“ Kak Bian berlebihan sekali. “
Zevana yang mendengarnya pun tampak tersipu malu lalu ia menepuk lengan tangan Febian. Dan Zevana pun langsung pergi meninggalkan ruang tengah dan dengan segera menuju kamarnya untuk mandi dan kemudian berdandan.