NovelToon NovelToon
Throwback Memories

Throwback Memories

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Persahabatan / Romansa / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adsetian

Sandra, gadis yang terbangun dari tidur panjangnya selama 2 tahun dan kini terbebas dari pengasingan selama 5 tahun.

Baru saja kemarin ia bertemu dengan teman teman kuliahnya, namun sekarang ia bahkan tidak mengenali tempat yang ia tinggali selama ini. Dunia seakan telah berubah, Alat-alat canggih yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, anak kecil yang kini sudah memiliki smartphone masing-masing, dan cahaya gemerlap malam dari lampu-lampu yang memenuhi jalan ditengah kota serta Gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapannya.

Seberapa jauh ia tertinggal selama ini? dari sahabat-sahabat bodohnya, dan dari orang-orang yang selalu ada di keseharian Sandra saat itu. Apakah sandra masih dapat bertemu dengan mereka, apakah mereka masih menerima sandra setelah semua yang sandra lakukan kepada mereka.

Pikirannya berkecamuk memikirkan hal-hal yang telah ia lewati begitu saja.

‘Biarlah semua berlalu, kini ia harus memulai lembaran yang baru, orang-orang baru dan dunia ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adsetian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19 - Kenangan

Sandra berjalan keluar apartemennya, ia merasa suntuk di apartemen, hanya satu tujuan sandra saat ini. Dengan menggunakan ojek online dia pergi ke sebuah tempat yang sangat berkesan baginya dulu, ya... dulu.

Sesampainya ia di tempat tujuan dia mesara ragu untuk masuk ke dalam tempat itu.

Rengginang cafe tercetak jelas di depan bangunan tersebut. Dengan pelan sandra memasuki cafe tersebut, sesekali ia sambil mengingat kenangan masa lalunya saat bersama sahabat-sahabat konyolnya, dan juga saat terakhir ia melihat dan bercengkrama bersama sahabat-sahabatnya.

Sandra melihat ke dalam cafe yang kini dekorasinya telah berubah, seperti susunan meja dan desain gambar yang baru pada dinding cafe tersebut. Kini sudah tak ada lagi meja dan kursi di pojokan tempat ia dan teman-temannya berkumpul.

Sandra merasa hatinya sakit, kini sudah tak seperti dulu lagi. Kini ia sudah tak bersama dengan sahat-sahabat konyolnya lagi, kini sudah tak ada lagi teriakan gaje Reyhan yang mencari-cari skincarenya, tak ada lagi celotehan bodoh Boni yang ia kutip dari film yang mereka tonton, tak ada lagi nathan yang kesal akibat kalah bermain game, kini sandra hanya sendiri, sendiri, dan sendiri.

Tak sanggup mengingat hal-hal indah yang ia lewati bersama sahabat-sahabatnya, sandra pergi meninggalkan cafe dengan berjalan kaki menyusuri trotoar yang berdebu. Di lihanya anak anak yang sedang berlari-larian, para muda mudi yang sedang asik memadu kasih, beberapa kelompok wanita yang sedang asik bergosip, sandra hanya melihat dan berjalan dengan pelan.

Di hari yang sangat cerah namun panas tersebut, sandra tenggelam dalam kesendiriannya dan lamunan-lamunan yang ada di pikirannya, dan tanpa ia sadari bahwa sedari tadi ada seorang yang mengikutinya dalam diam.

***

Boni baru saja pulang dari pertemuannya dengan beberapa colleague nya, di tengah cuaca hari yang panas baginya, boni pergi ke cafe rengginang untuk membeli minum. Tepat saat ia sedang memesan, ia mendapati seorang wanita yang berjalan pelan dengan wajah sedihnya berdiri di ambang pintu, sandra.

Sudah 5 menit sandra berdiri di ambang pintu dan boni bahkan sudah mendapatkan pesanannya bahkan ia membeli kopi kesukaan sandra. Entah apa yang di pikirkan boni sampai-sampai ia mebelikan sandra kopi kesukaanya bahkan boni menunggu sandra yang masih berdiri di ambang pintu hingga masuk ke dalam, namun yang ia lihat sandra hanya mengedarkan pandagannya menjuruh keseluruh café.

Tak kunjung masuk, boni berdiri untuk menarik sandra dan duduk bersamanya, namu sandra justru keluar dan membuat boni ikut mengekori sandra sambil membawa 2 kopi di tangannya

‘apa sih yang lagi di lakuin sandra?’ pikir boni,

‘apa segitu kacaunya sandra sampe-sampe dia kaya gini’ tambahnya.

Sungguh boni tidak membenci sandra, ia hanya merasa masih kesal atas kepergian sandra secara mendakan dan hilang bak di telan bumi, saat itu sudah berbagai cara ia lakukan untuk mencari sandra tentu saja dengan bantuan reyhan, mengingat saat itu nathan sangat terpukul akan kepergian sandra, namun semua itu sia-sia.

Banyak desas desus yang mengatakan bahwa sandra telah menikah dengan pria lain, bahkan mati bunuh diri, dan tentu saja boni dan yang lain tidak percanya dengan kabar burung tersebut. kini nathan sudah mulai kembali dengan kehidupannya meskipun tidak seceria dulu, namun tiba-tiba sandra hadir kembali dalam kehidupan mereka begitu saja dan membuat jalan mereka kini terombang ambing kembali.

Masih mengekori sandra, boni dengan langkah pelan memperhatikan punggung sandra yang terlihat lemah. Ingin rasanya boni memanggil dan memeluk sandra, namun ia tidak berani melakukan itu, karna ia tau perasaan nathan masih lah sama.

Boni tidak mencintai sandra, hanya saja ia menyayangi sandra seperti menyayangi seorang adik baginya. Dan sandra merupakan sahabat yang sangat berharga bagi boni, dan ia sungguh tak ingin membuat sandra kecewa dengan perkataannya saat itu. Namun tetap saja ia juga menghargai perasaan nathan yang sangat rapuh.

Tiba-tiba sandra duduk di bangku panjang di taman, boni tau pasti sandra sangat kepanasan dan haus, tanpa aba-aba boni duduk di sebelah sandra dan memberikan es kopi yang ia beli tadi kepada sandra.

“sendirian aja neng?” ucap boni dan membuat sandra terkejut.

“eh, boni. Ngapain lo disini” tanya sandra heran tanpa mengambil es yang boni pegang yang jelas-jelas boni tawarkan kepadanya.

“pegel nih tangan gue” ucap boni protes dengan mengarahkan es kopi tersebut yang terpaksa sandra ambil

“makasih” ucap sandra canggung

“hemmm” jawab boni malas.

“lo belom jawab pertanyaan gue” sela sandra di saat boni sedang asik meminum es kopi miliknya,

“gue tadi dari cafe rengginang, terus liat lo yang nggak masuk-masuk terus malah pergi, jadi gue ngikutin lo. Bahkan mobil gue masih di cafe rengginang, gue takut aja lo kesambet jin penghuni cafe rengginang lagi” jawab boni panjang lebar yang membuat sandra sedikit tertawa mengingat kejadian itu.

“haha... lo masih inget aja sama kejadian itu” ucap sandra

“nggak akan mungkin gue lupain hari itu, hari dimana untuk terakhir kalinya gue ngeliat sahabat yang udah gue anggep sodara sendiri” tutur boni yang membuat sandra merasa bersalah.

Sungguh ini semua bukanlah salah sandra, tapi ini semua merupakan takdir yang telah dan harus ia jalani, namun dengan bodohnya sandra tetaplah merasa bahwa takdir ini merupakan kesalahannya yang ia perbuat 5 tahun lalu.

“gue minta maaf” ucap sandra pelan menahan tangis.

“maaf buat kesalahan gue yang udah gue perbuat, gue yang udah bikin persahabatan kita pecah” tambah sandra.

Boni tidak dapat membalas ucapan sandra, karna jujur saja ia memang menyayangi sahabatnya ini, tapi ia juga masih memiliki rasa benci dan kesal terhadap sandra.

Tak ada percakapan di antara mereka berdua, mereka hanya asik menikmati senja yang mulai datang menghampiri, cahaya kuning kemerahan yang menyinari mereka terasa begitu hangat. Tak ada suara di antara mereka, mereka hanya menikmati kebersamaan ini, kesunyian senja yang di lalui bersama hingga menjelang malam.

boni bangkit dari kursinya dan menyuruh sandra untuk tetap di taman,

“tunggu di sini, gue mau ambil mobil gue dulu” ucap boni lalu pergi meninggalkan sandra.

sandra yang tak ingin pulang bersama boni ia berjalan menyusuri trotoar menuju apartemen, entah apa yang di pikirkannya, jarak antara apartemen dan taman itu sangatlah jauh. Sekitar 30 menit berjalan kaki, sebuah mobil hitam berhenti di samping sandra.

“lo budeg ya? Gue udah suruh lo tunggu di taman, bukan jalan kaki” ucap boni marah, sandra tidak membalas ucapan boni ia hanya memandangi wajah boni dengan sendu.

“naik” ucap boni dan sandra masih tak bergeming berdiam diri di tempatnya.

“masuk sendiri, atau gue yang seter lo buat masuk ke dalem?” ancam boni.

mendengar ancaman terseut sandra segera memasuki mobil tersebut. Dan mereka pun kembali ke apartemen dengan kesunyian yang menemani.

1
aurel
semangat thorr, yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
Adsetian: iya.. okey
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kok bisa, hibernasi selama itu
Adsetian: Dia mau jadi princess aurora kak, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!