NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Orang Kaya

Suamiku Ternyata Orang Kaya

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Atikah syarif

Brakkk..!!
Suara sesuatu yang bertabrakan.
Ternyata Soraya tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan membawa barang didepan nya.
"Maaf, maaf saya tidak sengaja" Ucap Soraya pada seorang pemuda yang tadi ditabrak nya.

"Makanya, kalau tidak bisa bawa motor, lebih baik tidak usah! Lihat, barang-barang saya jadi rusak kan" Jawab Danu sang pemuda.

"Saya kan, sudah minta maaf. Sini biar saya bantu" Ucap Soraya, menawarkan membantu memunguti barang-barang yang berceceran.

"Tidak usah, saya bisa sendiri" Jawab Danu. Sambil mengumpulkan barangnya yang sebagian sudah tidak berbentuk lagi.

Apa mungkin mereka bisa bertemu lagi dan berjodoh???
Atau memang mereka tidak akan bertemu???

Bagaimana kelanjutan kisahnya... Yuk ikuti terus kisah nya Danu dan Soraya .....

Jangan lupa pollow juga akun Author ya 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikah syarif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepanikan Rina dan Lulu

Mama Rena yang menyadari bahwa Soraya menangis langsung memeluknya. Seketika tangis Soraya pecah dalam pelukan Mama Rena.

"Kenapa kamu menangis?" tanya Mama Rena sambil mengusap punggung Soraya yang sedang bergetar.

Soraya tidak menjawab ucapan Mama Rena, dia hanya menangis dan semakin mengeratkan pelukan nya dipinggang Mama Rena.

"Tidak apa-apa, semua pasti baik-baik saja. Ada Mama disini" ucap Mama Rena menenangkan Soraya.

Setelah beberapa saat tangisan Soraya mulai merasa, Mama Rena lalu mengurai pelukannya dan menatap manik mata sayu Soraya. Lalu mengusap air matanya yang ada dipipinya.

"Mama ingin melihat kamu senyum. Apa bisa memberikannya?" tanya Mama Rena sambil mengusap pipi Soraya.

Soraya mengangguk dan tersenyum samar mendengar ucapan Mama Rena yang bisa menenangkan dan bisa mengobati rasa rindunya pada Ibu kandungnya.

"Kalo boleh tau, apa yang membuat kamu menangis? Apa kamu tidak terima Mama memarahi Danu, hmm?" tanya Mama Rena sambil menggodanya juga.

"Bukan seperti itu nyonya" jawab Soraya.

"Eits, kenapa Nyonya? Panggil Mama saja, sama seperti Danu juga. Oke" ucap Mama Rena mengingatkan Soraya supaya jangan memanggilnya dengan sebutan Nyonya. Tapi harus Mama.

"Apa tidak masalah? Saya bukanlah siapa-siapa, saya merasa tidak sopan memanggil dengan cara seperti itu. Apa lagi anda baru bertemu dan mengenal saya" jelas Soraya merasa tidak enak.

"Tidak apa, saya malah sangat senang bisa memiliki seorang anak perempuan. Dari pada anak laki-laki yang sikapnya sudah kaya papan triplek" gerutu Mama Rena menyindir putranya.

Danu dan Tuan Wijaya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah wanita kesayangan mereka menjelekjelekan putranya sendiri didepan orang lain. Seorang gadis pula.

Soraya hanya tersenyum saja melihat Mama Rena yang menjelekjelekan Danu yang notaben nya putra kandungnya sendiri.

"Kamu belum menjawab pertanyaan Mama" tanya Mama Rena lagi mengulangi pertanyaan yang tadi.

"Aku, aku mengingat Ibu kandungku. Yang entah dimana dan siapa orangnya, sejak kecil aku berada dipanti. Jadi jangankan bisa melihat wajahnya, namanya saja tidak tau. Makanya saat melihat Ma... Mama sedang berinteraksi dengan Pak danu" jelas Soraya.

Mama Rena yang mendengarnya langsung berkaca-kaca. Ternyata masih saja ada orang tua yang tega menelantarkan anaknya, bahkan ada juga yang tidak segan membunuh dan membuangnya.

"Kamu wanita yang tangguh sayang. Mama sampai tidak bisa berkata-kata mendengarkan penjelasan kamu. Apa kamu tinggal disini sendiri?" tanya Mama Rena sambil mengusap pipi Soraya dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.

"Nggak Ma, aku disini tinggal dengan sahabat aku sejak kecil. Bahkan kami berdua sudah seperti saudara, kami berdua sudah melewati susah dan senang bersama-sama. Kemana-mana juga pasti berdua, kami sama-sama dibesarkan dipanti yang sama. Makanya kami sangat dekat" jelas Soraya mengenang masa-masa bersama dengan sahabatnya.

"Tapi jika kalian selalu bersama kenapa dia belum datang kemari? Bukankah sekarang sudah waktunya semua kariawan pabrik pulang" tanya Mama Rena.

Soraya baru menyadarinya, kenapa dia bisa lupa akan hal itu. Tapi dia juga baru menyadari jika tas yang biasa dia bawa-bawa kemana saja tidak ada dimanapun. Dia lalu melihat kearah Danu yang sedang berbincang dengan Papanya.

Danu yang merasa ada yang melihatnya langsung menatap Soraya, Soraya memberi isyarat menanyakan tasnya. Danu hanya mengedikkan bahunya, tanda dia tidak tau tentang keberadaan barang yang ditanyakan oleh Soraya.

.

Ditempat lain. Lebih tepatnya dipabrik Rina begitu panik saat mengetahui Soraya tidak ada diklinik pabrik, saat akan menghubungi Soraya. Ternyata Soraya tidak membawa tasnya, dan lebih parah lagi ponselnya juga ada didalam tas.

"Kamu kenapa Rin?" tanya Lulu yang melihat Rina panik.

"Soraya Lu, Soraya nggak tau dimana sekarang. Mana tas dan ponselnya juga tertinggal, dia kemana Lu? Kamu kan tau sendiri jika Soraya sedang cidera parah, mungkin juga patah tulang. Aku takut dia kenapa-kenapa Lu" jelas Rina sambil menangis.

"Iya juga ya, kenapa kita nggak cari aja bareng-bareng. Kalo nggak kita berpencar, kali aja memang Soraya dibawa keklinik atau rumah sakit gitu" jawab Lulu memberi saran.

"Kenapa aku nggak kepikiran kesana ya" ucap Rina.

"Ya sudah, kita nyarinya bareng-bareng atau berpencar?" tanya Lulu.

"Kita mencar saja, kamu cari diklinik-klinik. Aku nyari dirumah sakit, dari yang kecil hingga besar. Gimana?" tanya Rina sambil memberi intruksi.

"Oke, ayo kita jalan. Nanti bisa kemaleman" Lulu setuju dengan pengaturan dari Rina, dan mengajaknya supaya cepat mencarinya.

Lulu sudah masuk kedalam klinik satu keklinik yang lainnya hingga klinik terakhir juga tidak ada. Lalu Lulu menghubungi Rina yang sedang mencari Soraya juga.

"Assalamualaikum Rin, gimana. Kamu sudah menemukan Soraya? Aku sudah sampai klinik terakhir tidak ada" ucap Lulu setelah panggilannya diangkat oleh Rina.

"Wa'alaikum musallam, sama Lu. Aku juga belum bisa menemukannya, apa lagi ini sudah jam 9 malam. Tapi Lu, ada satu lagi rumah sakit yang belum aku datangi. Semoga saja Soraya ada disana" ucap Rina lalu memutuskan sambungan teloponnya.

"Kebiasaan banget si Rina, suka mematikan panggilan seenak udelnya aja. Semoga saja memang ada disana" gerutu Lulu yang ngedumel karena panggilannya langsung dimatikan begitu saja.

Sedangkan Rina langsung melajukan motornya menuju rumah sakit terbesar di kota K. "Semoga saja ada ya Allah" do'a Rina sambil memarkirkan motornya. Lalu masuk kedalam rumah sakit tersebut.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis ramah.

"Iya mbak, saya mau bertanya. Apa disini ada pasien yang bernama Soraya Adinda mbak?" tanya Rina sambil mengusap keringat yang sudah bercucuran dari kening hingga pipi.

"Sebentar ya, saya cek dulu" jawab resepsionis langsung mengecek komputer nya.

"Ada mbak, Soraya Adinda berada diruangan VIP Nomor 1" jelas sang resepsionis pada Rina.

"Terimakasih mbak, apa saya boleh menjenguk nya sekarang?" tanya Rina pada resepsionis tersebut.

"Maaf mbak, waktu jenguk pasien sudah habis. Lebih baik besok kesini lagi" jawab sang resepsionis tersebut.

"Baiklah, terimakasih ya mbak. Kalau begitu saya permisi dulu, tapi saya titip ini ya mbak. Tolong berikan pada sodara saya yang bernama Soraya Adinda. Bilang ini dari Rina Adisti ya mbak. Terimakasih" ucap Rina sebelum meninggalkan rumah sakit tersebut.

"Alhamdulilah, besok kan libur. Jadi aku bisa jengukin pagi-pagi dan bawa pakaian ganti untuk Soraya" gumam Rina sambil melangkahkan kakinya menuju parkiran dimana motornya diperkirkan.

.

Sedangkan Soraya merasa panik dan tidak bisa tidur, pasti kedua sahabatnya sedang panik mencari dirinya. Tak berapa lama datang seorang suster memberikan sebuah tas pada Soraya.

"Permisi Nona, maaf saya mengganggu waktunya. Ini ada titipan dari Rina Adisti" ucap suster yang memberikan tas titipan dari Rina.

"Oh, terimakasih sus. Apa orangnya masih ada sus? Saya mau bertemu dengannya" tanya Soraya.

"Maaf Nona, sekarang sudah habis jam besuk. Jadi bagi pengunjung yang akan menjenguk harus besok lagi" jelas suster tersebut.

"Oh, baiklah. Terimakasih sudah menyampaikan dan memberikan ini kepada saya" ucap Soraya.

"Kalau begitu saya permisi dulu Nona" ucapnya pamit.

Soraya hanya mengangguk kan kepalanya saja. Danu yang melihatnya langsung menghampiri Soraya yang sedang menghubungi sahabatnya.

"Kenapa tidak diangkat" gumam Soraya.

"Ini sudah malam, waktunya istirahat. Apa kamu tidak ingin sembuh? Dengan begadang tidak akan membuat sembuh" ucap Danu sambil merebut ponsel Soraya.

"Saya juga pasti akan istirahat, kenapa Bapak juga tidak istirahat?" tanya Soraya.

"Saya merasa terganggu dengan suaramu itu. Dan saya tekankan sekali lagi, jangan memanggil ku dengan sebutan Bapak. Karena sayang bukan Bapak mu!" terang Danu sambil meninggalkan ruangan rawat Soraya.

"Siapa juga yang peduli" jawab Soraya sambil merebahkan badannya.

Entah kenapa Soraya paling tidak suka didekati seorang pria. Dia masih saja jaga jarak dengan Danu, padahal Danu sudah banyak membantunya. Tapi entah kenapa Soraya semakin merasa ada yang aneh dengan dirinya sendiri.

1
Yati Jenal
ia anugrah bgt seperti tetanggaku hamil kembar 4 pas lahiran jdi 5 ajaib 4 cewek 1 yg bonus mlh cowok Allah sungguh adil
Aries suratman Suratman
Lanjuuuuu.....t thor 💪💪💪👍🫶🫶🫶
Aries suratman Suratman
🙋Aku mampir Thor, Aku sebenarnya udah baca Ceritanya, tapi karena alur ceritanya menarik jadi aku baca lagi 👍✌️💪💪💪 Buat Author teruslah berkarya dengan Cerita yang terbaik dan selalu konsisten dengan karakter author 👍🫶🫶🫶
Ilham
aku takut Lulu cuma di manfaatkan aja sama deviano
Yunita Asep
lanjuutt..
Yunita Asep
lanjuutt lagi thorr...!
Yunita Asep
uhuuyy... lanjut thorr..
Yunita Asep
lanjut...
Yunita Asep
ha.. ha.. ha.. lucu banget, Danu soraya...
Yunita Asep
kasian Danu.. yg sabarr y...
Yunita Asep
jngn ber.. tele2 Rin ngmongnya langsung aj
Yunita Asep
lagian juga ngapain sih Danu.. liat Devon inget am yulika.. buat ap orngnya dh gk ad
Yunita Asep
oky lanjuuuttt...
Yunita Asep
lah., kok bisa y Devon
Yunita Asep
aws! waspada y sora Danu...
Yunita Asep
semangatt soraya..!
Yunita Asep
/Cry/
Yunita Asep
lanjut.,
Yunita Asep
eeaaa... akhirnya belah duren juga yaa...
Yunita Asep
oo... jadi belah durennya nunggu sembuh total y...? kelamaan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!