NovelToon NovelToon
Penakluk Cinta Sang Pewaris

Penakluk Cinta Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:741.4k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

"5 milliar untuk rahimmu! Lahirkan seorang pewaris untukku! Setelah dia lahir, kau boleh pergi!"


Nayla bingung untuk mengambil keputusan secepat itu. Tetapi dia sangat membutuhkan uang untuk biaya operasi Ayahnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu.


"Jika sampai satu tahun, aku tidak kunjung melahirkan. Apa kompensasinya?"


"Kau harus tetap mengembalikan uangku dengan menjadi budak wanitaku!"


Bagaimana reaksi Nayla? Akan kah dia tetap melanjutkan syarat pernikahan kontrak dengan CEO di tempat dia bekerja? Bagaimana nasib Keluarga Nayla Suherman selanjutnya? Akan kah tumbuh benih-benih cinta di dalam nya. Yuk kepoin cerita Nayla dan Mahendra Wijaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Sableng

Selamat membaca...

🍒

🍒

🍒

Ditempat lain. Beberapa yang lalu.

Di sinilah kini Nayla berada. Dalam hunian rumah barunya, yang lebih spesifiknya. Rumah milik Mahendra Wijaya, suami sirinya yang tadi pagi telah mengucapkan janji suci sakralnya di depan pak penghulu dan disaksikan para saksi terpilih oleh Mahen. Dan juga Ayah dan Ibu Nayla.

Di bawah gelapnya langit malam. Suasana terasa sejak senja tadi hingga sekarang. Angin berhembus sangat dingin menusuk ke dalam tulangnya. Sesuai dugaan, bintang tak kunjung datang meramaikan langit tuk menemani sang dewi malam karena sang dewi malam pun tak benar-benar hadir tuk mengindahkan langit di angkasa raya.

Sepi rasanya. Nayla hanya duduk sendiri di teras rumah minimalis namun tetap terkesan kemewahannya. Sudah hampir dua jam dia duduk di sana. Tetapi tidak ada satupun orang yang berlalu lalang di depan hunian barunya.

Ia menghela nafas untuk kesekian kalinya. Menunggu suaminya untuk datang bukan hal yang mudah. Ia harus sadar diri dan bisa menempatkan posisinya sebagai istri siri, yang hanya dibutuhkan rahimnya saja. Bukan pernikahan yang saling mencintai antara dirinya dengan CEO Wijaya Group.

Sesekali ia mengecek layar ponselnya yang diberikan oleh Mahen sebagai hadiah. Untuk memastikan bahwa orang pemberi ponselnya akan memberikan kabar kedatangannya malam ini. Sekilas Nayla melirik angka kecil di sudut layar ponselnya sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia hanya duduk, menatap jauh ke depan. Menghela nafasnya, bermain dengan ujung jemarinya dan sesekali meremas ujung pakaian yang dipakainya. Lalu berharap kalau awan tidak menurunkan air hujan tempatnya malam ini.

Salahkah jika dia berharap Mahen datang malam ini?

Namun, harapannya menguap di udara. Doa nya tidak terkabul malam ini. Hujan pun turun dengan deras dari awan yang menggumpal tebal.

'Akhirnya kau tidak sepaham dengan hatiku, Hujan! Tapi, mungkin di luar sana banyak orang yang menunggu kedatangan kamu, hujan! Semoga kehadiranmu selalu menjadi berkah banyak orang yang benar-benar membutuhkanmu. Dan tidak akan mengumpatmu dengan sejuta kata serapahnya yang tidak menginginkan kehadiranmu,' batin Nayla berbicara sendiri.

Nayla beranjak dari duduknya di teras. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah minimalis mewah dengan segala furniture modern. Rumah yang terlihat kecil, tapi terdapat koridor panjang. Dan Nayla terus melangkah ke arah hunian kamarnya, sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang dilaluinya.

'Sayang sekali rumah sebesar dan semewah ini, cuma aku yang tinggal di sini. Andaikan rumah ini ditempati oleh keluarga yang utuh dan harmonis. Tentu akan terasa lebih hidup dan indah,' batin Nayla.

Nayla berjingkrak kesenangan, menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Setelah melompat di atas ranjang king size yang ada dalam ruangan yang didominasi warna hitam dan putih.

"Yes.. Yes.. Om Galak tak datang malam ini! Enggak jadi main perang-perangan. Dokter-dokteran! Dokternya lagi dinas di rumah sakit pusat! Hahaha.. Malam ini, aku bebas tugas. Nikmati dulu malammu dengan tenang, Nayla! Belum tentu esok malam, tidurmu akan nyenyak dan damai!' tangannya mengepal dan ditinjukan ke udara.

"Aku bebas.." lantangnya.

Tapi, beberapa detik kemudian, senyum itu sedikit demi sedikit menghilang dari sudut bibir Nayla. Berubah menjadi sebuah kekecewaan yang mendalam. Ia mengigit bibir bawahnya.

"Aarrrgggghhhh..."

Nayla mengeluarkan keluh kesahnya, lewat jeritan. Suaranya terdengar nelangsa dengan air mata yang tiba-tiba meluncur bebas dari pelupuk mata. Tak ada yang lebih menghancurkan dari seorang gadis yang kehilangan masa depannya.

Andaikan tragedi itu tidak merenggut kesehatan Ayahnya. Malam ini tidak mungkin dia lalui dalam kesendirian. Malam pertama! Ya, malam yang indah bagi sepasang kekasih yang telah mengikat janji sucinya. Malam yang akan dihabiskan berdua dalam suka cita.

Dalam tangisnya, ia merasakan kepedihan yang mendalam. Namun, tidak pernah sedikit pun ia menyesali apa yang telah diputuskan. Kesedihan dan kepedihan beruntun, datang secara bersamaan. Merenggut keceriaan dan kebahagiaan seorang gadis berumur sembilan belas tahun. Nayla Suherman. Nama yang indah diberikan oleh Ayah dan Ibunya. Agar jalan takdir hidupnya seindah namanya. Walaupun akhirnya takdir berkata lain. Seolah-olah begitu pantas di sebut mengenaskan dan tragis.

Namun, gadis belia itu mengikhlaskan dan melapangkan dada dengan apa pun yang terjadi dalam hidupnya nanti. Karena ia tumbuh dewasa dengan pendirian yang teguh dan dibekali didikan agama yang kuat. Kasih sayang orang tua sepanjang jalan, itulah pedoman hidupnya. Entah berakhir dengan kata bahagia atau menyedihkan.

Bahkan dalam hidupnya pun tak pernah ia bermimpi untuk mendapatkan suami seorang pengusaha. Apalagi seorang CEO yang sangat berpengaruh di negeri ini. Jauh banget dari impiannya. Memiliki keluarga kecil yang rukun-rukun dan bahagia seperti rumah tangga orang tuanya saja. Nayla sudah bersyukur. Dia membuang jauh-jauh impian yang baginya susah untuk mengapainya.

Lagi-lagi Nayla melirik angka kecil yang berada di sudut layar ponselnya. Sudah menjelang pagi, Om Galak pasti tidak akan ke sini, meminta niu niu. Dengan memejamkan mata, tak terasa jemari lentiknya menghitung mengambang kedatangan Mahen.

"Ke sini. Kagak. Ke sini. Kagak."

Bolak balik Nayla menghitung ke sepuluh jarinya hingga tertutup rapat kedua matanya, dengan bibir yang menganga masih setia belajar menghitung.

****

Tiga puluh menit kemudian, mobil yang dinaiki Mahen telah terparkir sempurna di garasi hunian rumah barunya bersama Nayla.

Mahen menghembus nafas panjang, kemudian terpejam untuk beberapa saat. Menenggelamkan wajah ke arah jari-jarinya yang saling beradu. Dia berusaha menstabilkan degup jantungnya.

'Aku benci dengan keadaan seperti ini! Kenapa masalah datang silih berganti karena ulah Giska! Dia lah orang yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan pada Pak Hadi, ayahnya Nayla! Meski aku sangat membenci pernikahan bodoh ini, tetapi setidaknya aku tidak ingin Mama mengetahui apa yang dilakukan Giska, di belakangku! Karena hidup Giska sepenuhnya tenggelam dalam uang dan kekayaan!'

Baru saja, Mahen akan membuka pintu mobil. Tiba-tiba listrik padam, bebarengan dengan kilatan petir. Berjalan ke dalam rumah sambil menyalakan senter dari ponselnya.

Mahen terus mengayunkan kaki jenjangnya menuju hunian kamar yang tertutup rapat. Perlahan ia mendorong gagang pintu yang ada di depannya, takut menganggu ketenangan istirahat seorang gadis yang sedang terlelap di atas ranjang king size.

Dalam gelap dan sepi. Sunyi. Hanya cahaya dari senter ponselnya yang menerangi kamar itu. Alangkah terkejutnya Mahen dengan pemandangan yang disuguhkan oleh gadis belia yang tadi pagi telah resmi menjadi istri sirinya.

Entahlah!

Suatu kebetulan atau kesengajaan yang dipersiapkan oleh gadis itu. Tapi lebih tepatnya adalah kata sembrono! Bagaimana kalau ada maling yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar ini? Aahhh... Jatah Jalu akan didahului nya. Benar-benar gadis sableng!

💖💖💖💖💖

1
NJ🔒♥️
Auwwww🙃
NJ🔒♥️
Jangan banyak tanya Surya nanti kena pentung kamu🤣🤣
NJ🔒♥️
Perintah sang nyonya besar
NJ🔒♥️
Cairan apa dulu ini🙈
NJ🔒♥️
Hmmm🤭
s5
Selalu berusaha dan berdoa Nae
s5
Pakai ada imbalan nya ya
Kamu💖
Abang gojeknya ngelawak 😅😅
Asifa53
Jodoh tak kan ke mana nae🤭
sasa8
Surya tahan telinga diomelin ibu negara 😁😁
Asifa10
karir terus 😬
Asifa09
Nae nae 😆😆
sisi⁴💞
Menunggu Mala junior 😁
s7
Bahagia selalu
shinta2
Happy Ending 🥳🥳
EVOS7
Lanjut lanjut like
Kendra12
Ke puncak menara sutey
Kendra12
Gimana mau cuci otaknya 🤭
Blade
Pindah planet ini
Blade
mahen mulai curiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!