Tolong " teriak seorang wanita bercadar itu ketika mulut berlapis cadar itu didekap seorang pria. setelah berhasil menutup pintu itu ia langsung melempar perempuan itu ke sofa.
Pria asing itu membuka paksa cadar perempuan yang menjadi mangsa saat ini. Ia mendekam wanita ini dengan tubuh besarnya.
pria itu mulai mencium leher wanita itu, gadis itu terus saja memberontak dengan memalingkan wajahnya. Ciuman yang sangat begitu kasar dan sangat brutal.
Ia membuka paksa baju panjang yang perempuan ini kenakan. Dan sekarang nampak perempuan ini itu sudah menampakkan tubuh polosnya tanpa busan.
Gadis itu terus saja memberontak, ia mencoba memukul dan semau cara ia lakukan tapi tidak berhasil. Tenaga pria ini lebih kuat dari dirinya.
Gadis itu terus menangis dan meminta pertolongan. tapi tidak ada sama sekali yang datang menolongnya.
" aku mohon jangan lakukan itu " ucapnya dalam tangisnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
minta tolong tandai bagian yang typo guys 🙏
" Emangnya anda berpikir wanita bercadar itu seperti apa tuan ?" Tanya Aira mengurungkan niatnya untuk menaiki anak tangga ini.
Kenzo membalikan badannya dan melihat ke arah Aira, wanita yang berani menjawab semua apa yang di katakan nya. " saya berpikir wanita seperti anda itu paham atas tugasnya sebagai istri"
Aira mengkerut kan keningnya dan baru memahami apa sebenernya arah pembicaraannya taun Kenzo ini." Ternyata anda menginginkan penyambutan dari saya atas kepulangan anda" Ucap Aira sinis " Tapi maaf tuan Kenzo karena saya terlambat untuk pulang hari ini, dan tidak bisa menyambut ke pulangan anda " Kata Aira dan pergi meninggalkan Kenzo tanpa memperdulikan laki-laki itu sudah selesai berbicara atau belum.
" Cih.. ada apa dengan ku ini, apa bener aku mengharapkan dia untuk menyambut ke pulangan ku? Terlintas di pikiran ku saja tidak, wanita itu terlalu PD" Guman Kenzo kesal mendengar itu tadi.
" dia pikir dia siapa, apa dia mengira aku wanita lemah, tidak akan ku biarkan laki-laki sepertinya bisa menghancurkan harga diri ku lagi, " Gumam Aira " Ya walaupun tidak ada harga diri lagi jika semua orang tahu yang sebenarnya." lirik Aira meneteskan Aira mata.
***
Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, tapi dua laki-laki ini seperti gila dengan perkejaan. Tapi dari tadi yang bener-bener mengerjakan pekerjaannya ia lah Andre sedang kan sang tuan seperti orang tak keruan.
" Andre, kamu tahu wanita itu bilang, kalau aku mengharapkan dia untuk menyambut kehadiran ku, PD sekali dia mengatakan itu ciihh.. " curhat Kenzo melihat ke pada asisten itu. " Hai kenapa kamu tersenyum, apa kamu mendengar apa yang aku katakan?" Teriak Kenzo.
" Maaf tuan, tapi kalau boleh jujur apa yang di katakan nona Aira bener, sepertinya anda mengharapkan penyambutan dari nona Aira " Jawab Andre yang sependapat dengan Aira.
" Cih... berani sekali kamu berbicara seperti itu" Kenzo malah kesel mendengar jawaban sang asisten. ia malah membenarkan apa yang Aira ucapkan dari pada perkataannya.
" Jika anda tidak mengharapkan penyambutan dari nona Aira, pasti anda tidak akan membeli hadiah itu tuan" Ucap Andre sembari menunjuk ke arah paper bag yang tadi ia letakan di atas meja sang taun.
deg
" Cih... kamu pikir ini buat dia, kamu salah besar!" Jawab Kenzo kalau asistennya ini salah besar dalam menilai dirinya. " Pulang sana ini sudah larut, anak bujang tidak boleh pulang malam"
" Tuan kenapa anda seperti ini" gumam Andre melihat perilaku tuanya yang tidak seperti biasanya.
" Baik tuan, saya pamit " Ia menundukkan kepalanya.
" Dasar jomblo " ucap Kenzo lagi, sudah berapa kalimat aneh yang Andre dengan dari mulut tuanya ini, ini bukan tuan Kenzo yang ia kenal, tuan Kenzo yang ia kenal sangat irit bicara dan selalu muka datar.
" Gak papa jomblo tuan, Yang penting tidak seperti tuan, menikah tapi-" Andre langsung terdiam ia tidak berani meneruskan apa yang akan ia ucapkan. " Maaf tuan saya permisi " Dengan cepat Andre langsung keluar dari ruangan kerja sang tuan, dengan jantung katar ketir.
" Untung saja, kalau tidak matilah aku" Andre mengusap dadanya pertanda ia selamat dari bencana yang akan terjadi. Entah apa yang akan terjadi jika ia melanjutkan ucapannya tadi. bisa-bisa hancur karirnya yang ia bangun selama ini. menjadi seorang asisten CEO ternama membuat ia memiliki kebanggaan sendiri pada dirinya.
bnyk musuh a
kasih ad n