NovelToon NovelToon
Istri Tawanan Tuan Arogan

Istri Tawanan Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Cintapertama / Mafia / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:588.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: rissa audy

Mengandung adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Happy Reading. CERITA INI BELUM TAMAT DAN SANGAT SLOW UPDATE.

Mencoba meraih kebenaran atas kematian ibunya, ternyata membuat Laura terjebak dalam pernikahan dengan seorang mafia. Namun, kehidupan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Karena bagi seorang mafia, wanita tidak boleh menjadi sebuah kelemahan.

"Jangan harap kau bisa melarikan diri dariku!"

Akankah kisah kasih Laura dan Michael berakhir bahagia? Bagaimana mereka menjalani setiap masalah yang ada? Lantas sekuat apakah sosok Laura hingga berhasil meraih hati Michael, padahal dia sendiri sudah berusaha menutupi identitasnya?

Yukk kepoin, jangan cari wanita lemah di sini! Karena wanita itu sejatinya sosok yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rissa audy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20: Di mana Laura?

Michael baru siuman, tetapi amarahnya sudah menggebu-gebu mendapati Laura hilang selama beberapa hari ini. Kecurigaan akan wanita yang melukainya malam itu seketika tertuju pada Laura. Namun, entah mengapa hatinya berharap bukan begitu kenyataannya.

"Pergi cari sampai dapat!" teriak Michael pada pelayan yang berjaga di sana dengan napas naik turun tak karuan.

Para pelayan pun berhamburan meninggalkan ruangan menghadapi kemarahan sang Master. Hal yang sudah mereka persiapkan selama tiga hari lamanya ketika Michael membuka mata, yaitu menerima kemurkaan pria tersebut.

Mata Michael terpejam merasakan nyeri di punggungnya. Namun, dia tetap mencoba bangkit dari posisinya sendiri dan mengambil sebuah pakaian tipis berbahan sutra untuk menutup tubuhnya dengan susah payah. Entah berapa banyak jahitan di punggungnya. Akan tetapi, hatinyalah yang lebih sakit saat ini jika memang Laura berkhianat.

"Aku sendiri yang akan memburumu jika memang kau pelakunya," gumam Michael dengan tatapan menyala.

Para pelayan maupun pengawal berhamburan mencari Laura. Dua jam lamanya mereka memanggil sambil menyusuri setiap sudut ruang kastil. Namun, apa yang dicari tak kunjung ditemukan.

Sementara itu, Michael yang gundah gulana lantas keluar dari kamarnya. "Bagaimana?"

"Master, dari kamera pengawas tidak ada satu pun yang menunjukkan jika Nona Laura keluar dari tempat ini," lapor Sam jujur.

Michael terdiam. Lagi pula jika memang Laura keluar dari tempat ini pasti penjaga bayangannya sudah memberikan kabar. Namun, sepertinya tak ada berita sama sekali. Untuk sejenak Michael mencoba berpikir. Sedetik kemudian, dia pun melangkah menuju ruang kerjanya dengan tergesa-gesa.

Tanpa membuang waktu, Michael membuka laptopnya. Kamera pengawas di ruangan ini hanya dia sendiri yang dapat mengaksesnya, sehingga pihak luar tidak mungkin tahu. Untuk sejenak dia bernapas lega, ternyata Laura memang mengusik lukisan yang kini sudah kembali tertutup kain. Mungkin karena sudah dibersihkan oleh pelayan.

"Ikuti aku!" Tanpa membuang waktu, Michael mengajak Sam untuk masuk ke ruang rahasia bersamanya.

Baru terbuka pintu aroma anggur seketika menyengat menyapa penciuman keduanya. "Jangan bilang gadis nakal itu terkunci di sini!" gumam Michael semakin mempercepat langkah.

Benar saja, pemandangan pertama yang Michael lihat setelah tiba di gudang wine rahasianya adalah penampakan Laura dengan tubuh pucat, berpipi merah dan rambut acak-acakan. Botol-botol wine tergeletak di sampingnya cukup banyak. "Laura?" panggil Michael menyadarkan gadis tersebut dengan kakinya.

Laura hanya melirik sekilas, lantas kembali tak sadarkan diri.

"Panggil beberapa pelayan wanita kemari!"

"Baik, Master."

Sebuah senyum tipis melengkung di wajah Michael. Jika Laura terkunci di ruangan ini sejak dia pergi, artinya bukan dialah pelaku yang patut dicurigai. Karena ruangan tersebut dirancang khusus bagi siapa pun penyusup bisa masuk, tetapi tidak dengan keluar tanpa akses dari Michael. Bahkan seorang pengurus kastil kepercayaan seperti Sam pun tak pernah sekali pun memasukinya.

Beberapa pelayan wanita cukup terkejut sekaligus ngeri menatap penampilan Laura saat ini. Belum lagi ruangan tersebut tampak mengerikan.

"Kalian bawa dia ke kamarnya, bersihkan dan panggil dokter!" Perintah Michael pada para pelayan. Dia tidak mungkin menggendong Laura sendirian dengan kondisi seperti ini. Bisa-bisanya lukanya kembali terbuka nanti.

"Baik, Tuan."

"Kau pindahkan semua anggur ini ke gudang bawah tanah," lanjut Michael pada Sam yang ditanggapi dengan anggukan.

Selama ini, Michael hanya menggunakan ruangan tersebut di saat merasakan kesepian. Tidak pasti kapan dia datang, tetapi di sinilah tempat teraman untuk bersembunyi dari dunia luar juga keluarga yang mencarinya jika dia memang tengah ingin sendiri.

Helaan napas lega tampak jelas di wajah Michael. Setidaknya kecurigaannya salah, Laura hanya terkunci karena tidak bisa keluar. Namun, terlalu lama di ruangan ini tanpa persiapan Laura pastinya kekurangan asupan. "Dasar bodoh," monolog Michael menatap banyaknya botol minuman yang ditenggak Laura.

Gadis tersebut pasti sangat kelaparan. Apalagi tidak ada benda lain di tempat itu yang bisa mengganjal perut. Beruntungnya Michael segera menemukan gadis tersebut. Jika tidak mungkin kondisi Laura akan lebih parah lagi karena terlalu banyak minum wine.

Akibat banyak minum anggur, Laura tidur seperti orang pingsan. Sepanjang malam di saat Laura masih belum membuka mata, dengan setia Michael selalu berada di sampingnya. Bukan hal baik jika manusia terlalu banyak meminum anggur, apalagi seorang wanita. Pastinya organ dalamnya tidak baik-baik saja kalau terlalu banyak.

Hal ini pula yang terjadi pada Laura. Dia harus menerima perawatan di kediaman tersebut, tetapi Michael tampak tidak marah dan malah menjaganya sepanjang malam. Malam di mana dia tahu, jika Laura pun tidak pernah bisa tidur dengan lelap. Sama sepertinya.

"Ibu," gumam Laura di sela mimpinya kembali mengiris hati Michael.

Pria tersebut dengan lembut mengusap buliran keringat di kening Laura. Entah ke berapa kalinya Laura mengigau tentang ibunya. Namun, dari sana Michael tahu jika gadis tersebut memendam kesakitan seorang diri di dasar hatinya.

"Apa yang terjadi padamu sebelumnya?" gumam Michael menatap iba. Adakah sesuatu hal yang tidak Michael tahu sebelumnya. Lagi pula bagaimana bisa Laura, gadis yang dulu ceria kini berubah menjadi seperti ini. Bahkan berusaha menghancurkan pertunangan orang yang tidak dikenalnya. Pasti ada lagi satu misteri yang belum Michael temukan terjadi pada gadis itu.

Michael mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya. Dengan susah payah dia mengenakan benda tersebut ke leher Laura. Ternyata kalung yang tak bertuan selama lima tahun lamanya kini sudah kembali ke pemiliknya. Beruntung Tuhan belum benar-benar mengambil nyawa Michael. Pria tersebut lantas terlelap di samping Laura karena takut sesuatu yang buruk terjadi.

Pagi harinya, sentuhan tangan di dahi menyadarkan Laura dari tidur panjangnya yang entah berapa lama. Sosok Michael berdiri di samping ranjang dengan wajah datar. "Kau masih hidup?" tanya Michael.

Laura terdiam, dia duduk dari posisinya sambil memegang kepala yang pusing. Bertanya dalam hati apa yang terjadi padanya. "Ish, kau ini. Lagi pula kenapa membuat ruangan tanpa pintu keluar seperti itu? Menyusahkan saja," gerutu Laura seketika kesal meluapkan amarah di saat mengingat dirinya terkunci di ruang rahasia.

"Nanti saja mengomelnya. Kau pasti lapar. Nah makan!"

"Jelas saja aku kelaparan. Seharusnya kau juga menyimpan ranjang, makanan, juga televisi di sana. Hanya dengan wine dan senjata api bagaimana bisa perutku kenyang," cerocos Laura langsung mengambil bubur di tangan Michael. "Apa ini? Bubur? Apa tidak ada yang lainnya?"

"Jangan banyak tanya! Perutmu kosong beberapa hari. Bisa-bisa pencernaanmu meledak kalau kau langsung makan granat." Tanpa aba-aba Michael dengan kasar menyuapkan sesendok bubur ke mulut Laura.

"Ah, panas! Hei! Kau sengaja?" pekiknya. Laura yang awalnya hendak marah seketika terdiam di saat Michael malah mendekatkan diri dari meniup dengan lembut bibir Laura yang melepuh.

Pria itu tidak pernah bersikap manis, apalagi romantis. Jadi, bagaimana bisa memerlakukan Laura dengan baik. Dia bahkan lupa jika seharusnya meniup bubur itu dulu baru menyuapkan ke sang gadis. Jadi hanya ini yang bisa dia lakukan.

Untuk sesaat waktu seakan berhenti begitu saja. Jarak yang cukup dekat membuat Laura menatap bulu mata lentik serta alis tebal Michael. Bibirnya yang seksi mengeluarkan embusan angin mencoba bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

Namun, dengan tega Laura berkata, "Sudahlah! Napasmu bau jigong."

Seketika Michael menutup mulutnya. Dia bahkan sedikit meniup dan menghirup aroma napasnya sendiri dengan malu. "Aku sudah gosok gigi," gumamnya dengan mulut tertutup.

TO be Continue...

1
Yani Mulyani
Biasa
Siti Azizah
trs michel laura bersaudara? ato gmn?
nenni makadada
Luar biasa
Daryati Idar
lanjut dong thor
aca
Laura tolol uda tau mereka jahat masih aja mau di ajak jalan tolollll
aca
kayaknya Laura anak argon bukan sih
Lige Nainggolan
lanjutannya mna Thor😭
Othor Bahenol 😍
ini kok karakter si laura , jeslyn, jessi sama ya
Lige Nainggolan
wow,,ceritanya penuh misteri aku suka aku suka
samosir sirsir
mantap
Miaaaoowww😸
udah hiatus hampir 2 tahun🫣
Mewangi Sakura
That's Hunter killer
Pratama Sandi: ini b huuu KK huuu KK kirim! neng. KK huuu pun oom n Hhhh BB ijo
BB okm Hhmm m BBM.
total 1 replies
kutu
Luar biasa
Novie Achadini
berkebihan ya kali ini
Novie Achadini
giliran zack yg dibunuh
Novie Achadini
asik belah duren duluan
Novie Achadini
papanta laura kah atau mich
Novie Achadini
😀😀😀😀brani bgt laura
#ayu.kurniaa_
.
🌺cataleya🌺
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!