Sisilia wanita muda berparas cantik, tak hanya parasnya yang cantik ia juga memiliki IQ yang tinggi, di usianya yang ke 23 tahun ia sudah menyelesaikan S2 nya. Sejak usaianya dua tahu ia tinggal di panti asuhan dan di besarkan di sana.
Bima Nugraha merupakan CEO tampan, di gila gilai para wanita, banyak yang ingin menjadi wanitanya, tapi Bima tak tertarik sedikitpun pada mereka semua hanya ada satu wanita yang ia sukai.
Ya wanita itu adalah Sisilia, Bima jatuh cinta pada pandangan pertama, Bima bertemu Sisilia di kota S. Tapi entah kenapa setelah pertemuan terakhir Bima kehilangan jejak Sisilia. Segala upaya sudah ia lakukan tapi tetap saja tidak berhasil Sisilia bak hilang di telan bumi. Dan tiga tahun kemudian baru Bima menemukan nya.
Bagaimana perjalanan cinta mereka?
Ayo ikuti kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DT. MamaNyaAl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu
Happy Reading 😘
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hari ini Bima dan Jery akan menemui Sisil, pagi pagi sekali mereka sudah berangkat, di perjalanan suasana hening tak ada pembicaraan apa pun, nampak wajah Jery yang masam karena akan di pindahkan, Ia kesal pada Bima. Karena Bima merasa heran dengan Jery yang hanya diam saja tak seperti biasanya yang banyak bicara akhirnya Bima melihat ke arah Jery. Ia mengernyitkan alisnya
" Jer.. Kenapa wajah lo masam gitu? "
"Au.. Ah " Jawab Jery malas
" Ha.. Ha.. Ha " Tawa Bima pecah melihat tingkah Jery
" Jery Jery lo marah, ngambek lo sama gue "
Jery melirik sinis Bima, yang di lirik hanya tertawa. Begini la mereka Bima sangat suka mengoda Jery yang lebih muda dua tahun darinya, karena Bima anak tunggal ia sangat sayang kepada sepupu sepupu nya terutama Jery, Bima masih menganggap Jery adik kecilnya. Sebaliknya Jery sering kesal dengan tingkah Bima yang suka mengerjai nya, tapi ia juga sangat menyayangi Bima. Semenjak kedua orang tuanya meninggal Jery dan kakaknya tinggal bersama keluarga Bima.
"Sudah sudah jangan marah, gue cuma bercanda, gue gk akan menggantikan posisi lo"
Setelah mendengar ucapan Bima Jery sedikit lega ia tidak akan berpisah dengan keluarga yang ia sayang.
Tak terasa hampir dua jam perjalan, akhirnya mereka pun sampai di kantor cabang. Bima dan Jery langsung menuju ruangan manejer.
" Selamat pagi tuan Bima tuan Jery" Sapa Harun memberi hormat
" Ya " Jawab Bima singkat
Mereka bertiga duduk di sofa ruangan itu. Setelah sedikit membahas pekerjaan Bima menanyakan keberadaan Sisil
" Dimana ruangan Sisil, apa kau sudah memberi tahu nya? "
" Sudah tuan, ruangan Sisil ada di depan" Jawab Harun " Apa tuan mau bertemu dengannya ?" Tanya Harun lagi
" Ya, aku akan ke ruangan nya "
" Saya akan antar tuan menemuinya " Harun melihat ekspresi wajah Bima yang sedikit binggung, aku tak perlu diantar karna sudah tau ruangan nya. Begitu lah kira kira ekspresi wajah Bima.
" Maaf tuan biasanya jam segini Sisil tidak ada di ruangan nya" Harun melihat jam yang ada di tangan nya
" Kemana dia, bukannya ini jam kerja " Tanya Jery
" Hemmm, ia sedang bersemedi " Jawab Harun sambil tertawa kecil
" Bersemedi..." Heran Bima dan Jery
" Mari tuan ikut saya, saya akan antar anda ke tempat Sisil bersemedi " Ajak Harun masih dengan tawanya
Bima dan Jery mengikuti Harun dari belakang, mereka saling pandang, di lihat dari raut wajahnya mereka seperti nya memiliki pertanyaan yang sama.
Meraka memasuki sebuah pintu menaiki tangga dan menuju ke atas gedung, hanya Harun yang tahu tempat ini. Tiba di atas mata Bima dan Jery di suguhi dengan pemandangan rooftop yang sangat indah, sedang asik mengagumi rooftop mata meraka tertuju pada seorang gadis yang sedang duduk bersila kedua tangan di depan dada dengan mata terpejam seperti orang yang sedang bersemedi.
Harun memberi isyarat untuk tidak bersuara dan diam diam mereka mendekati Sisil. Bima dan Jery mengikuti Harun duduk di hadapan Sisil dengan sangat hati-hati, Bima sangat mengagumi wajah cantik Sisil, sedangkan Jery sangat binggung dengan apa yang di lakukan Sisil. Harun hanya memperhatikan wajah binggung Bima dan Jery.
Sepuluh menit pun berlalu Sisil menarik napas dan menghembuskan nya pelan pelan, kemudian ia membuka matanya sedidik sedikit setelah mata Sisil terbuka sempurna.
tentang anak sisil dan bima