Sinopsis
Menceritakan tentang gadis bernama Lavanya yang begitu mencintai Aciel, pria dingin yang selalu mengacuhkannya. Namun hal itu tak pernah membuat Lavanya menyerah, bagaikan bekicot yang bergerak perlahan mendekati sang beruang kutub.
Hati Aciel yang beku perlahan mencair karena ketulusan Lavanya, namun disaat dia sudah menyadari perasaannya itu. Dia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis yang dia cintai sedang berjuang melawan maut.
"Siapa kamu? " ucap Lavanya karena dia tidak bisa melihat jelas wajah dari orang yang sedang memangkunya itu.
"Aku El Yaya" ucap Aciel yang kini air matanya sudah meluruh membasahi pipinya.
"El? bohong... El sangat membenci Yaya, kamu bukan El" ucap Lavanya perlahan karena dia susah untuk berbicara.
Mendengar itu hati Aciel terasa sangat sakit, dia merasa dia pria paling bodoh di dunia ini.
"Tidurlah sayang... maafkan aku yang terlambat menyadari keberadaanmu" ucap Aciel dengan deraian air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Lo Sama Sekali Gak Berarti
Acara pendakian pun berakhir, semua siswa dan guru balik ke sekolah dan setelah itu mereka pulang.
"El pulang naik motor yaa? " tanya Lavanya.
Aciel hanya mendiami gadis itu, setalah kemarin dia berkata seperti itu ternyata tak membuat Lavanya menyerah juga.
"Yaya boleh nebeng sama El gak? " tanya Lavanya.
Aciel pun menatap Lavanya dingin, "bisa gak sehari aja lo gak ganggu gue? " ucap Aciel.
"Maaf... tapi Yaya gak bisa menjanjikan kalo Yaya gak bakal ganggu El lagi" jawab Lavanya.
“Haiss,, gue udah bener-bener gak tahan. LO ITU CUMA CEWEK TOLOL, BODOH, KOLOT APA MENURUT LO, LO PANTES BUAT GUE?!!! APA LO GAK NYADAR AHH!!! GUE PALING BENCI SAMA CEWEK YANG KAYAK LO" bentak Aciel kepada Lavanya.
Lavanya diam sejenak, terdengar hembusan nafas kasar darinya. "Maaf... Yaya janji bakal belajar lebih giat lagi biar bisa jadi pinter, biar bisa jadi cewek yang El suka" ucapnya lembut dengan senyuman.
*El Yaya pengen banget nangis, tapi Yaya gak berani nangis,, Yaya takut karna hal itu akan membuat Yaya bener-bener jauh dari El* batin Lavanya.
Gadis malang itu kini hanya bisa menatap kepergian Aciel, mengapa sulit sekali membuat Aciel mencintainya.
......................
Lavanya terus berjuang tanpa lelah, dia yakin pasti suatu saat Aciel akan menatapnya, menggenggam tangannya dan bersama selalu melewati kehidupan ini.
Kini semua orang sedang mempersiapkan pelepasan anak kelas 9. Seminggu lagi Aciel akan lulus dari sekolah menengah pertama, dan Lavanya dia tidak usah khawatir karena Aciel akan tetap dekat dengannya. Sekolahnya sekarang dan SMA tempat Aciel bersebelahan jadi Aciel akan tetap dekat dengannya.
"Yaya harus kasi apa yaa buat El saat kelulusan nanti" ucap Lavanya bersemangat.
"Yaya sayang ayo turun makan" ucap Mama
"Iya mahh sebentar" jawab Lavanya.
Lavanya pun turun ke ruang makan, disana sudah ada papa dan mamanya tercinta.
"Ayo makan dulu setelah itu minum obat" ucap mama.
Lavanya pun menarik kursi dan duduk, "mah Yaya lagi bingung" ucap Lavanya.
"Bingung kenapa tuan putri papa ini? " tanya Papa.
"Jadi gini pah, kan seminggu lagi hari kelulusan El, Yaya gak tau harus ngasi apa" jelas Lavanya.
"Kasi aja apa yang disukai Elnya Yaya" jawab papa.
"Tapi Yaya gak tau apa kesukaannya El" ucap Lavanya Lesu.
Lavanya memang tidak terlalu tau mengenai apa yang disukai Aciel, sempat dulu dia bertanya-tanya pada mama Tiara tentang kesukaan Aciel tapi mama Tiara menjawab Aciel seseorang yang tidak terlalu menyukai sesuatu secara berlebihan.
"Kamu buatin aja makanan kesukaannya Aciel" ucap mama kemudian.
Iya benar, dia bisa membuatkan kue kelulusan untuk Elnya, karena yang Lavanya tau Aciel bukan orang yang pemilih makanan asalkan sehat dan enak Aciel akan menyukainya begitulah kata-kata mama Tiara yang terngiang di dalam otak Lavanya.
"Okay Yaya udah tau mau ngasi apa, makasi mama papa" ucap Lavanya.
"Sama-sama sayang, sekarang kita makan dulu" ucap Mama.
Mereka pun makan Malam bersama dengan hikmat, Lavanya sangat beruntung terlahir dari keluarga yang harmonis dan bahagia. Mama dan papanya bahkan tidak pernah memarahinya sekalipun apalagi membentak, Aciel adalah orang sering meneriaki, membentak Lavanya namun hati gadis itu begitu kokoh sehingga dia selalu bertahan dengan sikap Aciel yang sangat menyakitkan.
NEXT