NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:981
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto Preweeding!

Chapter 19.

Next Guys...💃💞💃

tak terasa waktu begitu cepat berlalu...

setengah bulan lagi Arena dan Justin akan menikah, semua persiapan sudah matang bahkan Justin sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. hari ini adalah hari yang paling Justin tunggu, meski beberapa hari kemarin selalu di ganggu oleh Salsa namun tidak menggoyahkan sedikitpun rasa di hatinya.

sudah bersusah payah sejauh ini melangkah, Justin tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di tunggu sejak awal. yaitu ingin bersama selamanya bersama Arena.

sebelum ke pemotretan, kedua orang tua angkat Justin mengajaknya bicara terlebih dahulu! menimbang hari yang akan di hadapi nanti adalah hari penting, Nyonya Wanda dan suami tidak mau melewatkannya.

" Sayang, Mama sama Papa mau bicara sebentar! boleh?"

" Boleh Ma, ada apa ya?" wajah Justin terlihat sangat bahagia

" Sebelumnya...Mama sama Papa minta maaf sama Kamu, mungkin Kamu tidak akan suka Mama membahas ini!tapi...hala seperti ini harus tetap di bahas Sayang" Nyonya Wanda melirik ke arah suaminya

" Ma, ada apa? katakan saja"

" Nak, Kamu akan segera menikah dan selanjutnya akan memulai hidup baru bersama Istri Kamu"

" Lalu...?"

" Hal semacam ini nantinya akan membawa Kamu ke acara yang sakral, bolehkah Mama minta satu hal? selama ini Mama tidak pernah meminta apapun dari Kamu"

" Boleh Ma, katakan saja?" Justin masih menunggu

" Biarkan Mama kandung Kamu hadir di acara pernikahan Kamu nanti"

mendengar permintaan Mama sambungnya, raut wajah Justin yang tadinya bahagia seketika berubah menjadi patung, datar tak berwarna.

" Nak, Mama tau Kamu keberatan tapi coba pertimbangkan lagi walau bagaimana pun mereka tetap orang tua Kamu, dan Kamu butuh restu"

" Jadi...arah pembicaraan ini?"

" Ya, Mama sedang membahas orang tua kandung Kamu Justin"

" Ma, ada atau tidaknya mereka Aku akan tetap menikah!cukup Mama sama Papa Aku tidak butuh yang lain lagi"

" Justin, Mama tau kebencian Kamu yang mendalam!Mama sangat paham perasaan Kamu, tapi coba Kamu pertimbangkan lagi dengan seksama!Arena sudah tidak punya orang Tua, sedangkan Kamu masih punya! Ini adalah hari terpenting dalam hidup Kamu Nak, setidaknya untuk kali ini saja Kamu mengalah dengan segala keegoisan dan amarah Kamu"

" Ma, melihat mereka hadir hanya akan mengorek luka lamaku! kemana mereka selama dua puluh tahun ini? apa mereka memikirkan perasaan Aku? apa mereka peduli dengan traumaku? dan apa mereka peduli dengan kesulitan yang aku lalui di masa kecilku? tidak ma, tidak sama sekali. dengan sadar mereka meninggalkan Aku dalam kegelapan, saat tangan mereka ingin Aku genggam mereka lebih memilih menggenggam tangan baru untuk kehidupan yang baru, mereka meninggalkan Aku Ma, Aku ada tapi tidak pernah di anggap ada. Aku menangis dan berteriak meminta mereka kembali, tapi apa yang Aku dapat Ma? hanya luka dengan penolakan sadis. bertahun-tahun Aku menderita, bertahun-tahun pula Aku ke psikolog, sekarang dihari bahagia Ku Mama meminta mereka untuk hadir? itu tidak akan Aku biarkan Ma! Dan untuk kali ini juga, Aku mohon Ma tolong jangan paksakan keadaanku yang menolaknya dengan keras dan tolong jangan membuat Aku menyakiti Mama dan Papa, Aku mohon" Denta menangis sembari memohon, perlahan Dia bersujud meminta kedua orang tua angkatnya agar tidak meminta kehadiran kedua orang tua kandungnya di hari pernikahannya nanti.

" Justin, jangan seperti ini Nak!" Nyonya Wanda berusaha membangunkan putranya dan Dia pun ikut menangis

" Tanpa kalian berdua, Aku bukan apa-apa!Aku hanya punya kalian, sejak mereka memilih pergi dengan kehidupan barunya sejak itu pula mereka sudah Aku anggap mati Ma, Luka Ku tidak akan sembuh dengan penebusan apapun mereka tidak akan bisa membayarnya"

" Anakku, maafkan Mama Nak!baiklah Mama tidak akan memaksa lagi. semua keputusan ada di tangan Kamu" mereka saling berpelukan sembari menangis

" Papa juga tidak akan memaksa, Kamu berhak bahagia Justin" Papa ikut memeluk istri dan putranya yang tertunduk di lantai.

tangisan penuh haru kembali terjadi setelah dua puluh tahun berlalu...waktu itu mereka berdua menemukan anak malang ini di tinggalkan kedua orang tuanya tanpa ada rasa iba, Dia terus menangis meminta kedua orang tuanya untuk kembali, namun bukannya belas kasihan justru patah hati seorang anak yang masih kecil begitu dalam sampai membawa trauma hingga gangguan mental. Dua tahun hidup bersama neneknya, mentalnya hampir pulih!namun lagi-lagi kekejaman alam kembali menimpanya. Nenek meninggal di saat Dia benar-benar percaya bahwa kekejaman itu tidak selalu melekat, kasih sayang dan kesabaran sang Nenek yang membuatnya berangsur pulih. sejak kepergian sang Nenek Dia kembali murung, selalu menyendiri, mengurung diri di kamar, bahkan sangat sulit di ajak bicara. hingga pada akhirnya, Om dan Tantenya ( Nyonya Wanda & Pak Agung mengadopsinya) Di besarkan dengan penuh kasih sayang, di cintai dengan tulus, karena mereka tidak punya anak jadi semua kasih sayang mereka limpahkan ke Justin hingga anak itu tumbuh dewasa, tampan, gagah, berwibawa, tegas, menjadi CEO nomor satu dan sukses di dunia bisnis semua berkat support Nyonya Wanda dan Suami yang selalu berdiri di belakangnya! meski terlahir dari keluarga yang kaya raya, namun tidak membuat Justin lupa dengan perjuangan dan berdiri di kakinya sendiri untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.

" Ya sudah, sekarang Kamu berangkat!Arena pasti sudah menunggu" Nyonya Wanda menyeka air matanya.

" Ma, Pa, tolong kedepannya jangan bahas ini lagi! Aku benar-benar tidak ingin mengingatnya"

" Baiklah Nak, Mama mengerti"

" Makasih Ma, sekarang Aku pergi dulu"

" Ehm!Kamu hati-hati"

Justin hanya mengangguk pelan, kemudian bergegas pergi untuk menjemput Arena.

Sepanjang perjalanan Justin masih menangis, meski hatinya terluka namun tidak munafik Dia merindukan sosok kedua orang tuanya, walau mulutnya berkata benci namun separuh hati merindukan mereka berdua, meski mengingatnya harus membuka luka lama Justin tetap teringat " Kalian bahagia dengan pasangan baru kalian, sedangkan Aku berjuang melawan mentalku sendirian!dimana hati kalian? sekarang kalian ingin kembali setelah aku melupakan semuanya, itu tidak mungkin" Justin mengepal kedua tangannya lalu melayangkan pukulan ke arah stir mobil hingga tangannya terluka dan berdarah. Justin menangis mengingat semuanya, ternyata kekayaan yang Dia miliki tidak membuatnya bahagia dan lupa dengan segala hal yang sudah terjadi di masalalu.

setibanya di rumah Arena Dia pun turun, terlihat Arena sudah menunggu di teras Justin mendekat untuk menjemputnya.

" Tuan, kita pergi seka..." kata-kata Arena terhenti

Dia melihat Tuan Muda tidak seperti biasanya, matanya sembab dan...dan tangannya berdarah! apa yang sudah terjadi? Arena terus bertanya-tanya dalam hati lalu melangkah mendekati Tuan Muda.

" Tuan, apa yang sudah terjadi?"

" Arena!" Justin langsung memeluk Arena dengan erat

"Tuan tolong..."

" Sekali ini saja, tolong jangan dorong Saya!Saya benar-benar butuh Kamu"

" Baiklah Tuan" Arena mengertikan kondisi Justin saat ini

setelah berpelukan mereka duduk, Justin masih tertunduk lesu sedangkan Arena mengambil obat P3K untuk luka di tangan Tuan Muda. setelah luka di bersihkan dan di perban Arena kembali duduk sembari menatap wajah Calon suaminya itu.

" Apa yang sudah terjadi Tuan? kenapa Tuan terluka?" Arena bertanya dengan nada serius

" Bisakah Kamu memanggil Saya Justin saja? kita akan segera menikah Arena"

" maaf Tuan Saya...Saya hanya belum terbiasa!"

" Kamu harus biasakan itu, Saya tidak mau Kamu terus memanggil Saya dengan sebutan Tuan Muda, cukup Bagas dan Karyawan kantor saja yang memanggil Saya seperti itu" pinta Justin

" Oke baiklah, Saya minta maaf! sekarang coba ceritakan apa yang sudah terjadi?"

" Saya hanya sedang meluapkan emosi saja!" jawab Justin santai, Dia tidak mau Arena tau semua tentang hidupnya meski Bagas sudah menceritakan sebagian traumanya di masalalu karena apa dan apa penyebabnya.

" Tuan, jangan terlalu menyakiti diri sendiri itu tidak baik!kontrol emosi Tuan"

" Justin Arena!"

" Ehm, ya maksud Saya...Justin!"

" Sudahlah, lupakan! ayo kita ke pemotretan" Justin langsung menggandeng tangan Arena

" Apa...kondisi hati Kamu sudah membaik?"

" Ehm, melihat Kamu Saya semakin membaik" dalam sedih Justin masih sempat menggoda Arena

sepanjang perjalanan Justin lebih banyak diam tidak seperti biasanya, Arena pun tidak berani banyak bicara. terlihat wajah Justin sangat muram dan sedih!apa sebenarnya yang sudah terjadi? Arena benar-benar penasaran

setelah tiba di studio pemotretan, Justin dan Arena berganti pakaian untuk foto latar biru buku pernikahan! baru setelah itu nanti lanjut ke gedung untuk pemotretan dengan Gaun dan Jas Wedding. setelah semua selesai mereka pindah ke lokasi kedua. hingga beberapa pemotretan dengan beberapa gaya yang berbeda, Justin menatap lekat wajah cantik bakal Istrinya itu!Dia merasa bangga bisa menikahi seorang Arena Gadis yang Ia sukai tanpa alasan, tanpa pilihan, dan hanya dengan satu pandangan, yaitu pandangan pertama. Hah... akhirnya pemotretan pun selesai...

Justin lega karena semua sudah berjalan sesuai rencana, Ini seperti mimpi!sebentar lagi Arena akan menjadi miliknya dan tidak ada siapapun yang bisa merebutnya bahkan Dikta sekalipun...

" Hah, akhirnya selesai..." ucap Arena pelan

" Ayo kita makan dulu sebelum pulang!" ajak Denta

" Ehm!"

mereka keluar dari gedung setelah mengganti pakaian, saat ingin masuk ke mobil Salsa memergoki keduanya bergandengan sangat mesra.

" Kak Justin!" teriak Salsa histeris

" Salsa!" Justin menoleh ke arah Arena

" Kak, lepasin tangan Kakak!kenapa mesra sekali kalian" Salsa melepas paksa gandengan Justin dan Arena

" Salsa! Kamu jangan seperti anak kecil, ini bukan urusan Kamu"

" Kak, kenapa karyawan ini bersama Kakak? dan...sedang apa kalian disini?"

" Kebetulan Kamu disini, sebaiknya Saya bicara langsung! Dia adalah Arena Putri, calon Istri Saya" sembari mengangkat tangan Arena dan menunjukkan cincin pertunangannya

" Nggak, Kak Justin pasti Bohong!Kak Justin ngelakuin ini supaya Aku menjauh, iyakan?"

" Salsa, mau Kamu usaha seperti apapun Saya tidak akan pernah mencintai Kamu. Dia adalah wanita yang Saya kejar mati-matian, sejak pandangan pertama itu. ("Sembari menatap tulus Arena") jadi, mau Kamu percaya atau tidak itu terserah Kamu!yang jelas Saya akan segera menikah" Tegas Justin

" Apa bagus nya Perempuan ini kak? di bandingkan Aku sangat jauh berbeda! Aku cantik, seorang model ternama di bandingkan Dia hanya karyawan biasa sangat tidak sepadan dengan Kamu Kak" Salsa menghina habis-habisan soal status Arena.

" Dari sini Kamu pahamkan kenapa Saya tidak pernah bisa menerima Kamu? Karena Kamu terlalu sombong dan angkuh"

" Kak, tolong jangan seperti ini!Aku lebih bulu mencintai Kamu kenapa Dia yang Kamu pilih? Aku jauh-jauh pulang dari luar negeri untuk Kamu, kenapa Kamu perlakukan Aku seperti ini"

" Apa...Saya pernah meminta Kamu untuk kembali?"

" Kak Justin!" teriak Salsa

" Sudahlah Sa, Saya tidak ada waktu!lagipula apa yang Saya lakukan dengan calon Istri Saya tidak ada urusannya dengan Kamu, Ayo Sayang kita pulang"

ajak Justin sembari menggandeng tangan Arena erat, Arena tersenyum sembari mengejek Salsa yang sudah kepedean bahwa Dialah tunangan Justin.

mobil melaju meninggalkan gedung dan meninggalkan Salsa yang masih teriak-teriak Histeris memanggil Justin. Apa yang di lakukan Justin kali ini benar-benar tidak bisa Dia terima, bagaimana mungkin Dia di abaikan begitu saja? selama ini Dia sudah berjuang mati-matian, tidak mungkin endingnya orang yang tidak sebanding yang mendapatkan cinta seorang Justin Alexander ...

Bersambung...🤗🤗🤗💞💞💞

"

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!