Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Ada apa mom? Aku sedang rapat di perusahaan." ucap Revan di seberang telpon.
"Nak, ada seseorang pria bertopeng yang memaksa membuka pintu mobil." jawab mommy Bella.
"Sekarang mommy ada di mana?" tanya Revan di seberang telpon.
"Mom... Akkhhh..."
Tut! Tut! Tut!
Panggilan pun terputus, membuat Revan sedikit khawatir apa yang terjadi. Dia untuk menatap asistennya.
"Max, kamu lanjutkan rapatnya." ucap Revan.
Revan pun berlari keluar dari ruang rapat, sedangkan Max menghela napasnya.
"Ok semuanya, sepertinya pak Revan ada urusan mendadak jadi aku akan mengantikan pak Revan." ujar Max.
Sedangkan Revan yang baru saja masuk di dalam mobil, dia pun melacak ponsel mommynya. Revan pun melihat ponselnya dan di saat titik merah berhenti.
"Ternyata mommy ada di jalan vetran." batin Revan.
Revan pun melajukan mobilnya menuju ke jalan vetran. Sesampainya di jalan vetran, Revan melihat mommynya begitu adiknya yang sedang menangis. Sedangkan pak sopir Anto terluka parah akibat pukulan.
Revan pun langsung keluar dari mobil dan dia pun mendekati mommynya begitu adiknya yang sedang menangis histeris.
"Revan, Zi-ziora.."
"Ada apa dengan Ziora, mom? Terus Ziora di mana?" tanya Revan yang melihat sekeliling begitu di dalam mobil.
Revan tidak melihat Ziora dan dia kembali mendekati mommynya begitu pun adiknya.
"Kak, Ziora di culik... hiks." ucap Ayyana yang tiba tiba memeluk Revan.
Revan yang mendengar ucapan adiknya, dia pun merogoh ponselnya dan dia pun menelpon daddynya. Tak lama kemudian, sambungan telpon pun terhubung.
"Ada apa Revan?" tanya daddy Nathan di seberang telpon.
"Tolong daddy kumpulan anak buah untuk mencari Ziora." jawab Revan.
"Ada apa dengan Ziora?" tanya daddy Nathan di seberang telpon.
"Ziora di culik, sekarang mommy dan Ayyana menangis begitu pun pak Anto terluka parah." jawab Revan.
"Baiklah daddy akan menyuruh anak buah untuk mencari Ziora, kamu antar pak Anto ke rumah sakit." ucap daddy Nathan di seberang telpon.
Tak!
"Mom, Ayyana, Ayo kita pergi ke rumah sakit membawa pak Anto." ucap Revan.
Mommy Bella dan Ayyana pun hanya mengangguk mengiyakan.
...----------------...
Skip malam hari pun tiba, terlihat Ziora baru saja membuka mata dan pun melihat sekitar seperti di dalam kamar.
"A-aku di mana?" pikir Ziora.
Tiba tiba saja seseorang ingin membuka pintu kamar tersebut, Ziora pun berpura pura pingsan.
Ceklek!
"Kapan dokternya tiba?"
"2 jam lagi, nona."
Tiba tiba saja seseorang menyentuh sagu Ziora, membuat Ziora khawatir tapi dia berusaha tenang.
"Ternyata kamu bisa mengandung anak dari Raden."
"Aku yang bersama dengan Raden bertahun tahun dan tidak bisa mempunyai keturunan, Aku dan Raden pun memutuskan untuk mengecek. Siapa yang mandul, tapi surat keterangan jika Raden mandul. Tapi kenapa dia bisa mempunyai keturunan di saat dia menidurimu!"
"Apa yang di maksud wanita ini, adalah pria yang meniduriku di klub?" pikir Ziora.
"Tapi tenang saja, aku senang hati menyuruh dokter untuk aborsi dirimu."
Deg!
Ziora yang mendengar kata aborsi, membuat hatinya terasa sakit dan membuat dirinya hancur berkeping-keping.
"A-aborsi? A-aku tidak mau aborsi, aku harus kabur dari sini." batin Ziora.
"Kalian tunggulah dokter itu tiba, jangan sampai ada kesalahan di saat aku tidak ada."
"Siap non."
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣