NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Hallo... Dinata, akhirnya kita bisa berkembali, setelah sekian lama tidak berpisah." bahagia tuan Abraham memeluk sahabat lamanya itu.

"Hahaha... Kau benar, apa kabar mu, dan bagaimana keadaan keluarga mu." kekeh tuan Dinata juga memeluk sahabat nya yang sudah dalam berpisah itu.

"Seperti yang kau lihat, dan keluarga baik." ucap tuan Abraham melepas pelukannya.

"Duduk lah Bra." ucap tuan Dinata mempersilahkan tuan Abraham duduk.

"Terimakasih, ah iya, kenalkan putri ku, Amelia." ucap tuan Abraham memperkenalkan sang putri.

"Haiii... Lia, ternyata kau sudah besar sekarang, dulu kau suka sekali merengek ingin ikut dengan om." kekeh tuan Dinata.

"Hehehe... Iya om." kekeh gadis cantik itu malu malu.

"Kau sendiri? atau bersama keluarga mu Ta? " tanya tuan Abraham.

"Aku sendiri, istri ku tidak ikut, keren perjalanan bisnisku hanya sebentar, kasian istri ku kecapean klau ikut." ujar Tuan Dinata.

Tuan Abraham mengangguk mengerti, "Lalu mana putra mu, aku lihat dengar dia sukses memajukan anak perusahaan mu yang ada di negara ini." tanya tuan Abraham ikut bangga dengan pencapaian putra sahabatnya itu.

"Ya begitulah, dia putra ku, pasti dia mengikuti kepintaran ku." kekeh tuan Dinata membanggakan putranya itu.

"Pasti dia sangat tampan sekarang, bagaimana klau kita jodohin saja dia dengan Amelia, biar persahabatan kita makin akrab." kekeh tuan Abraham dengan bercanda, namun penuh pengharapan.

Amelia menunduk malu malu, dan juga berharap bisa berjodoh dengan pengusaha muda itu, dia juga tau sepak terjang Karen, apa lagi Karen adalah kakak tingkatnya di kampus, dia sangat kenal dengan laki laki terpopuler itu, walau bersikap dingin dan sangat cuek dengan perempuan, tidak membuat perempuan mundur untuk mengidolakan bahkan berharap bisa menjadi pendamping laki laki tampan itu, begitupun Amelia sangat berharap Karen menjadi kekasihnya.

Tuan Dinata hanya tersenyum simpul.

"Maaf Bra, dari dulu sampai sekarang, aku tidak bisa mengatur perjodohan anakku, karena anakku dari kecil sudah memilih jodohnya sendiri." tolak tuan Dinata dengan tegas, memang dia selalu menolak saat rekan bisnis maupun sahabat sahabatnya, ingin menjodohankan anak anak mereka untuk Karen.

"Ck, itu hanya omongan anak kecil saja, coba pertemukan saja dulu putra mu dengan putri ku , siapa tau dia menyukai putri ku ini, kamu tau sendiri putri cantik ku ini juga sangat mandiri, dan juga sangat berbakat, bahkan dia seorang designer terbaik di kota kami." tuan Abraham tidak patah semangat untuk menjodohkan sang putri.

Tuan Dinata yang tau sifat pemaksa sahabatnya itu, tidak akan pernah mau mempertemukan sang putra dengan putri Abraham itu, dia tidak ingin menantunya akan salah paham, dan membuat menantu kesayangannya akan bersedih.

"Papa.' panggil seorang gadis menyapa tuan Dinata.

" Sayang, kamu di sini? " kaget tuan Dinata lalu berdiri menyambut menantu cantiknya itu.

"Iya pa, Rindu bosan ya udah Rindu jalan jalan dan ke salon aja." sahut Rindu dengan manja, tuan Abraham dan sang putri terus memperhatikan interaksi ke dua orang itu.

"Kenapa hanya jalan jalan saja, sayang. Kenapa nggak belanja sekalian? " tanya tuan Dinata dnegan sangat lembut.

Rindu menggelengkan kepalanya, "Apartemen sudah hampir penuh, Rindu bingung cara membawa belanjaan Rindu pulang ke negara kita." keluh Rindu frustasi.

Tuan Dinata terkekeh mendengar keluhan menantunya itu.

"Itu jangan kamu pikirkan sayang, sudah ada orang yang mengurusnya, tugas mu hanya menghabiskan uang suami mu dan mertua mu ini.' kekeh tuan Dinata.

ucapan Tuan Dinata itu tentu saja membuat ke dua orang yang ada di sana melotot tidak percaya, dan juga bertanya tanya, siapa gadis cantik yang ada di depan mereka itu, kenapa Tuan Dinata sangat sayang kepada gadis itu.

"Ehemmm...." deham tuan Abraham merasa di cuekin oleh tuan Dinata karena tuan Dinata asik sendiri berbicara dengan gadis muda itu, dan Amelia juga merasa kesal dan iri hati, melihat gadis cantik di depannya di sambut hangat oleh tuan Dinata, tidak seperti dirinya yang bersalaman dan basa basi seperlunya.

"Ahhh... Maaf, jadi lupa klau masih ada orang." kekeh tuan Dinata merasa tidak enak hati.

Gondok sekali hati tuan Abraham mendengar ucapan tuan Dinata itu, namun dia harus tetap bersikap ramah, karena misi perjodohannya belum tercapai.

"Ahhh... Tidak apa apa, siapa gadis cantik ini, setauku kau hanya mempunyai satu anak saja." selidik tuan Abraham yang ingin tau.

Tuan Dinata hanya tersenyum simpul, "Kau benar aku hanya mempunyai satu anak, dan sekarang sudah bertambah jadi dua." sahut tuan Dinata santai.

"Maksudnya gimana ya? kok aku nggak paham." heran tuan Abraham.

Tuan Dinata menarik nafas, lalu membuangnya secara perlahan, "Kenalkan dia Rindu, menantu kesayang ku dan istri ku, dan juga kesayang putra ku Karen." ucap tuan Dinata merangkul baju menantu kesayangannya itu.

"Haaa... J-jadi Karen sudah menikah? kapan? kok aku nggak tau." kaget tuan Abraham, sementara Amelia lansung mengepalkan tangannya di bawah kursi dengan sangat kuat, hingga buku buku jarinya memutih, tidak terima idolanya sudah menikah dengan wanita lain, di tambah lagi terlihat gadis itu hanya lah gadis manja dan suka berfoya foya.

"Dua bulan yang lalu, hanya saja mereka belum mengadakan resepsi, karena kerjaan Karen yang sangat padat, jadi belum sempat mengadakan resepsi, yang penting halal dulu secara agama dan negara." sahut tuan Dinata.

"Ohh... Jawab tuan Abraham dengan lemah, ternyata impiannya tidak tercapai.

" Sepertinya umur Amelia dan Rindu tidak beda jauh." ucap tuan Dinata.

"Sepertinya begitu om, tapi kami berbeda." sahut Amelia tersenyum manis kepada tuan Dinata, dan melirik sinis ke arah Rindu.

Rindu rau itu, tapi gadis cantik itu hanya cuek aja, lagian dia juga tidak kenal dengan gadis itu.

"Berbeda dari mana? heran tuan Dinata pura pura tidak tau, padahal dia tau kekesalan Amelia itu.

"Iya om, kami beda jauh, walau pun menantu om sangat cantik, tapi tidak seperti aku, walau aku putri seorang pengusaha, tapi aku bukan gadis yang hanya berpangku tangan dan hanya tau berfoya foya dan tau ke salon saja, walau masih muda dan masih berkuliah, aku sudah menjadi designer terkenal, dan bahkan karya ku sudah banyak di kenal orang, jadi saat menikah nanti aku tidak akan merepotkan suami, bahkan nanti aku bisa membantu perekonomian suami." sahut Amelia menyombongkan dirinya, dia tau Rindu pasti akan merasa minder dengan dirinya, karena hanya tau menghabiskan uang suami dan mertua.

Tuan Dinata manggut manggut mendengar ucapan Amelia itu walau tau gadis itu sedang merendahkan menantunya, Rindu pun tau gadis itu sedang menyindirnya, namun Rindu diam saja, bahkan tidak perduli sama sekali, justru dia asik menikmati hidangan yang telah di sediakan di atas meja itu.

"Sungguh beruntung ya suami mu nanti, mempunyai istri yang pintar mencari uang." puji tuan Dinata.

"Tentu saja om, suami ku nanti pasti sangat beruntung, aku tidak ingin membuat suami ku dan mertua ku jatuh miskin karena ulah ku yang suka berfoya foya, seperti gadis lain." sindir Amelia lagi.

"Ahhh... Kamu benar juga." ucap tuan Dinata lagi menganggukan kepalanya seolah olah terkesan dengan Amelia itu, padahal dia mulai muak dengan tingkah sombong Amelia dan juga merendahkan menantunya.

"Klau kamu kegiatannya apa saja nak? " tanya tuan Abraham yang ingin kepo dengan Rindu.

"Ahhh... Sayang menjadi istri dan kuliah om." sahut Rindu polos.

"Ohhh.... Sayang sekali." gumam tuan Abraham.

"Sayang, kenapa om." tanya Rindu.

"Iya, sayang karena jadi beban untuk suami dan juga mertua mu, mereka capek capek cari uang, tapi dapat menantu yang hanya suka foya foya, kasian sekali mereka dapat menantu seperti kamu." sinis Amelia dengan angkuhnya.

"Ahhh.... Benarkah itu pa? " tanya Rindu dengan wajah sendunya, menatap tuan Dinata.

"Tentu saja tidak sayang, untuk apa kami banyak harta klau tidak bisa membahagiakan menantu kami, kami membawa kamu masuk kerumah kami untuk menjadikan kamu tulang rusuk anak kami, bukan tulang punggung, jadi... Kamu tidak usah bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga kita, tugas kamu hanya untuk menghabiskan uang kami." ucap tuan Dinata menohok.

"Ahhh... Benarkah pa, aku sayang kalian, ternyata aku masuk ke keluarga yang tepat, wanita itu di ratukan bukan di jadi kana babu saat sudah menikah, begitu kan pa? " ucap Rindu dengan wajah tanpa dosanya.

Sementara wajah Amelia sudah memerah seperti tomat matang di pohon, dan tuan Abraham tidak bisa berkata kata lagi, dia sudah kalah telak oleh dua orang tersebut, dan sedikit tidak enak hati karena sudah membuat teman lamanya marah, dia tau saat ini Dinata sedang menahan amarahnya, namun di tahan karena ada menantu kesayangannya itu.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote... 😘😘😘

1
Lala Kusumah
rasain Lo Rinda, fitnah terus sih kerjaan nya , heran 🫣🫣🙆🙆😡😡
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nonoyy
panas panas ada yg butuh damkar sekarang 😝
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
pengen bgt aq sumpel mulut rinda sama teflon deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!