Rumah tangga Candramaya dan Krisna mulai ditimpa badai, saat Krisna mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh dan kehilangan pekerjaan.
Candramaya terpaksa menjalani tugas sebagai tulang punggung keluarga. Untung saja Candramaya mempunyai pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail, sehingga urusan keuangan keluarganya sementara masih bisa ia handle.
Masalah mulai muncul, ketika Candramaya dipertemukan kembali dengan Alvin, cinta pertamanya di masa SMA yang kini menjadi bos baru di kantor dia bekerja. Tanpa Candramaya sangka, ternyata Alvin masih memendam rasa cinta kepadanya.
Akankah Candramaya bertahan dengan cintanya pada Krisna, atau dia justru terbuai oleh kisah masa lalunya dengan Alvin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Tetap Setia Kepada Keluarga
Candramaya benar-benar merasa tak nyaman berada di dekat Alvin. Pria itu terus saja mengingatkan akan masa indah mereka bersama. Mungkin jika dirinya masih sendiri, belum menikah, dia pun akan senang dan menyambut bahagia bisa bertemu lagi dengan Alvin. Apalagi kedua orang Alvin yang menjadi penghalang hubungan mereka sudah tidak ada. Namun, saat ini dirinya sudah berkeluarga. Dia pun sangat mencintai keluarganya. Tidak mungkin dia akan meladeni Alvin menjalin asmara seperti dulu.
Saat ini Candramanya tidak bisa menikmati makanan favoritnya, karena terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan Alvin. hingga dia tak berselera untuk menghabiskannya bakmi kesukaannya dulu.
Tanpa mereka berdua sadari, ada dua orang yang memperhatikan mereka dari lantai atas. Bukan pemilik kedai bakmi, karena sekarang ini usaha mereka diturunkan kepada anaknya. Namun, mereka adalah mantan rekan Krisna ketika bekerja di dealer dulu.
"Win, lihat deh. Orang yang duduk di meja dekat jendela kanan. Itu kayak istrinya pak Krisna bukan, sih?" Sisca menunjuk meja di lantai bawah tempat Alvin dan Candramaya berada.
"Mana?" Winna langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Sisca. "Oh iya, benar. Tapi, cowoknya bukan Pak Krisna, ya?" lanjutnya setelah menemukan orang yang dimaksud Sisca tadi.
"Selingkuhannya kali." Sisca asal menebak jika pria yang bersama Candramaya adalah selingkuham Candramaya.
"Apa iya?" Winna kini menatap Sisca mendengar rekannya itu mengatakan jika pria itu adalah selingkuhan Candramaya.
"Bisa jadi, Win. Setelah kecelakaan, Pak Krisna 'kan lumpuh. Sedangkan istrinya cantik gitu, mana mau dia tetap setia sama Pak Krisna. Udah gitu Pak Krisna nganggur, iya aja dia cari pria lain." Sisca mulai berpikiran buruk pada Candramaya.
"Tapi, cowoknya ganteng, lho! Kelihatannya juga cowok tajir kalau dilihat lihat dari penampakannya, Sis." Mendengar penjelasan Sisca dan melihat penampilan fisik Alvin, Winna pun sependapat dengan Sisca.
"Kasihan banget Pak Krisna, ya? Padahal Pak Krisna juga ganteng, baik, sayang aja kecelakaan jadi cacat gitu." Sisca prihatin mengganggap Krisna telah dikhianati istrinya.
"Padahal katanya Pak Krisna kecelakaan karena jemput istrinya kerja. Jahat banget kalau akhirnya diselingkuhi." Winna dan Sisca asyik beranggapan dengan pemikiran buruk di benak mereka, tanpa menyadari mereka sedang merajut dosa karena memfitnah hal yang sebenarnya tidak terjadi.
***
Candramaya dan Alvin tiba kembali ke kantor sekitar jam 14.30 menit. Kehadiran mereka langsung disambut tatapan mata penuh tanya para staffdi sana, tak terkecuali Diana.
Diana ingin bertanya, tapi dia tak ingin pertanyaanya nanti didengar oleh rekan kerja mereka, karena khawatir akan menimbulkan gosip tak sedap.
"May, hati-hati, lho! Pak bos ganteng, jangan sampai kepincut!" Sementara Ela sudah lebih dulu berkomentar dengan senyum menyeringai.
Sindiran Ela tentu saja membuat Candramaya terusik. Inilah yang ia khawatirkan. Belum apa-apa saja Ela sudah berpikiran dirinya akan tergoda pada Alvin. Bagaimana seandainya rekan-rekannya tahu kalau mereka bahkan pernah berpacaran?
"Kepincut apaan, La? Aku sudah punya suami, sudah ada buntut, masa iya mau kepincut sama laki-laki lain?" bantah Candramaya. Sejauh ini dia bisa menjaga cintanya pada Krisna. Meskipun selama satu tahun belakangan ini dia yang bekerja menghidupi keluarganya.
"Aku 'kan cuma ngingetin, May. Takut kamu khilaf, soalnya pesona bos itu kuat banget buat meluluhkan hati wanita." Ela seperti tidak bisa menjaga perasaan Candramaya. Kata-katanya yang bernada tuduhan itu bisa saja menyinggung hati Candramaya, apalagi saat ini Candramaya sedang merasa terusik dengan sikap Alvin.
"Mungkin kalau posisi kamu seperti aku, kamu akan selingkuh ya, La?" Candramaya membalas Ela dengan kesal.
"La, jangan suka bergosip!" Diana yang menyadari gestur Candramaya yang terganggu dengan ucapan Ela langsung menegur Ela. Padahal dia sering menegur Ela, tapi masih saja Ela melakukan hal serupa.
"Sorry, sorry ..." Hanya kata itu yang terucap dari bibir Ela, seolah apa yang dikatakannya tadi bukanlah masalah besar.
Candramaya mendengus kasar. Dia menyalahkan Alvin, karena sikap Alvin yang akhirnya menimbulkan gosip-gosip yang tak mengenakan untuk didengar olehnya.
Klik
Candramaya mengambil ponsel ketika mendengar suara notif pesan masuk di ponselnya.
"May, aku butuh penjelasan soal hubungan kamu dan Pak Alvin. Pulang kerja nanti kita bicara." Sebuah pesan dari Diana yang masuk ke ponsel Candramaya.
Kembali Candramaya menghela nafas panjang. Dia pun mengetik balasan pada Diana. "Oke, Dy." Menyetujui permintaan Diana untuk bicara.
Sore harinya sepulang kerja, Candramaya dan Diana mampir di sebuah coffee shop yang ada di sebuah mini market berjarak satu kilometer dari mall.
Pada Diana, Candramaya menceritakan kisah masa lalunya bersama Alvin, termasuk alasan dia menjauh dari Alvin kala itu, juga sikap Alvin yang belum move on darinya.
"Pantas saja aku melihat Pak Alvin kayak yang hepi banget waktu bertemu kamu, ternyata kamu mantan terindahnya, ya? First love?" Diana tersenyum seraya menopang dagu dengan tangannya. Menurutnya, kisah Candramaya dan Alvin sangat menarik untuk disimak, seperti kisah dalam sebuah novel.
"Iya," jawab Candramaya sambil menggerakkan tangannya mengaduk capucino ice dengan sedotan.
"Mas Krisna sudah tahu kalau Pak Alvin itu sekarang jadi bos kamu?" tanya Diana penasaran.
Candramaya menggelengkan kepala. Dia justru merahasiakannya dari Krisna.
"Bisa gonjang-ganjing rumah tanggaku kalau Mas Krisna tahu, Dy." Lalu dia menjawab pertanyaan Diana.
"Mas Krisna nggak tahu kisah cinta kamu sama mantanmu?" tanya Diana lagi. Karena biasanya sedikit banyak suami ingin tahu kisah cinta masa lalu istrinya, begitu juga sebaliknya.
"Mas Krisna tahu kisah aku sama mantan, tapi dia nggak tahu kalau mantan aku itu Pak Alvin. Aku harap Mas Krisna jangan sampai tahu. Kamu jangan sampai kasih tahu Mas Krisna ya, Dy!" Candramaya meminta Diana agar tidak menceritakan hal tersebut pada Krisna.
"Tenang aja, May. Aku akan tutup mulut." Diana pun berjanji akan menjaga rahasia. "Ngomong-ngomong, kamu menyesal nggak, May? Setelah kamu tahu kalau Pak Alvin itu ternyata belum move on dari kamu?" tanya Diana meledek. Karena kalau Candramaya bersama Alvin, mungkin status sosial Candramaya akan berubah lebih baik dan akan mengalami peningkatan.
Candramaya menarik tipis sudut bibirnya. Dia tahu arah pertanyaan Diana.
"Jodoh aku sama Mas Krisna, rezeki aku mempunyai anak seperti Rangga. Apapun permasalahan hidup aku dan keluargaku, harus aku hadapi dan nggak harus disesali." Walaupun Candramaya yakin, ketika dia menyerah dan tergoda untuk menerima Alvin kembali, mungkin Alvin akan menyambutnya. Tapi, sebagai istri dari Krisna dan ibu dari Rangga, dia mempunyai tanggung jawab terhadap mereka berdua, untuk tetap setia kepada keluarganya.
*
*
*
Bersambung ...
itulah perlunya keterbukaan dalam berumah tangga biar tidak ada kesalahpahaman diantara keduanya