NovelToon NovelToon
MY PROBLEMATIC CEO

MY PROBLEMATIC CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Khintannia Viny

Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.

Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.

Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPC BAB 19

“K-kalau begitu, Owen bagaimana kalau aku menawarkan kesepakatan yang lain lagi?” tanya Rebecca dengan percaya dirinya.

Owen menatap ke arah Rebecca beberapa saat sambil memikirkan, rencana apa lagi yang akan di lakukan oleh wanita yang ada di hadapannya ini.

“Kesepakatan apa?”

“Aku ingin mengembalikan hak mu yang hilang karena aku.” Ucap Rebecca.

“Jadi kau ingin mengembalikan hak ku?”

“Benar Owen, jika kita kembali bersatu dan menunjukkan kebahagiaan kita, maka kepercayaan keluargamu dan juga para netizen akan kembali dan keluargamu akan memberikan kembali posisimu sebagai ahli waris keluarga.” Jelas Rebecca.

“Kumohon Owen...” ucap Rebecca sambil mengulurkan tangannya berniat untuk menyentuh lengan Owen, namun dengan sigap Owen memundurkan tubuhnya hingga Rebecca hanya memegang angin saja.

“Aku tau kamu tidak akan mudah memaafkan aku, tapi berikan aku kesempatan untuk bertobat.” Ucap Rebecca.

“Begitu rupanya.” Ucap Owen sambil tersenyum sinis.

“Tapi sayang sekali nona Keel, aku tidak menyetujui kesepakatan ini! Karena aku tidak kehilangan hak ku karena dirimu, aku punya banyak cara untuk mendapatkan hak ku kembali, aku hanya tinggal membunuh adikku!” ucap Owen dengan wajah yang menyeramkan.

“A-apa yang kau bicarakan Owen!?”

“Aku melepaskan hak ahli waris meskipun bisa melakukan cara semudah itu, itu karena aku tidak begitu menginginkan jadi ahli waris nona.”

“Tapi kau mengatakan ingin mengembalikan hak ku? Lalu bagaimana dengan adikku? Dia menjadi ahli waris tanpa kemauannya sendiri dan kini dia juga harus melepaskannya begitu saja? Apa nona Keel memang menginginkannya?”

“B-bukan begitu Owen.”

“Apa kau meremehkan keluarga Walter nona?!”

“K-kau tau bukan begitu maksud ku Owen, kumohon hiksss.. hikss..” Rebecca pun mulai menangis karena sikap Owen yang sama sekali tidak peduli padanya.

Owen yang tidak peduli pun memutuskan untuk meninggalkan Rebecca sendirian di balkon, lalu dia menoleh sebentar sebelum benar-benar pergi.

“Jika nona Keel menginginkan kekuasaan, carilah di tempat lain.” Ucap Owen yang langsung pergi begitu saja.

Sedangkan Rebecca hanya bisa menangis di tempatnya sendirian tanpa bisa melakukan apa-apa.

“Ternyata melelahkan sekali ya, lebih baik aku pulang saja.” Gumam Owen yang sudah bersiap untuk pulang.

Lalu tiba-tiba saja terdengar suara teriakan yang bersumber dari ujung lorong yang terlihat gelap.

“Suara itu... Juliet?” gumam Owen yang langsung berjalan cepat menuju lorong tersebut.

“Apa aku salah dengar? Sepertinya ada yang mabuk anggur mahal dan mengusik pembantu, haah aku sedang tidak mood melihat wajah-wajah pria bodoh yang berlaku seenaknya itu.” Gumam Owen.

***

“Aku mencari mu ke mana-mana nona Harvey, ternyata kau di sini ya nona Harvey yang sombong. Apa kau menjalin hubungan rahasia dengan tuan Owen atau semacamnya?” ucap laki-laki yang tadi terus mengajak ngobrol Juliet di bawah.

“Apa yang anda lakukan tuan? Lepaskan saya!” tegas Juliet yang berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan laki-laki yang sejak tadi mengganggunya.

“Tidak mau! Apa kau merendahkan pria lain seperti kami hanya karena mendapat laki-laki b4jingan itu? Dasar gadis bodoh! Kau hanya menghabiskan waktu mengejar tuan muda itu!”

“Justru akan lebih menguntungkan jika kau bersikap baik padaku, siapa tahu jika kau bersikap baik aku akan membeli mu menggantikan pria tua itu.” Ucap laki-laki itu sambil mendekatkan bibirnya.

Hal itu membuat Juliet bisa mencium bau alkohol dari mulut laki-laki itu.

“Dia bau alkohol, gawat dia sudah mabuk!” batin Juliet yang masih berusaha untuk melepaskan diri.

“A-apa yang anda bicarakan!? Lepaskan tangan saya!” tanya Juliet.

“Apa kau pura-pura tidak tahu? Ayahmu adalah orang yang tidak akan peduli dengan laki-laki yang membeli putrinya selama memberinya segepok uang, dan jika aku memberinya sedikit lebih banyak dari yang di berikan pria tua itu, maka kau akan terjual padaku nona Harvey.” Ucap laki-laki itu sambil memegang dagu Juliet dengan kasar.

Melihat laki-laki itu yang sudah menjadi gila membuat Juliet gemetar, dia menjadi takut jika laki-laki itu akan berbuat nekat.

“Beraninya orang sepertimu merendahkan ku!?” tanyanya sambil mendekatkan terus bahkan memeluk tubuh Juliet.

“Aaaaaa!!!” teriak Juliet.

“Apa yang anda lakukan!? Lepaskan!” teriak Juliet.

“Tolong!!” teriaknya kembali.

“Heh, kau pikir akan ada orang yang menolong mu jika kau berteriak? Lorong ini benar-benar sepi dan jarang di lewati orang, jadi walaupun berteriak seperti apa, tidak akan ada orang yang menolong mu!”

Juliet terus berteriak sambil memukul-mukul tubuh laki-laki itu dengan sekuat tenaganya.

“Jangan bergerak!” ucap laki-laki itu yang mulai kewalahan dengan pemberontakan Juliet, hingga akhirnya Juliet pun berhasil mendorong laki-laki itu dan kabur dengan sekuat tenaga.

“Gawat! Aku harus kemana?” gumam Juliet yang tidak melihat ada jalan keluar di sana.

“Hahaha, percuma saja kau melarikan diri nona.”

“Aku bisa tertangkap jika tidak menemukan jalan keluar, setidaknya aku harus melompat.” Gumam Juliet sambil melirik ke arah jendela besar yang tertutup rapat.

Laki-laki gila itu tertawa melihat wajah Juliet yang ketakutan dan tubuhnya yang gemetar, dia terus melangkah mendekati Juliet yang sudah terpojok.

“Jangan mendekat! Tolong!!” teriak Juliet dengan lebih kencang.

Owen yang akhirnya memutuskan untuk melihat siapa yang sedang membuat kekacauan itu pun terkejut melihat Juliet yang penampilannya sudah berantakan, begitu juga dengan Juliet yang terkejut melihat Owen yang datang entah dari mana.

“Nona Harvey?” ucap Owen.

Yang membuat Owen semakin terkejut adalah Juliet yang memegang sesuatu dengan d4rah di benda tersebut, lalu ada seorang laki-laki yang sedang terkapar di lantai dengan kepala yang berdar4h.

“Ada apa ini?” tanya Owen kembali.

“T-tuan, sepertinya s-saya telah membvnuh seseorang.” Ucap Juliet dengan tubuh yang gemetar.

“S-saya tidak bermaksud membvnuhnya, tapi karena ketakutan s-saya memukulnya hingga terjatuh dan melukai kepalanya.. D-darahnya banyak sekali,, hikss..” ucap Juliet yang benar-benar ketakutan.

Owen mendekati laki-laki itu untuk mengecek apakah orang itu masih hidup atau tidak.

“Untunglah orang ini masih hidup, sepertinya dia adalah anak dari keluarga Hein.” Gumam Owen.

“Tampaknya putra dari keluarga Hein lebih buruk dari dugaanku, meskipun dia pria dengan sikap yang kotor, tapi aku tidak menyangka dia semena-mena memperlakukan seorang putri orang penting yang lebih tinggi di atas keluarganya.” Batin Owen di dalam hatinya.

Owen kembali berdiri dan menoleh ke arah Juliet yang masih terlihat panik.

“Jangan khawatir, dia hanya pingsan dan sebentar lagi pasti akan sadar, pria seperti ini tidak akan mati semudah itu.” Ucap Owen.

“B-benarkah?” tanya Juliet.

Owen yang melihat Juliet yang gemetar ketakutan itu segera melepaskan jasnya dan memakaikan jas itu di pundak Juliet, lalu dia mengambil benda yang ada di tangan Juliet dan membuangnya.

“Benar.” Jawab Owen yang akhirnya membuat Juliet lega hingga tubuhnya terhuyung dan hampir jatuh jika tidak di tahan oleh Owen.

“Kau bisa jalan sendiri?” tanya Owen yang di balas anggukan oleh Juliet.

“Bagus! Kalau begitu pergilah.” Ucap Owen yang membuat Juliet langsung menoleh ke arah Owen.

“T-tuan,,, apa maksudnya?” tanya Juliet.

“Keluar dari sini dan turun mengikuti jalan di lorong hingga ujung, di sana ada tangga, turunlah lewat tangga situ.” Jelas Owen.

“Tuan.”

“Tangga itu langsung menuju ke parkiran, kau bisa langsung menunggu di mobilmu dan langsung kembali ke rumahmu, biar aku yang mengurus sisanya.” Jelas Owen kembali.

1
Rafael Indawan
Karya yang bagus, lanjutkan thor
Iyud Wati
lanjut
KheisyaNavilda
menunggu update mu thorrr
KheisyaNavilda
ditunggu bab selanjutnya thor
Iyud Wati
lanjut thor
Khintannia Viny
semoga kakak kakak semua menyukai cerita author yaaa
Alif Rizki
awal menarik
Miss Leo
Menarik..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!