Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Malam sudah berganti pagi Azzam dan Romi sudah mau berangkat tapi mereka berhenti saat ada seorang gadis yang menghampiri mereka tepatnya ingin bertemu Romi.
Dia adalah meli gadis yang ingin di jodohkan dengan Romi.
"Kenalkan ini bosku namanya pak Azzam dan ini meli"Kata Romi.
Azzam mengulurkan tangan ke meli dan di sambut ramah oleh meli.
"Kata bibi kemarin kamu pulang dan menginap beberapa hari di sini ini saya membuatkan makanan untuk kamu"Kata meli sambil mengulurkan rantang ke Romi.
Momen itu malah di foto oleh Azzam dan dikirim ke nomor Keisya dengan bertuliskan.
"saingan mu berat banget"
Di seberang sana Keisya langsung membuka kiriman dari Azzam dia jadi merasa tak bersemangat.
"Kenapa dengan mukamu kei tumben di tekuk begitu?"Tanya Riski saat ada di meja makan.
"kalah sebelum berperang pa"Jawab Keisya dengan lemas.
"Sebelum janur kuning melengkung masih banyak kesempatan kei jadi jangan menyerah"Kata Riski menyemangati.
Mendengarnya Keisya tersenyum dan membenarkan ucapan papanya sedangkan Tiara yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya anak dan suaminya itu memang sifatnya sama.
"Aduh ma sakit"Keluh Riski saat lengannya di pukul Tiara.
"Ngajari anak seperti itu suruh dia belajar karena dia mau ujian"Protes Tiara.
"Dia kan udah dewasa nggak masalahkan mikir percintaannya"Kata Riski.
"Tapi pa dia itu masih SMA".
"Bukan masih tapi sudah SMA dia sudah puber ma waktunya dia punya pacar"Riski memotong ucapan Tiara"Tapi papa bolehkan kamu punya pacar asalkan tidak melewati batas kei".
"Kei tahu kok pa,ma! Kalian tenang saja itu cuma buat kei mainan setelah bosan pasti kei buang"Jelas kei sambil bersiap lari.
"Keisya"Teriak Tiara dengan geram.
Sedangkan Riski hanya menepuk jidatnya dia tidak menyangka kelakuan di masa mudanya menurun ke anaknya apalagi anaknya yang perempuan lagi.
Di rumah Azzam pagi-pagi sudah kedatangan tamu seorang gadis yang cantik dan berkelas.
Kebetulan Zahra yang membuka kan pintunya.
"Mau cari siapa ya Mbk?"Tanya Zahra sopan.
"Tuan rumah di sini"Jawab wanita itu dengan angkuh.
"Kalau begitu silahkan masuk".
"Tante Shanum"sapa wanita itu saat sudah di dalam rumah sambil mendekat kearah Shanum dan langsung memeluknya.
"Nadia"Kata Shanum"Kamu apa kabar?".
"Baik Tante kalau Tante gimana".
"Tante juga baik,sudah lama ya kamu nggak pernah datang kesini terakhir lima tahun yang lalu".
"Iya tan,aku pergi ke luar negeri saat itu baru pulang kemarin jadinya baru bisa kesini".
"Kita lagi sarapan ayo ikut sarapan"Ajak Shanum sambil menggandeng Nadia menuju ruang makan.
"Tunangan mas Azzam akhirnya balik juga itu berarti tidak akan ada perempuan yang tak tahu diri berani menggoda mas Azzam"Sindir Surti sambil melirik Zahra dengan remeh.
Hati Zahra terasa di hantam batu besar mendengarnya dia semakin tidak percaya diri melihat tunangan Azzam sangat cantik dan modern seperti itu.
Di meja makan mata Nadia menatap kemana-mana seperti mencari sesuatu.
"Kamu cari Azzam ya maaf Azzam nya lagi keluar kota belum pulang kalau pulang pasti senang melihat kamu datang"Jelas Shanum.
"Yang ada Azzam nggak akan selera makan kalau ada si ondel-ondel itu"Kata Azzura dengan santainya.
Dari dulu Azzura memang nggak suka sama Nadia, Azzura merasa Nadia perempuan yang nggak benar Azzura dari dulu paling menentang hubungan Azzam dan Nadia.
"Azzura nggak boleh gitu"Protes Shanum.
Dibawah sana tangan Nadia terkepal dia menahan amarahnya sama Azzura.
"Nggak apa-apa kok Tante maklum kita sudah lama tidak bertemu"Kata Nadia lembut sambil tersenyum.
Di dapur Zahra masih melihat ke arah Nadia dia kayaknya pernah bertemu tapi dia agak lupa dimana.
Nadia dirumah itu sampai jam sepuluh selama itu terlihat oleh Zahra kalau Shanum dan Nadia sangat akrab.
Entah kenapa dalam hati Zahra merasa iri melihatnya tanpa sadar dia sampai menitihkan air matanya.
"Makanya jangan jadi Cinderella sakit kan kalau terbangun"Ejek Surti.
Zahra tidak mempedulikan Surti dia pergi ke dapur dan bertemu dengan mbok Siti.
"Kenapa kamu nangis Zahra?"Tanya mbok Siti.
"nggak kenapa-napa mbok aku cuma kangen sama ayah"Jawab Zahra berbohong.
"Kalau gitu sama telpon ayahmu".
"Nanti saja mbok aku bantu mbok Siti ya"Tawar Zahra.
mbok Siti hanya mengangguk dia senang dengan Zahra karena orangnya baik dan sopan.
Di lain tempat Azzam mencoba menelpon Zahra beberapa kali tapi nggak diangkat Azzam sampai frustasi.
"Angkat dong Ra aku kangen sama kamu"Kata Azzam pada hpnya dia seperti orang gila.
Nadia sudah pamit pulang sejak dua jam yang lalu tinggal Shanum dan Rendra yang ada di taman belakang.
"Aku senang akhirnya Nadia kembali lagi"Ungkap Shanum saat duduk di sebelah Rendra.
"Jangan terlalu berlebihan mom belum tentu Azzam senang"Kata Rendra.
"Kok Daddy bilang gitu?"tanya Shanum"Daddy nggak mau lihat Azzam segera menikah?".
"Daddy senang tapi kembali lagi ke Azzam terserah dia".
"Ah Daddy nggak asyik"Keluh Shanum sambil berdiri dan pergi dari sana.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/