Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
"Iya donk," jawab Sultan bangga.
"Kalo ada yang rusak boleh manggil kamu nih," ujar pak Herman menepuk pundaknya.
"Kalau begitu aku pulang dulu, Besok Abang belikan mainan baru untuk Alira ya," ujar Sultan mengosok kepala Alira. Alira mengangguk senang. Sultan melangkahkan kaki pulang.
Ting ting.
Misi selesai.
Penambahan 10 poin.
Poin Anda sekarang menjadi 21 poin.
Sultan:
Wah mulai terkumpul lagi poinnya. Sistem, apakah ada misi di bayar pake uang kes?
Sistem:
Tidak Tuan, tapi ketika Anda mengumpulkan poin yang banyak dan poin itu bisa si tukarkan dengan uang kes.
Sultan:
Nah itu yang aku maksud, hahaha... kamu emang serba bisa deh.
"Kamu dari mana aja tiba-tiba ngilang?" Tanya ibunya khawatir.
"Hehe... anu... tadi di telpon pak Herman minta baiki kipasnya yang rusak," jawab Sultan cengengesan.
"Emangnya kamu bisa? kamukan jurusan desain, kenapa bisa jadi tukang servis?" Tanya Ibu menatap Sultan.
"Hehehe... cuma lagi kepengen belajar hal baru bu," jawab Sultan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oh, ya udah sana tidur," ujar ibu. Sultan mengangguk dan masuk kamar.
Sultan:
Sistem, Tolong jangan ada misi di saat aku tidur.
Sistem:
Siap Tuan.
Sultan pun tidur. Ia bermimpi di malam itu, yaitu mimpi tentang sistem, Sultan bermimpi jika sistem itu adalah seorang wanita namun semuanya samar-samar, ia hanya melihat bentuk tubuhnya namun tidak jelas dengan wajahnya ia berambut kuning kecoklatan, sepertinya cantik.
"Sultan bangun, kuliah ngak?" teriak ibu dari luar kamar.
"Astaga!!!" Teriak Sultan bangun dari mimpinya. "Apa benar sistem seorang wanita?" Tanya Sultan dalam hati.
SULTAN:
Sistem, apa kamu seorang wanita?
SISTEM:
Tidak Tuan, sistem adalah sistem.
SULTAN:
Kenapa aku memimpikanmu seorang wanita?
SISTEM:
Efek kelamaan jomblo Tuan.
SULTAN:
Gitu ya, heheheh...
"Sultan, bangun Tedi dateng," teriak ibunya lagi. Sultan pun bangun dan membuka pintunya.
"Hiss...baru bangun kamu bro?" Tanya Tedi masuk ke kamar Sultan.
"Iya bentar, aku mandi dulu," ujar Sultan mengambil handuk dan masuk kamar mandi. Setelah siap-siap ia keluar.
"Waaahhh... badanmu sejak kapan jadi six fack? Perasaan kamu ngak pernah ngejim?" puji Tedi kagum.
"Aku ngejim di kamar aja, murah meriah ngak ngeluarin duit dan tampa peralatan," ujar Sultan ngasal.
"Wah gitu ya, kapan-kapan ngejim bareng kita," ajak Tedi. Sultan hanya cengengesan karena six fack tubuhnya ia dapat karena kekuatan tubuhnya. Sultan memakai bajunya.
"Ayo turun, pengantar makanan mungkin sudah datang itu," ajak Sultan. Tedi mengikuti Sultan ke dapur.
"Ayo cepat makan," ujar ibu sambil menyediakan makanan di atas meja.
"Mentang-mentang udah kaya makan catring terus nih," senggol Tedi.
"Iya lah, habis ini kita ke cari laptop oke!" ajak Sultan.
"Oke donk," jawab Tedi menyantap makanannya.
"Ibu kami berangkat dulu," pamit Sultan mencium tangan ibunya.
"Kami berangkat dulu Tante," pamit Tedi juga mencium tangan ibu Sultan.
"Iya kalian hati-hati," pesan ibu.
Misi level A.
Membantu kakek menyeberangi jalan.
Sultan celingak celinguk mencari kakek yang ingin menyeberangi jalan dan terlihatlah ternyata kakek itu sedang menegang tongkat.
"Ayo bantu kakek itu menyeberang," Ajak Sultan menunjuk ke arah kakek, Tedi mengikuti Sultan.
"Kakek biar kami temani menyeberang ya," ujar Sultan menawarkan diri.
"Kalian bukan penculikkan?" Tanya kakek ngak percaya.
"Ya bukan kek, kami orang baik-baik," jawab Sultan sambil tertawa kecil.
"Biasanya orang penculikan mana ada yang ngaku jika dia penjahat," ujar kakek itu membuat Sultan manyun.
"Udah tau kalo penculikan itu ngak ada yang ngaku, ngapain nanya tadi penculik apa bukan," omel Tedi.
"Kami bukan penculikan Kakek, kami niat membantu Kakek," pujuk Sultan.
"Tapi beneran kalian bukan penculikan?" ulangnya menyakinkan.
"Iya Kakek," jawab Sultan dan akhirnya kakek tersebut mau di bantu menyebrang jalan. Tiba-tiba kakek itu balik lagi.
"Kakek ngapain balik kebelakang lagi?" Tanya Sultan bingung.
"Kan jalannya di situ," jawabnya menunjuk tempat semula ia berdiri.
"Astaga! Kalo bukan mengingat dia udah tua, ingin rasanya aku melemparnya langsung ke seberang jalan biar cepat kelar misinya," geram Sultan dalam hati. Tanpa pikir panjang lagi Sultan mengendong kakek tersebut lalu membawanya menyeberang jalan. Tentu daja para pengendara jadi berhenti lama dan melihat drama mereka di tengah jalan.
"Tolong... tolong aku di culik," teriak kakek meronta-ronta ketika ia di gendong oleh Sultan. Dan para pengendara hanya manyun karena kakek kayak sedang suting sinetron saja karena mereka tahu jika Sultan hanya ingin membantunya saja.
"Udah Kek saya pergi dulu," ujar Sultan dan Tedi pergi. Kakek itu bengong.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 10 poin.
Poin Anda menjadi 31 poin.
SULTAN
Sistem, jika poinku segini bisa di jadikan uang berapa?
SISTEM:
31.000.000.
SULTAN
Nah jika begini aku tak perlu ke Casino lagi. cukup mengerjakan misi saja.
SISTEM
Sistem berusaha terbaik untuk Tuan.
"Ayo kita pergi cari laptop," ajak Sultan setelah menemukan toko yang pas. Mereka masuk ke dalam dan memilih laptop canggih dan mereka juga membeli ponsel baru yang lebih canggih juga.
"Ini semuanya berapa Bang?" Tanya Sultan meletakkan barangnya di atas meja kasir.
"Totalnya 28 juta," abang itu menyerahkan bilnya.
Sultan mengulur kartu ATM-nya dan menekan sandi dan di potong langsung pembayarannya.
"Wah keren banget laptopnya, kapan kita ke Casino lagi?" Tanyanya bersemangat.
"Aku ngak ke Casino lagi, sekarang cari uang kerja lain aja," ujar Sultan. Tedi langsung manyun.
"Ayo ke ATM," ajak Sultan namun wajah Tedi tetap manyun.
"Udah kamu ngak usah manyun gitu, aku ngak kekurangan uang buat ngasih kamu," pujuk Sultan.
"Bukan gitu, aku bisa belanjar dari kamu, suatu saat nanti aku yang akan jadi penerusmu," giliran Sultan yang manyun.
Sultan pun menarik uang tunai dan itu ia menarik semua uang yang ada di kartunya.
SISTEM
Tuan, ada kamera cctv kecil di sudut ruangan, mereka untuk melakukan kejahatan.
Sultan melihat di sudut ruangan dan benar saja kameranya berwarna putih sama dengan dinding. Sultan mencabut kamera tersebut lalu ia memecahkan kamera tersebut.
"Sialan bocah itu, dia menghancurkan kameranya, untung saja wajahnya terekam, kita cari bocah itu," ujar pria yang memantau cctv geram.
"Dengan senang hati, aku sudah lama tidak bertarung," ujar temannya. Sultan keluar membawa uang sekitar 1,700.000.000. di dalam tasnya.
"Ayo kita pergi dari sini secepatnya," ajak Sultan buru-buru karena para penjahat itu tidak akan membiarkannya begitu saja.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE,SARAN DAN HADIAH
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴