Asha Putri wanita berusia 18 tahun yang di jodoh kan dengan pria yang 7 tahun lebih tua darinya yaitu CEO yang bernama Varel Pratama berusia 25 tahun. Asha menerima perjodohan ini bukan karena paksaan orang tuanya tapi karna di sudah berjanji pada orang tua nya kalau dia sudah bekerja 1bulan dia akan menerima kalau dia di nikah kan dengan orang tua nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon helmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Sedangkan Varel dan orang tua nya sudah sampai duluan dari pada Asha, karena Asha terjebak macet
"Asha sama orang tua nya kok belum sampai ya?"
ucap bu mira dan terduduk di bangku yang sudah mereka pesan
"coba kamu telfon Asha nya rel" ucap pak Tama yang ikut duduk di samping pak Tama
"iya pah sebentar ya" ucap Varel dan berdiri sedikit menjauh dari orang tua nya
Tidak lama saat Varel ingin menelfon Asha, Asha pun datang dengan orang tua nya
"eh itu Asha nya rel udah jangan di telfon" ucap bu Fira sambil menunjuk di mana Asha dan orang tua nya berjalan
"iya mah" ucap Varel dan berjalan menghampiri meja lalu duduk
"assalamualaikum" ucap bu mira dan menyalami pak Tama dan bu Fira lalu ikut duduk di samping pak dafit
"walaikum salam bu" ucap bu Fira dan membalas saliman bu mira
"maaf ya nunggu lama, macet soal nya" ucap bu mira dan membereskan baju nya
"iya ga papa Bu" ucap pak Tama yang tersenyum
"loh bu Fira kok keliatan nya lemes banget, ibu sakit?" tanya bu mira karena melihat bu Fira yang sedikit lemas saat bicara tidak seperti kemarin
"ga kok bu" ucap bu Fira sambil tersenyum agar semua orang percaya
"ya udah kalo gitu kita makan dulu baru kita bicarakan lagi soal pernikahan anak kita" ucap pak Tama sambil tersenyum
"mba" panggil Varel pada pelayan sambil mengangkat tangan dan pelayanan pun menghampiri mereka
"iya mas ada yang bisa saya bantu" ucap pelayan yang menghampiri mereka
"saya mau liat menu nya" ucap Varel
"di pilih aja ya pak bu, sha jangan sungkan mau makan apa aja tinggal bilang" ucap Varel sambil tersenyum
"iya kalo kamu mau makan sepuas nya juga ga papa kok sha, soal nya ini restoran punya Varel loh" ucap bu Fira sambil tersenyum
"oh iya tante" jawab Asha sambil tersenyum
"wah kamu yang punya restoran ini rel?" tanya bu mira sambil melihat buku menu
"iya tante" ucap Varel sambil tersenyum
"Tante mau persen apa bilang aja" ucap Varel yang melihat bu mira melihat buku menu
"iya rel" ucap bu mira yang masih fokus dengan buku menu nya
Mereka ber6 pun memilih makanan dan setelah makana itu jadi pun mereka menamakan nya dan sekarang di meja tinggal tersisa makan penutup seperti buah, es krim,jus buah dan kue
"oke sekarang kita udah selesai makan nya, nah sekarang kita omongin tentang pernikahan anak kita"
ucap pak Tama yang sudah selesai makan
"oke jadi gini bu, pak, saya mau mempercepat pernikahan anak kita, bapak dan ibu pun bisa berpendapat untuk hal ini, bila tidak setuju juga tidak apa" ucap bu Fira
"saya sih sama sekali ga keberatan kalo pernikahan nya di percepat tapi semua keputusan ada di tangan Asha, karena bagaimanapun kan Asha yang menjalani"
ucap bu mira dengan senyuman bahagia
"aku sih terserah gimana bagus nya aja"
ucap Asha sambil tersenyum
"oh iya bu saya mau tanya, emang kenapa ya pernikahan nya di percepat, saya sih ga masalah cuman bertanya saja" tanya pak dafit, karena dia takut ada masalah karena rencana pernikahan di percepat lagi
"nanti kita bicarakan ya pak tapi tidak di sini"
ucap bu Fira sambil tersenyum karena ada alasan yang penting tapi Asha ga harus tau
"oke pak bu saya sih pengen nya nikah nya itu hari minggu, jadi lebih seru aja soalnya karyawan saya bisa datang dan kemungkinan keluarga saya juga bisa datang kalau hari minggu" ucap pak Tama
"saya sih ga masalah hari apa" ucap bu mira sambil melihat ke arah Asha
"oke kalo gitu jadi ya hari minggu" ucap pak Tama dengan senyuman yang senang
"iya kalo sudah gini kan enak, besok kalian pergi ke wedding organizer ya, untuk mengurus semua nya"
ucap bu Fira
"iya mah" ucap Varel
"maaf ya aku boleh minta pendapat ga?" ucap Asha dengan sedikit ragu
"boleh dong cantik" ucap bu Fira sambil tersenyum
"uumm gini, aku tuh mau nya nikah nya ga terlalu mewah banget gitu, dan ga sederhana juga" ucap Asha sambil tersenyum ragu
"loh emang nya kenapa kalo mewah?" tanya Varel dengan suara sedikit ketus
"maksud aku tuh dekorasi nya jangan terlalu mewah banget, kayak rame aja gitu, soal aku ga terlalu suka" ucap Asha dengan sedikit takut
"iya tante setuju banget, maksud kamu tuh kayak sederhana tapi kelihatannya elegan gitu kan?"
ucap bu Fira, kenapa bu Fira setuju dengan pendapat Asha, ya karena dia sudah sangat suka dengan Asha
"iya maksud aku tuh gitu tante" ucap Asha sambil tersenyum lega karena ada yang menerima pendapat dia
"papah mah ikut aja yang penting nikah, yakan"
ucap pak Tama sambil menaikkan kedua alis nya
"terus kamu mau nya tema nya gimana sha?"
tanya bu Fira yang melihat Asha hanya terdiam
"aku sih terserah aja yang penting ga mewah mewah banget, soalnya kan sayang uang nya bisa di tabung buat masa depan" ucap Asha pelan
"ya ga papa kali orang seumur hidup sekali" ucap Varel dengan nada ketus seperti biasa
"ya malah bagus pemikiran Asha loh rel, dia mikirin buat masa depan kalian dan anak kalian, papah setuju sama kamu sha" ucap pak Tama dengan senyuman tipis
"makasih om" ucap Asha sambil tersenyum
"ya udah mamah mau pulang dulu ya rel, kamu jalan jalan aja sama Asha biar lebih dekat" ucap bu Fira dengan senyum meledek Varel
"mamah pulang dulu ya sayang" ucap bu mira
"iya mah" ucap Asha, Asha dan Varel pun mencium punggung tangan pak Tama, bu Fira, papah nya dan mamah nya
"oke sekarang orang tua kita udah pulang kamu mau ke mana?" tanya Varel dengan anda seperti biasa ketus
"terserah kamu aja aku mah ikut aja" ucap Asha sambil tersenyum
"ya udah kalo gitu kita belanja" ucap Varel dan berdiri
"belanja?" tanya Asha yang masih terduduk di kursi
"iya biasanya kan cewe suka nya belanja, tenang aja aku yang bayarin" ucap Varel dengan nada sabar
"tapi aku ga terlalu suka belanja" ucap Asha yang masih terduduk di kursi
"udah ayo katanya kemana aja ikut" ucap Varel sambil meninggalkan Asha
" ya ga belanja juga kali" ucap Asha sambil berjalan di samping Varel
"ya tadi di tanya mau ke mana katanya ikut aja, dan sekarang ikut aku oke" ucap Varel yang berhenti
"iya iya" jawab Asha yang ikut terhenti karena Varel berhenti
mereka pun menaiki mobil, Varel pun melajukan mobilnya