NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Ditolak pangeran Arab

Clek!

Pintu sebuah ruangan VVIP di hotel keluarga Baraya terbuka diikuti oleh seorang perempuan yang masuk ke ruangan dengan langkah yang mantap.

Tap tap tap....

Senyuman terukir di wajah Berlin saat ia memasuki kamar hotel milik pangeran Arab.

Setelah tiba di ruang tamu, Berlin melihat ibunya sedang berdiri melayani sang pangeran Arab membuat kening Berlin mengkerut.

Kenapa ibunya malah melayani pria itu seperti seorang pelayan?

Berlin merasa kesal melihat ibunya seperti direndahkan, tetapi mengingat identitas pria yang ada di sana, Berlin pun merasa bahwa tidak masalah melakukannya, lagi pula hal seperti ini tidak dilakukan di tempat umum.

"Silahkan dinikmati," ucap Agatha dalam bahasa Inggris setelah menyediakan cemilan dan minuman di hadapan pangeran Arab.

"Dimana putri?" Tanya sang pangeran Arab menggunakan bahasa inggris.

Agatha tersenyum, "kebetulan dia sudah di sini," Agatha menatap putrinya dan memberi kode agar mendekat ke arah mereka.

Berlin dengan cepat mendekat ke arah dua orang itu, senyuman Indah terukir di bibirnya saat ia dengan lembut menyapa sang pangeran Arab dalam bahasa Inggris, katanya, "selamat datang di hotel kami, senang bisa bertemu dengan pria luar biasa seperti anda."

"Siapa kau?" Sang pangeran Arab mengerutkan keningnya saat bertanya pada Berlin, Tentu saja dia tidak mengenali perempuan itu.

Agatha dengan cepat menjawab, "ini Berlin, putri saya semata wayang. Saat ini dia yang membantu saya untuk mengelola hotel keluarga Baraya dan--"

"Siapa yang bilang ingin bertemu dengan putrimu?" Wajah pangeran Arab menjadi sangat buruk saat ia lanjut menggertak, "cepat keluar dari sini sebelum aku mengambil tindakan!"

Wajah Berlin menjadi tegang melihat pria di hadapannya malah sangat marah, padahal dia sudah berusaha untuk tampil semaksimal mungkin di hadapan pangeran Arab, namun sekarang dia sama sekali tidak dihargai?

Agatha juga terkejut, tetapi dia masih bisa mengatur ekspresinya dan berusaha bersikap tenang sambil berkata, "Maaf, tapi bukankah anda ingin bertemu dengan Putri pemilik hotel? Berlin ini adalah--"

"Kau bukan pemilik hotel, Jadi kenapa aku harus bertemu dengan Putrimu? Sekarang juga kalian berdua keluar dari sini, jika bukan Putri yang datang kemari, siapapun tidak diizinkan!" Tegas pangeran Arab membuat wajah Agatha menjadi merah padam, merasa malu pada beberapa pengawal yang langsung mendekat saat pangeran Arab memberi kode pada para pengawalnya agar mengusir 2 perempuan itu keluar dari kamar hotel.

"Ibu,," Berlin menatap ibunya, ini benar-benar keterlaluan!

Tetapi Agatha berusaha mengontrol emosinya dan segera membawa putrinya pergi dari sana.

Begitu keluar dari ruangan pangeran Arab, Berlin dengan cepat menghentakkan kaki kanannya, "apa yang diinginkan pria sialan itu?! Kenapa semua orang besar yang ditemui di hotel hanya mau bertemu dengan Anggun? Memangnya aku kurang apa?! Aku jauh lebih cantik, jauh lebih pintar, jauh lebih hebat daripada si jallang itu, tapi Kenapa harus Anggun yang dicari semua orang?!" Geram Berlin penuh amarah.

"Tenanglah dulu, Kenapa kamu iri pada perempuan yang sebentar lagi akan mati?" Ucap Agatha menenangkan putrinya.

"Hah,,," Berlin menghela nafas. Benar, Anggun akan segera mati setelah mereka mendapatkan pembunuh bayaran untuk membunuh perempuan itu. Dengan pikiran tersebut, Berlin merasa sedikit lega, tetapi baru saja merasa lebih baik, pintu ruangan VIP tempat pangeran Arab menginap terbuka memperlihatkan seorang pengawal yang keluar dari ruangan.

Agatha langsung memperbaiki ekspresinya menyambut pengawal itu, "ada yang bisa kami bantu?" Tanya Agatha menggunakan bahasa Inggris.

"Kau mengatakan bahwa suamimu masuk rumah sakit dan sedang dalam keadaan kritis, jadi dia tidak bisa datang menemui Tuan kami. Jika putrinya juga tidak dapat menemui kami sampai besok siang, maka kami akan meninggalkan hotel ini dan memasukkannya ke dalam daftar hitam untuk tidak dikunjungi lagi oleh siapapun keluarga dari pangeran Arab, bahkan untuk warga Arab sendiri!" Tegas sang pengawal sebelum berbalik kembali memasuki ruangan.

"Apa?!" Bisa-bisanya pria itu mengancam mereka seperti ini dan hanya ingin menemui Anggun?

"Ibu, bukankah salah satu pendapatan terbesar kita adalah wisatawan dari Arab? Kalau sampai hotel kita masuk ke daftar hitam negara mereka, maka pendapatan hotel akan berkurang dan ini juga bisa menyebabkan rumor yang berakibat buruk pada hotel kita," ucap Berlin dengan penuh rasa frustasi.

"Kau benar, bahkan kerjasama dengan Alvin juga bisa dibatalkan, padahal kerjasamanya tinggal beberapa waktu lagi, minggu depan satu persatu kamu akan datang, dan kita sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan perombakan dekorasi sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Anggun," kata Agatha cemas.

"Tapi Ibu tidak mungkin menyuruh perempuan itu kembali lagi ke hotel kan? Sekarang dia menjadi sangat belagu, Aku cemas Dia mungkin akan berusaha untuk mengambil posisi di hotel ini," kata Berlin yang meskipun dia sadar 100% bahwa hotel tersebut seharusnya menjadi milik Anggun, tetapi Tentu saja dia tidak ingin berbagi dengan Anggun, bahkan berharap segala sesuatu yang dimiliki Anggun bisa berbalik menjadi miliknya sepenuhnya.

Agatha memijat keningnya, dia tidak tahu solusi apa yang terbaik untuk masalah ini.

"Ibu akan memikirkannya dulu," ucap Agatha berlalu meninggalkan Sang Putri.

Berlin menggertakkan giginya melihat ibunya yang pusing, "Kenapa akhir-akhir ini Anggun jadi tiba-tiba beruntung?" Gerutu Berlin terbalik mengambil ponselnya yang bergetar.

Drrt.... Drrt.....

"Apa benar pangeran Arab menginap di hotel keluargamu?" Tanya seorang perempuan dari seberang telepon yang merupakan salah satu teman Berlin.

"Dari mana kau tahu?" Tanya Berlin kebingungan.

"Jadi benar dia menginap di hotel keluargamu? Hei, itu luar biasa! Bisakah kau membujuknya untuk bertemu denganku? Pasti akan ramai di akun media sosial kalau aku memposting fotoku dengannya!" Ucap Sang Perempuan dari seberang telepon dengan nada suara yang tidak sabar.

Berlin pun semakin kesal dengan ucapan temannya itu, jadi dia memutuskan panggilan telepon itu, "Aku saja tidak bisa berfoto dengannya, malah kau ingin berfoto," gerutu Berlin melangkah menuju lift sambil melihat akun media sosialnya.

Pada saat itu, sebuah panggilan telepon yang berasal dari Bryan juga masuk ke ponsel Berlin.

Berlin menggigit bibir bawahnya, sebelumnya dia telah memberitahu Bryan tentang kedatangan pangeran Arab itu, dan Bryan berkata ingin menemui pangeran Arab jika diberi kesempatan untuk perusahaannya memiliki hubungan kerjasama dengan negara Arab dalam hal ekspor.

"Hah,,," Berlin menghela nafas sebelum mengangkat panggilan telepon itu.

"Sayang," kata Berlin pada pria di seberang telepon.

"Kau di hotel? Aku dalam perjalanan ke hotel, apa kau sudah bertemu dengan pangeran Arab?" Tanya pria dari seberang telepon membuat Berlin memijat keningnya yang terasa berdenyut.

"Belum, aku belum bertemu, Sepertinya dia lelah dan ingin beristirahat setelah perjalanan panjangnya, Jadi mungkin nanti malam atau besok baru bertemu dengannya," kata Berlin berbohong.

"Ya, dia pasti lelah. Kalau begitu aku akan menjemputmu, ayo keluar mencari udara segar. Kau pasti lelah sudah seharian bekerja di hotel," ucap Bryan.

"Iya," kata Berlin pada pria di seberang telepon sebelum mengakhiri panggilan telepon itu.

'Semua orang ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memiliki hubungan dengan pangeran Arab itu, tapi dia malah hanya ingin bertemu dengan Anggun. Sekarang bagaimana aku akan menghadapi Bryan? Tidak mungkin aku memberitahunya bahwa pangeran Arab tidak mau menemui ku dan hanya mau bertemu Anggun,' kata Berlin sambil menggertakkan giginya, dia sekalipun tidak pernah mau kalah dengan Anggun, apalagi di hadapan Bryan.

1
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!