DIRIKU Bukan IBU Tiri Yang Kejam

Bruuukkk.. tubuh kecil Zevan terjatuh dengan keras, hingga beberapa orang yang berada di sana kini menatapnya.

"Kakak.. " teriak adik-adik Zevan terkejut melihat aksi yang di lakukan oleh pelayan toko obat.

"Zevan.. " Sherina segera memangku tubuh kecil Zevan yang tergeletak di lantai toko obat.

Sherina mengelus-elus Zevan, karna Sherina tau Zevan pasti kesakitan.

"Kau berani berbuat kasar pada anak ku" Sherina meraung marah pada pelayan toko obat.

"Memang nya kenapa?? kalian hanyalah segerombolan pengemis yang merusak pemandangan, aku hanya menyingkirkan hal-hal yang merusak keindahan" tanpa merasa bersalah pelayan toko obat malah kembali menghina Sherina juga anak-anak tirinya.

Plakk

Plakk

Plakk

Ucapan nya itu tentu membuat Sherina marah, maka Sherina dengan cepat mengambil tindakan, Sherina begitu geram pada pelayan toko obat yang begitu sombong.

"Kau.. kau berani memukul ku" pelayan toko obat memegangi pipinya yang saat ini terasa kebas.

Bahkan kini di wajah mulus nya, telah terdapat lukisan lima jari lentik Sherina.

"Itu balasan karna kau telah berani berbuat kasar pada anak ku" Sherina merasa pukulan nya itu setimpal, karna pelayan toko obat juga telah berani memukul Zevan.

"Pengawal.. apa yang kalian lihat?? cepat usir pengemis pengemis ini" pelayan toko obat begitu murka, karna baru kali dia di pukul seseorang.

Dan itu di depan orang banyak, pelayan toko obat merasa di permalukan, dan harga dirinya telah terasa di injak-injak.

Para pengawal itu segera mengerubuni Sherina beserta kelima anak tiri nya.

Disana tak ada orang membantu Sherina, semua orang malah sibuk menghindar.

"Cepat usir mereka" kembali pelayan toko obat berteriak.

"Kalian berani mengusir ku??" Sherina menatap benci pada semua orang disana.

Miris.. betapa kecil nya rasa kemanusian di dunia novel kuno ini, sudah tau pelayan toko obat itu begitu sombong.. tapi satu orang pun tak ada yang menegur nya.

"Kalian tak perlu mengusir ku, aku dan anak-anak ku bisa pergi sendiri.. tapi aku akan pastikan kalian merasa menyesal, lihat lah.. aku datang kesini hanya untuk menjual ini.. " Sherina mengambil Ginseng dari dalam keranjang Zivan.

Deg, pelayan toko obat mundur beberapa langkah, dia tak menyangka jika orang yang di anggap nya pengemis itu ternyata membawa harta karun.

"Astaga.. bukan kah itu Gingseng seribu tahun yang sangat langka".

"Yah kau benar.. itu adalah Gingseng seribu tahun yang sangat langka, bahkan banyak orang mencari keberadaan Gingseng tersebut".

"Kasihan sekali pelayan toko obat itu.. seperti nya hari ini adalah hari terakhir di bekerja".

"Tamat lah sudah riwayat nya.. dia memang sombong dia juga selalu bertindak sesuka hatinya".

"Akhirnya ada masa nya juga pelayan sombong itu mendapatkan balasan atas semua berbuatan nya selama ini".

"Aku sudah lama menunggu pelayan sombong itu keluar dari toko obat ini".

"Rasakan kau pelayan sombong.. kali ini kau tidak akan bisa selamat".

Keributan pun terjadi setelah Sherina menunjukan apa yang ingin di jual nya, bahkan kini beberapa orang mendekati Sherina karna ingin membeli Gingseng yang di bawa nya.

"Nyonya bisa kah kau menjual nya saja padaku?".

"Nyonya jual saja Gingseng itu padaku".

"Nyonya jual pada Tuan ku saja.. dia pasti akan membeli nya dengan harga tinggi".

"Jual saja pada ku Nyonya".

Orang-orang di dalam toko berdesak-desakan menghampiri Sherina yang akhirnya membuat keributan, hingga semua itu terdengar oleh pemilik toko yang sedang berada di ruangan khususnya.

"Berhenti.... kalian lakukan apa ini, kenapa kalian membuat keributan di toko ku?" pemilik toko berteriak kencang untuk menghentikan semua keributan di tokonya.

Melihat sang pemilik toko keluar, pelayan toko semakin panik, kini dia merasa ketakutan.

"Jadi kau pemilik toko obat ini??" Sherina berjalan ke hadapan pemilik toko.

Pemilik toko menatap Sherina dari atas hingga bawah, dan kini Sherina tau kenapa pelayan toko begitu sombong, karna pemilik toko nya pun tak jauh berbeda dari pelayan itu.

"Siapa kau? ada urusan apa kau berada di toko ku hingga berani membuat keributan seperti ini?" pemilik toko bertanya dengan nada merendahkan Sherina.

"Ternyata ulah pelayan itu mengikuti ulah mu.. baik lah seperti nya memang aku tak harus menjual barang ku di toko ini" Sherina tak ingin berlama-lama berada di toko obat ini.

Karna menurut Sherina pelayanan pemilik serta pelayan toko obat di sini begitu buruk, mereka menilai seseorang hanya menurut penampilan saja.

"Apa yang kau maksud pengemis??" pemilik toko tak jauh berbeda dari pelayan toko, dia juga mengatakan Sherina sebagai pengemis.

Sherina tak ingin energi nya habis menghadapi orang-orang seperti mereka, jadi Sherina membawa anak-anak tirinya pergi tanpa mau menjawab pertanyaan sang pemilik toko.

"Berhenti kau pengemis.. " pemilik toko meneriaki Sherina agar berhenti berjalan, namun Sherina sudah malas berurusan dengan pemilik toko.

"Kalian jelaskan lah ada apa ini!!" pemilik toko meminta penjelasan pada beberapa pelayan nya.

Pelayan yang tadi menghina Sherina kini tubuh nya gemetar ketakutan, entah apa yang akan dilakukan majikan nya nanti setelah mengetahui perbuatan nya.

Seorang pelayan kecil maju ke depan, " begini Tuan.. " pelayan kecil itu penjelaskan semua nya, termasuk saat Sherina menunjukkan Gingseng langka.

"Tidak.. tidak.. tidak.. Tuan besar pasti akan sangat marah" ternyata dia juga bukan pemilik toko sebenarnya, melainkan adalah pekerja berjabatan tinggi dari pelayan lain nya.

…………………………………………

"Nyonya kecil bisa kah saya berbicara dengan anda?" seorang pria menghentikan langkah Sherina juga anak-anak nya.

"Maaf ada apa Tuan?" Sherina melihat orang itu baik, maka Sherina bertanya dengan sopan.

"Begini Nyonya.. perkenalkan saya Darma, penjaga toko obat kecil di sebrang jalan sana, saya melihat anda memiliki barang bagus.. maaf Nyonya bisa kah anda menjual barang itu kepada toko kami?" Darma bertanya dengan sangat sopan serta berhati-hati.

Sherina menatap ke arah toko Darma di depan sana, toko nya memang sedikit kecil dari toko obat tadi, tapi Sherina yakin pelayanan di sana pasti lebih memuaskan.

"Tentu.. asal anda membelinya dengan harga yang bagus" setelah melihat ke antusias orang-orang di toko tadi, Sherina tau bahwa Gingseng ini benar-benar berharga.

"Itu sudah pasti.. mari Nyonya, sebaiknya kita membicarakan nya di toko milik Tuan saya" Darma tak ingin kehilangan kesempatan, maka dia memperlakukan Sherina dengan sangat penuh kehati-hatian.

Sherina menatap anak-anak tirinya, Sherina meminta pendapat dari mereka semua, Zevan mengangguk tanda setuju begitu juga anak-anak lain nya.

Maka Sherina menerima tawaran Darma untuk mengikuti nya, jika Darma membeli Gingseng itu dengan harga tinggi maka Sherina akan menjualnya.

"Silahkan Nyonya.. Tunggu lah sebentar saya akan memanggil Tuan besar dulu" Darma benar-benar memperlakukan Sherina dengan istimewa, dan kini mereka telah tiba di toko obat Darma.

Tak menunggu lama, darma kembali dengan seorang pria muda yang begitu tampan, serta penampilannya begitu sangat elegan.

"Paman.... "

Bersambung.. semoga kita ketemu lagi di bab selanjutnya👋👋.