Ugly To Beautiful

Zevana sengaja membiarkannya, Zevana tahu kalau saat ini Ayna pasti tidak akan berbuat macam-macam padanya karena ada Febian dan Dandy.

“ Apa kamu akan terus menjambakku seperti ini? Kalau aku teriak bagaimana? Sepertinya akan menyenangkan jika Dandy dan kak Bian melihatmu menjambakku seperti ini. “  Ancamnya tanpa ada rasa takut sedikitpun.

“ Coba saja kalau kamu berani, memang kamu punya nyali untuk melakukannya? “

Ayna berpikir jika Zevana tidak akan mampu melakukannya, tapi Ayna salah besar, karena Zevana sudah bertekad untuk melawan Ayna, kini ia tidak memiliki rasa takut sedikitpun, itu karena Zevana tidak ingin dirinya dikendalikan oleh Ayna.

“ Baiklah kalau kamu menginginkan hal itu. “

Zevana mulai membuka mulutnya dan ia ingin berteriak, lalu dengan segera Ayna membungkam mulut Zevana dengan kedua tangannya.

“ Sial…” Decak nya kesal.

Zevana meraih tangan Ayna lalu kemudian melepaskannya dari mulutnya, lalu Zevana menghempaskan tangan Ayna sehingga tubuh Ayna sedikit terdorong, dan setelah itu Zevana dengan segera pergi begitu saja meninggalkan Ayna yang kini terlihat sudah sangat kesal dan juga marah padanya.

“ Sialan, wanita itu sudah mulai melawan ku, lihat saja apa yang bisa ku lakukan padamu nanti. “  Gerutunya dengan tatapan mata yang sudah penuh dengan kemarahan.

Ayna juga sesekali memukul tembok toilet karena dirinya merasa sangat kesal dan juga marah, sementara Zevana, saat dirinya keluar dari toilet, Zevana tersentak dengan keberadaan Dandy yang membuatnya terkejut.

Dandy berada tepat di depan pintu toilet, ia berdiri sambil menghadap ke arah pintu toilet wanita tersebut, jadi, saat Zevana keluar, wajahnya langsung berpapasan dengan wajah Dandy sehingga ia yang tidak bisa mengerem langkahnya yang begitu cepat itu menabrak tubuh Dandy sampai keduanya terjatuh secara bersamaan.

Brughhhhh…

Zevana terjatuh tepat di atas tubuh Dandy, Zevana yang menyadari posisinya saat ini terlihat sangat ambigu itu langsung berdiri lalu kemudian ia dengan segera merapikan pakaiannya.

“ Dandy!!! Apa yang kamu lakukan di depan toilet wanita? “ Omel nya kesal.

“ Aku punya firasat buruk, Ayna tiba-tiba saja ingin pergi ke toilet saat melihatmu pergi ke toilet. Dan karena hal itu aku menunggu mu keluar dari toilet, aku hanya ingin memastikan jika Ayna tidak berbuat macam-macam padamu. “ Jawabnya lalu kembali berdiri.

“ Lalu? “

“ Lalu aku memastikannya, aku ingin memastikan apakah firasatku benar atau salah. “

“ Dan ternyata firasatmu salah. “

“ Iya, kamu benar…tapi kenapa tadi kamu terlihat sangat terburu-buru saat keluar dari dalam toilet? Apa ada sesuatu yang terjadi? “  Tanyanya menyelidik.

“ Tidak, aku hanya ingin segera keluar saja. “  Jawabnya sambil mengalihkan pandangan matanya.

“ Benarkah? “

Dandy terlihat tampak curiga dengan jawaban dari Zevana, Zevana bahkan mengalihkan pandangannya dan tidak berani berbicara sambil menatap ke arah Dandy.

Lalu tidak lama setelah itu, Ayna keluar dan kemudian mendapati Dandy yang saat ini sedang berada tepat di depan toilet wanita sedang bersama dengan Zevana dan mereka hanya berdua saja.

“ Sedang apa kalian? “ Tanya nya bingung.

Zevana dan Dandy menoleh ke arah Ayna dan hanya menatapnya sekilas, lalu kemudian mereka berlalu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Ayna.

“ Sial…mereka berdua bahkan mengabaikanku!! Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan, aku harus memberi Ze pelajaran, dia sudah mulai berani padaku, lihat saja Ze, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja, aku akan memberikan perhitungan pada mu. “ Gumam Ayna sambil mengepalkan kedua tangannya.

…..

Zevana dan Dandy kembali duduk di tempat duduk mereka, dan tidak lama setelah itu Ayna pun menyusul mereka dan kembali duduk juga di tempat duduknya.

Sedangkan Febian, ia hanya bisa terheran-heran dan tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Setelah selesai dengan makanan yang sudah mereka pesan, mereka segera beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing. Febian dan Ayna masuk ke dalam mobil Febian, sementara Zevana, ia pulang dengan Dandy.

*****

Mobil Febian. 

Febian segera melajukan mobilnya, ia segera ingin mengantarkan Ayna untuk kembali pulang ke rumahnya.

“ Kak…boleh aku bertanya sesuatu? “ Tanya Ayna dengan tiba-tiba.

“ Boleh, apa yang ingin kamu tanyakan? “

“ Apa kak Bian sudah punya kekasih? “ Tanya Ayna penasaran.

“ Belum, aku masih mencarinya. “

“ Ah, begitu…seperti apa tipe kak Bian?”

“ Tentunya dia harus baik dan yang terpenting dia harus perempuan. “  Jawab Febian sedikit bergurau.

Ayna pun tertawa, “ Ah iya benar…”

“ Bagaimana denganmu Ayna? Aku dengar kamu akan segera bertunangan. “

|| Sepertinya Febian jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Zayn, dia juga sangat kaya raya, keluarganya kaya, dan dia pribadi tanpa nama dari keluarganya juga sudah kaya, Febian benar-benar sasaran yang empuk. Aku sepertinya harus berganti haluan. || Batinnya. 

“ Ah…jadi kak Bian sudah mendengar soal pertunanganku? “

“ Iya, aku sudah mendengarnya. “

“ Tapi sepertinya aku akan membatalkan pertunanganku. “ Ucapnya dengan wajah yang sudah berpura-pura sedih dan terlihat sangat meyakinkan jika dirinya memang benar-benar sedang sedih.

Febian sedikit terkejut lalu ia menoleh ke arah Ayna dan melihat bagaimana raut wajah Ayna saat ini. Raut wajah Ayna saat ini sudah terlihat sangat sedih dan juga murung. Aktingnya sangat bagus sehingga kesedihannya terlihat sangat nyata di mata Febian.

“ Kenapa kamu mau membatalkannya? “ Tanya Febian penasaran.

“ Dia menyukai wanita lain, dan karena itu aku tidak bisa melanjutkan pertunangan ku dengan nya. “ Jawab Ayna berbohong.

“ Astaga, padahal kalian sudah mau bertunangan. “ Ucap Febian dengan perasaan ibanya.

“ Iya kak, dan kak Bian tau tidak siapa wanita yang disukainya?  Kakak juga mengenal wanita itu. “

“ Siapa?” Febian tampak penasaran dan kemudian menunggu jawaban dari Ayna.

“ Ze…” Jawabnya tanpa ragu.

Ayna sengaja membuat skenario jika dirinya dikhianati Zayn, dan ia juga berencana untuk mengancam Zayn supaya Zayn bisa mendekati Zevana agar Zayn bisa membatalkan perjodohannya dengan Ayna.

Sementara Febian, Febian sangat terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya. Febian masih belum sepenuhnya bisa mempercayai apa yang baru saja Ayna katakan itu.

“ Ze??? Memang siapa tunanganmu itu? Dan kenapa dia bisa menyukai Ze? “  Tanya Febian menyelidik.

“ Tunanganku Zayn, Zayn Arthala, sahabat Dandy, karena dia sahabat Dandy, pasti kak Bian juga mengenalnya kan?  “

Febian semakin terkejut karena ia juga mengenal Zayn, Febian bahkan sudah menganggap Zayn seperti adiknya sendiri, ia masih tidak bisa mempercayai perkataan Ayna. terlebih lagi Febian sangat tahu betul seperti apa sifat dan kepribadian Zayn, Dandy bahkan sering sekali bercerita soal Zayn padanya.

“ Apa kamu yakin? Zayn sepertinya bukan pria yang seperti itu, dan setahuku selama ini dia hanya menyukai satu wanita, tapi wanita itu dirahasiakannya, tidak mungkin wanita itu adalah dirimu kan? “

“ Aku yang memintanya untuk merahasiakan hubungan ini, aku juga belum terlalu yakin dengan perasaannya waktu itu, dan kemudian saat kenaikan kelas, Zayn mulai berteman dengan Ze, dari situlah timbul rasa sukanya dengan Ze. Karena kehadiran Ze, Zayn jadi mengabaikanku.  “

Ayna benar-benar pandai dalam hal mengarang cerita, ia bahkan bisa dengan mudah mengaitkan dan memanfaatkan cerita antara Zevana dan juga Zayn dengan begitu singkat dan sangat mudah di percaya.

“ Kenapa Dandy tidak pernah menceritakannya padaku? “

“ Mungkin Dandy juga harus merahasiakannya. “

“ Untuk apa? “

“ Entahlah, tapi yang sudah pasti aku tahu, Ze juga menyukai Zayn kak, coba saja kak Bian pastikan sendiri kalau kak Bian tidak percaya.”

Lalu Febian terdiam, dan ia berencana untuk mencari tahu sendiri soal kebenaran hubungan antara Zevana dan juga Zayn saat ini.

“ Ah begitu…” Jawab Febian lalu kembali mempercepat laju mobilnya.

Ayna berharap jika saat ini Febian akan mempercayai ceritanya dan kemudian ia harus segera bergegas membuat skenario itu menjadi sebuah kenyataan.

Ayna sudah mempersiapkan segala rencana liciknya itu, dan dia berencana untuk kembali menggunakan Zayn supaya memperlancar rencananya itu.

*****

Esoknya…

Zayn yang baru saja selesai bermain basket, kini hanya duduk di pinggir lapangan sambil meneguk botol minumnya. Keringat juga sudah menetes di keningnya.

Ayna yang melihat keberadaan Zayn itu langsung menghampiri Zayn untuk melancarkan rencana yang sudah di persiapkannya.

“ Ternyata kamu disini. “ Tegurnya.

“ Ada apa? “ Tanya Zayn dengan nada ketusnya.

“ Apa kamu benar-benar ingin membatalkan perjodohan itu? “

Zayn yang mendengarnya itu langsung menoleh, ia sedikit tercengang dan tidak habis pikir jika Ayna akan menanyakan hal itu.

“ Iya…” Jawabnya dengan pasti dan tanpa adanya keraguan.

“ Baiklah, aku akan menurutinya, mari kita batalkan perjodohan itu, tapi dengan satu syarat. “

“ Syarat? “

Zayn mengerutkan dahinya dan mencoba memikirkan syarat apa yang akan diberikan oleh Ayna untuk mengabulkan keinginannya itu.

|| Apa yang sedang wanita licik ini rencanakan? Dan syarat apa yang akan diberikannya padaku? || Batin Zayn. 

“ Iya syarat, aku akan memberikanmu satu syarat, jika kamu setuju dengan syarat yang aku berikan, maka aku akan melepaskan mu dan membiarkanmu membatalkan perjodohan ini. “  Ucapnya.

“ Apa kamu bersungguh-sungguh? “ Tanya Zayn lagi untuk memastikan kebenarannya.

“ Iya, aku serius…”

“ Apa ? Kamu ingin aku melakukan apa? “

“ Jadikan Ze kekasihmu. “ Ucapnya dengan sangat tiba-tiba.

Kedua mata Zayn langsung terbelalak dengan begitu lebarnya, ia masih tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya barusan. Belum lama ini ia menolak Zevana, dan kemudian dengan tiba-tiba Ayna memintanya untuk menjadikan Zevana kekasihnya.

“ Kenapa kamu memberiku syarat seperti itu? Sebelumnya kamu memintaku untuk tidak berhubungan dengan Ze, tapi sekarang, sekarang kamu ingin aku untuk menjadi kekasihnya? Ayna, ada apa denganmu? Apa kamu sedang merencanakan sesuatu? “

Zayn tampak curiga dan ia berpikir jika mungkin saja Ayna sedang merencanakan sesuatu yang bisa membuatnya dalam situasi yang membingungkan untuk saat ini.

“ Kamu hanya perlu kembali mendekatinya saja, lagi pula dia menyukaimu. “ Pintanya.

“ Tidak semudah itu, apa yang sebenarnya kamu rencanakan? Kenapa kamu tiba-tiba meminta hal seperti ini dariku? “

“ Kalau kamu tidak mau menurutiku, ya sudah, kita lanjutkan perjodohan kita. “

“ Baiklah, aku akan melakukannya. “

Zayn dengan terpaksa akhirnya setuju, ia benar-benar ingin terlepas dari jeratan Ayna, dan Zayn cukup lega karena Ayna akhirnya mau membatalkan perjodohannya, walaupun Zayn masih belum tahu apa alasan sebenarnya mengapa Ayna mengajukan syarat yang seperti itu padanya.