Peringatan! Harap bijak dalam membaca. Ini karya dipersembahkan untuk hiburan emak yang sudah berusia 21+ dan sudah menikah! Dibawa 21 harap jangan baca! Dosa tangung sendiri!
Sequel dari Dipaksa menikahi tuan muda duda
Ashanum Ananda Wijaya terpaksa menerima perjodohan dengan pria yang sama sekali tak ia kenal setelah pergaulan bebasnya diketahui sang papa yaitu Raka Wijaya. Asha harus mengorbankan cintanya menikahi pria sederhana yang bukan tipenya yang tak ada daya tarik sama sekali yang hanya berkerja sebagai guru ngaji di pondok pesantren dan sebagai ob di rumah sakit ternama dikota Malang.
Dibalik kesederhanaannya Asegaf Albramata adalah seorang pengusaha muda yang sukses disegala bidang, namun ia menyembunyikan semuanya karena berbagai alasan.
Asha sangat membenci Ega karena adanya dia, ia harus kehilangan cinta pertamanya.
Nb : Jangan lupa follow ig:Duwi Sukema author ya, agar tahu visual juga novel author lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Berburuk sangka
"Apa mas Ega, sudah mengubur cintanya dalam-dalam untukku? Atau ia sudah mendapatkan penggantiku?" Berbagai pertanyaan tergiang memenuhi pikirnya.
Sha, kamu jangan berburuk sangka sebaiknya kamu ambil air wudhu salat berdoa untuk dia. Dia sedang bekerja keras untuk mencari rejeki untukmu pikir Asha untuk menepis pikiran negatif Ega.
Asha segera menjalankan salat subuh setelah itu ia berdoa memohon kepada sang pencipta.
"Ya Allah, berkahilah rezeki yang diperoleh suami hamba agar membawa kebaikan kepada kami sekeluarga di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima. Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Ya Allah, mudahkanlah dan lancarkanlah rezeki suamiku hari ini, jika rezeki itu jauh dekatkanlah, jika dekat, rapatkanlah, jika masih tergantung di langit, turunkanlah, jika tersembunyi dalam perut bumi, keluarkanlah, jika sedikit, banyakkanlah, jika caranya susah untuk sampai kepada kami maka mudahkanlah," ucap doa tulus Asha.
"Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Memberi Rezeki, Maha Mengetahui dan Maha Sayang pada hamba-hambaNya. Semoga Allah memberikan kebaikan padamu, di mana pun kamu berada. Ya Allah, jagalah suami hamba yang sedang menjemput rezeki-Mu. Berikan suami hamba perlindungan serta keselamatan. Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah.
Ya Allah, ampunilah dan hapuskanlah dosaku dan suamiku. Wahai Pengampun para pembuat dosa. Jagalah aku, suamiku dan tidurnya orang-orang yang lalai. Jadikanlah ibadah kami sebagai ibadah orang yang benar-benar ibadah kepada-Mu," lirih Asha.
Asha kemudian dengan sangat malas melakukan aktifitasnya untuk bersiap ke rumah sakit untuk magang.
Asha yang sampai di rumah sakit lebih awal ia mencoba untuk keruangan ob, ia ingin menanyakan shift apa Ega hari ini.
Tok! Tok!
"Permisi pak, maaf gangu," sapa Asha sopan.
"Masuk neng! Ada apa ya?" ucap bapak paruh baya yang berada di ruangan tersebut.
"Pak mau tanya, jadwal mas Ega ob yang biasanya kerja disini itu shift apa ya?"
"Ega siapa ya? Disini ada dua Ega," jawabnya.
"Asegaf namanya pak," jawab Asha.
"Oh mas Ega ya, sudah dua hari tak masuk dia izin. Kemarin dia pulang awal sepertinya dia sedang sakit wajahnya pucat neng," jelasnya.
Apa mas Ega sudah dua hari tak masuk kerja. Tapi kenapa dia tak ada di rumah, lalu jika dia sakit siapa yang merawatnya. Bagimana dengan kondisi dia batin Asha khawatir.
"Pak, apa aku boleh minta alamatnya?" ucap Asha.
"Ini neng alamatnya," kata pria paru baya dengan memberikan selembar kertas alamat rumah Ega yang tercantum di rumah sakit tersebut.
Asha segera membacanya, "Ini kan alamat rumah kami, lalu dimana dia saat ini." Batin Asha bertanya-tanya.
"Pak apa tak ada alamat yang lain," tanya Asha memastikan lagi.
"Tak ada neng, hanya itu yang ada disini," jawabnya.
"Kalau begitu saya permisi pak, terimakasih waktunya," pamit Asha.
****
Hari ini adalah hari minggu, dan tetap seperti biasanya ia hanya sendiri dirumah tanpa Ega bersamanya. Sudah lama ia tak pernah melihat wajah suaminya yang dulu tak pernah ia cintai.
"Sampai kapan aku begini? Semua ini salahku?" lirih Asha.
"Assalamualaikum," sapa seseorang yang tak asing di telinganya.
Asha segera menoleh ke sumber suara mendapati sosok yang amat ia rindukan berdiri di depan pintu. Ia segera berlari memeluknya.
Bersambung...
yuk beri vote yang bnyk biar aku smgt up lagi