NovelToon NovelToon
Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Status: tamat
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Konflik etika / Cinta Terlarang / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:54.4k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.

"Tapi—"

"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"

What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.

"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.

Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.

"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25. Jadikan Aku Milikmu Malam Ini

"Setelah ini saya harap, kamu tidak menyembunyikan apapun dari kami! Dan demi menjaga nama baik kita, bawa istri barumu ke rumah, Danu ... dengan begitu kita bisa menutup rapat hal ini dari semua orang."

Danu tampak keberatan. Rumah itu bukan miliknya. Dia punya rumah sendiri, malah berencana membuat yang baru untuk ia tinggali bersama Beby.

"Danu, Mas mohon dengan sangat. Bicarakan dengan istrimu baik-baik—"

"Mas, maaf ... tapi apakah ini keputusan yang benar? Saya khawatir akan keselamatan Beby, terlebih akan serumah dengan Clara." Danu terpaksa memotong pembicaraan Hasan yang selama ini belum pernah ia lakukan. "Saya bisa mengatur waktu saya dengan baik untuk mereka berdua."

Hasan menghela napas. "Masalahnya, saya khawatir hal ini akan membuat kamu tampak buruk meski saya paham dengan memperkenalkan istrimu ke rumah, kamu sudah siap dengan resiko yang ada. Danu, setidaknya sampai Mila pulih—"

"Saya menolak, Mas—maaf." Danu tidak sungkan lagi menolak keputusan keluarga Mila. Ini benar-benar pertama kali Danu melawan keputusan yang mereka buat. "Biar kami pisah rumah saja. Saya malah khawatir kalau jadi serumah, mereka ribut terus, terutama dengan Clara yang biasanya senang memancing emosi orang lain."

Hasan hanya bisa manggut-manggut menahan kecewa. Dia sepenuhnya mengerti apa yang Danu khawatirkan, tapi entah kenapa dia tidak rela jika nama besar Danu menjadi buruk. Cukup rumah dan keluarga besar yang tau, masyarakat luas jangan. Biar Danu dan Mila pisah juga, Hasan bisa menyebut Danu bagian keluarga mereka. "Ya sudah, saya tidak bisa memaksa. Saya tetap hargai keputusan kamu, Danu."

Itulah yang bisa Hasan lakukan untuk saat ini. Karena bagaimanapun, Danu bukan anak muda berusia 25 tahun yang bisa dia tekan dengan sederet bujukan.

Danu merasa lega, hingga akhirnya ia bisa fokus pada Mila. "Gimana keadaan Mila selama saya tinggal, Mas?"

"Kata Cakra semakin membaik, tapi belum sepenuhnya pulih. Masih ada pemeriksaan lanjutan lagi. Saya tidak bertanya lebih jauh, soalnya Cakra keburu lapar." Hasan menatap adiknya penuh kasih. Sedikit senyum tersemat disana.

"Mila itu sama seperti Clara, persis! Sama Bapak disayang, dimanja, jadinya keras kepala dan tidak mau mengalah, tapi saya tidak pernah sangka kalau dia akan seperti ini." Hasan merasa hal ini juga ada andil dirinya yang terkesan abai dan membiarkan Mila. Dia bisa saja menegasi Mila tapi dia tidak pernah menang mendebat Mila. Hasan selalu memilih kedamaian daripada keributan.

"Sebenarnya saya sudah tau watak Mila, Mas ... bahkan saya bisa mencegah Clara tidak meniru sikap ibunya yang manja dan mudah marah dengan cara saya sendiri, tapi Mila selalu mengatakan kalau saya tidak berhak atas Clara. Saya disebutnya sebagai ayah tiri sehingga Clara pun tidak terlalu memedulikan apa kata saya setelah dia mulai dewasa."

"Sekarang kita hanya bisa pasrah pada Tuhan, Danu ... kita tidak pernah tahu masa depan seperti apa." Hasan dengan sangat legowo mengakui kesalahannya dan terus berharap keluarga ini bisa diselamatkan.

"Semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, Mas mendoakan yang terbaik untuk kamu dan—Beby," ujar Hasan kemudian. "Lain kali ajak dia ke rumah saya ya, pasti dia cepat akrab sama Mbakyumu itu."

Danu tertawa saat ini karena membayangkan istri Hasan yang diam-diam suka zumba di rumah meski berjilbab syar'i mengikuti kemauan suaminya. Tipe yang serupa dengan Beby. Tapi apa tidak aneh ya, kalau akrab sama mantan kakak ipar nantinya?

Entahlah.

Danu duduk di sofa ruang kelas satu rumah sakit terbesar kota ini. Sejenak Danu memperhatikan keadaan ruangan yang sangat bersih dan rapi. Nurse station yang selalu standby 24 jam, pelayanan yang bagus, dan tenaga kesehatan yang ramah dan mengayomi, ruangan rapi, bersih, dan terawat, adalah salah satu ide gila Danu di periode ke dua masa jabatannya di DPRD.

Karena APBD masih sedikit, Danu membangun rumah sakit ini sedikit demi sedikit hingga kini 15 tahun telah berlalu. Fasilitas kesehatan di RSUD kian memadai dan berkembang dibawah pengawasan Danu. Dulu jika berobat harus ke luar kota, kini tidak perlu lagi. Justru orang luar yang berobat ke sini. Ini keuntungan tersendiri, sebab dengan adanya pendatang maka perekonomian kota ini ikut berputar.

Danu mengambil ponsel yang sedikit membuatnya tidak nyaman ketika duduk. Tanpa sengaja, ia melihat notifikasi yang mengambang, menunjukkan bahwa Beby menghubungi dirinya beberapa kali.

Sejenak Danu terpaku dalam keheranan, tetapi membuat hatinya berhasil bergetar. "Tumben dia nelpon duluan?" gumamnya seraya menelpon balik Beby. Akan tetapi hingga beberapa kali menelpon, ia tidak mendapat jawaban.

Danu berdiri buru-buru, membuat Hasan yang semula memandangi Mila mengalihkan pandangan ke arah Danu. "Mas, saya ada perlu sebentar, titip Mila, ya Mas."

Hasan tidak sempat menjawab, karena Danu sudah lenyap dari pandangan.

Danu memutar kemudi menuju ruman Beby dengan kecepatan yang cukup tinggi. Bahkan ia mengabaikan Isa dan Ratih yang berniat mengunjungi Mila. Dua orang itu hanya saling pandang tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sesampainya di rumah Beby, Danu dibuat melongo akan keadaan rumah itu. "Apa yang terjadi memangnya?"

Danu berniat masuk saat seseorang datang menyapanya. "Pak Danu?"

Danu berhenti dan menoleh ke arah warga yang memanggilnya.

"Pak Danu cari Beby atau—"

"Saya ingin lihat keadaan di dalam, apa saya bisa menemui—"

"Mbak Beby sudah pergi sama temen-temennya tadi setelah magrib, kalau tidak salah mau menginap di hotel begitu. Rumahnya tidak bisa ditempati, dan mereka khawatir kalau akan diserang lagi, Pak."

"Diserang?" Danu kaget. "Siapa?"

"Anak dari laki-laki yang Mbak Beby sukai mungkin, Pak—"

Danu kaget bukan main, "Beneran, Pak?"

"Iya, tadi dibubarkan warga, Pak ... nggak tau kemana perginya."

Danu mengangguk berulang. "Makasih informasinya, ya, Pak."

Pria itu mengangguk. "Sama-sama, Pak ... saya permisi dulu."

Danu menyilakan, lalu ia kembali mengambil ponsel dan menelpon Beby, yang untungnya kini dijawab.

"Beby di hotel Baliasri, dekat Klinik Medica, Pak ... dia mau nginap disini saja katanya."

Danu segera mematikan panggilan lalu bergegas ke yang tak jauh dari sini. Hingga tidak sampai sepuluh menit, Danu tiba di hotel yang memiliki nuansa bali yang cukup kental.

Beby tengah berbaring saat Danu berhasil menemukan kamar yang disewa Beby.

"Beby?!" Danu menghampiri Beby yang tampak terluka wajahnya. Danu mengusap wajah itu.

"Mas ...." Beby segera merangsek ke pelukan Danu, wajahnya begitu sendu, tampak lemah dan manja.

"Udah lapor polisi belum?" Danu sedikit ragu membalas, tapi ketika Beby malah mengeratkan pelukan, Danu pun tidak segan lagi.

"Aku takut, Mas!"

Danu merinding sebadan-badan. Apa setelah terluka wajahnya begini, dia jadi jinak?

"Untuk apa takut?" tanya Danu lembut.

Beby mengeratkan pelukan, menyandarkan kepalanya ke kepala Danu. "Aku takut kalau kita dipisahkan oleh mereka yang nggak suka sama kita, Mas."

Danu makin tegang dan kaku. Dia sudah mirip sebatang pohon yang daunnya meranggas. Kaku dan syok.

"Mas, malam ini jadikan aku milikmu agar tidak ada yang mengganggu kita lagi."

Oh, sialan!

"Cium aku, Mas!"

1
Marini Suhendar
Semangat Thor💪😍
Bunda Aish
cerita yang beda,kocak,konyol,bikin gemesss ....sayang retensi mengacaukan mood 😏
tetap semangat ya kak 🫰😘
Bunda Aish
gak ngerti dan tidak habis pikir apa yang menjadi alasan sehingga bisa karya seseorang tidak dihargai samsek hanya karena retensi tapi bukan bobot dari cerita yang ditampilkan... iklan segambreng...😮‍💨😒🤦
D_wiwied
semangat kak, pdhl aku suka bgt loh sm ceritanya, alurnya, gaya bahasa enak midah di paham.. lanjut terus kak, ttp berkarya ya
Yunita Dwi Lestari
pdhl ceritanya bagus
gaya bahasa
cerita menarik tp knpa sepiii
terima kasih kak telah membuat novel yg bagus, ringannn tp enak di baca
Diana
seruuu ceritanya
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ini karya bagus! beda dari yang lainnya. semoga author tetap semangat berkarya
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat selalu.
Siti Siti Saadah
iya padahal ceritanya menarik kenapa kadang ngga lolos resensi.
YPermana
Semangaaat Misshel ❤❤❤❤ aku mah setia padamu 😍😍😍
YPermana
Semangaaat Misshel ❤❤❤❤ aku mah setia padamu 😍😍😍
Eka Marliyani
terap 💪💪 menulis cerita yg ditulis selalu bagus2
Tri Lestari Endah
tetap semangat thor 💪/Heart/
tetap membuat karya karya terbaik ya thor🙏😍

novel istri muda pa dewan ttp di nt atau aplikasi lain thor🙏
Linda Liddia: Alhamdulillah kalo masih di noveltoon thor asal jgn pindah lapak aja..
Semangat & semoga sehat selalu kk thor..
total 2 replies
Nie_Ayu
👍👍👍👍👍
🅡🅞🅢🅔
𝙱𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝚋 𝚊𝚓𝚊, 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚓𝚍 𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊. 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊2 𝚜𝚒𝚑 𝚔𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚒𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 🤣 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛 𝚒𝚗𝚜𝚝𝚊𝚕 𝙽𝚃 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚊𝚔𝚞 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕𝚖𝚞 thok😁
Siti Siti Saadah
danu itu ngga tahu siapa bapaknya clara atau pura" ngga tahu buat mancing Pelaku buat tangkap tangan 😁
D_wiwied
o.. ow.. jangan2 Broto bapaknya Clara, secara bahas uang sm si Mila 😏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kesalahan kecil anakmukah, broto?
Tri Lestari Endah
kesalahan kecil anak anak
yg buat salah anak kamu bersama Mila pa Broto 🤭
Akhirnya ketahuan ya bapak kandung Clara , tinggal bapak kandung candra dan cakra 😄

semoga Beby hamil kembar ya thor
agar ada kebahagian Danu punya anak kandung🙏
Eka Marliyani
ketangkap basah kykny mila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!