NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:496
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XVIII : Akan selalu mendukungmu, Senior!

1 hari berlalu, April kembali beraktivitas normal. 

Pagi harinya belajar dan latihan di kelas benang. Malam ini perdana belajar di kelas pedang. Kelas pedang sendiri terbagi menjadi dua waktu kelas, yang pertama kelas pagi dan yang kedua kelas malam. April terbagi di kelas malam, mengingat kelas benang April di pagi hari.

Setelah belajar dan latihan di kelas pagi, April mempersiapkan beberapa teknik dasar pedang untuk nanti malam. Sudah 11 hari absen dari kelas pedang, April merasa bersalah dan terpukul akan hal yang menimpa pada dirinya sendiri. April merasa dirinya begitu lemah dan menjadi beban bagi semua orang di Agen Angkasa. Gejolak yang terjadi padanya membuat April sangat dilema.

Bisik-bisikan negatif yang menghantui pikiran April membuatnya lelah dan tertidur sejenak di atas meja bacanya. Tak lama memejamkan matanya, bayang-bayangan mimpi aneh dan tidak pernah April impikan muncul dalam mimpi. Sebuah goa di tengah hutan yang tak diketahui dan sebuah suara yang memanggil nama April. Goa aneh itu memiliki pola kubus yang aneh, suara memanggil nama April terus berlanjut.   

“April~ April~ April~ April~ April~”

April terbangun dari mimpinya. Keringat membasahi wajah dan hati berdebar-debar kencang. Suara itu terus terngiang-ngiang di telinga April, bayang-bayangan itu masih terbayang di mata April. Wajahnya yang begitu ketakutan. April berdiri dan berteriak.

“STOP!”

Suaranya nyaring dan membuat Aoren terbangun kaget.

April menjatuhkan tubuhnya. Berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Rasa penasarannya yang ada di mimpi aneh itu membuat April ingin mencari keberadaan goa itu, namun April berusaha menolak rasa penasarannya dan baginya itu hanya mimpi buruk sekilas, tidak perlu dibawa serius.

Aoren mendekati April.

“Meoongg~~”

April melihat ke arah Aoren. April ingin menceritakan mimpi buruk dan aneh itu pada Aoren. April menggendong Aoren, membawanya duduk di ranjang April.

“Aoren, aku mau cerita. Jujur aja, ini pertama kalinya aku mimpi buruk dan aneh gitu. Aku baru memejamkan mata aja, aku tiba-tiba ada di goa misterius yang aku sendiri ga pernah melihat ataupun datang ke goa, nah, aku disitu melihat ada bentuk kubus yang terlihat aneh. Aku denger suara-suara aneh yang manggil nama aku berkali-kali,”

“Aku takut dan aku bangun, sekujur tubuhku ini ketakutan banget, Aoren! Aku, aku ga tahu apa itu mimpi, gatau kenapa setelah aku ga sadarkan diri selama 10 harian, aku dapat mimpi buruk dan aneh itu.. jujur, Aoren, aku takut..”

Aoren sangat terkejut.

'Tunggu, goa!? Aku waktu itu juga masuk di sebuah goa yang ada di tempat asalku berada, melihat bentuk kotak aneh, banyak pondasi-pondasi aneh yang berhadap-hadapan satu sama lain, terus juga ada sebuah dinding goa yang terlukis abstrak, aku ga paham apa itu dan.. tiba-tiba kotak aneh, pondasi-pondasi dan dinding abstrak itu menyala terang, sampai mataku kesakitan dan aku berada di goa yang sama alias tempatku ga berpindah, bedanya itu ga seperti aktif. Aku akhirnya keluar.. dan ya aku bukan berada di tempat asalku.’

'April mendapatkan mimpi itu.. aku penasaran, sebenarnya apa hubungannya dengan anak perempuan itu? Dan kalung kotak di leher anak perempuan itu, sepertinya.. saling berhubungan?'

April menghela nafas. Kepalanya merasa sakit. April harus berusaha tenang agar tidak menganggu belajarnya di kelas pedang malam nanti.

“Ayah... Aku merindukan ayah.”

Air mata menetes di pipinya. April menunduk. Aoren mendekati April dan memeluk April.

“Meongg~~”

'Anak perempuan itu, rasanya begitu dingin sekali, banyak sekali penderitaan yang dia alami di umur yang masih sangat muda ini..'

April membalas pelukan Aoren dengan erat.

                                   ***

Pukul 18.30 malam

April bergegas menuju kelas pedangnya lebih awal yang mengajak Aoren. April memasuki kelas pedang dan terlihat belum ada orang. April pun memilih untuk berlatih sebentar teknik pedangnya. Aoren memperhatikan setiap teknik pedangnya. Gerak-gerakan yang dilayangkan April penuh makna yang dalam di setiap teknik pedangnya.

Biru masuk ke dalam kelas pedang dan melirik sekilas ke arah April yang sedang latihan. Biru duduk dan membaca buku favoritnya sebelum kelas pedang dimulai. Setelah Biru masuk kelas pedang, April menghentikkan latihannya itu Dan memandang dekat pintu kelas sudah banyak suara yang akan masuk ke kelas pedang. April buru-buru mendekati tempat duduk yang tersedia dan berdiri saja sampai kelas dimulai.

Rasa gugup dan takut yang dialami April. Satu per-satu murid kelas pedang berdatangan, duduk dan saling berinteraksi satu sama lain. April hanya menunduk. Sampai, A Chengyou datang ke kelas pedang. A Chengyou melihat April yang berdiri di dekat tempat duduk. A Chengyou menghampiri April.

“April!”

April mengangkat kepalanya dan melihat A Chengyou di hadapannya.

“Senior!”

A Chengyou tersenyum.

“Lu ngapain berdiri aja disini? Duduk aja, ayo”

A Chengyou mengajak April.

“Em.. aku.. takut kalo itu udah ada yang duduk sebelumnya dari aku, jadi aku nunggu sampai kelas dimulai,”

A Chengyou mengangkat alisnya.

“Lucu banget lu. Terlalu ovt ga baik, yaudah sini, ikut gua aja,”

A Chengyou menarik tangan kanan April dan menggandeng tangan kanan April mendekati tempat duduk. A Chengyou menyuruh April duduk di tempat duduk di tengah-tengah, tempat duduknya A Chengyou. April yang terkejut tangannya digandeng oleh A Chengyou, membuatnya seperti dibawah kegelapan lalu A Chengyou dengan sinar terang menggandeng April keluar dari kegelapan itu.

“Nah, disini. Duduk aja.”

April memandang dengan rasa tak percaya bahwa itu nyata. A Chengyou menoleh.

“Hei?”

April pun mulai duduk di tempat duduk yang sebelahan dengan A Chengyou.

“Terimakasih banyak, Senior,”

Aoren menghampiri April dan A Chengyou melihat Aoren.

“Hai, Aoren”

A Chengyou tersenyum.

“Meongg~~”

April tersenyum.

Semua murid kelas pedang sudah terisi penuh dan kelas telah dimulai. April disuruh maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya oleh Master Sord.

“Murid baru, silahkan perkenalkan diri di depan sini,”

April maju. April memandang seluruh murid kelas pedang yang berjumlah 20 orang, berbeda sekali dengan jumlah kelas benang. Rasa gugupnya sangat kencang. A Chengyou menatap ke arah April, memberikan semangat pada April. April menarik nafas dan menghela nafasnya.

“Perkenalkan, namaku April, aku berumur 7 tahun, mohon bimbingannya para senior disini dan master.”

“Silahkan kembali ke tempat duduknya.”

April mengangguk dan kembali ke tempat duduknya. April merasa vibesnya sangat hening dan sangat serius, April harus bisa menyeimbangi ini.

“Kalian sudah pasti tahu mengenai ujian arena Agen Angkasa yang akan diselenggarakan sekitar 6 bulan lagi, bisa dikatakan 5 setengah bulanan. Saya, Master Sord akan mengumumkan siapa saja yang layak untuk mewakili kelas pedang di ujian arena nanti. Ingat, ujian arena kali ini sangat berbeda dengan ujian arena yang sistem peringkat dan menjadi nilai maupun pelajaran di setiap murid kelas, kalo ujian arena ini sebagai babak perwakilan Agen Angkasa di arena negara ini. Yang menang mewakili Agen Angkasa itu tidak boleh meremehkan lawan-lawannya yang merupakan pemenang di setiap Agen-agen bergengsi lainnya. Oleh karena itu, saya akan memilih langsung murid kelas pedang untuk mengikuti ujian arena Agen Angkasa. Sekarang slotnya ditambah 4 orang, kalo 10 tahun atau lebih, dulu sekitar 3 orang saja sebagai perwakilan kelas di Agen Angkasa, sekarang berjumlah 7 orang. Jadi, ini memberikan kesempatan bagi para murid yang memiliki bakat hebat dan ahlinya,”

“Saya himbau juga bagi 7 orang yang saya pilih ini benar-benar berjuang, tidak malas, mau berkembang dan bersikap rendah hati. Orang yang saya pilih ini benar-benar kelas pedang saja alias tidak mengambil dua atau tiga kelas dan yang nilainya baik.”

April terkejut. April baru paham sistem ujian ini dan sepertinya April akan mewakili kelas benang, mengingat jumlah kelas benang hanyalah 7 orang.

“Yang tidak terpilih, kalian mungkin mewakili di kelas lain jika punya dua atau tiga kelas, jika tidak punya kelas lain, bisa mendukung, membantu dan belajar dari mereka yang terpilih,”

“Tidak perlu lama lagi, saya akan menunjukkan 7 orang yang akan mewakili kelas pedang untuk ujian arena nanti.”

A Chengyou penasaran, apakah dirinya masuk perwakilan ini atau tidak?

Master Sord mengaktifkan hologram daftar nama-nama 7 orang perwakilan kelas pedang. Berikut daftarnya, Bein, Biru, A Chengyou, Xaxa, Keiel, Green, dan Samuel.

“Woah!”

April melirik ke arah A Chengyou.

“Senior...”

A Chengyou tersenyum kecil memandang daftar nama-nama itu. April kagum pada A Chengyou, tidak heran kalau A Chengyou begitu berbakat di pedang. Aoren ikut senang. Biru yang melihat daftar nama-nama itu, tertawa kecil. Master Sord menonaktifkan hologram daftar nama-nama yang terpilih.

“7 orang yang terpilih, besok pagi sudah berkumpul di tempat latihan khusus. Kelas pedang tetap akan berjalan normal namun akan diajari oleh asisten saya yaitu Ms. Nawra. 7 orang yang terpilih akan saya bimbing secara langsung untuk ujian arena Agen Angkasa nanti. Jadi, saya mohon kerjasamanya untuk kalian semuanya.”

“Baik, Master!”

“Untuk kelas hari ini, kita sampai disini saja, pagi sampai malam besok dialihkan oleh asisten saya. Saya harap kalian semua memahami ini. Terimakasih.”

“Silahkan kembali dan beristirahat.”

“Terimakasih kembali, Master!”

Semua meninggalkan kelas, tersisa April, Aoren dan A Chengyou.

“Senior, semangat ya. Aku benar-benar mendukung, Senior!”

April melihat wajah A Chengyou terlihat tidak begitu senang.

“April...”

“Sepertinya, lu belum paham sepenuhnya tentang ujian arena Agen Angkasa, ini..”

“Hah? Maksudnya gimana?”

A Chengyou menghela nafas.

“April, gua tahu lu pasti akan support gua, tapi di ujian arena nanti kita akan menjadi musuh,”

April sangat terkejut.

“Apa!?”

“Senior, seriusan!? Jangan bercanda, Senior. Ga lucu tahu!”

“Gua berbicara apa adanya. Lu, ada di kelas benang, orang yang ada di kelas benang itu sangat sedikit, setiap tahun, ga, mungkin satu tahun atau dua tahun hanya mendapatkan satu murid atau dua murid itu kalo ada ya, mengingat kelas tersulit itu kelas benang dan slot ujian arena Agen Angkasa ditambah menjadi 4 slot, yang berarti lu, akan mewakili kelas benang dan kita akan bertanding satu sama lain dengan kelas lainnya. Murid kelas mana yang bertahan dan menang dari murid kelas lain, maka murid itu yang benar-benar bertahan sejauh itu di perwakilan kelasnya. Misalnya aja ya, kelas benang melawan kelas pedang, kelas benang tersisa 1 orang aja sisanya kalah atau gagal, maka 1 orang itu akan bertarung melawan kelas lain yang ibaratnya masih banyak sekitar 2/3/4/5/7 orang. Kita akan menjadi musuh, memenangkan dan mendapatkan peringkat 1 atau 2 atau 3 atau empat. 4 pemenang inilah yang akan dilatih khusus selama 10 tahun dan saat 10 tahun sudah, baru 4 pemenang ini akan bertarung lagi di arena tingkat negara ini. Seperti itu, April.”

April sangat terkejut dan nafasnya terasa sesak setelah mengetahui sistem ujian arena Agen Angkasa itu. Tidak pernah terpikirkan oleh April sebelumnya.

“Oh ya, gua lupa mau ngasih tau satu soal lagi. Jika 4 pemenang itu di dalamnya ada kelas yang sama misalnya, 2 pemenang dari kelas benang, 1 kelas lain dan 1 kelas lain, maka itulah yang akan mewakili begitu juga kalo 4 pemenang ini berbeda-beda kelasnya, misalnya 4 pemenang ini isi satu orangnya 1 orang dari kelas pedang, 1 orang dari kelas benang, 1 orang dari kelas sniper, 1 orang kelas kartu atau sebaliknya. Begitu. Gua harap, lu paham April dan bisa fokus terhadap latihan lu untuk kelas benang dan jangan mensupport gua yang akan menjadi lawan lu nanti.”

Jantung April seperti ingin copot.

'Tidak.. aku benar-benar harus melawan Senior San juga kalo begitu.'

April berusaha tidak percaya namun inilah kenyataannya yang April dapatkan.

“Senior, mungkin kita akan menjadi musuh nanti, tapi aku ga setuju tentang ucapanmu kalo jangan mensupport senior, gimanapun juga..”

“Aku... April,”

“Akan selalu mendukungmu, Senior!”

Mata A Chengyou berbinar. Jantungnya berdebar-debar. Hatinya terpesona dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh April padanya. A Chengyou memandang April seperti bulan di malam hari yang menenangkan.

...Dibawah jembatan terlihat bayangan air A Chengyou bersama April yang terpancar dan dibawah sinar bulan malam hari yang tenang, angin menerbangkan daun-daun secara perlahan, A Chengyou memandang rambut April yang dikuncir melambai, senyuman indah bak bulan dilihatnya....

Ya, ini hanya halusinasi A Chengyou yang tergugah atas kata-kata April padanya.

“April...”

                                  ***

TO BE CONTINUED...

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!