NovelToon NovelToon
Ku Dapat Dudamu

Ku Dapat Dudamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: housewife

Dalam perjalanan pulang dari kantor Sheryl tiba-tiba bertemu dengan cinta monyetnya waktu SMA yang pernah membuatnya patah hati, tapi ternyata dia sudah punya anak. Akankah cinta itu tumbuh lagi setelah 10 tahun berlalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon housewife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panas

  Bimo mengikuti mobil tersebut. Dia penasaran siapa yang menyetirnya. Ketika sampai di lampu merah, mobil mereka berhenti bersebelahan. Tapi karena kaca mobil yang gelap Bimo jadi susah untuk melihat pengemudinya. Namun tidak lama kemudian ada seorang bocah pengamen yang mendekati mobil itu, begitu dia membuka kaca mobilnya untuk memberi uang pada bocah itu, maka diketahui bahwa pengemudinya adalah Johan.

'Oh ternyata anak IT itu pacarnya Sheryl.' gumam Bimo dalam hati.

  Ketika lampu hijau menyala mereka melaju lagi tapi Bimo masih penasaran mereka mau ke mana jadi dia mengikuti lagi dari belakang. Tidak lama kemudian mobil Johan berhenti di sebuah gang. Bimo menepikan mobilnya tidak terlalu jauh di belakang mobil Johan. Lampu dalam mobil Johan menyala. Terlihat oleh Bimo mereka sedang bicara sebentar di mobil lalu sebelum Sheryl turun Johan mengelus-elus mesra kepala Sheryl. Lalu Sheryl turun dan melambaikan tangannya.

  Melihat kejadian itu, tanpa sadar tangan Bimo meremas setirnya. Darahnya serasa naik ke kepalanya. Tiba-tiba udara di dalam mobil yang ber-AC itu serasa panas dan sesak. Bimo pun mengendurkan dasinya. Mobil Johan pun melaju pergi. Bimo memutuskan melanjutkan perjalanan pulangnya.

Sesampainya di rumah, ada Rendi di ruang tamu.

"Assalamu'alaikum." ucap Bimo.

"Wa'alaikumsalam." jawab Rendi.

"Dari mana kamu Bim? Tadi Chika nungguin kamu sampe ketiduran." lanjut Rendi.

"Ke tempat teman sebentar." jawab Bimo datar.

  Rendi heran, Bimo yang tadi pagi terlihat sangat bersemangat kini berbanding terbalik, wajahnya muram dan senyumnya hilang. Rendi hanya berpikir mungkin dia lelah.

  Bimo pergi ke kamar Chika untuk menengoknya setelah seharian belum bertemu, dilihatnya putrinya sudah tertidur pulas Bimo pun memberi kecupan selamat malam lalu pergi ke kamarnya yang berada disebelah kamar Chika.

   Di kamar, Bimo merasa tidak tenang. Hatinya dipenuhi tanda tanya. Kenapa? Tadi pagi dia begitu bersemangat ingin melihat Sheryl. Tapi ternyata sulit rasanya menerima kenyataan bahwa Sheryl sudah punya kekasih. Ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan. Selama dirinya masih bujangan tidak sulit baginya untuk merebut hati perempuan dan tidak juga sulit untuk melupakan mereka. Bahkan ketika menikahi Lusi dulu, Bimo tidak perlu perjuangan yang susah payah. Lusi juga tidak butuh waktu lama untuk suka sama Bimo. Oleh sebab itu dia tidak bisa menjelaskan perasaan yang dia rasakan saat melihat Sheryl berdua dengan pria lain. Hatinya seperti marah bercampur sedih. Seperti ada yang mengambil sesuatu yang menjadi miliknya.

***

 Lain lagi dengan Sheryl. Di rumah, Lulu menanyakan tentang hubungannya dengan Johan yang sudah berjalan dua tahun ini.

"Sher mengapa Johan belakangan ini jarang mampir? Hari libur juga jarang main." tanya Lulu.

"Tadi dia bilang mau ada urusan, dan belakangan ini memang di kantor lagi sibuk mah makanya kita kadang harus lembur Sabtu juga kadang masuk, akhirnya hari Minggu dipakai buat istirahat."

"Sebenarnya dia itu serius nggak sih sama kamu? Sudah dua tahun kalian pacaran tapi belum pernah ada pembahasan kelanjutan hubungan kalian. Memangnya dia belum ada rencana melamar kamu?" tanya Lulu.

"Aku juga sebenarnya pingin nanya ke dia tapi aku masih mencari waktu yang tepat." jawab Sheryl.

"Sher kalau dia niatnya cuma mau pacaran mending tinggalin aja cari yang lain.Tidak baik pacaran berlama-lama. Umur kamu sekarang sudah dua puluh delapan. Kalau bisa Mama ingin kamu segera dapat jodoh. Sesibuk-sibuknya kamu bekerja kamu juga harus memikirkan tentang kebahagiaan kamu Sher. Maaf kalau mama bicara seperti ini, ini semua karena mama peduli sama kamu, mama tidak ingin anak mama dipacari hanya untuk main-main." ujar Lulu.

"Iya mah aku tahu, Mama tenang dulu ya aku juga nggak mau Ma kalau hanya dipermainkan, nanti aku akan bicarakan sama Johan." jawab Sheryl yang jadi lesu mendengarkan perkataan mamanya.

"Memang seharusnya begitu Sher, ini menyangkut masa depan kamu." ucap Lulu.

***

 Keesokan harinya di kantor, Bimo dan Rendi sedang mengadakan rapat tentang pemindahan beberapa staff ke kantor cabang untuk sementara waktu guna menunjang operasional perusahaan. Mereka masih mempertimbangkan siapa saja kira-kira yang akan dipilih untuk membantu Bimo dalam memimpin kantor cabang. Beberapa nama telah di rekomendasikan oleh pihak HRD. Namun semua belum diputuskan, dalam hal ini Bimo lah yang akan memutuskannya.

  Di saat jam makan siang Bimo mencoba mencari kesempatan untuk bicara sebentar saja dengan Sheryl, tapi lagi-lagi terlambat. Sheryl tidak ada di ruangannya, dia sudah pergi mengajak Johan duluan. Dia pun tidak jadi makan siang dan kembali ke ruangannya. Rendi yang melihatnya pun bertanya.

"Kamu tidak jadi makan?"

"Nggak Pa, nanti aja. Pa, aku mau nanya, tim IT yang namanya Johan itu sudah lama ya di sini?" tanya Bimo.

"Sudah lumayan lama sih, mungkin sekitar 6 atau 7 tahun papa tidak begitu ingat. Dia pekerja yang tekun dan handal. Ada apa memangnya?" tanya Rendi.

"Ngga, cuma tanya. E...kalau Sheryl sudah berapa lama kerja di sini Pa?" tanya Bimo.

"Kalau tidak salah sudah lima tahun lebih dia bekerja disini. Tapi kemampuannya yang membuat dia bisa menduduki posisinya yang sekarang. Kamu tahu apa yang papa suka dari Sheryl?" tanya Rendi.

"Apa itu Pa?" Tanya Bimo.

"Dia itu jujur dan rajin. Pertama kali Papa bertemu dia itu karena kejadian ponsel Papa yang hilang dan ditemukan olehnya dan dia yang mengembalikannya langsung ke rumah. Waktu itu dia masih bekerja membantu mamanya mengantarkan orderan kue, dan akhirnya sebagai ucapan terima kasih Papa menawarkan dia bekerja di sini." tutur Rendi.

"Apa bener Pa ada cerita seperti itu? berarti dia pernah ke rumah kita Pa?" tanya Bimo.

"Ya bener lah, masa Papa ngarang? Kenapa kamu tiba-tiba nanyain mereka?" tanya Rendi curiga.

"Ngga, cuma untuk mendata kira-kira siapa saja yang akan aku rekrut ke kantor cabang." jawab Bimo.

"Oh kirain kamu kepo sama hubungan Johan dan Sheryl, Papa dengar dari gosip mereka sudah pacaran dua tahun." ungkap Rendi.

"Sejak kapan Papa suka dengar gosip?" tanya Bimo heran.

"Lho bukan begitu, yang namanya gosip itu seperti suara yang tertiup angin menyebar ke telinga siapa saja yang dilewatinya. hahahaa... " jawab Rendi.

'Oh jadi mereka sudah dua tahun pacaran, hm lama juga. Kenapa mendengar itu tiba-tiba aku jadi gerah ya, padahal ac-nya nyala.' gumam Bimo dalam hatinya yang belum sadar bahwa dia sedang terbakar kecemburuan.

"Ya sudahlah aku mau keluar mau ngopi, Papa mau ikut?" tanya Bimo.

"Papa juga mau keluar ,ada janji makan siang dengan supplier. Nanti tolong kamu handle kantor ya karena mungkin Papa akan selesai sore dan langsung pulang ke rumah."

"Oke." jawab Bimo.

***

  Kali ini Sheryl mengajaknya Johan duluan karena ingin membicarakan sesuatu dengannya mengenai hubungan mereka. Mereka pun pergi ke cafe depan kantor agar bisa bicara berdua.

"Jo, aku mau nanya sama kamu, boleh?" tanya Sheryl.

"Ya boleh lah masa nggak boleh, kamu mau nanya apa sayang?" tanya Johan balik.

"E...kita kan udah dua tahun pacaran, nah sebenarnya kamu ada niatan nggak sih untuk ke jenjang yang lebih serius?" tanya Sheryl.

"Iya aku ngerti Sher, maksud kamu nikah kan?" kata Johan.

Sheryl pun mengangguk pelan.

"Sher pernikahan itu kan butuh biaya, nah sekarang ini aku belum siap karena dana yang aku kumpulkan masih kurang. Kamu kan tahu, aku punya cicilan rumah dan juga mobil yang belum lunas. Apalagi aku tahu kamu kan anak satu-satunya di keluarga kamu. Aku yakin orangtua kamu pasti ingin yang terbaik buat anaknya. Aku ingin melihat orang tua kamu bahagia dan bangga di hari pernikahan kita nanti. Dan aku sedang berusaha untuk itu Sher. Jadi aku harap kamu bisa bersabar, ya." jawab Johan.

"Syukurlah kalau memang itu alasan kamu, tapi perlu kamu ketahui bahwa orangtuaku bahagia asalkan aku bahagia, dan kebahagiaanku tidak terukur dari megahnya suatu pernikahan Jo. Dan satu lagi yang aku mau tanya, kenapa belakangan ini kamu jarang ada waktu buat kita berdua?" tanya Sheryl.

"Iya maaf akhir-akhir ini sepulang dari kantor aku kerja freelance di rumah, lumayan lah buat nambah penghasilan" jawab Johan.

"Oh ya? memangnya apa pekerjaan freelance kamu?" tanya Sheryl.

"Ya...kadang desain grafis, editor video, gitu deh. Maaf ya aku ngga cerita ke kamu dan bikin kamu jadi bertanya-tanya." tutur Johan.

"Ya nggak apa-apa kalau alasan kamu memang seperti itu, aku bisa terima dan aku lega mendengarnya." ucap Sheryl.

"Kamu percaya sama aku ya, aku akan berusaha untuk masa depan kita." ucap Johan sambil menggenggam tangan Sheryl.

Sheryl pun mengangguk dan tersenyum.

Bimo yang tidak sengaja memasuki cafe yang sama dengan mereka, menyaksikan hal tersebut. Niatnya yang ingin mendinginkan hatinya dengan nongkrong sambil minum segelas es cappuccino malah hatinya sekarang menjadi semakin panas.

...----------------...

1
Getoutofmyway
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Almendra Acevedo
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
KnuckleBreaker
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!