NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:53.7k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 18 — Perang Dua Aliran III

Liu Yuwen langsung bergerak ketika mendengar ada kota yang sedang diserang sekte aliran hitam, Aruna dan gadis elf lain segera ikut menyusulnya dari belakang namun mereka tak bisa menyamai kecepatan Liu Yuwen yang sedang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Dengan kecepatan penuhnya, membutuhkan waktu satu jam agar Liu Yuwen sampai di kota yang dimaksud namun ketika ia tiba di sana, semuanya sudah terlambat.

Liu Yuwen berdiri di atas benteng kota, tubuhnya mematung saat melihat lautan api sedang berkobar di dalam kota tersebut, tidak sampai di sana, ia juga melihat jasad para warga berserakan di jalanan.

Suara tangisan memenuhi udara bersamaan dengan suara tawa yang berasal dari anggota sekte aliran hitam.

Para kriminal itu sedang melakukan pesta di tengah jasad penduduk kota, para warga yang masih hidup di rantai untuk diculik sementara gadis-gadis mengalami pelecehan.

Beberapa kriminal lainnya sedang sibuk mengumpulkan harta jarahan, mereka seolah tidak terganggu dengan kekacauan situasi kota tersebut.

"Mereka bukan manusia..." Tangan Liu Yuwen mengepal keras, tubuhnya tidak berhenti bergetar karena dipenuhi kemarahan.

Tak lama kemudian Aruna dan gadis elf lainnya sampai di kota, mereka juga ikut terkejut ketika melihat keadaan kota tersebut.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah kemarahan yang terlihat di wajah Liu Yuwen, Aruna yang bersama Liu Yuwen lebih awal dibandingkan yang lain, baru pertama kali melihat Liu Yuwen sampai semarah itu.

Liu Yuwen tidak berkata apa-apa, ia langsung turun ke kota itu dan menarik pedang dari sarungnya. Sebuah sayap kegelapan kemudian keluar dari punggung pemuda tersebut.

"Tuan sepertinya sangat marah dengan keadaan ini, kalian semua jangan kecewakan Tuan, bunuh setiap kultivator aliran hitam yang kalian jumpai di kota ini!" Titah Aruna pada gadis-gadis elf yang lain.

Disisi berbeda Liu Yuwen sudah mendarat di kota, ia mendekati beberapa kultivator aliran hitam yang sedang mengumpulkan harta dari rumah para warga.

"Hei, sedang apa kau kemari, ini adalah harta kami, kalau kau mau emas cari ditempat yang la-..."

Kultivator itu belum selesai berbicara saat Liu Yuwen mengayunkan pedang dan memotong lehernya, mengejutkan rekan-rekan yang ada didekatnya.

Air mancur darah keluar dari leher yang terpotong, belum sempat rekan-rekannya bereaksi Liu Yuwen sudah memenggal leher mereka satu persatu.

Eskpresi Liu Yuwen begitu dingin, matanya kemudian melirik ke arah kultivator aliran hitam yang sempat menyaksikan kejadian pemenggalan tersebut, mereka menghunuskan pedang ke arah Liu Yuwen dengan tangan yang gemetar.

Liu Yuwen menghilang dari pandangan mereka sejenak dan muncul dibelakangnya, tak lama kemudian kepala kultivator-kultivator itu bergeser sebelum terlepas dari tempatnya.

Liu Yuwen membersihkan pedangnya dari darah, pandangannya lalu menyisir sekelilingnya, menghitung jumlah kultivator aliran hitam yang harus dirinya habisi.

"Akan kupastikan tidak ada dari kalian yang hidup disini!" Liu Yuwen mengalirkan qi ke kakinya lalu melakukan perubahan jenis, beberapa saat kemudian percikan petir emas muncul disekitar kaki Liu Yuwen.

Ketika Liu Yuwen berlari, gerakannya kali ini bergerak secepat petir. Tubuhnya tidak terlihat karena begitu cepatnya pemuda itu bergerak.

Para kultivator aliran hitam tidak menyadari keberadaan Liu Yuwen saat tiba-tiba kepala mereka sudah terlepas dari tempat asalnya.

Liu Yuwen menggunakan teknik yang berasal dari kehidupan pertamanya, dimana ia bergerak sangat cepat bagaikan kilatan petir.

Di dunianya sekalipun, teknik ini merupakan jurus tingkat tinggi dan termasuk teknik terlarang dalam dunia persilatan. Ada resiko besar ketika seseorang menggunakannya namun Liu Yuwen yang terbakar emosi sudah tidak peduli lagi terhadap resiko tersebut.

Sambil berlari dengan kecepatan kilat, Liu Yuwen menebaskan Pedang Pembasmi Raja ke arah leher lawan-lawannya tanpa peduli tingkatan kekuatan mereka.

Kultivator Alam Kaisar mungkin masih bisa menyadari sejenak nafsu membunuh yang Liu Yuwen lepaskan dan sedikit melihat pergerakan Liu Yuwen namun tetap saja hal tersebut tidak membuat mereka selamat dari serangan ini.

Jika boleh memilih, Kultivator Alam Kaisar itu bahkan menginginkan dirinya tidak menyadari keberadaan Liu Yuwen karena sadar akan terbunuh jauh lebih menyiksa daripada terbunuh secara tidak sadar.

Pada akhirnya, menyadari ataupun tidak, para kriminal itu tetap kehilangan nyawanya.

Kultivator aliran hitam yang terakhir Liu Yuwen bunuh adalah pemimpin dari sekte yang menyerang kota itu, Patriark Sekte tersebut begitu ketakutan, ia sampai tidak kuasa berdiri saat kepala anggota-anggotanya bergelindingan di tanah.

Patriark Sekte itu sendiri sudah lupa kapan terakhir dirinya merasa takut sampai setingkat ini, karena saking takutnya, tanpa sadar celananya sudah basah karena mengompol.

Tubuh Patriark Sekte itu tiba-tiba bergetar hebat ketika Liu Yuwen menampakkan dirinya tepat dihadapannya dengan darah yang menetes di ujung pedangnya. Patriark Sekte itu memejamkan mata, berharap Liu Yuwen memberikan kematian yang cepat namun Liu Yuwen justru melakukan hal sebaliknya.

***

Peperangan aliran hitam dan aliran putih sudah berangsur selama berbulan-bulan, selama itu juga banyak hal telah berubah di dunia persilatan.

Sekte aliran hitam yang memulai peperangan ini lebih gencar menyerang desa atau kota dibandingkan menyerang sekte aliran putih, alasan mereka berbuat demikian cukup sederhana, yaitu karena menyerang desa atau kota jauh lebih mudah daripada menyerang sekte yang semua anggotanya menguasai seni beladiri.

Ketika mengetahui situasi tersebut, alih-alih sekte aliran putih mengirimkan bantuan pada desa atau kota, mereka justru malah tetap diam di sekte masing-masing untuk mempertahankan kelompoknya.

Hal inilah yang membuat Feng Xian selaku Kaisar mengundang perwakilan sekte ke istana beberapa waktu sebelumnya, yang tidak lain agar anggota sekte aliran putih mau mengulurkan tangan membantu warga desa atau kota.

Meski Liu Yuwen sudah membuat sekte aliran putih siap beraliansi dan membantu namun kenyataannya hal itu tidak semudah yang ia harapkan.

Lagi-lagi dan lagi, ini berkaitan dengan keuntungan. Sekte aliran putih selalu tidak mau melakukan sesuatu tanpa imbalan apalagi jika hal itu berpotensi dapat merugikan kelompok mereka.

"Mereka benar-benar tak bisa diharapkan..." Liu Yuwen mengepalkan tangannya dengan keras ketika ia mendengar semua itu dari Aruna.

Aruna mendapatkan informasi tersebut dari cabang Asosiasi Terang Bulan di kota yang sebelumnya di serang aliran hitam.

Aruna menyampaikan bahwa situasi peperangan masih tidak banyak berubah meski Liu Yuwen dan kelompoknya telah menghancurkan tujuh markas sekte aliran hitam.

"Setidaknya Sekte Nada Kehidupan dan Sekte Pilar Pedang Kebenaran sudah bergerak terhadap lokasi markas yang Tuan berikan, mereka sudah berhasil menghancurkan empat markas sekte aliran hitam."

Ditambah delapan sekte yang Liu Yuwen lenyapkan, totalnya jadi dua belas namun hal tersebut masih jauh dari kata cukup menurut Liu Yuwen.

Sekte Pilar Pedang Kebenaran dan Sekte Nada Kehidupan yang Aruna sebutkan merupakan sekte terkuat aliran putih saat ini, Aruna juga menambahkan karena dua sekte itu, banyak sekte kecil dan sekte menengah jadi termotivasi untuk ikut membantu.

"Tuan, apa rencana kita selanjutnya?" Tanya Aruna setelah melaporkan semuanya. "Apa kita tetap mencari markas sekte aliran hitam lagi."

"Tidak... Kita akan pergi ke sekte aliran putih." Sorot mata Liu Yuwen berubah menjadi dingin.

1
angin kelana
bersih2 nih...
angin kelana
bantaiiiii...
angin kelana
semuanya setara tidak ada diskriminasi...lanjut.
angin kelana
bantaiiiii..next 6 pedang dosa besar..
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
y@y@
🌟👍🏻👍🏼👍🏻🌟
angin kelana
ciuut nyalinya tuh aliran putih netral..
angin kelana
gelud gelud...
angin kelana
banyak ciwi ciwi nih...
angin kelana
kudet nih...
angin kelana
nyesel lu baru tahu..
saniscara patriawuha.
eng ing enggg... lakonee keluarrr...
saniscara patriawuha.
ada jg betmen pada waktu itu...
saniscara patriawuha.
gasssskeunnnn lagiiii mbokkk nommmm
saniscara patriawuha.
hancurrrkannn manggg liuuuu...
angin kelana
lanjuuuut gass..
angin kelana
telat uyy ngegasss nie mo nyalip sampe bab ahir...
ganda hidayat
Luar biasa
Agus Susilo
up thor
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!