pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18.
Seluruh prajurit yang bertugas,segera mencari keberadaan Permaisuri Lien Hua atas perintah kaisar Zhang Liqin, seluruh kediaman itu menjadi sangat ramai oleh suara langkah prajurit yang berlalu lalang sehingga membuat ke tiga orang pelayan sang permaisuri merasa sangat heran, apa yang sebenarnya terjadi di dalam kediaman milik majikannya.
Suara tegas langkah kaki kaisar Zhang Liqin yang berjalan mendekati ketiga pelayan itu.
Kedatangan kaisar Zhang Liqin itu membuat ke tiga pelayan tersebut sangat kaget, sehingga mereka langsung bersujud memberi salam.
"Hamba memberi salam kepada yang mulia kaisar!" seru mereka serempak.
"Bangunlah! Salam kalian Zhen terima. Dimana keberadaan permaisuri kalian.?" ujar kaisar Zhang Liqin sambil bertanya.
"Permaisuri sedang berada di gazebo belakang kaisar.!" jawab pelayan lan.
Hati kaisar Zhang Liqin menjadi lebih tenang saat mendengarnya, lalu dia melangkahkan kakinya ke arah belakang kediaman Naga perak itu untuk menemui Permaisurinya.
"kenapa kamu malah berada disini, permaisuri? Bukankah tadi kamu bilang kamu sedang merasa tidak sehat? Mengapa tidak beristirahat di dalam kamar?" tanya kaisar Zhang Liqin bertubi-tubi.
"Astaga.....!"
Lien Hua yang terkejut mendengar suara kaisar langsung meletakkan cangkir tehnya di atas meja. Lalu dia dan Nina langsung berdiri dan memberi salam.
"permaisuri ini memberi salam kepada yang mulia kaisar!" ujar Lien Hua dengan gaya yang anggun.
Sedangkan Nina bersujud di belakang permaisuri untuk ikut memberi hormat kepada orang no satu di kekaisaran Naga Sejati itu
"Bangkitlah, salam kalian Zhen terima.!" ujar kaisar Zhang Liqin.
Kaisar Zhang Liqin langsung menggandeng tangan sang permaisuri dan membawanya kembali ke dalam kediaman.
"ayo, kita masuk kedalam permaisuri..." ujar kaisar Zhang Liqin.
Lien Hua langsung menatap "horor" sang kaisar dengan berbagai macam pikiran yang aneh-aneh.
"*Jangan-jangan.....dia mau ngajak "Un-boxing" gue nih! Gelagatnya mencurigakan*...!" monolog Lien Hua dalam hati .
"*Kalau dia paksa gue, gue tendang nanti "burung elangnya" biar nggak bisa terbang lagi....hihihihi*...!"
kaisar Zhang Liqin yang melihat raut wajah sang permaisuri yang terdiam membeliak itu pun mengerti, apa yang ada di dalam pikiran sang permaisuri.
"*menggemaskan sekali*...!
"Jangan takut permaisuriku.... Zhen tidak akan melakukan apapun terhadapmu, tanpa izin darimu.!" ujar kaisar Zhang Liqin menenangkan permaisuri.
"huffftttt! Baiklah...terima kasih, yang mulia kaisar..." ujar Lien Hua dengan nada lega
setelah itu mereka langsung berjalan beriringan menuju ke dalam kediaman Naga perak milik permaisuri.
-__---_###--------_-_--
Berbeda dengan rombongan kekaisaran serigala perak yang di tolak oleh kaisar Zhang Liqin, mereka sedang dalam perjalan kembali ke wilayah kekaisaran.
BRAK...!
PRANG! BRAK....!!!
Wu Minghao terlihat sedang menggila dengan melemparkan barang-barang yang ada di dalam kereta kuda miliknya.
Wu Minghao benar-benar merasa kesal dengan kata-kata penolakan yang di berikan oleh kaisar Zhang Liqin.
"Dasar jalang sialan sihir apa yang dia pakai untuk menyihir kaisar Zhang Liqin, sehingga berani menolak permintaanku?! Dasar perempuan tidak berguna!!!" teriak Wu Minghao kesetanan.
"Penyihir sialan ja-lang murahan..!" teriak putri Wu Minghao layaknya orang kerasukan demit pohon beringin.
Biar bagaimana pun juga, dirinya adalah seorang putri dari kaisar. Perbedaannya sangat jauh dari Lien Hua yang hanya seorang putri dari jendral perang.
Bagaimana bisa kaisar Zhang Liqin menolak pesona dirinya?
Sedangkan dirinya sudah 'menjatuhkan' semua harga dirinya di depan kaisar Zhang Liqin, dengan meminta untuk menjadikan dirinya seorang selir!
Bahkan Wu Minghao tidak lagi menginginkan 'posisi' permaisuri yang di miliki oleh Lien Hua itu, tetapi tetap saja kaisar Zhang Liqin menolaknya.
Padahal Wu Minghao sudah merelakan dirinya berdandan dari sebelum matahari muncul ke permukaan bumi.
Semuanya... sia-sia...!
Kecantikan yang dia miliki, ternyata tidak mampu 'menyihir' kaisar Zhang Liqin, sehingga kaisar itu memilih tetap setia kepada permaisurinya yaitu Lien Hua.
Brakk! Parang ...!!
"DASAR KAISAR BODOH DAN BUTA! APA YANG DIA LIHAT DARI PEREMPUAN RENDAHAN DAN GILA ITU, HAH?! DIRIKU LEBIH CANTIK DAN BERMARTABAT DI BANDINGKAN DENGAN PERMAISURI LEMAH DAN TIDAK BERGUNA ITU.! KENAPA DIA MENOLAKKU?! KENAPA DIA MENOLAKK? HU......HU.....HU..!" teriak Wu Minghao menggila sambil menangis.
Kaisar Wu Honghui dan permaisuri Han Mayleen yang melihat putri mereka menggila di dalam keretanya, segera meminta semua prajurit untuk menghentikan perjalan mereka.
Mereka bergegas turun dari keretanya, dan berjalan menghampiri kereta kuda milik Wu Minghao dengan tergesa-gesa.
'"Ming'er......Ming'er....!!"
mereka khawatir jika keadaan putri mereka yang sedang prustasi itu semakin memburuk, setelah penolakan terang-terangan yang di lakukan oleh kaisar Zhang Liqin terhadap dirinya.
Penolakan tersebut membuat pasangan no satu dari kekaisaran serigala perak itu merasa marah karena terhina.!
Selama ini, kaisar Wu Honghui sudah menolak kaisar maupun pangeran dari berbagai kekaisaran di benua ini. Karena dia tahu, putrinya yang cantik sudah jatuh cinta kepada seorang kaisar dari kekaisaran Naga Sejati.
Kaisar dan permaisuri kekaisaran serigala perak, dengan rela merendahkan dirinya melalui kerja sama dengan cara menikahkan putri mereka untuk menjadi selir kekaisaran Naga Sejati itu, tapi kenyataannya hanya penolakan yang mereka terima.
Klek!!!
Keduanya sampai di kereta milik putrinya, dan langsung membuka pintu kereta itu.
Mereka melihat isi di dalam kereta tersebut sudah hancur berantakan, akibat ulah putrinya yang mengamuk.
"Apa yang kamu lakukan, putriku? Kenapa harus seperti ini?" tanya kaisar Wu Honghui dengan nada lembut.
"Ayahanda.....hu.....hu.....hu.....!"
Wu Minghao segera menghamburkan diri ke pelukan kaisar Wu Honghui sambil menangis.
Hati putri Wu Minghao sangat sakit.....karena cintanya tidak terbalas dari kaisar Zhang Liqin, yang ternyata malah memilih setia kepada permaisuri Lien Hua.
Wu Minghao merasa malu.......sangat malu, karena selama ini dia sudah berkoar-koar di kekaisaran serigala perak itu, bahwa dirinya akan menjadi permaisuri di kekaisaran Naga Sejati.
Semua ucapan dia tidak terbukti, dan dia malu harus meletakan wajahnya dimana nanti saat kembali kekaisaran serigala perak.
Semua orang pasti akan mencemoohnya di sana, menuntut kebenaran dari semua perkataannya di masa lalu .
"cup......cup......cup .....! Kamu yang tenang ya, sayang! Ayah dan bunda tidak akan membuat dirimu menanggung malu! kami akan selalu melindungi kamu..." ujar permaisuri Han Mayleen menenangkan Wu Minghao.
Permaisuri Han Mayleen tidak sanggup melihat kesedihan putri kesayangannya. Tangannya bergetar saat mengelus rambut putri kesayangannya itu karena menahan amarah.
Permaisuri Han Mayleen berjanji dalam hatinya, sesampainya di kekaisaran serigala perak nanti, dia akan mengirimkan surat kepada organisasi pembunuh bayaran tersohor disana, agar mereka menyerang kekaisaran Naga Sejati.
Khususnya untuk menculik dan membunuh permaisuri Lien Hua.!
"*penolakan dan kesedihan putriku harus kalian bayar mahal!! Lihat saja nanti*..!!" gumam permaisuri Han Mayleen dengan penuh dendam.
-----------_--Bersambung----_----------
