Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
delapan belas
Sesuai dengan janjinya sabtu ini anggasta bertandang ke rumah bianca atas undangan pak bima. Menjelang jam 7 malam angga sudah sampai didepan rumah bianca. Dengan gagah angga menekan bell rumah nya dan tak lama seorang ART membukakan pintu dan mempersilahkan angga untuk masuk
"akhirnya sampai juga nak..." ucap pak bima papi bianca saat melihat anggasta berjalan ke arahnya
"saya ngga akan bisa nolak permintaan dari pak bima. Lagi pula saya juga sedang tidak sibuk pak" jawab anggasta ramah yang padahal angga punya maksud sendiri, yaitu bertemu dengan kekasihnya
"hahaha... Sekali lagi terima kasih sudah memenuhi undangan saya. Sambil menunggu kita ngobrol sebentar sambil duduk santai" ajak papi pada angga
Papi mengajak anggasta ke taman samping dimana disana sudah ada bianca yang sedang duduk sambil melihat kolam ikan didepannya
"bi... Ada nak angga nih" ujar papi membuat bianca menoleh
"eh kak angga" sapa bianca canggung karena lama tak melihat langsung kekasihnya ini
"sehat bi..? Gimana perkembangan kesehatan kamu..? " tanya angga berbasa-basi
"udah lebih baik ka... Besok mau kontrol gips. Doain ya biar bian bisa lepas gips nya"
"aamiin... Semoga semuanya sehat ya..."
"em.. Papi kedalam sebentar ya, mau liat mami didapur" papi sengaja meninggalkan angga dengan bianca untuk ngobrol
"kayanya papi kamu lagi mau deketin kakak sama kamu bi" ucap angga lirih sambil duduk tak jauh dari kursi roda bianca saat meliat papinya bianca sudah pergi meninggalkan mereka berdua
"iya, keliatan dari gerak gerik nya si papi.. Lucu ya, ngedeketin orang yang udah pacaran.. Ngga tau gimana reaksi papi pas tau kita udah pacaran" kekeh bian mengingat papinya yang akhir-akhir ini menjadikan anggasta sebagai bahan pembicaraan mereka
"mau di coba..?" tanya angga membuat bianca melotot
"ngga usah ngadi-ngadi ya kak... terus sebenernya kakak diundang kesini atas dasar apa.? Apa cuma biar kita deket aja.?" tebak bianca
"Buat sekarang cuma alasan itu yang kakak liat. Eh iya tiramisunya ada didalam yang nanti dimakan ya.." ucap angga mengingat pesanan bianca
"iya kak, makasih ya udah ngerepotin"
"apa sih koq ngomong gitu. Oh iya..." anggasta terlihat melihat keadaan sekitar setelah merasa aman angga langsung memberikan sebuah kotak dan meletakkannya di pangkuan bianca
"apaan ini kak..?" tanya bianca bingung sambil memandang kotak yang ia pegang
"kemarin waktu kakak dinas ke luar negri liat ada yang bagus dan keinget sama kamu yang. Baru hari ini kesampaian ngasih ke kamu. Karena momennya kemarin-kemarin itu ngga pas terus."
"ya ampun makasih ya kak udah inget sama bian"
"mau semarah apapun kamu, kecewanya kamu, kamu tuh tetep akan kakak pikirin bi.. Jangan kaya kemarin lagi ya. Kakak ngga bisa kalo sampe itu kejadian lagi"
"iya. Maafin Bian ya"
Anggasta dan bianca berbicara hal random dan tau ada 2 pasang mata yang sedang memperhatikan mereka
"kak.. Jaga sikap ya. Itu mami sama papi kayanya lagi ngintipin kita.." ucap bianca sambil melirik dimana tempat orang tuanya berdiri
"hehehe... Padahal kakak baru aja pengen nyium kamu bi..." ujar angga bercanda
"ngga usah mulai-mulai ya. "
"kalo kamu udah sehat dan aktifitas kaya biasa kita jalan berdua lagi ya.. Ada tempat yang harus kamu datengin bi.."
"iya nanti kalo bian udah sehat lagi ya kak.."
tak lama papi datang mengajak bianca dan angga masuk untuk makan malam. anggasta meminta izin untuk mendorong kursi roda bianca. Dan papi mengijinkan dengan senang hati. Membuat bianca yakin kalau papinya sedang mencoba menjodohkan nya dengan anggasta.
Setelah makan malam anggasta, papi, mami dan Bianca mengobrol di ruang tamu
"nak angga om boleh nanya hal yang pribadi..?" tanya papi tiba-tiba
"boleh om, nanya apa ya.?" tanya angga yang melihat wajah papi bianca serius
"apa nak angga sudah punya calon..,?"
Angga tersenyum mendengar pertanyaan dari calon mertuanya ini. Akhirnya keluar juga pertanyaan ini
"alhamdulillah sudah om.. " jawab angga membuat papi menghela nafasnya
"om telat ya, tadinya om mau kamu jadi mantu om loh"
"pi.. Bian baru masuk kuliah lo, emang bian harus nikah buru-buru?" ujar bian malu, saat tau apa kemauan papinya
"ya ngga harus sekarang juga bi, tapi pria kaya anggasta ini harus di pegang dulu buat masa depan. Kamu bisa deket dulu sambil mempersiapkan pernikahan"
"tuh.. Ujung-ujungnya nikah juga kan.? Kenapa, papi sama mami udah ngga mau ngurusin bian lagi..?" tanya bianca
"ngga bi, mana ada kaya gitu.. Papi cuma senang aja sama nak angga, jadi papi berharap lebih apalagi papi punya anak cantik kaya kamu."
"papi sih.. Kenapa jadi ngomongin kesana. Kesannya anak kita ngga laku loh lagian kalo mereka jodoh mau di pisah gimana pun mereka bakalan sama-sama." mami membela bianca
"iya juga ya... Hehe.. Maaf ya nak angga kalo om jadi mencampuri urusan pribadi kamu. Kalo boleh tau pacar kamu di mana kayanya om ngga pernah liat atau denger kamu deket sama cewe mangkanya om mau deketin kamu sama anak om"
"iya om, kayanya pacar saya malu pacaran sama saya, mangkanya kita ngga pernah keliatan di depan umum. Apa lagi belum lama ini kita sempet ada salah faham jadi kita ngga pernah ketemu"
"aduh.. Cewe kaya gitu hati-hati nak angga, takutnya dia cuma manfaatin kamu aja" ujar papi yang masih ingin angga jadi menantunya
"pi... " ujar bianca mengingatkan papinya. Terlebih saat ini mereka sedang membicarakan dirinya
"ih bener bi, siapa tau aja cewenya tau nak angga seorang CEO dan sayang sama dia, jadi dia manfaatin itu buat narik ulur, cewe kan biasanya kaya gitu" ucap papi
"kayanya ngga gitu om..saya tau banget pacar saya gimana. Dan saya percaya sama dia. Kemarin itu emang murni salah saya. Bahkan saya langsung ke luar negri karena ada pekerjaan, jadi kesannya saya yang ngga serius sama dia padahal saya setiap hari selalu usaha nyari kabar dia, tapi karena dia udah blokir no saya jadi saya agak kesulitan saat itu" ucap angga dan secara ngga langsung menjelaskan pada bianca tentang masalah mereka kemarin.
Mendengar kenyataan yang dikatakan pacarnya, bianca menjadi merasa bersalah. Kemarin dia lebih mementingkan egonya, dan membuat anggasta seperti ini. padahal wajar aja kalo angga bertanya seperti itu..
Jangan lupa like juga vote nya teman-teman. Terimakasih
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow
btw tor, td q bc nya angsata 😭