"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kang Rusuh
Hari ini, Ken tidak terlihat seperti biasanya. Pagi pagi sekali ia sudah menjemput Naura di apartment nya. Tidak terlambat seperti biasa, karena tadi setelah ia menelfon Arsy, dirinya langsung pulang dan bersiap. Tanpa tidur lagi di rumah jadi ia bisa lebih awal menjemput Naura. Ah iya, permasalahan tentang kesalah pahaman dirinya dan Naura sudah selesai. Naura janji akan menjaga jarak dari Jordan, setelah Clay memberikan beberapa bukti tentang kejahatan laki laki itu.
Jordan yang Naura kira baik dan ramah, ternyata bila di luar sekolah, dia jauh lebih parah dari Kenzo. Jordan suka mabuk dan bermain dengan wanita bayaran. Dan tujuan Jordan mendekati Naura memang hanya untuk balas dendam semata.
Ya, Jordan memiliki dendam pribadi kepada Ken karena pacar nya pernah memutuskan nya sepihak karena ingin mendekati Ken. Walaupun Ken tidak pernah menanggapi gadis itu namun Jordan tetap merasa marah dan dendam hingga ia nekat mendekati Naura karena mengira bahwa Naura kekasih Ken.
Meskipun Ken dan Naura jarang terlihat akrab bila di sekolah, namun rupanya Jordan sering mengintai kedekatan Ken dan Naura di luar sekolah, maka dari itu ia mengetahui kedekatan keduanya dan berpura pura seolah tidak tau apapun.
“Tumben amat lo datang sepagi ini? Kesambet apaan deh?” celetuk Naura saat sudah berada di depan apartement nya.
“Kesambet bidadari cantik.” Kata Ken membuat Naura hanya terkekeh karena mengira itu rayuan Ken untuk nya, “Udah ah ayo buruan!” Ken memberikan helm nya untuk Naura dan dengan senang hati ia menerima nya dan segera naik ke motor Ken.
“Mau sarapan dulu gak?” tanya Ken setengah berteriak.
“Boleh, gue juga laper.” Kata Naura juga sedikit berteriak.
Ken menghentikan motor nya di tempat biasa, tukang bubur yang gak naik naik haji itu sudah menjadi langganan sejati Ken dan Naura sejak ia tinggal di apartment.
“Ih, kok gue di tinggal sih! Biasanya juga gue yang ninggal kalian!” seru Harry tiba tiba yang baru datang dan langsung duduk di depan Naura.
“Udah deh, jangan baperan mulu kaya cewek PMS lo! Buruan pesen gue yang traktir!” kata Ken lalu segera menyantap makanan nya, tak lupa ia juga mengecek ponsel nya dan asik mengetik di sana.
Naura dan Harry saling menatap saat melihat Ken terus tersenyum dengan ponsel nya. Lalu Naura hanya mengangkat kedua bahunya cuek seolah tak perduli walau sebenarnya dalam hati ia sangat ingin tahu.
“Oh iya, nanti malem kita kumpul yah. Ada yang mau gue bilang sama kalian! Tenang, nanti gue siapin sajen nya!” ucap Ken yang sejak tadi terus tersenyum senang seolah akan ada kabar bahagia yang akan dia sampaikan.
“Sajen, sajen, lo kata kita kuntilanak apa harus di sajen in!” cetus Harry menghela nafas nya kasar.
“Har, jangan lupa. Kita ini di bawah kungkungan raja iblis. Jadi wajar kalau dia carinya sajen!” saut Naura membuat Harry langsung tergelak.
“Muluuttt!” Ken langsung membungkam mulut Naura dengan tangan nya, hingga membuat gadis itu memekik kesal.
“Kang rusuh banget sih lo!” seru nya langsung menepis tangan Ken.
“Udah ah, ayo buruan jalan. Bentar lagi bel.” Ucap Harry memperlihatkan jam arlogi di tangan nya yang emmang sebentar lagi akan masuk kelas.
Meskipun Ken datang lebih pagi, namun Naura rasa itu percuma. Karena nyatanya mereka terlalu lama menghabiskan waktu di tempat tukang bubur, bukan waktu makan yang lama. Namun karena Ken masih begitu betah dengan ponsel nya sejka tadi hingga membuat laki laki itu begitu betah duduk di sana dan lupa waktu.
“Hah, udah mau telat! Buruan ayo!” Ken segera membayar bubur nya dan segera menaiki motor nya, “Kalian sih makan nya kelamaan!” cetus nya.
“Heh, setan! Lo aja yang asik main HP sampai lupa waktu. Jangan salahin kita dong!” seru Naura tak terima.
“Kok gue, gue kan nungguin lo!”
“Kang rusuh emang paling susah ngaku salah! Udahlah buruan jalan!” cetus Naura setelah naik motor Ken.