NovelToon NovelToon
Mari Jatuh Cinta

Mari Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta setelah menikah / Playboy / Konflik etika / Nikah Kontrak
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sayidah Syifaul

Adhya Kadhita Megantari,
sedang menikmati masa jomblonya,tenang tanpa ada gangguan dari para pria.
Nyatanya ketenangan hidupnya harus diganggu oleh playboy macam Hasabi Laka Abdullah.

Tiba-tiba tanpa ada aba-aba.
Gimana gk tiba-tiba, kalau pada pertemuan pertama Papa Desta memaksa menikahkan Adhya dengan Laka.

mau gk yaa?
Yuk, baca cerita pertama saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayidah Syifaul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kunjungan maklampir.

Laka kembali senyum senyum sendiri hari ini. Beruntung ini di ruangannya. Bukan di tempat umum. Bisa dikira ODGJ beneran dia. Dan sekarang, yang menyaksikan kegilaan Laka hanyalah Asisten Agam.

"Gam!" panggil Laka pada asistennya. Dengan senyumnya yang belum juga memudar.

"Iya, bos," jawab Agam sopan.

"Gue udah putus....." ucap Laka sambil berputar putar di kursinya. Terlihat begitu bahagia.

"Maaf bos?" Agam gak paham apa yang dimaksud bosnya. Wajah datarnya itu, loh. Bikin Laka kesel aja!

Laka melirik Agam tak suka.

"Putus..., dari apa bos?" tanya Agam. Masih dalam mode kakunya.

Sungguh, suasana hati Laka mendadak menjadi buruk, asistennya ini pinter, tapi kok diajak ngomong begini dia gak nyambung, ya?

"Putus dari pacar, lah." jawab Laka malas.

Agam garuk garuk kepala. Makin gak paham dia. Bukannya bosnya ini udah nikah, ya? Trus maksudnya putus dari pacar apa?

"Maksudnya..... Bos cerai sama bu bos?" tanya Agam lagi.

Laka memandang tak percaya pada pemahaman Agam yang begitu luar biasa.

"Putus dari pacar, gam. Bukan cerai," beraninya mendoakan Laka cerai dengan Adhya.

Tapi sedetik kemudian ia baru sadar kalau Agam belum tau kelakuan playboynya. Lalu Laka tertawa.

Sekarang Agam beneran takut. Bosnya ini kenapa?

"Beberapa saat yang lalu, saya masih punya banyak pacar. Adhya gak termasuk, karena dia istri, bukan pacar." jelas Laka.

"Bos punya selingkuhan, gitu?"

"Bisa dikatakan begitu," jawab Laka tak membantah kenyataan bahwa ia pernah selingkuh. Tapi kali ini ia sudah memantapkan hati untuk mencintai Adhya sepenuhnya. Laa ghoiruhaa! (gak ada yang lain)

Laka tersenyum, ia menginginkan masa depan indah dengan Adhya. Segala kekurangannya akan dilengkapi oleh Adhya. Laka yang kurang tertib solat, Adhya yang mendorongnya perlahan untuk tertib. Laka yang pemalas, bangkit karena Adhya. Malu pada istrinya yang rajin. Matanya tak lagi jelalatan seperti dulu melihat wanita seksi. Dan masih banyak lagi.

Ia kembali memulai pekerjaannya seperti biasa. Kembali fokus. Ia harus mencari uang, bukan? Gak bisa menikah, tapi biaya semuanya masih numpang orang tua.

"Beb!"

Laka terkejut melihat seorang wanita masuk begitu saja ke dalam ruangannya. Tanpa ketuk pintu, tanpa permisi, tanpa sopan santun. Apalagi wanita itu langsung duduk di pangkuan Laka, dan memeluk Laka begitu saja. Tanpa basa basi.

Agam melihatnya. Melihat bosnya dipeluk erat oleh wanita itu. Oohh.... Bahkan wanita itu memakai pakaian yang sangat terbuka. Tubuhnya juga indah. Agam yakin, siapapun yang melihatnya pasti tergoda.

"Kenapa tiba tiba minta putus?" tanya wanita itu, yang ternyata mantan pacar Laka.

Agam sudah bersiap akan pergi. Ingin memberi ruang privasi untuk bosnya. Namun tangannya dicekal oleh Laka. Laka mendorong wanita itu, dengan tangan yang masih menggenggam tangan Agam. Lalu ia berdiri.

Dan.... Tebak apa yang selanjutnya Laka lakukan?

Cup!

Astaga! Astaga! Laka mengecup tangan Agam. Tentu saja Agam kaget. Entah apa yang bosnya ini rencanakan.

"Aku sudah memutuskan, bahwa aku mencintai dia," ucap Laka.

Cup!

Sekali lagi Laka mengecup tangan Agam. Agam kaget, ingin melepas tangannya dari si bos yang mulai bertingkah aneh ini. Namun pelototan dari mata Laka membuat Agam mengurungkan niatnya. Sepertinya bosnya ini sedang meminta bantuan untuk mengusir maklampir satu ini.

Laka merengkuh pinggang Agam posesif. Lalu mendekat.... Semakin dekat..... Mendekatkan wajah ke pipi...... Dan.....!!!

Bruk!

Wanita itu pingsan sebelum bibir Laka menempel pada pipi Agam. Laka segera mendorong agar menjauh asistennya itu. Ia bergidik ngeri. Tak bisa membayangkan kalau ia benar benar akan mencium asistennya itu.

"Bos beneran cinta sama saya?" dengan bodohnya Agam bertanya seperti itu pada Laka. Jangan lupakan wajahnya yang dingin dan kaku itu. Membuat Laka makin geram saja!

Karena saking geramnya, Laka mengambil map yang ada di meja dan melemparnya ke Agam. Dengan gesitnya, Agam menghindar.

"Kau!" teriak Laka tertahan. Harusnya tadi asistennya itu menerima lemparan Laka, bukannya menghindar. Astaga....!

"Bawa dia pergi!" perintah Laka menyuruh Agam untuk membawa wanita itu keluar.

...****************...

Tuk, tuk, tuk.

Adhya terus mengetuk ngetukkan bolpoinnya ke meja. Saat ini ia sedang berada di ruang dosen bersama Kania.

"Kenapa, lo? Ketok ketok pulpen mulu dari tadi," tanya Kania, pasalnya ia tidak bisa fokus gara gara Adhya.

Adhya geleng geleng kepala. Sebenarnya ia ingin bercerita tentang kegelisahannya. Tapi ia ragu ragu.

Kania kembali mengacuhkannya. Ya sudah kalau gak mau cerita, ya gak papa.

"Kan," tuh, kan. Nyatanya Adhya tetap memanggil Kania.

"Kenapa?"

"Masuk akal nggak, kalau Laka tiba tiba suka sama gue?" tanya Adhya.

"Suami lo itu?" tuh, kan, Kania jadi ikut fokus ke sana.

Adhya mengangguk. Membenarkan apa yang dikatakan oleh Kania.

"Halaaah, jangan mudah percaya, lo sama bajul itu. Riwayat kebajulannya itu udah banyak, kan?" ucap Kania.

Adhya mengangguk. Membenarkan ucapan Kania. Ia jadi menimbang nimbang untuk lebih mempercayai Laka atau tidak. Sikap Laka menunjukkan iya, tapi masa lalu Laka menunjukkan tidak.

Ooh... Ingatlah Adhya! Yesterday is history! Bukannya kamu baru mengatakan itu beberapa hari yang lalu.

"Makin bingung gue, Kan," ujar Adhya sambil memijit pelipisnya.

"Udah, ah. Gue mau keluar dulu," lanjutnya lalu meninggalkan Kania.

"ikuut!" ternyata Kania ngintilin dia.

"Kakak ipar!" panggilan itu ditujukkan pada Adhya. Yaa. Adik iparnya yang bernama Zahid itu muncul tiba tiba, tepat setelah Adhya dan Kania keluar.

"Eh, ada bu dosen cantik," sekarang Zahid justru salah fokus pada bu dosen di belakang Adhya.

 Zahid sudah mengincarnya lama. Setiap ada kesempatan di luar kelas, Zahid selalu berusaha mendekatinya. Tapi, sayangnya Kania tidak tertarik dengan yang lebih muda. Sorry, ya Hid.

Eh, Kenapa jadi kesitu, sih fokusnya?

Kembali ke Adhya dan Zahid.

"Lain kali panggilnya Bu Adhya, Zahid. Bukan kakak ipar," tegur Adhya.

"Lupa, bu. Maap,"

"Ada apa?"

"Ditungguin Bang Laka di depan, diajak amnil mobilnya di bengkel. Udah jadi katanya,"

"Apa?" kenapa tiba tiba? Kenapa nggak ngabarin dulu? Adhya, kan masih ingin jalan jalan dulu dengan Kania.

Tapi, ya sudahlah. Laka sudah terlanjur datang, mau gimana lagi?

Akhirnya Adhya pergi ke depan. Kania tetep ngikutin dibelakangnya. Ya iyalah, Kania juga akan pulang kalau gak jadi jalan jalan sama Adhya.

"Sayaang....." sapa Laka bagitu melihat Adhya keluar dari gedung.

Kania menatap heran pada suami temennya itu, emang udah berubah, ya? Adhya sendiri ingin membuang mukanya jauh jauh saat ini. Bisa hancur lama lama reputasinya sebagai dosen di mata para mahasiswa. Padahal Adhya sudah selalu memperingatkan Laka, kalau jangan sembarang heboh memanggilnya sayang di kampus.

Adhya datang dan mengecup punggung tangan Laka.

"Utangnya tambah 10 sejak pelunasan hutang terakhir," ucap Laka sedikit berbisik.

Astaga! Adhya tak percaya ini. Bisa bisanya Laka mengungkit masalah hutang 19 ciuman hari itu.

"Yuk, pulang!" ajak Laka merangkul pundak Adhya.

Kania ditinggal sendiri.

Eh, tunggu. Gak sendiri, kok!

"Bu dosen pulang sama saya aja," tawar zahid yang ternyata sejak tadi ada di belakang mereka.

Kania sampai kaget dibuatnya. Namun kemudian ia menggeleng. Menolak ajakan mahasiswa tampan itu.

1
Lovely
lanjut thor,,,,seru alurnya ringan gak bosen diselingi candaan...
Lovely
Gatot tuh Laka,,, lanjut thor/Facepalm/
SJR
Assalamu'alaikum, Mampir thor saling suportnya 🙏
Syifa Afida: ok, kak! makasih
total 1 replies
franza
keren bangett, semangatt author-nim
ian gomes
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
Syifa Afida: makasih, kak udah kasih aku semangat/Smile/
total 1 replies
Linda Ruiz Owo
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Syifa Afida: makasih semangatnya, kak!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!