Mari Jatuh Cinta

Mari Jatuh Cinta

01.

Laka berlari sekuat tenaga. Kabur dari para bodyguard ayahnya tidaklah mudah. Ia sudah lelah. Motornya ia tinggal dijalan karena ia lewat gang sempit. Sengaja, biar mereka sulit mengejarnya. Dijalan yang gelap begini pasti sulit,kan?

Namun nyatanya orang-orang itu masih terus mengejarnya. Astagaaa ..... Laka benar-benar lelah sekarang. Laka harus sembunyi, bukan pilihan yang tepat kalau Laka terus berlari.

Dan, entah kebetulan atau bukan? Laka melihat jendela yang sedikit terbuka. Laka masuk, tidak ada pilihan tempat lain untuk bersembunyi.

Begitu masuk Laka menguncinya. Lalu terduduk lemas. Nafasnya terengah-engah, namun perasaannya lega karena mereka sudah tidak terlihat. Heh, mana mungkin.... Ruangan ini sangat gelap.

Lagi pula kenapa sih, Ayah Hafiz ngotot menjodohkan Laka?.Pakek nyewa bodyguard segala.Hadeeeh....Laka ini masih ingin bermain main. Belum mau menikah.Ia masih muda, masih 26 tahun.

Dan karena ke-ngototan Ayah Hafiz, jadilah tragedi kejar-kejaran begini. Dan berakhir dengan Laka yang bersembunyi di ruangan gelap ini.Laka membujurkan kakinya, agar lemas.Eh, kakinya menyenggol sesuatu.Ia mencoba meraba-raba.tempatnya gelap, tidak terlihat apapun. Tapi ia yakin, yang dirabanya saat ini adalah ranjang. Ada seprainya juga.ini pasti kamar.

Waaah...... tidur dulu ah.

Abaikan soal pemiliknya. Mungkin lagi keluar, karena kamarnya begitu gelap. Amanlah kalau Laka pinjam malam ini.

Laka mulai merebahkan dirinya di kasur empuk itu. Menuju alam mimpi. Besok ia akan pulang, tapi kalau keadaan sudah aman.

...****************...

"Papa.....!!!", Mama Vina berteriak shock.

"Papa! Anak kita ditidurin!"

Astaga! Nyamperin anak gadisnya. Niatnya mau bangunin sholat subuh, namun malah lebih dulu kaget dengan pemandangan tidak masuk akal didepannya.

Anaknya tidur berpelukan dengan cowok!

Astaga, Mama Vina hampir pingsan, tapi ia tahan. Ia harus mengamankan anak gadisnya ini.

"Ada apa,ma?" Papa Desta baru datang. Kaget dengan teriakan Mama Vina.

Begitu juga dengan Adhya yang mulai terusik karena cemprengnya suara Mama Vina memang tiada bandingannya.

Mama Vina sigap mengambil hijab di gantungan baju Adhya. Berlari, menarik paksa anaknya untuk duduk dan memakaikan hijab itu.

Pusing kepala Adhya, bahkan ia belum membuka matanya. Ia belum sadar akan keadaannya sekarang. Papa Desta menghampiri.

"Bangun kamu!" Mama Vina teriak lagi, membangunkan lelaki yang berani beraninya menginjakkan kaki disini.

Sayangnya si Laka masih tenang tidur.Benar benar kebo!

"Heh! Bangun kamu!" Teriaknya lagi, menarik paksa tangan Laka bangun.

Laka mulai membuka mata.

"Saya tunggu kamu di depan habis sholat subuh," ujar Papa Desta setelah dirasa Laka cukup sadar

Hah?

Deg!

Adhya baru sadar. Merasa seperti ada yang aneh. Rasanya hawanya begitu panas.Matanya terbuka dan ia mendapati lelaki asing disampingnya.

Ada apa ini?

"Sudah Ma, kita sholat subuh dulu. Waktunya sudah mau habis." ujar Papa Desta.

Laka mengusap wajahnya frustasi . Ia juga kaget. Perasaan gk ada siapa-siapa kemarin disampingnya. Kenapa sekarang ada dia?

Laka berjalan gontai menuju ruang tamu sehabis sholat subuh. Suasananya tegang. Hanya ada isak tangis Adhya.

"Kenapa kamu bisa di kamar anak saya?" Mama Vina sudah sinis sekali menanyai Laka. Dan tangannya terus mengelus kepala Adhya yang dibalut jilbab.

"Ma, jangan emosi dulu," Papa Desta menenangkan, namun sebenarnya ia juga sangat emosi.

"Coba ceritakan nak Laka" perintah Papa Desta.

Hah?

Laka dibuat terkejut lagi.

"Bapak kenal saya?" waah, gak sopan anak ini. Bukannya jawab malah balik nanya.

"Jawab saya dulu"

Adhya diam saja. Tak sanggup bicara. Dia nggak tau apa-apa tapi paginya ia sudah bangun bersama seorang pria. Nyentuh laki-laki selain papanya saja gk pernah. Masak tau-tau dia tidur sama cowok asing? Gk masuk akal.

"Jendelanya udah Adhya tutup," sangkal Adhya saat Laka menceritakan kronologi kejadian semalam. Enak saja dia mengatakan Adhya yang ceroboh. Dia ini gadis cerdas, sudah S2, jadi dosen pula. Tapi, memang kali itu Adhya yang ceroboh sih.

"Lo bisa periksa sendiri, kalo kunci jendela kamar lo rusak, berarti emang gue yang mbobol. Kalau jendelanya gk rusak, berarti elo yang ceroboh." Balas Laka.

Tapi hal sepele gitu kenapa kemarin Adhya lupa? Dan akibatnya bener benar gk masuk akal.

Adhya kembali menangis. Menyembunyikan wajahnya dipangkuan sang ibu.

" Sekarang apa yang akan kamu lakukan Laka?" tanya Papa Desta.

"Tapi saya nggak ngapa-ngapain,"jawabnya

Mama Vina sudah hampir berdiri menampar Laka. Beruntung Papa Desta mencegahnya.

"Anak saya juga punya harga diri Laka,"

Laka tertunduk, dilihat begini memang Adhya seperti gadis baik-baik.

"Om mau saya gimana?" Laka bertanya.

Hening sejenak. Kedua remaja ini saling pandang.

Pak Desta tau. Tau betul siapa Laka ini. Ayah Hafiz sering cerita padanya soal Laka. Ya, mereka berdua adalah teman sejak SMA sampai sekarang masih berhubungan baik.

Terlihat Pak Desta menarik napas panjang dan menghembuskannya. Berat, tapi ini yang harus ia lakukan.

"Laka, nikahi anak saya!" ujarnya tegas.

"APA!!!" wih, kompak banger berdua.

Terpopuler

Comments

SJR

SJR

Assalamu'alaikum, Mampir thor saling suportnya 🙏

2025-06-17

0

franza

franza

keren bangett, semangatt author-nim

2025-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!