Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sore hari nya tiba Nadine melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 17:30 sore iya segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Steven sudah dalam perjalanan pulang kembali ke mansion di tengah perjalanan ia sibuk tengah memikirkan gadis nya dia saat ini sangat ingin tau apa yang di lakukan gadis nya tersebut.
Setiba nya di mansion dia langsung menanyakan keberadaan gadis nya itu.
"Bi gadis ku dimana?" Tanya Steven.
"Dia sedang mandi tuan" Jawab salah satu maid.
"Baik lah jika sudah selesai suruh dia menunggu ku di meja makan" Ucap Steven.
Baik tuan....
Ting...
Suara lift terbuka dan terlihat lah Nadine beserta kedua maid keluar dari dalam lift.
Nadine melihat bahwa Steven sudah duduk di kursi meja makan dengan memainkan ponsel nya.
Mendengar langkah kaki nya yang mendekat Steven langsung saja meletakkan ponsel nya di atas meja dan menyambut kedatangan gadis nya itu.
"Kamu terlambat turun baby aku sudah lapar tapi tidak apa ayo kita makan lihat lah koki sudah memasak banyak hidangan" Ucap Steven menarik kursi untuk mempersilahkan Nadine duduk.
"Ma-maaf tuan" Ucap Nadine merasa canggung.
"Tidak apa baby duduk lah" Ucap Steven kembali.
"Makan yang banyak baby kamu pasti lapar" Kata Steven.
"Iya tuan terima kasih banyak" Yang mulai menyuapi nasi ke mulut nya.
Di meja makan terlihat sangat hening tidak ada yang berbicara hanya terdengar suara sendok dan garpu saja.
Tu-tuan... Akhir nya Nadine memecahkan keheningan di meja makan.
"Iya baby ada apa?" Tanya Steven.
"Tu-tuan bagaimana dengan sekolah ku dan pekerjaan ku tuan?" Tanya Nadine.
"Baby kamu berhenti lah bekerja aku tidak ingin kamu lelah baby dan sekolah kamu, kamu sudah bisa masuk ke sekolah besok aku akan mengantar kan mu" Jawab Steven.
"Tapi tuan jika aku berhenti bekerja bagaimana dengan biaya sekolah ku?" Tanya Nadine..
"Tenang lah baby aku sudah mengurus nya" Kata Steven.
"Hem baiklah tuan...."
Mereka berdua melanjutkan makan nya...
Kini Nadine dan Steven sudah di kamar masing-masing Nadine merebahkan diri nya dan tersenyum salah tingkah.
Nadine menyentuh pipi nya dan merasakan dada nya deg-deg an.
"Seperti nya aku mulai menyukai tuan Steven, tapi apa aku pantas menyukai nya huh" Batin Nadine.
"Ah sudah lah aku tidur saja aku tidak sabar besok ingin bertemu dengan Mikala sahabat ku" Gumam Nadine kembali.
Pagi hari menyapa mentari menyilaukan masuk ke celah jendela kamar yang di dalam nya seorang gadis cantik sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Begitu pula dengan Steven yang sudah bersiap untuk berangkat ke kantor.
"Pagi baby apa kau sudah siap" Sapa Steven.
"Sudah tuan" Jawab Nadine.....
DI SMA TUNAS BANGSA....
Nadine dan Mikala saat ini sudah berada di kantin Mikala begitu bahagia melihat sahabat nya sudah kembali ke sekolah lagi.
"Nad tau nggak sih aku tuh bahagia banget kamu udah kembali sekolah lagi" Ucap Mikala.
"Sama Mika aku juga bahagia banget bisa balek sekolah lagi" Jawab Nadine memeluk sahabat nya itu.
"Eh eh gimana kamu dengan tuan Steven apa sudah pacaran?" Tanya Mikala.
"Nggak Mika lagian tuan Steven tidak pantas pacaran dengan ku" Jawab Nadine.
"Kok kamu bilang nya gitu sih ada apa, cerita sama aku" Kata Mikala lagi.
"Aku tuh nggak cocok dengan tuan Steven aku cuma gadis biasa Mika" Balas Nadine lagi dengan wajah menunduk.
"Sekarang aku tanya deh, kamu suka tidak dengan tuan Steven" Tanya Mikala.
Tidak sergah Nadine...
Yakin...
Iya yakin...
Kek nya nggak sih....
"Saat di dekat tuan Steven apa yang kamu rasakan?" Tanya Mikala lagi.
"Aku merasa nyaman, dan juga aku merasa jantung aku deg-deg an serasa mau copot aku dia cium kening aku" Jawab Nadine dengan polos nya.
"Itu tanda nya kamu suka sama tuan Steven jangan bohong terhadap perasaan sendiri atuh" Kata Mikala lagi.
"Tapi aku tidak pantas buat tuan Steven, kamu lihat saja kehidupan kami sangat berberbeda jauh. Aku tidak mau karena aku tuan Steven jadi bahan ejekkan" Ucap Nadine sendu.
"Tidak usah berpikiran seperti itu Nad, tuan Steven sangat menyayangi mu dia juga bisa melindungi mu percaya lah" Kata Mikala.
Huh iya..iya....
Ting Nong....
Bel masuk kelas.....
Nadine dan Mikala berjalan sambil tertawa menuju kelas mereka.
Eitsss.....
"Berhenti "Ucap salah satu murid laki-laki yang begitu jail.
"Hadeh sehari aja jangan mengganggu bisa tidak" Kata Mikala dengan wajah malas.
"Tidak bisa nona-nona" Jawab murid laki-laki tersebut.
Nadine ingin sekali tertawa tapi ia tahan..
"Sudah-sudah jangan pada berdebat ayo masuk sebentar lagi guru datang" Kata Nadine menengahi Mikala dan Jordan.
Mereka bertiga langsung saja masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi mereka masing-masing.
Di kantor Steven terlihat sangat sibuk dengan berkas-berkas nya yang harus dia periksa dan tandatangan.
Tok...Tok...Tok
Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan nya.
Masuk!!
"Tuan kita ada meeting sebentar lagi dengan tuan Rexa dari perusahaan R bratama" Ucap sang asisten.
"Hem baiklah segera bawa yang di perlukan" Jawab Steven.
Baik tuan....
Sang seketaris keluar dari ruangan Steven.
Steven memakaikan jas nya dan keluar dari ruangan nya tidak lupa menaruh tangan di dalam kantong celana nya.
Jerry, Reza dan seketaris nya mengikuti nya dari belakang menuju ruangan meeting.
Di ruangan meeting semua sudah hadir Jerry langsung saja melangsukan meeting nya terlihat semua sangat fokus membahas kerja sama.
Jam pulang sekolah...
Steven menyuruh pengawal nya untuk menjemput Nadine, terlihat sang pengawal sudah menunggu Nadine.
"Mari nona" Ucap sang pengawal.
"Sebentar" Jawab Nadine.
"Mika aku duluan iya aku sudah di jemput, kita tidak jadi pulang bareng tidak apa-apa kan" Kata Nadine.
"Tidak apa-apa Nad" Jawab Mikala.
"Tuan berhati-hati lah jangan sampai sahabat kesayangan ku ini lecet" Ucap Mikala.
"Iya nona tenang saja, kami permisi duluan" Ucap sang pengawal.
