Brian Anderson Wijaya, Presdir Wijaya Grup melanjutkan tahta sang ayah di dunia bisnis bukanlah hal mudah. hidup dengan diatur sang ibu, membuatnya muak berada di mansion besar itu, dan memutuskan untuk pergi dari mansion dan memilih tinggal sendiri dirumah sederhana.
Alicia Karen Jade, gadis yang akan menamatkan kuliahnya yang tertarik pada sosok nrian yang menjadi tetangga dinginnya.
akankah cerita mereka berjalan mulus?
Haaai, silakan mampir di novel baruku, semoga kalian suka ceritanyaaaa😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetcupcakes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluar kota
selesai membeli jajanan, mereka pulang. sampai rumah mereka menuju kamar masing masing. cia juga kekamar untuk bersih bersih dan mengambil laptop kemudian kekamar tamu untuk merealisasikan rencananya bersama gaby menonton drama korea.
brian
**brian menghabiskan harinya dicabang perusahaannya yang berada diluar kota, diluar itu ia pulang ke hotel untuk sekedar istirahat. brian sebenarnya memikirkan cia, namun ia menepis pikirannya tentang cia karna hari itu ia mendengar sendiri cia bertelfonan dengan seseorang yang ia panggil sayang.
"cia sedang apa ya?"
brian mengetik pesan, kemudian menghapusnya lagi, begitu terus hingga ia melempar kasar ponselnya ke kasur.
"argghhhh... kenapa kepikiran dia terus sih. ingat brian, cia sudah punya pacar" brian terus bermonolog hingga ia tertidur**
cia
"kak kita maraton sampe pagi aja. tanggung nih, makanannya masih banyak. lagian asik banget jalan ceritanya, jadi pen liat selanjutnya terus" ajak cia
" boleh deh, tapi nanti kalo dimarahin vino kamu juga salah loh ya. ditanggung bedua pokoknya"
"okurrr siyapp"
mereka melanjutkan menonton drama korea, sampai akhirnya jam 2 pagi mereka tertidur. saat vino terbangun ingin mengambil air putih, ia mampir menengok kamar tamu. saat vino membuka pintu, yang ia lihat pacar sekaligus adiknya tertidur tengkurap didepan laptop yang masih menyala menampilkan adegan 18+, seketika vino menegang.
"sabar vinooo, sebentar lagi"
vino menutup laptop kemudian menyelimuti keduanya sekaligus mampir mengecup kening pacar juga adeknya yang terlihat langsung rukun padahal baru pertama bertemu. vino meninggalkan kamar tamu menuju lantai 2 kekamarnya sendiri.
pagi hari menyapa, pukul 05.30 cia terbangun dari tidurnya.
"wah ketiduran nih"
"kok laptopnya udah mati ya?"
"pasti kak vino nih" cia bermonolog lalu meninggalkan gaby yang masih tidur
cia naik menuju kamarnya untuk mandi dan ganti baju. hari ini cia akan masak lagi, siapa tau brian sudah dirumah. cia turun ke dapur, disana ibunya sudah mulai masak djbantu gaby yang baru bangun tidur.
"masak lagi ci?" tanya ibu
" iya bu, siapa tau mas brian dirumah"
"tapi keliatannya brian gak dirumah deh ci, itu mobilnya gak ada dari terakhir kamu anter makanan itu deh. tapi gaktau juga"
"ah masa sih bu, biarin aja deh. yang penting masak buat mas brian"
cia menyelesaikan masakannya kemudian ditata dalam kotak bekal seperti biasa. cia membawa kotak bekal kerumah brian, terlihat pintu rumah brian terbuka.
"mas brian" seru cia
"ya sebentar" sahut ibu ibu dari dalam rumah brian
"oh iya ada apa ya non?" tanya ibu tersebut yang ternyata bi sumi yang ditugaskan mama brian untuk mengurus rumah brian
"mas briannya ada bi?"
"bibi kurang tau non, tapi tuan muda cuma nitip rumah soalnya selama sekitar semingguan ninggal rumah gitu aja non."
"kalo boleh tau kemana ya bi?"
"wah maaf non kalo itu bibi kurang tau, soalnya tuan muda memang biasa keluar kota non"
"yaudah bi makasih, ini sarapannya buat bibi aja daripada dibawa pulang lagi"
"ya ampun non ngrepotin, terimakasih ya non"
"sama sama bi, mari"
bi sumi menanggapi dengan senyuman
"sepertinya nona ini yang bikin tuan muda kembali seperti dulu, menjadi murah senyum dan tidak sedingin dulu"
"semoga nona bisa merubah tuan muda" bi sumi bermonolog
cia pulang kerumah, tanpa basa basi langsung naik kekamar. cia bingung kenapa brian menghilang tanpa memberi kabar padahal sebelumnya hubungan mereka baik baik saja. cia berniat mengirim pesan pada brian.
cia : mas brian dimana?
cia : mas brian kok ga ngabarin cia sih?
cia : mas brian kapan pulang?
brian membaca semua pesan cia namun tak ada niat membalasnya. cia jadi kecewa karna melihat pesannya terbaca oleh brian namun tidak dibalas sama sekali.
janlup like komen guizee