Trio Kancil

Malam harinya, Alex pergi mengunjungi Fatih di kediaman istrinya, yang berada di komplek pesantren.

" Apaan sich lo malam - malam ganggu orang mau tidur !! " Fatih bicara dengan nada kesal terdengar dari kata - katanya yang biasanya selalu sopan. 

     Khalid selalu mendidik anak - anak yang dalam asuhannya selalu bersikap jujur, tanggung jawab, sopan santun, ikhlas, dan selalu bersyukur. Menjadi orang yang memiliki akhlak mulia dan beradab. Apalagi kepada yang lebih tua. Tutur kata juga harus dijaga, makannya Fatih selalu berbicara sopan pada siapa pun. Nggak melihat tua - muda, anak - anak, dewasa, laki - laki , atau peremuan.

    Dan bila dia lagi marah maka, ucapannya jauh dari kata - kata penuh penghormatan pada lawan bicaranya. Apalagi kalau marahnya sampai level tinggi, sumpah serapah, caci maki, kasar akan keluar dari mulutnya.

" Hehehe.... sorry ganggu malam pertama kamu " ,

" Tapi ini darurat banget keadaannya ! " , kata Alex sambil memasang wajah memohon.

" Emang apanya yang darurat ? " masih dengan wajah kesalnya Fatih mau mendengarkan permintaan Alex.

" Ini mengenai Cantika. Ibu dari anak - anakku itu !? " Alex ragu - ragu saat melihat mata Fatih melotot.

" Kamu sudah bertemu dengannya !!?? "  tanya Fatih terkejut. 

     Karena dia yakin tadi pagi mereka berdua tidak bertemu saat mengantarkan iring - iringan pengantin. Soalnya Alex terlambat datang karena si Kakek Willi sakit perut. Habis makan bakso super pedas pada malam sebelumnya.

" Iya, tadi tidak sengaja bertemu di cafe " ,

" Bahkan aku juga sudah bertemu sama anak - anak ku. Ternyata mereka kembar tiga !! " Alex semangat memberi tahu.

" Emang mereka kembar tiga, apa kamu tidak tahu ? ",

" Kan aku udah kasih foto ketiganya sama kamu !! ", Fatih makin kesal aja pada sepupunya itu.

" Tapi kamu nggak ngasih tahu. Apalagi nggak ada gambar mereka bertiga bareng difoto " , Alex merengut.

" Terus kamu mau apa sama Cantika ? " tanya Fatih malas. 

" Aku ingin menikahinya ! " , Kata Alex mantap.

" A...apa !!!! " Fatih terkejut.

" Iya, sebelum ada orang lain yang mengikatnya " ,

     Fatih hanya menggaruk kepalanya dengan gusar. Apa sepupunya tahu kalau Cantika sudah punya kekasih.

" Asal kamu tahu Al, Cantika itu sudah punya kekasih ? ".

" Iya, aku juga tahu. Tadi kami juga bertemu !? " Kata Alex. 

" Apa !!!! ", 

" Gila..." Fatih tak percaya.

     Kemudian Alex menceritakan semua dari awal dia ketemu Cantika, ketiga anak kembarnya, bicara dengan Alif dan Gaya. Bercanda dengan si Kembar. Terakhir bertemu dengan saingan cintanya.

     Sementara Fatih mendengarkan dengan antusias pada akhirnya.

" Bantu aku, agar bisa mendapatkan cintanya Cantika " , 

" Sana ambil air wudhu, dan pinta sama yang Maha membolak-balikkan hati ", Fatih memberi nasihat.

     Alex pun berdiri, dan masuk kedalam rumah sambil mengucapkan salam.

" Hei ngapain kamu masuk ke dalam rumah ?! " Fatih menyusul Alex.

" Ya mau shalat istikharah dan shalat hajat. Kan tadi kamu yang nyuruh !? " Alex meminta izin pada Zahra mau ambil air wudhu.

     Akhirnya malam pertama Fatih di ganggu Alex, karena dia menginap dengan alasan sudah kemalaman. Dan Kiyai Ahmad mengizinkan. Dan malam itu Fatih tidur dengan Alex di kamar adik perempuannya Zahra. Sementara Zahra tidur dengan adiknya di kamar pengantin.

     Padahal itu cuma modusnya Alex, karena mau mengorek informasi mengenai Cantika dan ketiga anaknya itu.

     Dan benar saja Alex mengajak Fatih bicara sampai jam dua dini hari. Alex mendapatkan banyak informasi yang bermanfaat untuk modalnya dalam usahanya mendapatkan hati Cantika, sehingga dia mau menghabiskan sisa hidupnya bersama dengannya dan anak - anak mereka.

                        * * * * * * *

     Sementara Kakek Willi masih asik wisata jajanan kuliner di pinggir jalan, tidak tahu ada berita besar yang sudah terjadi pada anak keponakannya itu.

     Apabila main ke Indonesia William selalu disibukan keliling mencari jajanan makan yang enak - enak. Terus makanan yang lagi viral. Dia menyukai makan atau jajanan khas Indonesia, karena waktu kecil dia ikut Alex tinggal di rumah Fatih.

     Aurora dulu membesarkan tiga orang anak. Yaitu Fatih anak kandungnya. Alex keponakannya yang merupakan anak dari sepupunya. Terus William anak dari kakeknya dengan istri mudanya, yang selalu ngingintil Alex kemanapun pergi.

     Mereka dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian yang sama rata. Mereka juga memanggil Khalid dengan sebutan Papa dan Aurora dengan sebutan Mama.

     William tipe orang yang mengikuti apa saja yang dilakukan Fatih dan Alex. Karena menurutnya saudaranya itu tidak mungkin melakukan hal yang buruk.

     Saat Alex ingin di sunat dan merengek pada kedua orang tuanya karena , Fatih bilang dirinya sudah disunat. William juga mau ikut disunat. Saat Alex minta izin pada Daddy dan Grandfa- nya ingin menjadi seorang muslim, William juga ikut pindah keyakinan.

     Alex dirawat oleh Aurora saat usianya empat tahun, setelah mengalami trauma karena kekerasan yang dilakukan oleh ibu tirinya.

     William tinggal di Indonesia dari usia lima tahun sampai lulus Sekolah Dasar. Sedangkan Alex tinggal di Indonesia sampai duduk di kelas satu Sekolah Menengah Atas.

     Dan Fatih gantian menghabiskan masa kuliahnya di Amerika bersama mereka. Disana juga dia berteman dengan Jacky, Fernando, dan George.

                 * * * * * * * 

" Al, kamu dimana ? " Willi menelepon Alex, saat dirinya tidak menemukan sosoknya itu.

" Lagi dirumah mertuanya Fatih " , jawab Alex disebrang sana.

" Ih, kok lo nggak bilang - bilang mau pergi kesana ? " dengan nada kesal Willi bertanya.

" Sorry lagi ada urusan yang mendadak tadi !? ", Alex memberi alasan.

" Ya, udah gue berangkat sekarang ke sana !!" , Willi siap - siap.

" Heh, gila Lo ,ya. Ini udah malam, jangan gangguin tuan rumah. Harus tahu waktu juga kalau mau bertamu !! " ,

" Buakannya kamu juga lagi bertamu disana ?! " Willi balas sewot.

     Fatih pusing dengar perdebatan mereka. Mereka selalu tidak ingat umur kalau lagi begini. Akhirnya dia mengambil alih telepon Alex.

" Kakek Willi kalau mau, kesini aja. Biar kita tidur bareng tertiga !? " ajak Fatih

" Asiiiik...Oke aku berangkat sekarang !! ".

     Dengan kecepatan tinggi William mengendarai mobil sport milik Fatih yang selalu di simpan di parkiran apartemennya. Suasana tengah malam yang lenggang membuatnya cepat sampai tujuan.

     Jam dua belas malam William sampai disana. Akhirnya curhatan Alex makin panjang karena rasa penasaran William yang baru tahu ada cerita seperti itu.

" Kehidupan kamu itu kaya drama - drama Cina yang sering kita tonton waktu kecil bareng Mama Aurora " , kata Willi.

" Drama apa ? Siluman ular putih ? Pedang dan kitab suci ? Kera sakti ? Atau Pendekar Rajawali ? " Alex mengabsen judul - judul drama kesukaan bibinya itu.

" Bukan... Belenggu Pintu Cinta !! " Jawab Willi yang langsung membuat kedua saudaranya itu menoyor kepalanya gemas.

" Sudah jam dua, cepat tidur . Nanti subuh bisa kesiangan kalau terus ngobrol ", Fatih mengakhiri acara bercandanya Kakek muda dan cucu gedenya itu.

                  * * * * * * *

     Cantika, duduk termenung sambil memandang bulan sabit yang ditemani bintang - bintang. Pikirannya kembali mengingat percakapannya dengan ketiga anaknya saat makan malam.

     Ternyata anaknya begitu menginginkan kehadiran Papa kandungnya untuk tinggal bersama. Walau sudah dia jelaskan, itu tidak mungkin bisa kalau mereka tinggal bersama. Terlihat jelas raut kesedihan di wajah mereka.

     Sementara itu si Trio Kancil sedang merencanakan bagaimana caranya agar mereka semua bisa bersama menjadi keluarga yang utuh.

" Bagaimana kalau besok kita minta Papa menikahi Mama ?! " Bintang memberi ide.

" Ya, nggak bisa langsung gitu. Butuh proses ! " , Angkasa menolak.

" Iya, apalagi orang yang disukai Mama kan Om Arga ", Langit mendukung Angkasa.

" Tapikan Opa Andi nggak setuju Om Arga menikah sama Mama ! " Bintang bersikukuh mendukung Alex untuk menikahi Mamanya.

" Iya, tapi kita harus buat Mama agar beralih sukanya sama Papa !? " Jelas Angkasa.

" Kalau Papa tadi sudah bilangkan hanya Mama, wanita yang dicintainya " Bintang paling semangat untuk menyatukan mereka.

" Terus gimana caranya agar Mama mau sama Papa ? " Langit menatap kedua saudaranya itu.

" Ya, makanya kita harus buat supaya Mama dan Papa sering - sering ketemu ",

" Karena cinta datang karena telah terbiasa ...." Bintang malah bernyanyi, dia itu tipe anak cepat belajar dan memahami hal - hal yang berbau cinta dan romantisme akibat didikan dari Tantenya Mentari ditambah Tante Gaya.

" Besok kita rencananya mau ke Rumah Sakit untuk tes DNA ",

" Nah pulangnya kita main dulu atau makan bersama . Gimana ? " Angkasa memberi ide.

" Kalau Mama nantinya jadi menikah sama Papa, gimana dengan Om Arga ? " Tanya Langit.

" Iya, Om Arga itu orangnya baik. Sayang sama kita " , Angkasa bingung harus gimana.

" Ya, kita carikan aja jodoh baru buat Om Arga !? " , dengan gaya santainya Bintang berbicara.

" Hey, ngak semudah itu menyuruh orang lain langsung bisa suka ", Langit mengerutkan alis tebalnya.

" Kan, tadi sudah aku bilang. Cinta bisa muncul karena sudah terbiasa sering bertemunya dua orang ", Bintang mencubit pipi adik kembarannya itu.

" Ya, dan itu juga berlaku untuk Mama dan Papa. Kita harus sering - sering bertemu " , Angkasa menyetujui ide Bintang.

" Soal Om Arga, nanti kita pikirkan lagi sambil lihat situasi dan kondisi " , lanjut Angkasa.

" Cepat tidur ini sudah malam. Kalau Mama tahu bisa marah " Angkasa menyudahi pertemuan rahasia mereka.

                  * * * * * * *