Carmila harus menghadapi kenyataan pahit: suaminya membawa selingkuhan ke rumah, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Pengkhianatan dari dua orang terdekatnya ini menghancurkan hati Carmila yang selama ini telah berjuang menjadi istri dan nyonya istana yang sempurna.
Dalam keterpurukannya, Carmila bertemu dengan Pangeran Kedua Kekaisaran, dan tanpa ragu mengajukan sebuah hubungan kontrak dengannya.
Apakah Pangeran Kedua itu akan menerima tawarannya, atau menolak secara dingin? Keputusannya akan menentukan arah permainan balas dendam Carmila, sekaligus membuka pintu pada skandal dan intrik yang tak terduga.
Revisi berjalan yaa!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Carmila
Silas.
Dia adalah tokoh perintis yang menyebarkan sihir—sebuah ilmu terapan—kepada rakyat Kekaisaran.
Awalnya, sihir adalah kekuatan yang di larang keras oleh hukum Kekaisaran. Pasalnya, sihir pada umumnya di artikan sebagai kekuatan jahat, seperti sihir hitam yang di wariskan dari zaman kuno.
Namun, lambat laun masyarakat mulai mengetahui bahwa ada jenis sihir yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Ia memperkenalkan apa yang di sebut 'Sihir Kehidupan'. Dari pengalaman dan pelajarannya di wilayah para penyihir, Silas menyederhanakan sihir agar bisa di gunakan oleh rakyat biasa. Buku karangannya, Pedoman Sihir Kehidupan, pun menjadi sangat populer.
Awalnya, orang-orang curiga padanya, menganggap ia masih membawa sisa-sisa sihir hitam kuno. Tapi lama-kelamaan, Sihir Kehidupan di terima dan di manfaatkan masyarakat.
Rakyat pun bisa menggunakan sihir ini hanya dengan mempelajari prinsip dasarnya secara sederhana.
Sejak itu, Kekaisaran berkembang pesat. Hidup rakyat menjadi lebih mudah—bertani tidak lagi harus manual, produksi makanan bisa di lakukan dalam skala besar, suhu ruangan bisa di atur, dan kebutuhan sehari-hari terasa lebih nyaman. Produk yang memanfaatkan sihir, seperti kosmetik kecantikan Carmila, pun mulai bermunculan.
Tak heran jika Silas menjadi sosok yang sangat populer di mata rakyat.
“Kau pasti tahu hubunganku dengan Putra Mahkota tidak harmonis. Dan hubungan kontrak ini cuma cara sementara untuk mencegah rencana perjodohan itu,” ujar Alistair.
“Jadi maksud Yang Mulia bertanya tentang Silas tadi, hanya ingin bekerja sama dengannya?” tanya Carmila,
“Ya. Dia salah satu tokoh paling populer di Kekaisaran. Tidak ada salahnya menjadikannya sekutu,” jawab Alistair singkat.
Carmila menunduk sejenak, memikirkan kata-kata Alistair. Bibirnya melengkung membentuk senyum tipis. Ia teringat bagaimana Sihir Kehidupan telah mengubah Kekaisaran menjadi negeri yang makmur. Dan yang paling mengejutkan, semua itu ternyata berawal dari dirinya sendiri.
......................
Untuk menjelaskan bagaimana Carmila menjadi Silas, kisah ini harus mundur beberapa tahun ke belakang.
Sekitar lima tahun lalu, Ayahnya memanggilnya dan berkata, “Carmila, perubahan besar akan segera datang. Aku ingin kau melihat sendiri bagaimana dunia ini berubah,” ucap Ayahnya.
Ayah Carmila memang terkenal memiliki wawasan luas tentang masa depan. Ia ingin Carmila dan kakaknya merasakan sendiri kehidupan di wilayah lain, dan juga mempelajari berbagai peradaban secara langsung.
Ketika kakaknya berusia dua puluh tahun dan Carmila delapan belas tahun. Ayahnya memberi mereka izin untuk melakukan perjalanan.
Kakaknya memilih rute aman dan teratur, tapi Carmila penasaran dengan tempat-tempat yang jarang di kunjungi.
Selama liburan akademi itu, Carmila memulai perjalanannya ke sebuah wilayah yang jauh, di temani seorang pelayan dan beberapa ksatria.
“Kau mau pergi ke wilayah para penyihir? Jangan, Carmila. Itu terlalu berbahaya,” ujar sang kakak.
“Kenapa? Aku penasaran. Ayah bilang aku boleh pergi ke mana pun yang aku mau,” jawab Carmila.
Dulu, pada masa yang sangat lampau, pengguna sihir hitam pernah menguasai seluruh wilayah. karena pengaruh masa kelam itu, kebanyakan orang masih melihat sihir sebagai sesuatu yang jahat.
'Padahal, sihir hitam itu sudah menjadi kisah kuno,' pikir Carmila.
Rasa penasarannya membuatnya ingin tahu, dunia seperti apa yang menantinya di sana dan bagaimana kehidupan orang-orang yang menggunakan sihir.
Mengabaikan larangan kakaknya yang sangat menyayangi dirinya, Carmila akhirnya tiba di wilayah tersebut.
Begitu melihat sekeliling, ia membulatkan matanya. Tempat itu bukan dunia berbahaya seperti yang di bayangkan, melainkan penuh keajaiban dan pemandangan menakjubkan.
Banyak orang yang terlihat bahagia saat menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan nyaman, berkat sihir. Mereka tidak sakit, tidak kelaparan, dan tidak kedinginan.
Hal itu membuat Carmila tercengang. Ia sadar bahwa peradaban baru ini terlalu berharga untuk di lewatkan begitu saja, apalagi di wilayah kekuasaan keluarganya masih banyak rakyat yang menderita saat musim dingin tiba.
Akhirnya, Carmila memutuskan tinggal lebih lama dari jadwal semula. Ia mendalami buku-buku sihir itu dan terus belajar, “Sepertinya seluruh masa liburanku habis di wilayah ini,” pikirnya.
Meskipun hanya beberapa bulan, tentu ada batasan untuk mempelajari semua jenis sihir. Namun, ia berhasil menguasai dasar-dasar sihir dan teknik penting yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kembali ke Kekaisaran, Carmila menulis buku berjudul, Pedoman Sihir Kehidupan. Buku itu merangkum prinsip dasar sihir dan cara menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mudah di pahami pemula.
Awalnya, tak ada penerbit yang mau mengambil risiko menerbitkan buku itu, karena berisi ilmu sihir. “Sebaiknya jangan berharap buku seperti ini bisa di terbitkan di Kekaisaran,” kata salah satu penerbit.
“Ini buku terlarang… siap kah Anda menghadapi risikonya?” tambah yang lain dengan nada serius.
Namun, selalu ada orang-orang yang penasaran.
Secara kebetulan, sebuah penerbit kecil bersedia menerbitkan buku Carmila. “Menarik sekali. Jika Anda setuju, kami bisa segera mencetaknya,” kata pegawai penerbitan berkacamata tebal itu.
Carmila pun menyetujui, dan bukunya di terbitkan dengan nama samaran Silas untuk merahasiakan identitas aslinya. Tak lama kemudian, kabar mengejutkan sampai kepadanya. “Ini hasil penjualan bulan ini… Buku ini ternyata laku keras di pasaran."
Keberhasilan itu menandai bahwa buku Carmila telah di terima luas dan menjadi perbincangan di seluruh Kekaisaran.
......................
Setelah meninggalkan istana Pangeran, Carmila kembali ke Kediaman Duke Hamilton dengan kereta kuda. Suara yang baru saja ia dengar terus terngiang di kepalanya.
'Kalau begitu, pernahkah kau bertemu dengan orang itu? Maksudku, Silas.'
Silas… Pangeran Kedua mencari Silas.
Saat ini, Carmila memang sudah tidak lagi aktif menggunakan nama itu. Satu-satunya karya yang ia terbitkan hanyalah Pedoman Sihir Kehidupan, dan ia menolak semua permintaan wawancara yang datang bertubi-tubi.
Justru, semakin Carmila bersembunyi, nama Silas semakin di agungkan dan di hormati oleh banyak orang.
Semua orang hanya bisa menduga bahwa Silas adalah seorang pria, tetapi identitas aslinya tetap menjadi misteri.
Awalnya, Keluarga Kekaisaran sempat curiga terhadap Silas, tapi begitu Sihir Kehidupan di terima luas oleh rakyat, kecurigaan itu menghilang. Lagi pula, fakta bahwa Kekaisaran maju berkat Silas adalah kenyataan yang tak terbantahkan.
Bahkan, Carmila nyaris lupa bahwa dialah Silas.
Dan ini adalah pertama kalinya ia mendengar nama itu di ucapkan kembali, setelah sekian lama. Apalagi, dari mulut Alistair.