NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Bos Galak

Menjadi Istri Bos Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nfzx25r

Menjadi sekretarisnya saja sudah sulit, apalagi kini aku jadi istrinya.
Dia bos galak yang tak kenal kompromi.
Dan aku… terjebak di antara cinta, gengsi, dan luka masa lalu yang siap menghancurkan segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Arkan sedang duduk di ruangannya, fokus pada layar laptop yang penuh dengan tabel dan laporan. Ruangan itu tenang, hanya suara ketikan keyboard yang terdengar. Namun ketenangan itu tiba-tiba terusik ketika pintu terbuka begitu saja tanpa ketukan.

“Arkan…” suara lembut tapi penuh percaya diri terdengar. Rani masuk dengan gaun kerjanya yang elegan, langkahnya anggun, dan senyum penuh kemenangan.

Arkan langsung menghela napas, menutup sebentar matanya. “Rani… aku sudah bilang, jangan datang ke sini sembarangan. Aku sedang sibuk.”

Namun Rani tidak menghiraukan. Ia malah mendekat perlahan, seakan tak mendengar kata-kata Arkan. “Kamu selalu terlihat tampan kalau sedang serius bekerja,” ucapnya genit, lalu menyandarkan tubuh sedikit ke meja kerja Arkan.

Arkan mencoba bergeser, memberi jarak. “Rani, jangan mulai lagi. Aku benar-benar tidak ada waktu untuk ini.”

Tapi Rani semakin mendekat. Tangannya terulur, jemarinya dengan berani menyentuh dagu Arkan, membelainya pelan. “Masa sih? Sedikit saja, Arkan. Kita kan dulu—”

“Cukup.” Arkan menepis perlahan tangannya, kali ini dengan tatapan tegas. “Aku tidak ingin membicarakan masa lalu.”

Belum sempat Rani membalas, pintu kembali terbuka. Aruna berdiri di ambang pintu, memegang setumpuk berkas yang harus ditandatangani Arkan. Matanya sempat membesar melihat pemandangan itu—Rani yang masih condong ke arah Arkan, dan jarak mereka yang begitu dekat.

Dada Aruna langsung terasa nyeri, seperti diremas. Tenggorokannya tercekat, tapi wajahnya tetap ia paksakan datar. Tanpa berkata apa-apa, ia masuk dan berjalan mendekat.

“Ini… berkas yang harus ditandatangani, Pak,” ucap Aruna pelan tapi tegas, meletakkan map di meja Arkan.

Suasana jadi hening sesaat. Rani melirik Aruna dengan senyum tipis penuh ejekan, seolah ingin menunjukkan kemenangan.

Aruna menunduk sedikit, lalu berbalik hendak keluar. Ia tidak menunggu balasan, tidak menunggu tatapan Arkan. Meski hatinya perih, ia memilih tetap tegar.

Arkan menoleh cepat, menatap punggung Aruna yang menjauh. Ada keresahan di matanya. Sementara Rani masih berusaha mendekat lagi, Arkan justru berdiri dari kursinya, menjauhkan diri.

“Rani, aku serius. Jangan pernah lakukan ini lagi. Aku akan menikah dengan Aruna, dan aku tidak mau ada hal semacam ini mengganggu.”

Rani terdiam sesaat, tapi kemudian tersenyum miring. “Kita lihat saja nanti, Arkan. Kau pikir aku akan diam saja?”

Arkan menghela napas berat, menatap pintu yang baru saja tertutup setelah Aruna keluar. Di dalam hatinya, ia hanya berharap Aruna tidak salah paham… meski jelas tadi Aruna pasti terluka melihat itu.

Aruna berjalan cepat menyusuri lorong kantor, berusaha menahan getaran di bibirnya. Sesampainya di toilet wanita, ia segera masuk ke salah satu bilik dan mengunci pintunya rapat.

Begitu tubuhnya bersandar ke dinding, tangis yang sejak tadi ia tahan akhirnya pecah. Air matanya jatuh deras, membasahi pipinya tanpa bisa dikendalikan.

"Kenapa harus aku yang melihat itu… Kenapa sekarang…" batinnya bergetar. Suaranya nyaris tak terdengar, hanya isakan pelan yang tertahan di balik telapak tangannya.

Ia mencoba meredam, tapi setiap kali teringat wajah Rani yang begitu dekat dengan Arkan, dadanya makin sesak. Aruna menggigit bibir, berusaha keras agar tangisannya tidak terdengar oleh siapa pun.

Namun ternyata pintu toilet kembali terbuka. Suara langkah hak tinggi bergema di lantai keramik.

“Wah, wah…” terdengar suara Rani yang penuh kepuasan. “Ternyata benar dugaanku. Jadi kamu lari ke sini buat nangis, ya?”

Aruna tersentak. Ia buru-buru menghapus air matanya, tapi suaranya tetap parau saat menjawab, “Aku tidak… aku cuma butuh waktu sendiri.”

Rani terkekeh pelan, suaranya tajam seperti pisau. “Aruna, Aruna… apa kamu pikir bisa merebut Arkan dari aku semudah itu? Aku lebih dulu bersamanya, aku lebih tahu dia daripada kamu. Dan kamu…” ia berhenti sejenak, lalu menurunkan nada suaranya, “cuma pengantin titipan orang tua.”

Aruna menggenggam erat kedua tangannya, berusaha menahan diri agar tidak terpancing. Tapi air matanya kembali jatuh.

“Kasihan sekali,” lanjut Rani sambil menyandarkan diri ke wastafel, suaranya penuh ejekan. “Kamu bahkan tidak bisa menjaga calon suamimu. Baru sebentar saja, dia sudah ku buat luluh. Apa kamu yakin bisa bersaing denganku?”

Aruna menunduk dalam, tidak sanggup membalas. Dadanya semakin sakit mendengar kata-kata itu.

Tiba-tiba, pintu toilet kembali terbuka keras. Dina muncul dengan wajah geram. “Rani!” serunya lantang, membuat Rani terkejut.

“Apa-apaan kamu, hah? Mengganggu orang di toilet, ejek-ejek temanku? Kamu keterlaluan banget!” Dina melangkah maju, berdiri di depan Aruna seolah menjadi tameng.

Rani mendengus, menatap sinis. “Aku cuma bicara apa adanya, kok. Memangnya salah?”

“Salah besar!” bentak Dina tanpa ragu. “Kalau kamu mau sok menang, jangan di depan Aruna. Dia temanku, dan aku nggak akan diam lihat kamu menindas dia. Sekarang keluar, Rani. Atau aku laporkan kamu ke Satpam!”

Rani terdiam sejenak, lalu tersenyum miring meski jelas tersudut. “Baiklah… kita lihat nanti siapa yang akan tertawa terakhir.” Ia melangkah keluar dengan dagu terangkat tinggi, meninggalkan aura menusuk di belakangnya.

Begitu pintu tertutup, Dina berbalik mendengar suara Aruna yang masih terisak. Ia segera membuka pintu dan meraih bahu Aruna, menepuknya lembut.

“Na… jangan dengarkan omong kosongnya. Kamu jauh lebih kuat dari yang kamu kira. Jangan biarkan orang kayak dia bikin kamu runtuh.”

Aruna menatap Dina dengan mata sembab, lalu mengangguk pelan. Meski hatinya masih sakit, kehadiran Dina membuatnya merasa tidak sendirian lagi.

1
Surati Surati
kok udh selesai thoorrr ???bersambung nya mana??
Nfzx25r: Belummmmm, ini lagi bikin naskah baruuu, jadi tunggu update selanjutnya yaa!!
total 1 replies
Surati Surati
smoga itu hanya mimpi yg jadi bunga tidurmu naa bukan kenyataan yg pahit yg akan kamu trima ntinya justru sebaliknya naa kamu akan benar""bahagia bersama arkan dan tk seorangpun yg bisa memisahkan kaliyan amiinn dan arkan akan selalu menlindungimu dan mencintaimu slamanya /Heart//Rose/lanjut thorr
Surati Surati
job dina jadi tameng buat aruna slalu kuatkan aruna dan semangatilah aruna slalu ok dinaa sepulu jempol buatmu dinaa/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Surati Surati
ayolah arunaa arkan akan benar""mencintamu dan melindungimu dari diapapun yg brani mengusikmu dan siapapun yg akan mencelakaimu runaa bukalah hatimu lebar""buat arkan dan bahagialah bersamanya lanjut thorr dan smoga arkan benar""bucin sama aruna amiinn/Heart//Heart/lanjut thorr/Coffee//Coffee//Coffee//Rose//Rose//Rose/
Surati Surati
job thorr buat arkan tambah bucin sama aruna ya thorr dan aruna jg makin bucin jg sama arkan /Smile/lanjut thorr/Coffee//Coffee//Coffee//Rose//Rose//Rose/
Surati Surati
iya aruna kamu pasti kuat dan bisa melawan rani ulet bulket ituu dan percayalah arkan pasti akan melindungimu dari ancaman apapun yg membayakanmu runaa lanjut thorr
Surati Surati
alhamdullah aruna dilimdungi oleh Ibu yg baik hati nsn lembut,dan tegas melawan ullet bulket ,/Tongue/ tapi ttp hati"kamu aruna jangan pergi kluar sendirian yaa takut rani menemukanmu sendiri dan buat macem"sama kamu ,dan arkan jangzn lengah lindungi slalu aruna yaa pasang bodyguard mu buat menjaga aruna arr
Surati Surati
alhmdullah akhirnya aruna di bela sama mama arkan dan smoga arkan bisa bucin sama aruna lanjut thoorr dan sirani ulet bulket jauh""sana dari hidup arkan dan kluarga nya lanjut thorr
Surati Surati
karna kamu mulai jacin sama arkan runa....lanjut thoorr
Surati Surati
buatlah arkan dan aruna saling bucin thorr dan aruna berdamailah dengan hati dan rasa nya pada arkan si ceo kutub,/Grin/moga perjodohannya langgeng dan menua bersama aminn🤲🤲💓lanjut thorr
Surati Surati
aq suka bc smua cerita nya thorr
YULI ANI
ga ada kelnajutan nya lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!