NovelToon NovelToon
Langit Senja

Langit Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: nduk ayu

sekolah tinggi, lulus, kerja, punya rumah, menikah, hidup bahagia. ternyata hidup tak sesederhana itu, tak semanis susu vanila favorit nya, tak seindah langit. namun, sangat menakjubkan seperti senja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nduk ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di maafkan

 Satu masalah belum selesai. Namun, masalah lain bermunculan tanpa di minta. Sejak sikap kurang ajarnya malam itu pada Senja, gadis itu bersikap dingin padanya. Dan kini masalah baru muncul lagi.

  Sesekali Langit meringis saat lap dengan air es itu mengenai lebam-lebam di sekitar wajah nya. " Lang, Lang, kamu itu loh kok ada-ada aja, memang nya apa yang kalian permasalahkan sampai nggak bisa di selesaikan dengan kepala dingin?"

  Ada kekhawatiran yang terlukis jelas dalam sorot matanya. Namun, nada bicaranya jauh terlihat lebih tenang dari biasa nya. Tidak ada Omelan, tidak ada kemarahan, tidak ada lengkingan suara yang berpotensi merusak gendang telinga.

   Sejak kakak nya tiada, ibunya seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup lagi. Memang, apa yang terjadi dengan kakak nya merupakan pukulan terberat untuk nya dan juga ibunya.

  Kalau boleh memilih, meskipun Langit sama sekali tidak menyukainya. Tapi, ia lebih suka ibu nya yang ceriwis, ibunya yang suka merepet, ibunya yang suka mempermasalahkan masalah kecil.

  Ada banyak hal yang mengisi pikiran nya kali ini. Menurutnya, semuanya sangat berat. Namun kata-kata Noval di tengah-tengah perkelahian merekalah yang justru sangat menganggu nya.

 " tinggalkan Senja, apapun itu hubungan kalian."

 Harusnya dia biasa aja, kan ? mengingat tak ada hubungan apa pun di antaranya dan Senja. Selain ia yang sedang mengambil keuntungan dari gadis itu.

 Tapi, kenapa justru ia merasa seperti tengah di khianati oleh, Senja. Apapun hubungan mereka, harusnya Senja tidak boleh memberitahukan nya kepada siapapun termasuk, Noval.

 " Lang, kalau orang tua ngomong itu dengerin. Mama kayak gini juga demi Kamu. Untuk melindungi kamu." Langit terkesiap saat menangkap getaran halus yang menyertai suara ibu nya.

  Wanita paruh baya itu lekas memalingkan wajahnya saat ia berusaha menelisik nya dengan seksama.

   Langit menghela nafas panjang seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, setelah mamanya pergi dengan membawa baskom beserta beberapa obat luka.

  Ia tersenyum getir saat pandangan tertuju pada foto keluarga yang dari dulu sudah bertengger di sana. Dia memang jarang akur dengan kakaknya. Tapi, ditinggal dengan cara seperti ini sangat melukai batin nya

...🥀🥀🥀🥀🥀...

  Ada banyak hal yang ingin ia bahas dengan Senja saat ini, itulah kenapa ia memutuskan untuk menjemput Senja untuk berangkat sekolah bareng

  Sekalian, agar ia bisa berbicara lebih banyak lagi, tanpa ada gangguan dari siapapun. Tapi, lihat lah gadis itu, dia begitu gelisah. Dia terlihat seperti sedang mencari segala cara untuk menghindari nya.

  Padahal, ia hanya ingin meminta maaf atas sikap kurang ajarnya. Dan, ia ingin penjelasan lebih tentang apa yang mengusik pikirannya dari beberapa hari yang lalu.

  Setiap hari, Langit tidak sabar menunggu saat ini, karena segala hal yang tercipta karena pikirannya sendiri begitu menganggu nya. Ia pikir ia perlu penjelasan dari Senja langsung. Mengingat baru sekarang ia memiliki waktu setelah libur 5 hari. Tak mungkin kan ia masuk sekolah dengan wajah babak belur.

  " enggak! " jawabnya singkat, namun mata memicing yang di tunjukkan Senja tak kunjung normal.

  " nggak usah bohong sama gue! Lo nggak masuk beberapa hari kemarin kemana?"

  "gue udah ijin kan, kalau gue sedang pulang kampung."

 Senja memutar bola matanya kesal. Terlihat sangat lucu, entah kenapa ia baru menyadari kalau setiap perubahan ekspresi yang ditunjukkan Senja, terlihat begitu menggemaskan. Sangat sulit untuk membohongi gadis ini. Tapi, seharusnya dia tidak se-kepo ini, kan?.

 " nggak usah senyum-senyum! nggak ada yang lucu!" sergah nya, membuat Senyum Langit menguap seketika.

  " Lo libur 5 hari, kebetulan Noval juga libur meskipun hanya 4 hari. Kalian mengambil waktu libur samaan. Setelah kembali sekolah muka kalian sama-sama babak belur kayak gini. Lo mau alasan apa lagi?"

   Namun, baru saja Langit membuka mulut nya. Bersiap untuk menjawab, meskipun ia bingung dengan sikap Senja yang ambigu menurutnya. Tiba-tiba saja seseorang memanggil Senja. Pandangan nya kembali bertemu dengan Noval. Kali ini Langit berusaha menghindari nya untuk menekan kecurigaan Senja.

  " Lo tungguin gue, kita pulang bareng!" Senja menginterupsi. Seharusnya Noval mendengar nya, karena Senja berkata dengan lumayan keras. Oleh karena itu ia berani melemparkan senyum menjengkelkan pada cowok itu.

 Dari kejauhan, Langit mengamati semua pergerakan Senja. Ia bersikap seolah-olah ia seorang cowok yang tengah mengawasi ceweknya karena cemburu. menurutnya itu sangat berlebihan, tapi Langit sangat menikmati nya.

 Apalagi saat tak sengaja saling pandang dengan Noval, walau tatapannya datar. Namun, sorot mata Noval terlihat sangat menusuk.

  Ia mencoba mengecoh ketenangan Noval dengan senyum menyebalkan miliknya, tak jarang ia mengangkat sebelah alisnya seperti tengah menantang cowok itu.

  Hingga akhirnya Noval kesal sendiri, barulah Noval berhenti menatap Langit hingga pekerjaan nya selesai.

              🥀🥀🥀🥀🥀.

   " Kenapa Lo bawa gue kesini." Senja mengerutkan kening, seraya berjalan mendekati sebuah kursi kayu yang tak jauh dari tempat nya berdiri.

  Gadis itu merentangkan kedua tangan nya, matanya terpejam dengan kepala yang mendongak ke atas. Dadanya naik turun dengan stabil.

  sepertinya ia tak salah membawa gadis itu ke danau ini. Senja terlihat sangat menikmati nya. Mungkin juga gadis itu sekarang melupakan dengan siapa dia datang.

  Hampir satu bulan kebersamaan mereka, sedikit banyaknya Noval tau sifat gadis itu. Senja yang dingin, Senja yang pelit ekspresi, Senja yang jutek, Senja yang selalu menjaga sikapnya.

  Melihat respon spontan gadis itu sekarang, ia bisa menangkap satu hal. Selama ini, Senja terlalu menahan dirinya. Menyembunyikan dirinya di balik tembok tak kasat mata yang sengaja di bangun nya, tinggal dan sangat kokoh.

  Dengan senyum kecil, ia mengambil langkah mendekati Senja. Dan, berhenti tepat di depan gadis itu. Langit membungkukkan tubuhnya sehingga jarak wajah nya dengan wajah Senja tidak begitu jauh. Namun, masih memperhatikan posisinya agar hembusan napas nya tidak mengganggu Senja, atau ia akan kehilangan momen langka ini.

   " kamu suka?" tanya nya setelah melihat ekspresi dan gerak mata gadis itu menunjukkan kesadaran akan sekitarnya.

  " eh!" gadis itu terkejut dan reflek memundurkan kepalanya hingga punggung nya terpentok sandaran kursi, ekspresi nya begitu awas.

  " Lo ngapain sih!" tidak ada dalam ekspektasi nya respon Senja yang berlebihan, mungkin ia begitu terhipnotis oleh ketenangan wajah gadis itu tadi. Hingga ia melupakan kemungkinan Senja akan menyerangnya saat merasa dirinya terancam.

  ia berteriak kesakitan, tangannya reflek memegangi tulang kering nya yang mendapatkan sapaan hangat dari ujung sepatu Senja.

  Sial! Reflek gadis itu cepat sekali.

  " Lang, sakit ya?" gadis itu terlihat khawatir. Tapi ia tidak berlebihan, tulang keringnya benar-benar sangat sakit. Ia mengambil posisi di samping Senja, Tangannya masih sibuk mengusap kaki nya.

  " belum juga kita nikah, Senja. Lo udah main KDRT saja " kelakar nya setelah rasa sakitnya berangsur hilang.

  " Lo sih ngagetin aja!" Senja memanyunkan bibirnya. Dan ia berani taruhan, siapa saja yang melihat Senja bertingkah seperti ini, mereka akan terpesona, sama seperti dirinya saat ini.

   " Lo pasti trauma gue cium lagi ya." sebenarnya dia hanya asal ceplos saja, tapi semburat merah yang perlahan muncul di kedua pipi gadis itu memberi tahu nya kalau dia tidak salah.

  " bisa nggak usah di bahas nggak!"

  " kenapa enggak? Itu pengalaman paling indah buat aku." dugaan nya benar, sekarang warna merah di pipinya menjalar ke telinga nya. Hal yang sering ia lihat seharian ini saat Senja lagi salah tingkah.

  " gue pulang aja deh!" Senja sudah akan berdiri, tapi dengan cepat ia menahan tangannya.

  " oke sorry sorry. Gue nggak akan gitu lagi,"

  tampang jutek Senja kembali terlihat. Biarlah, setidaknya Senja tidak ngambek dan memaksa pulang lagi.

  suasana menjadi awkward sejenak. Senja terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri, Sedang dirinya sibuk memilih kata yang pas untuk memulai pembicaraan dengan gadis itu.

  " nggak ada yang ingin Lo katakan sama gue, Lang?" akhirnya Senja mau membuka suara.

  " gue kira elo yang mau ngomong sesuatu sama gue, Lo kan yang ngajak gue pulang bareng."

  ia menelan paksa Saliva nya saat sorot mata Senja berubah menjadi tajam." kalau pertanyaan gue masih sama kayak tadi!"

  " tapi Lo beneran siap dengernya?"

  Wajah senja berubah pias, ia tau Senja menghindari pembicaraan tentang malam itu sejak tadi pagi.

  " kalau Lo serius, nggak kebanyakan bercanda, apalagi ngomongin hal yang nggak penting, gue siap kok dengernya." ucap nya tegas. Namun, sekilas ia bisa melihat kegelisahan pada sorot matanya.

  " oke, gue mau minta maaf untuk malam itu."

  Senja diam, mungkin menunggunya melanjutkan ucapannya. Namun, ia bingung mau mengatakan apa lagi. Ia takut salah mengambil kata dan berakhir Senja yang merengek minta pulang.

  " oke, gue maafin!" Langit menghela napas lega, akhirnya ia tidak perlu berkata banyak untuk mengambil keyakinan gadis itu.

" kalau luka Lo.." Langit mengangguk, bahkan sebelum Senja menyelesaikan kalimatnya.

Senja menghela napas berat." kenapa?" lirihnya, mungkin ia takut jika dirinyalah yang menjadi penyebabnya.

" Lo tenang aja, bukan karena Lo kok. Kita memang ada masalah pribadi aja."

" Langit.."

Langit berubah dingin, ia melirik Senja untuk meneliti reaksinya. Gadis itu berekspresi datar. Namun, alisnya sedikit terangkat, mungkin penasaran dengan gadis berambut sepinggang yang berlari mendekati nya.

1
Vanillastrawberry
heh langit! ambil kesempatan dalam kesempitan /Facepalm/
Vanillastrawberry
Langit pliss, nggak boleh bar bar ya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!