Reza yang mana terlahir dengan kehidupan yang membosankan hanya tertarik dengan sebuah game simulasi tentang Dewa, di dalam game tersebut dia menjadi sosok Dewa yang mengendalikan jutaan umat dan di sana dia berhasil menaklukan sebuah dunia dan menjadi Dewa tingkat Superior. Yang tidak Reza ketahui ialah kalau game yang dia mainkan saat ini muncul di Bumi, dan orang-orang yang ada mulai menjadi player yang mana harus bertahan hidup dari setiap permainan yang muncul untuk menghibur para Dewa/i. Di situasi yang penuh akan keputusasaan tersebut Reza menemukan dirinya menjadi salah satu Dewa yang memainkan permaianan tersebut, dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjadikan Bumi miliknya, Reza memulai rencananya untuk menjadi Dewa terkuat di bumi dan memenangkan setiap permainan yang ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Peperangan pertama dunia baru bagian 4
Berkah para Dewa/i adalah sebuah kesempatan yang di berikan oleh para Dewa/i kepada para player untuk bertahan hidup di dalam setiap game yang ada, akan tetapi berkah juga bisa menjadi pedang bermata dua, karena menerima berkah itu artinya seorang player harus menjadi boneka dari sang Dewa/i dan jiwa mereka akan diambil menjadi salah satu properti para Dewa/i tersebut jika player itu mati.
Akan tetapi berkah tersebut hanya bisa di pakai pada mereka yang masih hidup, dan mereka yang sudah mati tidak dapat memakai berkah yang mereka dapatkan. Dan sekarang ini Gios sedang memakai berkah yang telah di berikan oleh Dewa Tangan-tangan merah setelah dia mati, jiwanya telah berada di tangan Dewa Tangan-tangan merah, akan tetapi tubuhnya terus mengeluarkan kekuatan force yang kuat dan membuat hujan darah.
“Apa yang kau lakukan, kau membakar seluruh koin-koin itu hanya untuk perang kecil seperti ini….??” kata Reza.
“Hahah… perang kecil katamu, ini adalah sebuah awal dari kehancuranmu Dewa jubah ungu” balas Dewa Tangan-tangan merah.
“Aaah… jadi seperti itu, nampaknya ada beberapa pihak yang ikut campur dalam perang ini dan mereka ingin aku kalah… karena itu mereka mendonasikan koin-koin mereka padamu bukan, Hahah… menarik sekali” kata Reza.
Reza pada saat itu hanya bisa tersenyum karena senang melihat tantangan dalam perang tersebut, sementara itu di medan peperangan para player dari kubu Kerajaan darah suci mulai bertindak aneh, dan di saat itu juga “Pinggs…” pesan notifikasi muncul di hadapan Andi.
“Mundur…”
Melihat hal itu Andi langsung keheranan, karena saat ini pihak mereka sudah berhasil memenangkan peperangan kala itu, namun Andi langsung tidak memikirkan alasan apapun dan berteriak dengan kencang.
“Semuanya segera bergerak mundur, jauhi para player dari Kerajaan darah suci dan pergi dari tempat ini”
Kebingungan dengan perintah yang di berikan oleh Andi, para player dari Kerajaan langit ungu terlambat bergerak, dan pada saat itu juga secara tiba-tiba “Groaar…” salah satu player dari Kerajaan darah suci tiba-tiba mengamuk dan menyerang player dari Kerajaan langit ungu. “Crrast…” player itu seperti orang gila dan mengigit bawahan dari Andi, melihat hal itu dengan cepat para player lainnya langsung membantu dan “Crrast…” menghabisi player dari Kerajaan darah suci tersebut.
Namun hal itu sudah terlambat, player yang di gigit itu mulai mengalami keanehan, tubuhnya memerah dan matanya mengeluarkan darah dan pandangannya mulai buram. Dan pada saat temannya mendekati dirinya, secara tiba-tiba player itu langsung mengamuk dan menyerang rekan-rekannya.
Shadow yang ada di dalam bayangan melihat hal itu, dia bersiap dengan sebuah tali di tangannya dan ingin mengikat player itu, akan tetapi sebuah pesan notifikasi muncul di depannya yang bertuliskan.
“Bunuh…”
Dengan cepat Shadow langsung bergerak dan “Crrast…” di hadapan para player lainnya dia membunuh rekan mereka, dan dengan nada dingin dia berkata.
“Tidak ada waktu bagi kalian untuk tetap diam di sini, ikuti perintah dari pimpinan dan segera mundur jika kau tidak ingin mati sebagai seorang monster”
Mendengarkan hal itu para player dari Kerajaan langit ungu langsung mundur, mereka bergerak mundur kearah Kerajaan mereka, sementara itu Shadow dan juga Andi tetap di sana untuk menahan serangan dari para player Kerajaan darah suci yang menggila. Shadow yang mana dengan mudah membantai para player gila tersebut mulai melihat keadaan Andi, tubuh Andi mulai terluka dan dirinya mulai tidak bisa melihat dengan jelas karena darah yang masuk kedalam luka-lukanya.
Akan tetapi pada saat itu Andi berkata.
“Shadow pergilah lebih dulu, mereka sangat berbahaya seperti Zombie… sekali kau tergigit oleh mereka maka kau akan tamat”
“Peringatkan dirimu sendiri, kau tampaknya lebih kesulitan” balas Shadow.
Dengan cepat Shadow langsung menerjang kearah para player yang sudah menjadi gila tersebut, dan saat berada di hadapan para player itu “Srrahk…” Shadow langsung menghilang, dan secara tiba-tiba “Crrast… Srrast… Krras…” satu demi satu kepala dari para player tersebut langsung terhempas dan jatuh ketanah.
Seperti hantu dia bergerak ke bayangan setiap orang, dan dengan ganas dia mencabut nyawa para musuhnya layaknya pemangsa yang menghadapi mangsanya. Keganasan dingin yang sama sekali tidak memandang nyawa manusia sebagai sesuatu yang berarti, itulah Shadow saat ini.
“Shadow… dia adalah anak aneh yang mana terlahir dengan kecacatan karena tidak bisa merasakan apapun seperti kesedihan, amarah, ataupun ketakutan… karena hal itulah aku sedikit kaget karena menemukannya berdiri diatas mayat kedua orang tuanya”
“Setelah kedua orang tuanya berubah menjadi Undead, dia dengan sigap menghabisi mereka tampa rasa bersalah sedikitpun… semua itu karena insting miliknya yang membuatnya tetap hidup, dan dengan bantuanku aku sedikit demi sedikit dapat memulihkan emosi yang dia miliki” pikir Reza saat melihat Shadow mulai beraksi.
Dewa Tangan-tangan merah saat itu terlihat kesal dengan melihat avatar Reza yang kedua, dengan nada yang tinggi dia berkata.
“Kau tampaknya memiliki dua avatar yang menarik”
“Terimakasih atas pujianmu, tidak seperti seseorang yang lain… aku bekerja keras sendiri untuk melatih mereka berdua” balas Reza.
Mendengarkan kata-kata dari Reza membuat emosi dari Dewa Tangan-tangan merah langsung naik, dia pada saat itu sangat ingin menyerang Reza, akan tetapi dia berusaha untuk menahan diri karena ada aturan yang mengikatnya.
“Hooo… tidak terpancing juga, dia memiliki kendali diri yang cukup bagus… akan tetapi dia akan tetap kalah” pikir Reza.
Setelah satu hari lebih bertarung, pada akhirnya Andi dan Shadow berhasil mengalahkan seluruh player gila dari Kerajaan darah suci tersebut. Tubuh para player itu terpotong-potong dan di pisahkan agar tidak bisa pulih kembali, dan karena hal itu jugalah Andi dan juga Shadow terlihat kelelahan.
Dan Andi pada saat itu menerima luka cukup banyak dari para player gila tersebut, hujan darah yang ada di atas kepala mereka mulai masuk kedalam tubuhnya, dan perlahan-lahan berusaha untuk menginvasi pikiran Andi. Melihat hal itu Dewa Tangan-tangan merah mulai kembali menjatuhkan koin-koin miliknya, dan dengan nada sombong dia berkata.
“Hahah… Jangan kira ini sudah berakhir Dewa jubah ungu… walaupun aku harus bangkrut akan tetapi akan aku habisi kedua avatarmu itu”
Para mayat yang player tersebut mulai bangkit kembali, bagian-bagian tubuh mereka yang terpotong-potong mulai menyatu dengan darah mereka sebagai tali penghubungnya. Tubuh mereka mulai menyatu dan mata mereka menjadi sepenuhnya merah, dan pada saat itu juga mereka sudah bukan lagi seorang player ataupun manusia, akan tetapi sesosok monster yang haus akan darah dan daging setiap mahluk yang hidup.
Namun Reza pada saat itu tetap tenang, karena tampa Dewa Tangan-tangan merah sadari dia sudah berada di dalam perangkap miliknya. Dan pada saat itu Chintia terlihat sedang menuju kearah medan peperangan dengan menunggangi harimau putih miliknya, dia juga membawa puluhan player bawahannya dan 5 monster yang telah berhasil dia jinakkan.
.
.
.
Bersambung…..