NovelToon NovelToon
Cinta Dan Dendam.

Cinta Dan Dendam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:59.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di nyatakan tidak bersalah oleh hakim tidak membuat hidup gadis bernama Gracia Kanaya kembali tenang, sebab seseorang yang menganggap Gra adalah penyebab kematian sang adik tercinta tak membiarkan Gra hidup dengan tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Tega.

"Nanti jika urusanku sudah selesai, kita akan mengunjungi papa di Singapore." Kata Gilang dan Gracia mengangguk penuh semangat.

"Baik, mas." Gracia tidak sabar ingin berjumpa dengan ayahnya. Namun begitu, Gracia harus tetap bersabar hingga Gilang memiliki waktu luang.

"Sekarang lanjutkan pekerjaanmu!." Kata Gilang. Gracia pun mengangguk dengan senyum yang seakan enggan surut dari bibirnya.

Gilang terus menyaksikan Gracia yang sedang sibuk menyusun pakaiannya ke dalam lemari. Sungguh, Gilang tidak pernah menyangka kebencian serta dendam dihatinya untuk gadis cantik yang kini telah resmi menjadi istrinya tersebut bisa berubah menjadi cinta. "Biarlah kau belum mencintaiku, karena cintaku saja sudah cukup untuk kebersamaan kita, Gracia." batin Gilang.

"Sudah selesai, mas." Kata Gracia setelah usai menyusun semua pakaian Gilang dengan rapi.

"Aku kembali ke dapur ya mas, mau bantuin bi Inah." Pamit Gracia.

"Tunggu....!."

Gracia lantas kembali menolehkan pandangannya pada Gilang.

"Nanti malam kamar kamu jangan di kunci!." pesan Gilang.

"Memangnya kenapa, mas?." Entah karena pikirannya yang polos atau karena kabar tentang ayahnya yang sudah siuman terlalu membahagiakan bagi Gracia, sehingga otaknya tak dapat memahami dengan seksama perkataan Gilang.

"Tidak perlu bertanya, cukup lakukan saja!." Jawab Gilang.

"Baik, mas."

Setelahnya, Gracia pun kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan kamar Gilang. Ketika sedang menuruni anak tangga, Gracia berpapasan dengan seorang wanita cantik yang sedang menapaki anak tangga.

"Kamu Gracia kan?." sapa wanita cantik itu dan Gracia pun mengangguk ramah.

"Benar Nona."

"Ternyata benar kata mama, kamu cantik sekali." Imbuh wanita cantik yang tak lain adalah Margin, adik tiri Gilang.

"Nona terlalu berlebihan." Gracia tersenyum sungkan.

"Bukannya berlebihan Gra, tapi itu fakta." Margin yang dasarnya memang ramah, tak butuh waktu lama untuk akrab dengan seseorang, termasuk pada Gracia.

Gracia mengulas senyum sungkan.

"Oh iya, apa mas Gilang ada di kamarnya, Gra?." Margin baru teringat jika tujuannya naik ke lantai atas ingin menemui Gilang.

"Iya Nona, tuan Gilang ada di kamarnya." jawab Gracia.

"Kalau begitu aku akan menemui mas Gilang dulu ya." Margin lantas pamit, kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Gilang. Sama seperti Margin yang mengagumi kecantikan Gracia, ternyata Gracia pun demikian. Gadis itu kagum melihat kecantikan adik sambung suaminya itu. Bukan hanya cantik tapi Margin juga memiliki sikap yang baik dan juga ramah, begitu pikir Gracia.

Gracia kembali mengayunkan langkahnya menuju dapur.

"Sudah selesai, Gra?." tanya bibi.

"Sudah bi." jawab Gracia.

"Ngomong-ngomong sudah berapa lama kamu bekerja sebagai art di apartemen den Gilang, Gra?." Ketimbang hanya diam saja bibi memilih menanyakan hal-hal kecil seperti itu terhadap Gracia. Toh, hanya sekedar bertanya saja bukan memiliki maksud apa-apa.

"Baru beberapa bulan, bi." jujur Gracia.

"Apa den Gilang sering memarahi kamu jika tidak sengaja melakukan kesalahan?." Sepengetahuan bibi, Gilang memiliki sifat yang baik hanya saja setelah kematian adiknya sikap Gilang sedikit berbeda, lebih banyak diam bahkan cenderung suka emosian. Meskipun begitu, bibi yakin sikap Gilang pasti akan kembali pada tabiat baiknya jika hatinya sudah bisa menerima dengan ikhlas kematian adiknya, mengikhlaskan semua yang sudah menjadi takdir Tuhan.

Senyuman tipis Gracia diartikan bibi jawabannya adalah iya.

"Selama ditinggal sama Non Yumi, sikap den Gilang memang cenderung lebih emosian, tapi percayalah bahwa aslinya den Gilang itu orangnya baik kok, Gra." Tutur Bi Inah dan Gracia pun mengangguk, seolah membenarkan. Karena Faktanya sudah banyak kebaikan yang dilakukan oleh Gilang untuk ayahnya.

Gracia membantu Bi Inah menyajikan hasil masakan ke atas meja makan. kemudian lanjut menyiapkan peralatan makan. Setelah semua pekerjaannya selesai, Gracia pamit pada bi Inah kembali ke kamarnya untuk mandi. Meskipun kamar art di kediaman tersebut berukuran minimalis namun tetap difasilitasi kamar mandi di dalamnya sehingga membuat penghuninya nyaman melakukan rutinitas mandi atau semacamnya.

Selesai mandi Gracia lantas menuju meja makan, menemani bi Inah guna melayani keluarga majikannya untuk makan siang. Gilang yang biasanya makan berdua bersama Gracia, kali ini hanya bisa memandang istrinya yang tengah berdiri melayani mereka. Jika di tanya seperti apa perasaan Gilang saat ini, rasanya pria itu tak mampu menelan makanannya.

Kedua orang tuanya, Bibi dan juga Gracia tentunya, sontak saja menatap pada Gilang yang beranjak dari duduknya.

"Kamu mau ke mana, nak?." Tanya Ayahnya.

"Gilang baru ingat kalau nanti malam ada teman Gilang yang berulang tahun, dan Gilang belum membelikan hadiah untuknya, ayah." jawab Gilang asal.

"Kamu kan bisa makan dulu, setelahnya baru mencari hadiah buat teman kamu itu, Gilang." Mama Kinan ikut bersuara.

"Gilang bisa mampir ke restoran nanti." Gilang kembali melanjutkan langkahnya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Di tengah anak tangga Gilang menghentikan langkahnya sejenak, dan menoleh.

"Gra, bersiaplah...!."

"Saya tuan?." Gra menuding ke arahnya.

"Memangnya di rumah ini ada yang bernama Gra, selain Kamu? Bersiaplah....!Kamu akan ikut denganku mencarikan hadiah ulangtahun untuk temanku." Tutur Gilang kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil.

"Pergilah Gra, sebelum anak itu tantrum!." Titah ayahnya Gilang.

"Ba_baik tuan." Gracia memilih menunggu Gilang di teras depan. Untungnya saat ini pakaian yang dikenakan Gracia cukup rapi sehingga gadis itu tak harus ganti baju lagi.

Tak lama kemudian, Gilang terlihat keluar dari dalam. Gracia gegas menyusul Gilang berjalan menuju mobilnya. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil Gilang.

Gilang menghidupkan mesin mobilnya dan mulai menginjak pedal gas perlahan sehingga kereta besi yang dikemudikan oleh pria itu mulai bergerak meninggalkan gerbang rumah.

"Bukannya kita mau mencari hadiah ulang tahun buat temannya mas Gilang, tapi kenapa malah berhenti di restoran sih mas?." Tanya Gracia dengan wajah bingung.

"Aku tidak benar-benar ingin mencari hadiah untuk temanku, aku hanya ingin mengajakmu makan siang."

"Kalau hanya untuk itu, aku kan bisa makan dirumah bersama bi Inah, dan mas pun bisa makan bersama dengan ayah dan mamanya mas Gilang." Sungguh, Gracia tidak mengerti mengapa Gilang harus repot-repot mengajaknya makan di luar, bahkan sampai meninggalkan kedua orang tuanya di meja makan.

"Kau pikir aku bisa menelan makanan itu di saat kau hanya berdiri menyaksikan aku dan keluargaku makan, Gracia?." dalam hati Gilang sambil melirik Gracia dengan tatapan tak terbaca.

"Sudahlah, tidak perlu dibahas! Kalau aku ingin mengajakmu makan di luar itu artinya kau harus menurut, tidak perlu banyak bertanya lagi! Kau paham?."

"Paham." jawab Gracia sambil mengangguk. Ketimbang terus berdebat dengan Gilang yang pasti tidak akan ada ujungnya, Gracia memilih mengalah dan mengiyakannya saja. Toh, apa yang menjadi perintah Gilang itu yang seharusnya dilakukannya, begitu pikir Gracia.

"Ayo turun!." ajak Gilang.

"Baik, mas." Gracia turun dari mobil begitu pula dengan Gilang. Keduanya berjalan berdampingan memasuki pintu utama restoran.

1
Lia siti marlia
selamat yah buat yogi dan ibu nya balasan buruk menanti kalian.....mas gilang gak mau macam macam kok gra cuman satu macam nyakni mau mastiin dede dalam perutmu dapat perhatian ayah nya
Felycia R. Fernandez
ternyata ada kongkolikong antara Gilang dan Oma...
mantap 👍👍👍👍
Lia siti marlia
oma memang pintar tak salah memilih patner ...tapi kasian juga sama asisten tiko 😁😁 jadi tumbal
aleena
kena kau rafa,, memang belum mengakui itu cinta terhadap istrinya
Akan tetapi sudah terlihat🤭🤭🤭🤣🤣
aleena
hoo jadi itu termasuk jebakan omma🤣🤣🤣🤭
secret
hmm kumat kyk si Gilang juga, susah amat tinggal bilang C I N T A
Lia siti marlia
bilang aja kamu dah cinta rafa gitu aja kok berbelit belit sih .....
Felycia R. Fernandez
makanya bilang aja mas udah jatuh hati ma kamu Nessa...
alias udah jatuh cinta...
biar Vanessa gak mikir pisah lagi...
Felycia R. Fernandez
walah...sama ukuran kita Vanessa...
sekarang udah beda lagi,karena udah menyusui 🤣🤣🤣
Lusi Hariyani
nah gitu ding rafa jgn ingat mantan trs istri jg butuh validasi buak hnya perbuatan
sulastri arriza_03
masih malu malu kucing si Rafa..udah ngaku Ajja Rafa kalau kamu cinta sama nessa.ditinggal pergi baru tahu rasa kamu
Asih Rahmadhani Bohara
semangat thor.. makasii ya udh up lg.
Sii JunJun
udah Rafa katakan aja udah cinta, sblm vanes pergi
Ayila Ella
udah ngaku aja rafa kalau cinta mah jangan gengsi
Ami LeoGirl
Critanya lgi seru bngt thor lanjutkn 🤭🤭....
Sii JunJun
udah gak di anggap di abaikan, membahas mantan jg, gak tau malu si Rafa
Asih Rahmadhani Bohara
dtunggu up selanjutnya kak.. 😁
Lia siti marlia
jangan bilang nanti kamu gak bermaksud maksa rafa terus lama lama kamu ketagihan lagi jadi candu deh tubuhnya nessa .....😅😅😅
Jingga Pelangi
bucin mampus lu rafaa😄😄
secret
dasar si rapa pdhl awalnya dia sendiri yg nolak mati2an skg mlh kebakar cemburu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!