Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Kehancuran Klan Xiao
"Aku mengerti. " Balas Xiao Weixuan.
"Bagus jika kamu mengerti, aku akan melaporkan hal ini kepada Tuanku. Jangan kecewakan Tuanku, Tuan Muda Keempat. " Ucap Xiao Yang lalu menghilang dari sana dengan Langkah Setapak Awan.
Tidak lama kemudian, di Klan Xiao ada sebuah surat yang dikirimkan kepada empat orang , yaitu Patriark Klan Xiao, Tetua Pertama, Tetua Kedua dan Tetua Ketiga.
Kepada Patriark Klan Xiao, tertulis bahwa Tetua Pertama dan Tetua Kedua berebut untuk mendapatkan dukungan dari Tetua Ketiga agar bisa mendapatkan posisi Patriark di masa depan, terbukti dengan pertarungan Xiao Liang dan Xiao Weixuan malam ini.
Kepada Tetua Pertama, bahwa Xiao Weixuan telah dihasut oleh Tetua Kedua untuk membunuh saudara kembarnya sendiri mengatas namakan Tetua Pertama.
Kepada Tetua Kedua , Tetua Pertama ingin mendapatkan dukungan dari Tetua Ketiga melalui Xiao Liang sehingga bekerja sama dengan Iblis untuk mendapatkan kekuatan.
Kepada Tetua Ketiga, bahwa Tetua Pertama dan Tetua Kedua hanya ingin menyingkirkan saingan mereka sehingga ingin membunuh kedua putra Tetua Ketiga yang paling dibanggakan.
Sementara pelakunya duduk di halamannya yang sempit sembari menatap langit dimana ada sebuah bulan purnama yang bercahaya dengan begitu terangnya.
"Betapa indahnya, Xiao Jin. Malam ini akan menjadi malam paling berdarah, bagaimana menurutmu? " Tanya Xiao Yang dengan senyum manis.
Xiao Jin hanya menyandarkan kepalanya di dinding dan menatapnya dengan acuh tak acuh, Xiao Yang menarik Xiao Jin ke arah makam Xiao Yue lalu menatap Xiao Jin dengan seringaian kecil.
"Xiao Jin, tolong bantu aku gali tanah ini. Sudah saatnya kita pergi dari sini dan tinggal di dunia yang lebih luas lagi. " Ucap Xiao Yang.
Xiao Jin mendengus dan meraung dengan kesal sebelum akhirnya tetap melakukan apa yang dikatakan oleh Xiao Yang. Xiao Yang awalnya berpikir untuk membawa sisa tulang Xiao Yue untuk diubah menjadi abu dan ditabur di sungai sehingga jiwanya tidak akan terikat lagi di tempat yang menjijikkan semacam ini.
Tetapi ternyata setelah tanah digali oleh Xiao Jin, mereka menemukan sebuah fakta yang mengejutkan. Bahwa tubuh Xiao Yue yang sudah dikuburkan selama dua tahun tanpa peti maupun pengawet tidak mengalami kerusakan apapun!
Kulitnya dan rambutnya, semuanya masih terlihat lembut seperti masa masa baru kematiannya. Xiao Yang mengangkat tubuh Xiao Yue keluar dan menyapu tanah yang ada di wajah Xiao Yue, lalu menyentuhnya dengan lembut.
"Apakah ini sebuah pertanda bahwa akan ada kesempatan kedua bagi Yue'er? Yue'er, kakak akan mencari segala cara untuk membantumu. " Ucap Xiao Yang dengan lembut lalu memasukkan tubuh Xiao Yue ke dalam cincin ruang.
Di dalam cincin ruang, waktu berhenti berjalan dan tidak akan ada yang membusuk, bahkan makanan selama puluhan tahun pun tidak akan membusuk. Sekarang makam ini hanya berubah makam kosong dan tidak ada apapun yang harus dipertahankan lagi dari Klan Xiao ini.
Di seluruh Klan Xiao ini, Nona Pertama dan Nona Kedua sudah menikah jauh. Nona Pertama, Xiao Qing telah menghilang sementara Nona Kedua merupakan Putri dari Tetua Pertama, Xiao Ling telah menikah ke Klan Xian di Kota Ling, jadi mereka berdua secara beruntung lolos dari kematian.
Bahkan ketika Xiao Qing telah kembali ke Kota Mei sekalipun tetapi tetap bisa selamat karena Xiao Yang sengaja untuk melepaskannya, jujur saja Xiao Yang benci karena hatinya terlalu lembut sampai sampai bisa melepaskan Xiao Qing.
Tapi, jika mengingat hubungan masa lalu mereka dan jika Xiao Yue masih hidup maka Xiao Yue pasti tidak akan membiarkannya untuk menyakiti Xiao Qing apalagi membunuh Xiao Qing.
Jadi, Xiao Yang menaruh tujuannya pada Nyonya Pertama dan Nona Ketiga, Xiao Lingmei yg ang ada di Kediaman Tetua Pertama. Xiao Yang menghilang di dalam gelapnya malam dan dengan mudah masuk ke dalam Kediaman Tetua Pertama, beberapa penjaga yang berjaga jaga di depannya langsung dibungkam oleh Xiao Yang dengan satu serangan.
Xiao Yang berjalan dengan lincah di dalam Kediaman Tetua Pertama, setiap pelayan yang ada di sana telah dibungkam olehnya sehingga tidak ada yang bisa mengganggu rencananya.
Xiao Yang tidak bisa menyebabkan banyak suara jika tidak maka akan menarik perhatian jenius Klan Xiao, Xiao Lei maka itu akan menjadi masalah yang agak merepotkan baginya.
Kebetulan sekali, Nyonya Pertama sedang berbincang dengan Xiao Lingmei di kamar yang sama. Xiao Yang mengintip sedikit lewat jendela dan menyadari bahwa Xiao Lingmei sedang melakukan perawatan kaki bersama dengan Ibunya sehingga pelayan keluar dan masuk dengan bebas.
Xiao Yang bergerak ke arah pintu kamar lalu memukul pelayan yang bertugas membawa air tetapi tidak lupa untuk menahan ember air agar tidak jatuh ke tanah.
Xiao Yang membuka pintu sementara kedua wanita itu membelakangi dirinya, Xiao Yang melesat dengan Langkah Setapak Awan lalu memukul leher kedua orang ini sehingga keduanya langsung jatuh pingsan.
Xiao Yang menyeringai dan tidak menyangka bahwa akan semudah ini. Xiao Yang meletakkan Nyonya Pertama di punggungnya sementara dia menggendong Xiao Lingmei dengan kedua tangannya lalu langsung kembali ke halaman kecilnya.
Xiao Jin yang menunggu dengan diam menatapnya dengan aneh karena membawa kembali dua orang wanita. Xiao Yang tertawa ringan lalu mengikat kedua orang ini dengan tali tambang yang ada di gubuk kecilnya.
"Jangan salah paham, kedua orang ini adalah musuhku. Setelah ini akan datang lebih banyak lagi, kamu diam di sini dan awasi mereka dengan baik. " Ucap Xiao Yang dengan tenang lalu memasukkan kain compang camping ke mulut mereka berdua agar tidak berteriak.
Sementara itu, alih alih pergi ke rumah Tetua Kedua, Xiao Yang justru pergi ke Rumah Tetua Ketiga untuk menculik Nyonya Ketiga dan Nona Keempat, Xiao Yixiao dari Klan Xiao. Pasti sekarang Paman dan Bibinya sedang dalam keadaan kacau balau, Xiao Weixuan dan Xiao Liang hanya merupakan pengalihan sementara kejutan sebenarnya ada di Klan Xiao ini.
Penjagaan di kediaman Tetua Ketiga bahkan lebih mudah untuk diterobos oleh Xiao Yang, Xiao Yang melihat kediaman ini dengan tatapan datar tetapi hatinya berkecamuk dengan keras ketika melihat rumah ini. Beberapa kenangan tidak tertahankan untuk merembes keluar dan menunjukkan betapa banyak kenangan indah di sini.
Kediaman yang seharusnya sederhana dan elegan ini sekarang telah dirias sedemikian rupa menjadi megah tetapi mencolok dan tidak menarik, bahkan terlihat murahan. Kediaman yang begitu indah telah dirusak oleh sekelompok orang, setelah semuanya selesai maka Xiao Yang akan mengambil alih tanah ini dan membangun kembali replika rumah dimana dia, Yue'er dan kedua orang tuanya hidup dengan damai.
...----------------...
Bonus Triple Up 250 like : 2 / 3