Tertipu Pesona Gadis Berwajah Polos.

"Zara, aku mau ngomong serius sama kamu, maaf selema ini aku bohong tentang banyak hal, kali ini aku harap kamu mengerti, aku mau hubungan kita berakhir. " Ucap Jackson dengan yakin di hadapan Zara yang saat ini masih terbaring lemas di ranjang rumah sakit.

Saat ini mata Zara membulat sempurna, lalu meneteskan air mata tetapi di iringi dengan senyuman yang menyayat hati, lalu dengan pelan kepalanya menganguk sebagai tanda setuju.

"Kamu setuju, kamu Yakin? " Tanya Jackson dengan ketidak percayaannya.

"Ya aku setuju, aku hanya beban selama ini buatmu kak, dan aku tau kok Kak selama ini kamu ada perasaan sama Luna juga, kamu hanya kasian kan sama aku, bukan cinta, sedangkan aku nggak butuh di kasihani Kak, jadi hiduplah dengan bahagia Kak, kamu sudah terlalu banyak berkorban untuk ku kak, aku akan tetap hidup menjalani takdirku. " jawab Zara dengan mukanya yang terlihat datar dan pucat, air mata yang sejak tadi tak berhenti menetes.

Mendengar Ucapan Zara seperti itu, Hati Jackson terasa perih dan sakit. "Zara jangan ngomong seperti itu, aku sayang sama kamu, kamu bukan beban bagiku, aku hanya ingin menemani setiap waktuku, seperti janji ku dulu sama Almarhum kakakmu. " Ucap Jackson dengan tulus.

"Aku tau kamu punya Janji sama kakakku, tapi kamu juga nggak perlu mengorbankan perasaan mu demi perasaan ku, aku akan menganggap mu sebagai kakaku mulai saat ini. aku akan melihat mu sebagai penganti kakaku yang selalu melindungi ku. " Ucap Zara dengan putus asa. " Pergilah Kak, aku ingin sendiri dan memenangkan diriku sendiri. " Ucapnya lagi

"Zara, jangan usir aku, aku akan tetap menemani mu Zara, aku takut terjadi apa apa terhadap mu, jika kamu sendirian. " Ucap Jackson dengan gelisah.

"Kak kumohon, kali ini saja. " Ucap Zara sambil memohon dengan tulus, hingga akhirnya Jackson menyadari dan bangkit dari kursinya.

"Jaga dirimu Baik baik Zara, kalau ada apa-apa hubungi aku ya, aku akan selalu ada buat kamu. " Ucapnya sambil mengelus puncak kepala Zara lalu pergi keluar meninggalkan ruang Zara.

Beberapa saat kemudian setelah kepergian Jackson, tangisan Zara langsung pecah, saat ini dia menangis meraung-raung meluapkan rasa sakit yang sedari tadi dia tahan. "Kak ternyata benar ya, Jatuh cinta tak selamanya indah, rasanya lebih sakit daripada rasa sakit yang ku derita selama ini. Kak maafkan aku yang selalu ngotot untuk mencintai Jackson walaupun kamu sudah melarang ku berkali-kali. " Ucap Zara sambil memegang kalung liontin pemberian almarhum kakaknya.

Begitu dengan Jackson yang saat ini berada dalam mobilnya, serasa ada bongkahan besar yang menghantam hatinya, dan tanpa dia sadari air matanya ikut luruh dengan bayangan Zara, yang tersenyum pilu di hadapan nya. " Maaf Zara, harusnya sejak awal aku tidak menerima mu. " Ucap Jackson dengan pelan, seolah-olah rasa bersalah terus menghantui nya, semenjak dia keluar dari ruangan tempat Zara di rawat.

...****...

"Gimana kalau party. " Usul Liam yang kali ini mencoba memecahkan keheningan di basecamp kedua mereka, yaa mereka saat ini ada di basecamp kedua yang mereka beli secara patungan dan masih tahap renovasi, karena Kai tidak mau di ajak ke basecamp ke satu tempat apartemen Jackson dan dekat dengan apartemen Luna.

"Oke Gas, tapi kita bantu percepatan dulu tahap renovasi nya, biar ruangan nya cepet kelar dan bersih. " Usul Axel lalu di setujui oleh semua nya.

......................

Hai, Selamat membaca semoga suka ya. Jangan lupa support karyaku dengan like dan komenya.!!! terimakasih.