AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

Saraswati berjalan lenggak-lenggok di jalan koridor lantai atas rumah mewah milik Kevin Jansen, setelahnya dia keluar dari kamar tidur putra tirinya.

Wanita paruh baya itu masih tertawa keras bahkan suaranya sampai menggema diseluruh area lantai tiga kediaman Raden Mas Ningrat Kevin Jansen.

"Hahahaha... !"

Saraswati tertawa senang saking senangnya, dia sampai gemetaran.

"Kevin... Kevin... Kevin..., sayangku, coba kau dengarkan nasehat ibu kandungmu, kau pasti tidak akan pernah jatuh tak sadar seperti ini..."

Saraswati membaca lembaran surat berharga tentang property hotel bintang lima yang dia berhasil dibelinya itu.

"Aset berharga bernilai jutaan dolar yang sangat menguntungkan, aku tidak akan pernah bisa menaksir nilai keuntungan yang akan kudapatkan nanti."

Saraswati tersenyum samar sembari membuka lembaran halaman surat itu.

"Dengan cap jari milik Kevin maka aku telah mengalihkan aset berharga ini atas namaku dan aku menjadi orang terkaya saat ini."

Senyum Saraswati semakin lebar, wajahnya berubah berseri-seri bahagia.

"Tidak ada lagi halangan bagiku untuk mencapai kejayaan emas dan nasib kerajaan Klinting kuning diambang kehancuran karena penerus mereka sedang berbaring tak sadarkan diri..."

Saraswati sangat bangga dengan usahanya yang gemilang.

"Berkat langit tidak harus berupa mukjizat bukan ?! Tapi semua bisa berupa keberuntungan yang tak diduga-duga darimana datangnya hal itu, termasuk kekayaan !"

Saraswati masih memegangi surat berharga itu sembari membacanya seksama.

Berulangkali dia memastikan bahwa properti hotel bintang lima itu kini adalah punyanya pribadi.

"Berkat buah apel neraka yang mengandung racun tidur, aku bisa memiliki kesempatan menjadi permaisuri sultan dari Kerajaan Klinting kuning ini."

Saraswati menatap dingin ke arah ruangan luas di hadapannya.

"Seandainya saja aku tidak nekat memasuki gerbang istana, mungkin aku tidak akan pernah tahu rasanya menjadi bagian kerajaan Klinting kuning dan bagaimana hidup bergelimang harta waris."

Saraswati terkenang saat pertemuan pertama kalinya dengan ayah dari Kevin Jansen yaitu sultan Suminar Adijaya atau yang dikenal dengan Raden Raharjo.

Mereka bertemu di sebuah festival kembang api yang setiap tahun digelar besar-besaran oleh kerajaan Klinting kuning, untuk menyambut musim giling gula.

Kala itu Saraswati tak sengaja bertemu sang sultan yang tampak kesepian dan sultan Suminar sedang berjalan-jalan disekitaran taman bunga anggrek tepat festival kembang api diadakan di kerajaan.

Kesempatan dalam kesempitan yang tak disia-siakan oleh Saraswati untuk merebut perhatian sang sultan.

Ketika itu, sultan sedang dirundung masalah rumah tangga karena permaisuri mengalami sakit yang berkepanjangan, suatu penyakit langka yang tidak tahu asal-usulnya darimana.

Tiba-tiba permaisuri diserang demam tinggi disertai penyakit langka yang menyebabkannya tidak dapat beraktivitas sehari-hari bahkan dia tidak bisa menyentuh air sama sekali, hal itulah yang membuat sang permaisuri dehidrasi parah dan meninggal secara tragis.

Permaisuri memiliki seorang putra bernama Raden Mas Ningrat Kevin Jansen yang merupakan pewaris tahta dari kerajaan Klinting kuning.

Namun sayangnya nasib sang raden tak jauh berbeda dari nasib sang ibu yaitu permaisuri Margaret Aldert, wanita asli Belanda yang menikahi seorang sultan Jawa bernama Raden Raharjo atau Suminar Adijaya Raharjo yang sama-sama menderita penyakit langka.

Saraswati tertawa ambigu, dengan ekspresi dingin dia teringat akan perjuangannya agar bisa masuk ke dalam kehidupan sang Raden Raharjo.

"Seandainya saja aku tidak memantra-mantrai permaisuri terkutuk itu, mungkin aku tidak akan pernah tahu rasanya menjadi permaisuri pengganti bagi Raharjo !"

Ingatan Saraswati kembali ke masa lalu dimana dia berambisi merebut kursi permaisuri.

Alasan yang mendasari dirinya berbuat nekat untuk menjadi seorang permaisuri karena dia terlilit hutang besar dan terancam pailit lantaran gaya hidup mewahnya sebagai anak dari pedagang rempah-rempah.

Ayahnya yang seorang saudagar kaya raya terpaksa gulung tikar, usaha rempah-rempahnya jatuh bangkrut. Dan hal itu disebabkan oleh ulah Saraswati dan ibunya yang bergaya boros.

Mereka sering menghambur-hamburkan uang dengan berpesta pora dan berhutang bernilai milyaran untuk memenuhi gaya hidup hedon mereka.

Mulai dari kegemaran Saraswati mengoleksi pakaian branded hingga tas mahal bahkan dia mampu membeli sebuah mansion mewah di kawasan elit, semua itu merupakan faktor utama jatuhnya usaha ayahnya karena terlilit hutang.

Saraswati sendiri sangat berambisi besar untuk menjadi wanita super kaya raya tanpa usaha keras dan hanya mengandalkan berkat langit turun menimpa kepalanya.

Pada kesempatan emas itu datang, dia tidak membuangnya bahkan dia mengambil umpannya.

"Aku masih ingat dimana pertama kalinya aku bertemu Raharjo, waktu itu dia tampak murung dan aku sendiri jatuh hati pada ketampanannya."

Terkenang pertemuannya dengan Raharjo di taman bunga anggrek yang ada di kerajaan Klinting kuning, saat itu dia berpura-pura tersandung lalu jatuh tepat didepan Raharjo.

Seketika raden Raharjo menolongnya bahkan mengurut kaki Saraswati.

Awal dari perjumpaannya dengan sang raden Jawa itulah lantas menarik hati Saraswati dan membuatnya berminat mengenal lebih dekat dengan Raharjo.

"Coba saja kalau permaisuri tidak sakit langka mungkin aku tidak akan bisa menjadi sekarang dan merebut posisi permaisuri..."

Saraswati ingat bahwa permaisuri mengalami krisis kesehatan dan dia mencoba masuk ke hati sang ratu, berpura-pura menjadi asisten pribadinya yang selalu siap siaga merawat sang permaisuri.

Dengan maksud satu tujuan yaitu menyingkirkan eksistensi sang permaisuri Margaret Aldert untuk selama-lamanya.

"Ternyata ramuan beracun pemberian ibu sungguh mujarab, sehingga permaisuri perlahan-lahan mati bahkan jejak racun itu sama sekali tidak terdeteksi..."

Saraswati menggunakan kesempatan baik disaat permaisuri Margaret yang kala itu memang sedang sakit parah, untuk mencekoki sang permaisuri dengan hidangan-hidangan beracun buatan tangan ibunya yang ahli sihir serta ahli ramuan racun.

Berangsur-angsur kesehatan permaisuri Margaret tumbang sehingga dia menghembuskan nafas terakhirnya tepat di hari ulang tahun sang raden Kevin.

Saat itu Kevin berulang tahun diusianya yang masih sangat muda.

Sebelum permaisuri meninggalkan alam semesta ini, dia sempat berpesan pada putranya itu agar berhati-hati terhadap orang asing terutama hadiah pemberian orang yang tidak dikenal.

Waktu ulang tahun Kevin, sang permaisuri sempat memaksakan dirinya untuk hadir di acara hari jadi Kevin ketika itu putranya sempat memberitahukan pada Margaret kalau dia mendapatkan hadiah berupa sebuah apel merah dari seorang nenek tua bercaping merah yang membawa sekeranjang buah apel segar.

Nenek itu menawari Kevin sekeranjang buah apel segar dan diantara apel-apel itu, ada satu apel segar berwarna merah mencolok dari apel lainnya. Dan Kevin tertarik memilih satu buah apel yang berbeda itu.

Disaat Kevin menunjukkan buah apel pemberian nenek tua bercaping merah kepada permaisuri Margaret sontak ibunya melarang Kevin untuk memakannya, dengan alasan bahwa buah itu tidak baik teruntuk Kevin.

Benar saja yang dikatakan oleh permaisuri Margaret, belum sempat dia menghentikan Kevin ternyata putranya itu telah menghabiskan buah apel pemberian nenek tua.

Selang beberapa menit, setelah Kevin memakan buah apel neraka itu, tubuhnya tumbang serta jatuh tersungkur ke lantai istana dan tak pernah bangun lagi.

Bersamaan dengan kejadian naas yang menimpa Kevin Jansen, permaisuri Margaret turut mengalami masalah kesehatan yang memperburuk kondisinya saat itu kemudian terdengar kabar bahwa permaisuri yang menjadi primadona dari Kerajaan Klinting kuning itu wafat tepat di hari dimana Kevin terjatuh tertidur selamanya oleh racun tidur yang dimasukkan ke dalam buah apel pemberian nenek tua.