Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab15
Dirumah seila sama seperti gavin.seila mengurung diri dikamarnya.
" Seila kamu makan dulu nak.ini sudah sore dari semalam kamu belum makan apa apa."
Tidak ada jawaban dari Seila.
Membuat ibu Fida merasa khawatir dengan putrinya.
" Pa.bagaimana ini seila bisa sakit jika dia terus terusan seperti ini."
" Kamu tenang saja ma. Mungkin seila perlu waktu."
" Papa dobrak saja pintunya, Seila tidak mungkin akan membukanya jika kita tidak membukanya dengan paksa."
" Baiklah ma.mama minggir dulu."
Tiga kali Dodi mendobrak pintunya hingga pintu kamar seila akhirnya terbuka.
Seila terlihat merikuk memengani lututnya diatas kasur.bu Fida segera berlari memeluk putri semata wayangnya.
" Sudahlah nak.lupakan laki laki itu banyak laki laki diluaran sana yang lebih baik dari Gavin yang mengantri untuk mendapatkan kamu."
"Apa yang dikatakan mama kamu itu benar seila lupakan laki laki miskin dan pembohong itu."
" Mendingan kamu sama Ardi saja! Anak pengesahan terkenal dikota ini yang tentu sangat berbeda jauh dengan Gavin."
" Tapi aku masih mencintai mas Gavin."
" Persetan dengan cinta.bahkan laki laki itu telah menikahi perempuan lain.kamu mau dikatakan wanita penghancur rumah tangga orang."
" Seila aku mohon buka pintunya." Teriak Gavin sambil mengetuk ngetik pintu rumah seila dengan keras.
" Tolong buka seila.aku masih sangat mencintaimu tidak ada perempuan lain dihati aku hanya kamu sayang."
" Mau apa lagi sih anak itu datang kemari."ucap Dodi merasa geram.
Klekkkk
Pintu rumah seila terbuka.taoi bukan seila yang membuka pintunya seperti yang diharapkan Gavin tapi justru Dodi yang berdiri diambang pintu dengan tatapan tajam.
" Mau apabkanu datang lagi kemari."
" Tolong om.aku ingin bertemu dengan seila.aku dan Seila hanya salah paham saja aku bisa menjelaskan semuanya."
" Saya peringatkan untuk kamu tidak mengangu anak saya lagi."
Mata Gavin berbinar saat melihat seila akhirnya keluar menghampirinya.
" Mau apa mas Gavin datang kesini lagi? Aku minta mas Gavin pergi sekarang juga dari rumahku.hubungan kita sudah berakhir mas.nas Gavin sudah punya istri jadi aku mohon jangan gangu aku lagi."
Gavin meraih tangan seila.
" Aku mohon seila.aku menikahi Yuna terpaksa. Bahkan aku akan menceraikannya jika aku sudah bisa memenuhi persyaratan orang tua kamu."
" Pa.aku setuju menikah dengan Ardi."
" Seila aku mohon jangan lakukan itu.aku bisa mati jika kamu menikah dengan laki laki lain."
Apapun yang dikatakan Gavin seila sudah tidak peduli.ia melangkah masuk kedalam rumah bersama Dodi meningalkan Gavin yang tertunduk lesu.
\_\_\_
Dibar Gavin meneguk winenya hingga tandas.fikiranya sangat kacau.seila yang memilih menikahi laki laki kaya pilihan orang tuanya semakin membuatnya frustasi.
" Kamu tidak boleh menikahi laki laki lain seila! Kamu hanya boleh menikah dengan ku! Hanya dengan ku."
Dirumah lagi lagi Yuna merasa khawatir karna Gavin belum pulang selarut ini.
" Ya Allah mas kamu dimana ? Kenapa kamu belum pulang selarut ini?"
Hingga suara deru mobil berhenti didepan rumahnya.yuna tidak langsung membuka pintu.mobil itu terlihat asing dimatanya ia lebih memilih mengamati mobil itu dari balik kaca jendela.
Ia melihat laki laki yang tidak dikenalnya turun dari mobil.hingga detik selanjutnya laki laki itu membuka pintu belakang mobil dan terlihat memapah tubuh seseorang yang sangat dikenal Yuna.
" Astagfirullah mas Gavin." Detik itu juga Yuna langsung keluar menghampiri laki laki itu.
" Astagfirullah mas kamu kenapa?"
" Dia minum terlalu banyak" ucap Aldo.
Aldo memapah tubuh Gavin hingga kekamar.ia merebahkan tubuh Gavin Secara perlahan diatas kasur.
" Saya permisi dulu."
" Terimakasih karena sudah membawa mas Gavin pulang."
" Sama sama kamu tidak usah sungkan.namaku Aldo dan aku sahabat Gavin rekan kerjanya dikantor."
" Sekali lagi terimakasih."
" Sama sama."
" Seila aku mohon jangan tinggalin aku,aku sangat mencintaimu" racau Gavin dalam mabuknya.
Aldo dan Seila menoleh kearah Gavin yang masih terlihat menutup mata.aldo mengeleng dan hati saila berdenyut sakit.
" Aku permisi.kalau sudah tidak tahan jangan dipaksakan."
Yuna diam bahkan orang luarpu tahu tentang kesakitannya dan semua itu seakan membuatnya tidak punya harga diri.
" Aku tahu.tapi aku akan mencoba bertahan semampuku."
Aldo melangkah menjauh dari seila.setelah kepergian aldo.yuna menghampiri gavin.ia membuka kedua sepatu Gavin,kemeja gavin.yuna berhenti saat ia ingin membuka celana Gavin.
"Tidak apa apa jika aku melakukannya,aku ini istri sahnya."
Akhirnya Yuna membuka celana panjang Gavin tapi untuk boxer yang dikenakan oleh gavin.yuna tidak berani membukanya.melihat tonjolan yang timbul dari balik boxer itu saja membuat wajah Yuna pucat Pasih.dengan segera Yuna kembali memakaikan celana baru dan baju baru untuk gavin.yang baru saja diambilnya dari dalam lemari.
" Huff akhirnya selesai juga aku Menganti pakaian kamu mas."
Malam ini Yuna tidak kembali kekamarnya saat ia merasakan tubuh Gavin terasa hangat.
Sepanjang malam ia mengopres Gavin dan sepanjang malam pula Gavin tidak berhenti menyebut nama seila.yuna menatap Gavin yang terlelap dalam tidur yang terlihat menyiksanya.
Ada sedikit rasa iba didalam hatinya melihat Gavin sekacau ini ditinggalkan oleh seila.
" Kenapa aku tidak tega melihat kamu seperti ini mas.apakah aku salah telah mempertahankan rumah tangga ini.apakahbaku memang harus mengihklaskan kamu dan seila bersatu."
Yuna menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi sambil menatap wajah Gavin yang sangat terlihat tampan.
" Kamu masih ganteng mas,sama saat kamu masih kecil."
Yuna kembali teringat dengan anak kecil yang dulu sangatlah pemalu.hingga beberapa kali Yuna kecil menertawakan anak lelaki itu yang selalu bersembunyi dibelakang pak Rudi jika mereka bertemu.
Sebuah senyuman terukir diwajah Yuna saat mengingat masa kecilnya dikampung dengan Gavin.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪