Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.
Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.
Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.
Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Mengejarnya sekali lagi.
Berita tentang Letnan Renes yang sanggup membekuk mafia kelas besar dan di dalangi anggota sendiri sudah sampai ke pusat. Bang Renes pun mendapat penghargaan besar dari negara.
\=\=\=
Dua tahun berlalu.
Bang Renes kebingungan. Di sela kesibukannya, Bang Renes harus menjaga putri kecilnya karena Laras sedang ada tugas khusus di Markas.
"Salah.. Papaaa.." Protes Farra kecil karena Bang Renes tidak bisa mengepang rambutnya.
"Papa hanya bisa buat simpul mati, kenapa juga Mama mu tadi tidak mengepang rambutmu dulu." Gerutu Bang Renes. Di kepalanya sidah tertutup bando berwarna pink menutup jambulnya, kukunya pun sudah berwarna warni.
"Jangan marah, Papa. Ayya sayang Papa." Ujar Farra.
Hati ayah mana yang tidak luluh mendengar oceh putri kecilnya yang pandai bicara padahal usianya juga belum genap dua tahun.
"Jadi Farra hanya sayang sama Papa Ren, nggak sayang sama Papa Lial??" Bang Arial memalingkan wajah pura-pura sedih.
Farra pun mengiba. Ia berlari kecil mendekati Bang Arial yang wajahnya sudah full make up mulai dari eye shadow sampai blush on.
"Ayya juga sayang sama Papa Lial." Farra kemudian memeluk Bang Arial.
"Kita ke ruang kerja Papa yuk, makan siang dulu lalu lanjut bobo siang. Jangan sampai Mama marah..!!" Ajak Bang Arial.
Bang Renes tersenyum mendengarnya. Kini hatinya sudah jauh lebih tenang karena sudah ada yang membantunya menjaga Laras dan Farra.
"Kang.. Terima kasih untuk semuanya." Kata Bang Renes.
"Opo wae sih. Sudahlah jangan banyak pikiran. Ngomong-ngomong Fia sudah datang ke Indonesia."
"Iya, saya sudah tau. Tapi dia sudah tunangan sama Made Hara." Jawab Bang Renes terdengar pasrah.
"Halaah.. Baru tunangan to, bukan nikah. Hanya sebatas obrolan berdua katanya." Bang Arial kemudian menggendong dan membawa Farra pergi.
Bang Renes terdiam namun otaknya tidak tinggal diam dan terus berisik.
...
Sudah bertahun-tahun saya memendam perasaan, dulu saya pernah melamar putri bapak tapi Bapak menolaknya karena dia masih kecil. Sekarang saya sudah berpisah dengan Laras dan Bapak masih menolaknya. Apa salah saya??"
"Kamu duda yang gagal dalam pernikahan, bukan di pisahkan karena kematian. Saya takut kamu tidak bisa membahagiakan putri saya. Biarkan dia bahagia dengan Hara..!!!"
Bang Renes mendekat lalu mencengkeram kerah pakaian seniornya itu, ayah dari wanita yang ia cintai.
Papa Hananto sengaja tidak melawan saat Bang Renes menantangnya.
"Saya berpisah bukan karena tindakan tidak terpuji. Saya tidak pernah menyakitinya. Asal Bapak tau, apa yang saya lakukan semua demi putri Bapak." Ujar Bang Renes geram.
"Saya tidak bisa membantu, kecuali kamu bisa meyakinkan Abangnya Fia.. Apapun yang akan terjadi, saya merestui. Semua sudah saya limpahkan pada David."
Bang Renes melepaskan cengkeraman tangannya. Tatapan matanya masih nanar. "Apapun boleh?? Bagaimana kalau saya buatkan cucu???"
Papa Hananto mencoba untuk tenang dan menahan diri di bawah ancaman meskipun sebenarnya beliau ingin sekali menampar mulut Bang Renes yang tidak tau aturan. "Iya.. Selama kamu mampu berada di jalan yang benar. Saya pasrah." Papa Hananto yakin Bang Renes pasti menemui jalan buntu. Made Hara bukan pria sembarangan. Peringainya sama keras seperti Bang Renes.
...
Bang Arial tertawa mendengar kenekatan mantan suaminya itu namun Laras hanya menggeleng mendengarnya.
"Aku yakin David tidak akan mau menemuimu." Kata Bang Arial.
"Ya terserah kalau mau adiknya kuhamili. Lagipula sudah waktunya Farra punya adik." Jawab Bang Renes.
Laras hanya bisa mengusap perutnya seraya beristighfar, kini dirinya sudah hamil tiga bulan.
"Hahahaha.. Dasar nyambik.." Bang Arial sampai cekikikan, ia tau tidak mungkin Bang Renes akan mengulang hal yang sama setelah semua yang pernah terjadi. "Hati-hati kau urusan sama Hara..!!"
"Iya, Bang. Bang Hara ngeri lho orangnya." Imbuh Laras yang kemudian asyik bergelayut manja di lengan Bang Arial.
"Masa?? Jadi Abang nggak ngeri??" Ledek Bang Arial menatap nakal wajah Laras.
"Iihh Abaaang, ngerinya beda." Jawab Laras sambil memonyongkan bibirnya.
Bang Arial semakin terkikik kemudian mengecup bibir Laras.
Bang Renes menghela nafas jengah. Dirinya sedang benar-benar pusing dengan masalahnya. "Saya pamit lah. Besok saya cuti ya. Mau ke Jakarta."
***
Sore hari Bang Renes tiba di bandara dan langsung menuju mess transit Markas pusat. Mess tersebut tidak jauh dari kediaman para petinggi.
Matanya memantau segala pergerakan yang ada. Ekor matanya pun kemudian melihat Kapten David keluar dari ruang kerjanya. Tanpa membuang waktu lama, ia pun menghampiri.
"Apa kabar?" Sapa Bang Renes.
Bang David menoleh dan melihat sahabatnya itu sudah berada di depan matanya.
"Cepat sekali kau disini. Ada apa?" Bang David bukannya tidak tau apa maksud dan tujuan sahabatnya, tapi ia sengaja tidak paham.
"Kulamar adikmu..!! Tolong nikahkan saya. Segera."
"Muke gileee.. Asal aja nyamber anak gadis orang." Respon Bang David.
"Tidak mau???" Tanya Bang Renes.
"Kalau saya tidak mau, kau mau apa?"
"Selama Fia belum menikah, Fia masih menjadi kewenangan keluarga. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Lantas dengan pencapaian mu saat ini, kamu berharap bisa mendapatkan adik ku??" Omel Bang David dengan sengaja.
"Saya memang buruk, semua orang tau akan hal itu tapi saya tidak akan pernah menyerah. Saya akan lakukan apapun untuk mendapatkan Fia." Jawab Bang Renes dengan nada serius. "Lagi pula, status duda saya juga bukan aib. Kamu tau sendiri, pernikahan saya dengan Laras kandas bukan karena saya b*****ek. Kami berpisah karena keadaan yang memaksa. Saya selalu berusaha menjadi suami yang baik, takdirlah yang berkata lain. Sekarang, saya hanya ingin kesempatan kedua, Fia belum menikah dengan Hara. Apakah salah kalau saya berjuang?"
.
.
.
.
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂