NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Takdir

Dua Hati Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

Ketika cinta dan takdir bertemu, kisah dua hati yang berbeda pun bermula.
Alya gadis sederhana yang selalu menundukkan kepalanya pada kehendak orang tua, mendadak harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

Sementara itu, Raka pria dewasa, penyabar yang terbiasa hidup dengan menuruti pilihan orangtuanya kini menautkan janji suci pada perempuan yang baginya hanyalah orang asing.

Pernikahan tanpa cinta seolah menjadi awal, namun keduanya sepakat untuk menerima dan percaya bahwa takdir tidak pernah keliru. Di balik perbedaan, ada pelajaran tentang pengertian. Di balik keraguan, terselip rasa yang perlahan tumbuh.

Sebab, cinta sejati terkadang bukan tentang siapa yang kita pilih, melainkan siapa yang ditakdirkan untuk kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Siang ini disebuah Bandara terlihat kedua orang yang sedang saling menggenggam tangan satu sama lain begitu erat, seolah tidak ingin terpisah ada gejolak kesedihan yang disembunyikan.

" Sayang, nanti kabari Mama yaa". Ratna ikut mengantarkan sang calon menantu siang ini, tentu saja ditemani sang suami.

Setelah melihat kegundahan sang anak sebagai seorang ibu tentu saja jiwa kepo Ratna terpanggil, terjadilah obrolan setelah makan malam yang membuat Bagas dan Ratna mengajukan diri untuk ikut mengantarkan Alya ke Bandara.

" Iya Ma, terimakasih banyak sudah mau mengantar Al ya Maa, Paah..". Alya kini beralih memeluk tubuh Ratna sesekali pandangannya jatuh ke sang calon Papa mertua dan juga kekasihnya.

" Tenang aja Al, Papa yang pastikan jika Raka akan melewati hari dengan kegalauan yang mendalam heheh...". Bagas kini mengejek sang anak yang sedang bucin namun harus terpisah jarak beberapa waktu.

Ada senyuman tipis dari wajah Raka melihat keakraban antara kedua orangtuanya bersama dengan Alya. Ini memang perjodohan tetapi untuk keakraban bukankah itu sebuah hubungan yang terjalin, Raka bangga karena Alya bisa dengan mudah menempatkan diri dimana dia berada dan sikap yang harus ditunjukkan.

" Mah, suaminya nih diurus tolong. Lagian itu calon istriku kenapa ke peluk terus sih, sini balikin mau charger rindu nih". Rengek Raka yang seolah merasa risih karena kehadiran kedua orangtuanya menjadikan pengganggu bagi keduanya.

" Heh, suami Mama itu Papa kamu ya Raka sembarangan banget mulutnya. Lagian gentian kenapa sih, Alya juga kan anak perempuan Mama kenapa rusuh banget". Ratna mengayunkan tangannya ke udara terlihat seperti akan menjewer sang anak namun tidak sampai.

" Sayang, sini..." Raka menarik lembut tangan Alya yang membuat pelukannya kini terlepas dan beralih memeluk tubuh kekar seperti gapura Kabupaten milik Raka.

" Belum sah aja sombong, cepet halalin nanti ditikung orang baru tahu deh". Bagas memanasi Raka yang kini dengan tanpa rasa malu memeluk erat tubuh Alya, bahkan sampai sang kekasih tenggelam.

Alya benar-benar merasakan kembali kehangatan keluarga yang sejak beberapa puluh tahun lalu hilang, menerima perjodohan ternyata tidak menyeramkan. Kini Alya kembali merasakan suasana ramai, kasih sayang bahkan perhatian yang begitu melimpah dari Bagas dan Ratna sebagai orangtuanya.

" Fokus ya Al disana, supaya cepat selesai cepat pulang. Papa dan Mama risih dengerin orang galau soalnya". Bagas tersenyum saat ucapan yang keluar dari mulutnya berhasil menyentil sang anak.

" Apasih pah, ikut campur banget deh repot".

Ratna kini melihat sang anak yang selama ini dingin bahkan cuek, ternyata bisa bersikap lembut kepada perempuan. Memperlakukan Alya dengan sangat baik membuat hatinya bahagia, kali ini Ratna dan Bagas berjanji akan menciptakan kebahagiaan yang indah untuk anak dari sahabatnya.

" Mas, udah..." bisik Alya yang kini tengah menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang kekasih.

" Liat, singa kalau udah ketemu pawang sekarang jadi kucing anggora hahaha".

" Pah, udah pah... Ribut lagi nanti". Ratna sebenarnya senang tapi dirinya sadar kini mereka sedang berada diruang publik, yang bisa dilihat semua orang.

Apalagi saat ini apapun bisa diviralkan dengan potongan video, terkadang menjadikan orang yang melihat menjadi salah paham dalam memberikan tanggapannya.

" Ingat makan ya, kapanpun kamu sempat tolong kabari Mas. Jangan lirik bapak-bapak ataupun berondong disana, kamu gak akan nemuin yang sebaik dan segantes Mas. Bisa dipahami, Sayang?".

Kini sampailah disesi pesan-pesan yang akan disampaikan oleh beberapa orang, mungkin terlihat membosankan tapi bagi Alya ini adalah hal yang sangat menyenangkan.

" Cih, posesif banget kaya gak pernah kerja keluar kota aja". Papa Bagas sepertinya ada dendam yang belum terselesaikan kepada sang anak.

" Jangan ikut campur urusan rumah tangga orang lain Pah, kalau udah tua memang rasa iri pada pasangan muda itu besar ya". Balas sang anak yang kini tengah sibuk merapikan anak rambut sang kekasih.

" Iya Mas, Al akan ingat semua pesan Mas". Alya menganggukkan kepalanya dengan tatapan yang fokus menatap sang kekasih.

Ratna yang melihat interaksi kedua pasangan yang sedang jatuh cinta itu merasa terharu, padahal perjodohan ini tidak bersifat memaksa. Tetapi keduanya bisa saling menerima bahkan saling jatuh cinta, ada rasa bahagia yang sulit dijelaskan.

" Maa... Paaa... Al pergi ya titip Mas Raka, terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk mengantarkan Al....".

Ucapannya terjeda ketika pelukan hangat itu kini mendekap tubuh ringkih Alya.

" Al sayang Mama dan Papa". Suaranya lirih namun masih bisa terdengar jelas oleh Bagas dan Ratna, yang membuat keduanya tersenyum.

" Mama dan Papa lebih besar menyayangi anak perempuan cantik ini". Ratna kini mengusap punggung Alya, ada perasaan haru apalagi mengingat perjalanan tumbuh kembangnya Alya yang lebih banyak sedihnya.

Kini keempatnya berpamitan satu sama lain, setelah panggilan untuk menyiapkan diri karena penerbangan sudah memasuki waktu keberangkatan.

Perasaan haru dan rindu yang baru saja dimulai untuk beberapa hari kedepan kini dimulai, rasa saling percaya dan saling memahami akan segera menjadi pembelajaran baru dalam proses perjalanan hubungan keduanya.

Terlihat berlebihan namun inilah fakta yang terjadi bukan?

1
Wang Lee
Semangat dek
Wang Lee
Kenapa ngak bisa
Wang Lee
Biar tenang dulu iya
Wang Lee
Istirahatlah
Wang Lee
Kok diam
Wang Lee
Pasti angin sesat nih
Wang Lee
Jangan khawatir
Wang Lee
Jangan tatap
Wang Lee
Lihat aja sendiri
Wang Lee
Untuk apa
Wang Lee
Hampiri saja
Wang Lee
Kalau ngak jelas biarkan saja
Wang Lee
Rasa itu pasti timbul
Wang Lee
Terpenuhi semuanya
Wang Lee
Sudah jelas
Wang Lee
Siapa
Wang Lee
Biarkan saja
Wang Lee
mulai terlihat
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹
Dinar Almeera: terimakasih kakakkkuuuuu
total 1 replies
Wang Lee
Belum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!