kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"yuhuuuu, Ara sayang, Moma Bella datang",
" ada mimi citra juga disini sayang",
Langkah dua ibu ibu heboh itu diikuti Dua ibu ibu lain yang lebih kalem, dan dua duanya hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
satu persatu memeluk dan mencium pipi dan kening Aurora bergantian, tidak berubah mereka masih sangat menyayangi aurora sperti anak mereka sendiri.
"gimana keadaan kamu sayang?", tanya mami zea,
" Alhamdulillah sudah membaik mi", jawab Aurora, hatinya menghangat me dapat perhatian dan perlakuan lembut dari ibu ibu itu.
"syukurlah nak, mama lega mendengarnya", sahut mama kemala,
"iya ma, tapi Ara bosen, pengen segera pulang aja", rengek Aurora,
"sabar ya sayang, kalau keadaan kamu sudah benar benar pulih, pasti nanti boleh pulang", ucap mami zea mengelus lembut kepala Aurora,
"kalian gak sibuk?", tanya ibu Shofia, dia juga bahagia putrinya begitu disayangi mereka semua,
"mau sesibuk apapun kami, kalau sudah menyangkut Ara, pasti kami akan ada waktu mbak", ucap mama kemala,
" makasih ya mami zea, mama kemala, Mimi citra, moma Bella, kalian masih sayang dan peduli pada Ara", ucap Aurora,
" pasti donk sayang, dari dulu Sampai kapanpun kamu adalah anak perempuan kami", kata Mimi citra,
" kamu putri kesayangan kami, karena kami gak ada yang bisa buat anak perempuan", sahut Moma Bella,
" iya ya, anak kita laki laki semua, aku pas hamil Arkana sudah excited banget saat dokter bilang kalau jenis kelaminnya perempuan, eeh pas lahir ternyata laki laki, mana semua persiapan udah serba pink, boneka, rok, sama bando", cerita Mimi citra, membuat semua tertawa,
"untung tuh si Arkana gak melambai ya, semenjak diperut udah diharapkan perempuan",sahut Moma Bella,
" heh, amit amit, mulut kamu ya bel, los gak ada remnya", sungut Mimi citra,
"siapa arkana mi, adiknya Jerico?", tanya Aurora,
" iya sayang, Mimi kamu ini hamil di usia yang tidak muda, Jerico dibuatkan adik saat dia kelas 2 SMA", kata mama kemala,
" wah, masih kecil donk mi?", tanya Aurora, pasalnya dia baru tahu kabar ini,
"kamu Tahu sayang, Jerico Sampai ngambek saat tahu miminya hamil lagi, dia gak mau pulang, katanya malu nanti malah dikira anaknya", moma Bella bercerita sambil terkekeh,
"sampai nginep dirumah Mami segala, tidur di kamar tamu, padahal rumah kita berhadapan", sahut mami zea ikut terkekeh, lucu kala mengingat sikap Jerico saat itu,
"hahah, dasar si Jerico, harusnya kan seneng bisa punya adik", kata Aurora,
" dia malu sayang, kan udah gede", jawab mama kemala,
" selain Jerico, ada lagi yang punya adik?", tanya Aurora,
" Delano juga punya adik sayang, tapi jaraknya gak terlalu jauh, sekarang dia masih kelas 5 SD", jawab mama kemala,
" wah, benarkah, nanti aku mau main sama mereka semua ya", ucap Aurora antusias,
"sayang, nanti tinggal sama moma aja ya",pinta moma Bella,
"EKHM...",
Suara itu membuat para ibu ibu itu menoleh kearah sumber suara, saking sibuk sendirinya mereka sampai tidak sadar kalau ada Elio yang sejak tadi duduk anteng dan menyimak semua obrolan mereka.
"ya tuhan, jadi dari tadi itu anak ada disana?" ucap moma Bella,
"kita heboh sendiri Sampai tidak sadar itu anak sejak tadi anteng disitu", sahut Mimi citra,
" kamu gak sekolah nak?", tanya mami zea,
" izin mi", jawabnya singkat,
"itu sekolah milik bapaknya kalau mbak zea lupa", julid Moma Bella, dia dulu sering kesal pada keponakannya itu,
kalau Virzha mendekat pada Aurora, Elio sekali saja merusuh, entah itu menjahili Virzha, merebut makanan yang dibawa Virzha untuk Aurora, sampai menakut nakuti Virzha, dan kalau sudah begitu virzha akan merengek pada momanya itu.
pada ibu ibu melanjutkan sesi obrolan mereka tanpa menghiraukan keberadaan Elio disana, toh ada dan tidaknya dia juga tidak berpengaruh sama sekali, orang manusianya saja diam tak bersuara sama sekali, dan sekarang pun aurora sudah tertidur begitu saja, dia masih harus banyak beristirahat, jadi obat yang dia minum menyebabkan dia mengantuk.
"ini nanti drama Elio dan Virzha bakal terulang lagi kah?", tanya Mimi citra tersenyum mengingat moment lucu saat Elio dan Virzha yang selalu saja berebut perhatian ara,
"mereka sudah sama sama besar mbak, drama anak anak sepertinya akan berubah", ucap mama kemala,
" yang tidak akan berubah adalah posesifnya Elio pada Ara, bahkan mungkin setelah sifatnya itu akan semakin menjadi takut Ara pergi lagi", kata mami zea,.
" tapi kepergian ara saat itu memang sangat menimbulkan pengaruh yang sangat besar untuk anak anak kita mbak, Virzha yang dulunya sering merengek manja, selalu tertawa riang saat bersama Ara, selalu bersemangat saat bercerita tentang Ara, dalam sekejap dia berubah menjadi sosok pendiam, pemurung, bahkan irit bicara hingga saat ini", kata Moma Bella,
Dia tidak akan pernah bisa lupa bagaimana dulu Virzha terus mencari dan memanggil nama Ara, menangis minta bertemu dengan Ara, bahkan Virzha Sampai jatuh sakit karena rasa rindunya pada Ara,
tak hanya Elio dan Virzha saja, Azka, Delano dan Jerico pun sama.
Azka menjadi sosok yang makin pendiam, terbiasa ada Ara yang suka tiba tiba datang padanya, merengek karena ulah Elio Yang suka mengikutinya, Ara yang manja, sering minta gendong padanya, Azka kehilangan itu semua.
Delano, perhatian dan rasa sayang nya pada Aurora di tunjukan melalui sikapnya, tak banyak bicara tapi dia selalu membuat Ara tersenyum dengan ulahnya, berusaha membantu Aurora kalau dia kesulitan,
sedangkan Jerico, dulu dia sosok yang begitu jahil, ada saja tingkahnya yang membuat Aurora atau teman teman lainnya kesal, suka sekali menggoda Aurora, menjahilinya saat bermain, tapi semua berubah dalam sekejap saat Aurora pergi meninggalkan mereka semua.
"sekarang Ara sudah kembali, semoga saja semua keceriaan yang dulu juga kembali", ucap mama kemala,
" pasti mbak, karena ara adalah cahayanya mereka semua", sahut mami zea,
" asalkan jangan Sampai mereka saling berebut cintanya Ara, bisa bisa itu si Elio berubah jadi singa, bisa dibakar itu rumah kita sama dia", kata Moma Bella,
" hust, mbak Bella, jangan seperti itu, perasaan mereka sejak kecil tidak lebih dari seperti saudara mbak, bagi Azka, Delano dan Jerico Ara adalah adik mereka, sedangkan bagi Virzha Ara adalah kakak perempuannya, dan bagi Elio... ",.
" Ara adalah hidupnya", jawab mereka serempak membuat ibu Shofia kaget,
"Kita saksi bagiamana hancurnya anak itu mbk Shofia, meskipun di luar dia terlihat tegar, biasa saja dan kuat, tapi di dalam hatinya, dia kehilangan separuh nyawanya, Wilona bahkan sering melihat Elio menangis saat melihat foto masa kecilnya bersama ara, setelah ini pasti Elio akan semakin posesif pada Ara", kata mami zea,.
bukan hanya mommy Wilona, tapi ibu Shofia juga tahu akan hal itu, dia sering mendengar Elio memanggil nama bunny dalam tidurnya, nama kesayangan Elio pada Aurora sejak mereka kecil, bahkan boneka kesayangan aurora yang tidak sempat dibawa pergi pun dijadikan teman tidur oleh Elio.
"saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anak anak kita semua mbak, mereka smua sudah seperti anak saya sendiri, semoga persahabatan mereka akan langgeng seperti kakek nenek dan orang tua mereka", kata ibu Shofia.
didalam hati dan pikirannya saat ini hanyalah membahagiakan Aurora, dia akan menebus waktu yang hilang bersama putrinya itu, dia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk putrinya itu.
