Seorang gadis cantik muda berusia 20 tahu mengikuti pertemuan rapat antar berbagai perusahaan,namun sikap nya yang tegas hingga orang-orang sering mengatakan nya gadis sombong.
Cinta tumbuh seiring waktu mereka yang awal nya hanya rekan kerja bahkan sering bertengkar satu sama lain kini perlahan-lahan benih cinta tumbuh di antara kedua nya.
Namun tidak semudah itu mendapat kan gadis cantik itu,begitu banyak persaingan.Apalagi banyak yang mengagumi gadis itu dari kalangan berbagai perusahaan.
Siapa kah yang mampu menjadi pemilik hati sang gadus?? Akan kah cinta mereka berjalan mulus?? Yukk ikuti kisah yang ada di dalam cerita !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Luvi Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 KEMBALI KE TANAH AIR
Pagi-pagi sekali Maria menghubungi Adiva mengabarkan jika pagi ini mereka balik ke tanah air. Tentu saja kabar itu mengejutkan Adiva .
"APA Tan!! kenapa harus pagi ini bukan kah kemaren Tante sudah bilang berapa hari lagi dan sekarang kenapa mendadak begini??''tanya Adiva dari seberang telepon terdengar jelas suara nya begitu kecewa.
"Tante juga tidak tahu Tante sudah beberapa kali mencegah nya namun papi dan Dirga Bersi keras ingin kembali pagi ini"
"Terus aku gimana dong Tan??''
"Tante sendiri juga bingung Adiva, bagiamana kalo kamu segera kesini siapa tahu kamu bisa mencegah kepergian nya"saran Maria.
"Ya tante sebentar lagi aku sampai !'' ujar Adiva.
Tut.. panggilan berakhir.
Tak lama Dirga dan papa turun dari kamar masing-masing menggeret koper mereka dengan pakaian rapi.
Mereka berjalan menuju meja makan untuk sarapan terlebih dahulu.
Maria yang berada di dapur menoleh kepada kedua nya.
"Loh Mar kenapa kamu belum siap-siap apa kamu tidak ikut??'' tanya sang suami.
"Ikut mas,tapi entah kenapa sejak subuh kepala ku begitu pusing hingga aku tak sempat bersiap-siap!!' sahut Maria mencoba mencari alasan.
"Oh ya sudah kalau begitu cepat kamu siap-siap"ujar Andi.
Maria tampak menghela nafas ia memikirkan cara bagaimana mengulur waktu agar Adiva sampai atau tidak kembali ke tanah air dulu pagi ini.
"Iya mas!'' sahut Maria sambil kemudian ia berjalan menaiki kamar nya, sesampai di kamar Maria menghela nafas karena Adiva menghubungi nya.
"Halo
"Tante aku sudah di depan apartemen,kalian belum berangkat kan? Tanya Adiva uang saat ini tengah berdiri di depan apartemen mewah itu.
"Ya Tante belum berangkat,tunggu Tante akan turun
Tut.. panggilan di putus.
Andi dan Dirga yang saat ini tengah duduk di ruang tamu menunggu Maria bersiap menoleh ke arah tangga di mana di sana Maria kembali turun tanpa bersiap sama sekali.
"Loh Mar ada apa lagi?? kenapa kau masih belum bersiap-siap juga"tanya Andi tak habis pikir.
"Tunggu sebentar mas ada tamu "
Tamu??
Andi dan Dirga mengernyit kan alis siapa yang bertamu pagi begini apa lagi mereka sebelum nya tidak membuat janji.
Tak lama Adiva dan Maria muncul.
"Pagi om,Pagi Dirga!'' sapa Adiva sambil tersenyum manis lalu ia duduk tak jauh dari Dirga sebenarnya Dirga risih namun ia biarkan saja toh ia pikir mereka sebentar lagi akan berangkat.
"Pagi "jawab Andi tampak sedikit malas namun gak ia tunjukkan tak enak dengan Adiva .
Adiva melirik koper Dirga dan Andi yang berada di bawah kaki mereka.
"Loh kalian mau pulang?'' tanya Adiva tampak berpura-pura terkejut.
"Ya kami rasa tidak ada lagi pekerjaan di sini lagian orang kepercayaan om bisa menghandle nya jadi kami memutuskan untuk kembali pagi ini"jelas Andi ia kemudian melirik pada sang istri yang sedari tadi enggan bersiap.
"Yaah ku pikir aku bisa terus bersama mu cukup lama menghabiskan waktu bersama seperti dulu lagi Ga,nyata nya tidak !'' ujar Adiva kemudian ia menundukkan wajah nya lesu membuat Dirga melirik nya dengan malas .
"Adiva semua sudah berubah tak mungkin bisa seperti dulu lagi"ujar Dirga kemudian.
"Tapi bagi aku semua nya sama Ga! tidak ada yang berubah hanya kamu berubah tapi aku tidak !! tidak bisa kah kau melihat ketulusan ku sekali ini saja!'' pinta Adiva sambil dengan lancang nya ia memegang tangan Dirga.
Dirga melirik tangan yang di pegang Adiva, namun Adiva senang sebab Dirga sama sekali tak melepaskan nya.
Melihat itu Andi segera mengajak sang istri ke kamar.
"Ayo Mar biar ku bantu kau bersiap dari tadi kau sama sekali tak ada pergerakan"ujar Andi sambil menarik pelan tangan sang istri.
"Tapi mas aku..."
"Sudah cepat bisa-bisa kita terlambat '' ujar Andi lagi membuat Maria mau tak mau menuruti nya .
Adiva semakin berani ia merapatkan tubuh pada Dirga kemudian memeluknya Begitu saja Dirga tampak kaget hingga ia mendorong tubuh Adiva.
"Adiva hentikan kau tidak bisa begini semua sudah tidak sama aku milik orang lain tak seharusnya kau begini"Bentak Dirga sambil menjauh dari Adiva membuat Adiva kaget dengan bentakan nya dan kekecewaan muncul di wajah cantik Adiva.
Ya Adiva memang cantik tapi itu sama sekali tak bisa menggoyahkan hati Dirga .
"Kau membentak ku lagi?? tidak kau lihat setulus apa hati ku pada mu Ga!! Aku bahkan sampai sekarang masih menutup hati untuk Pria lain di luaran sana demi kamu,sekali lagi ku tegaskan hanya demi kamu Ga!!'' Adiva berucap dengan lantang sambil mengeluarkan air mata ia tahu dulu Dirga tak tega saat melihat air mata menetes dari mata nya,namun kekecewaan Bertambah kala ia melihat Dirga tampak biasa-biasa saja.
Terlihat Dirga tampak cuek sambil memainkan ponselnya.
"Ga bahkan kau tak mendengar kan ku!''
"Ya aku mendengarnya aku juga tak meminta semua itu pada mu kan,kau bebas ingin melakukan apapun "sahut Dirga kemudian matanya melirik dari tangga turun kedua orang tua nya yang sudah siap.
"Tapi aku mencintaimu Ga sangat mencintai mu dan hanya kamu hiks"Adiva terisak kambali saat ia melihat Maria turun.
"Tapi aku tidak !!'' tegas Dirga Adiva ingin kembali memeluknya namun Dirga dengan cepat mengelak.
"Mi,Pi kita bisa berangkat sekarang ku rasa ini sudah cukup terlambat"ujar Dirga sambil melirik jam tangan nya.
"Ya tapi Ga"
"Sudah mi terserah mami saja jika masih ingin di sini mami tinggal saja biar aku dan papi pulang!''ujar Dirga ia kemudian mendorong koper nya menuju mobil.
Adiva mendekati Maria.
"Tan apa Dirga tidak bisa di cegah ayolah ku mohon bantu aku "Adiva memohon sementara Andi dan Dirga sudah memasukkan koper mereka kedalam mobil.
"Maaf sayang Tante tidak bisa mencegah nya kau lihat Dirga seperti apa bukan"ujar Maria sambil mengelus kepala Adiva.
"Berarti sudah tak ada kesempatan ku lagi bersama Dirga ya Tan?''tanya Adiva tampak murung membuat Maria tak tega .
"Kata siapa kesempatan itu selalu ada Div hanya saja kita tidak tahu kapan? Kau juga bisa berkunjung kerumah Tante tenang saja Tante juga akan bicara sama Dirga nanti "ujar Maria tampak menenangkan Adiva.
Tak lama Andi menanggapi.
"Mar kau ikut tidak ?? jika ikut cepat masuk!'' ujar Andi.
"Sayang Tante berangkat ya! kamu jangan sedih segera berkunjung kerumah Tante"ujar Maria kembali ia mengunci apartemen nya lalu memeluk erat Adiva.
Maria memasuki mobil kemudian melambaikan tangan pada Adiva.
Adiva menatap hampa apartemen yang sempat di diami Dirga meski hanya beberapa hari.Kemudia dengan langkah gontai ia memasuki mobil nya dan melajukan nya entah kemana.
