Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Balik ke Jakarta
Singkat cerita Erwin mengajak Vania, Dev dan Andra untuk kembali ke kota Jakarta, kemudian setelahnya Erwin akan melangsungkan pernikahan antara dirinya dan juga Vania.
"Aku mau balik ke Jakarta, tapi bagaimana dengan rumah ini dan reaksi keluargaku nanti terhadap kakak?“ tanya Vania kepada Erwin.
"Kita akan merenovasinya dan menjadikan vila milik kita, nanti di saat ada keluargaku ataupun keluargamu yang ingin liburan ke sini. Mereka bisa menempatinya dan tidak harus mencari vila ataupun penginapan lagi...." jawab Erwin yang memberikan usul kepada Vania.
"Bahkan kita bisa menyewakannya ke pendatang yang lain, kalau soal keluargamu aku akan menanggung resikonya...." lanjut kata Erwin kembali.
"Wah....ide kakak boleh juga dan rekening ku tidak akan pernah sepi....hihihi...." kata Vania kemudian dan ia sangat menyetujui usulan dari Erwin.
"Terus kapan kita akan kembali ke Jakarta?" tanya Vania kembali.
"Mungkin seminggu lagi, soalnya masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan Rizal dan aku akan meminta Rizal untuk mencari tukang untuk merenovasi rumah ini...." ucap Erwin lagi dan Vania hanya bisa mengikuti keinginan Erwin.
Singkat cerita rumah Vania telah selesai di renovasi dan hari ini mereka akan balik ke Jakarta.
Tadinya Nita tidak akan ikut Vania ke Jakarta, akan tetapi Vania memaksa dan memohon kepada Nita untuk ikut bersamanya dan si kembar.
Saat ini mereka sedang menaiki kapal untuk menyebrang ke pulau Jawa dan saat ini Vania sedang menemani kedua anaknya, untuk beristirahat walaupun sebentar.
Sekitar 3 jam 56 menit mereka pun sampai di Banyuwangi dan selanjutnya mereka akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil menuju Jakarta kurang lebih selama 14 jam 35 menit.
Setibanya di Jakarta Vania, Nita, Dev dan Andra di bawa ke rumah keluarganya Erwin terlebih dahulu untuk beristirahat sejenak.
Baru setelahnya Erwin akan memulangkan Vania kerumah keluarganya, begitu juga dengan Nita dan kedua anak laki-lakinya yang akan mengikuti Vania.
Erwin, Vania, Nita Dev dan Andra di sambut hangat oleh mami Gina, papi Febri dan Edwin sang uncle kece.
"Ini pasti cucu-cucunya oma yang tampan-tampan...." ujar mami Gina setelah melihat Dev dan Andra.
Dev dan Andra hanya bisa saling lirik saja, di karenakan mereka masih sangat bingung.
"Dev....Andra, yang ada di depan kalian ini itu adalah oma dan opa kalian berdua dari papa. Kemudian yang di sana itu ada uncle Edwin saudara kembarnya papa...." Erwin menjelaskan kepada kedua anak laki-lakinya tersebut dan memperkenalkan keluarganya kepada kedua anaknya tersebut.
"Win....ajaklah mereka beristirahat terlebih dahulu, mereka terlihat sangat lelah...." sahut papi Febri.
"Kata papimu benar, ajaklah mereka beristirahat dulu dan kebetulan mami sudah menyiapkan kamar untuk mereka...." sambung mami Gina.
"Iya mi, aku akan mengajak mereka beristirahat terlebih dahulu dan...." lanjut kata Erwin yang mengiyakan perkataan mami dan papinya tersebut.
Erwin pun mengajak kedua anak-anaknya dan juga Vania dengan Nita, menuju ke sebuah kamar yang sudah di siapkan oleh mami Gina.
"Kalian bisa beristirahat sejenak di kamar ini, sedangkan kamarku berada di sebelah kamar kalian...." kata Erwin kemudian yang telah mengantarkan Vania, Nita dan juga kedua anaknya ke kamar tersebut.
"Terimakasih kak, mungkin kami akan beristirahat lagi...." balas Vania kembali.
"Dan kalau kalian mau camilan, kalian bisa memintanya kepada mami Gina...." ucap Erwin lagi dan keempatnya hanya mengangguk saja.
Sepeninggalan Erwin, Vania pun menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah koper yang ia bawa. Untuk mencari pakaian ganti.
"Dev....Andra....kita bersih-bersih dulu yuk, baru setelahnya kalian boleh tidur lagi...." ujar Vania yang mengingatkan kedua anak-anaknya tersebut.
"Tapi kami masih sangat mengantuk ma, kami mau tidur lagi...." balas Andra dengan mata terpejam dan tubuhnya yang sudah berada di atas kasur.
"Andra....Dev....tidak ada tapi-tapian, setelah bersih-bersih di kamar mandi kalian boleh melanjutkan tidur...." bujuk dan rayu Vania kepada kedua anaknya tersebut.
"Tapi mandiin...." jawab Dev pada akhirnya dan Vania hanya mengangguk saja.
Mau tidak mau mereka pun akhirnya membersihkan diri mereka terlebih dahulu, baru setelahnya mereka akan melanjutkan tidur mereka yang terganggu.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
"Bagaimana Juna....Rizwan, apakah kamu sudah menemukan adik kalian?" tanya mama Selvi kepada anak laki-lakinya dan juga asisten pribadi anaknya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.
"Maaf ma, kami belum menemukannya dan kami juga tidak akan menghentikan pencarian ini...." kata Juna yang sempat melihat ke arah Rizwan, sebelum dirinya menjawab pertanyaan dari mamanya tersebut.
"Iya ma, mama jangan khawatir kami juga akan terus mencari di mana keberadaan Vania...." ucap Gisel sahabatnya Vania yang selalu menyempatkan diri untuk bermain ke rumah keluarga Adriansyah, bersama dengan Lisa.
"Iya nak....mama juga tidak akan berhenti berdoa kepada sang pencipta, untuk mempertemukan mama dengan Vania kembali dengan keadaan sehat Wal'afiat...." ujar mama Selvi kembali.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Untuk keesokan harinya Erwin menempati janjinya, untuk mempertemukan Vania dengan keluarganya kembali dan sekalian meminta restu kepada kedua orang tuanya Vania.
Di dalam kamar dan sebelum sarapan di mulai, Vania sangat gugup karena sebentar lagi akan bertemu dengan kedua orang tuanya dan juga kakaknya yang sangat ia rindukan.
"Van....duduklah, aku pusing loh melihat kamu dari tadi berjalan seperti seterikaan yang mondar-mandir...." kata Nita kepada Vania dan Nita pun menarik lembut tangannya Vania dan mengajaknya duduk di sebelahnya.
"Aku mengerti perasaanmu yang sedang gugup, coba kamu atur nafas kamu dan setelahnya kamu pasti merasa baikan...." lanjut kata Nita kemudian.
Dan Vania pun mengikuti intruksi dari sahabatnya tersebut, dia mulai menarik nafas dan membuangnya secara perlahan.
"Sudah merasa baikan kan? Kalau sudah, kita turun kebawah untuk bergabung sarapan. Lagi pula Dev dan Andra juga sudah ada di bawah...." ucap Nita, setelah melihat Vania mengaggukkan kepalanya.
Ya....Dev dan Andra sudah ada di bawah bersama dengan Erwin dan keluarganya, mereka sedang menunggu kedatangan Vania dan Nita untuk bergabung di meja makan.
"Yuk kita turun, aku takut mereka menunggu kita kelamaan...." ajak Vania kepada Nita dan mereka pun keluar kamar dan berjalan menuju meja makan.
"Akhirnya....kalian berdua turun juga, tadinya kalau kalian berdua belum turun juga mami akan meminta Erwin atau Edwin untuk menjemput kalian...." ujar mami Gina sambil bercanda, setelah melihat kemunculan Vania dan Nita.
Sedangkan Vania dan Nita hanya tersenyum saja, untuk menanggapi candaan dari mami Gina tersebut.
Kemudian mereka berdua pun bergabung dengan keluarga Erwin, untuk sarapan bersama.
TBC