Kayla di tinggalkan ibu nya ketika dia masih kecil ayah nya menikah lagi dengan janda anak satu yang berbeda hanya satu tahun dengannya.
setelah ayah nya menyusul ibu Kayla untuk selama nya ibu sambung Kayla ingin memiliki semua harta dan peninggalan saya ayah dan menikahkan Kayla dengan orang yang telah beristri tiga.
Akan kah Kayla dapat hidup bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelamatan kayla
Di apartemen ada seorang wanita yang sedang menatap keluar dari jendela dan sambil menerima telpon.
"Ya aku akan kembali ke Indonesia karena sebentar lagi kontrakku pun di sini habis"
Telpon itu pun ditutup secara sepihak oleh nya dan tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memeluknya dari belakang.
"Kamu akan meninggalkan aku di sini sendiri?" Tanya laki-laki itu.
"Aku harus pulang dan kembali bersama Angga, aku yakin dia masih mencintaiku" ucap nya penuh percaya diri.
"Bagaimana dengan ku?" laki-laki itu pun membalikan tubuh wanita yang sedang dia rengkuh setelah semalam mereka melalui malam yang panas.
"Kalau aku bisa bersama Angga, kehidupanmu juga akan lebih baik. Aku tak akan meninggalkan kamu tenang saja lagi pula Angga tak dapat memuaskan ku selama aku menikah dengannya, dia hanya sibuk dengan pekerjaannya"
"Dan kamu pun te obsesi dengan karir mu hingga mampu meninggalkan anak yang kau lahirkan"
Wilona terdiam memang selama ini dia sangat terobsesi akan karir nya sebagai model hingga mampu meninggalkan anak yang telah dia lahir kan.
"Sudah lah semua nya sudah berlalu yang terpenting sekarang adalah Angga mampu membuat hidupku lebih layak dari sebelum nya tanpa aku harus bekerja" Jawab Wilona dan membalikkan tubuhnya kembali untuk menatap pemandangan dulu luar jendela.
"Lalu kamu akan kembali ke negara mu kapan?"
"Mungkin secepatnya karena kontrak aku disini pun tinggal beberapa hari lagi" ucap nya lagi.
***
Sementara di mention Angga terjadi keributan karena Bella ingin ikut dengan ayah nya ke kantor.
"Gak mau...... Gak boleh.... papah gak boleh tinggalin Bella!!" Teriak Bella sambil memegang erat baju Angga dengan sangat kuat.
"Sayang..... kamu kenapa? gak biasa nya kamu seperti ini? Papah kan cuma pergi bekerja sayang" ucap Angga dengan lembut kepada anak nya.
"Ngga mau..... " Bella masih saja merajuk kepada Angga dia tetap ingin ikut ke kantor Angga.
Nenek Puspa pun sama mencoba membujuk Bella agar tak merajuk dan membiarkan Angga pergi ke kantor tetapi ucapan nenek Puspa pun tak di dengarkan oleh Bella.
"Angga bagaimana kalau Bella di ajak saja ke kantor kamu?" usul nenek Puspa pada akhirnya karena tau kalau Bella itu tak bisa di bujuk bila sudah menginginkan sesuatu.
"Hm.... nanti di sana dengan siapa mah? Lagi pula di sana tak ada tempat bermain yang ada dia akan cepat bosan" ungkap Angga memberikan alasan yang masuk akal.
"Aku akan bawa mainan aku papah aku janji tak akan merepotkan papah kerja" ucap Bella memperlihatkan wajah imut nya kepada Angga.
Kemudian Angga pun menghela nafas panjang mendengar ucapan sang anak.
"Ya sudah kalau kamu memaksa tetapi ingat Bella papah di kantor bukan sedang bermain ok?!" ucap tegas Angga agar Bella mengerti dan tak akan rewel di kantor nya.
"Ok papah" Bella mengangkat tangannya seperti sedang hormat ketika upacara di hari Senin.
"Ok kalau begitu, bi.... tolong siapkan keperluan Bella yang akan aku bawa" perintah Angga kepada pelayan yang berada di rumah tersebut.
"Baik tuan akan saya siapkan" ucap salah satu pelayan yang sedang berdiri tak jauh dari mereka.
****
Kayla masih tertidur di kostan Winda setelah penculikan yang gagal itu.
"Kay.... bangun Kay.... kita harus bekerja" Winda membangunkan Kayla yang masih setia menutup mana.
"Hm....." Kayla pun menggeliat ketika sesuatu menyentuh tangannya.
ketika Kayla membuka mata betapa kaget nya dia melihat sekeliling bukanlah kamar kost yang selama ini dia tempati.
"Aaaaa........" teriak Kayla pada akhir nya.
"Ish Kay.... berisik tau pagi-pagi kamu sudah teriak saja" Winda sambil menutup telinga nya karena mendengar teriakan Kayla yang sangat memekakkan telinga nya.
"K-k kak Winda?!" ucap kayla terbata dan menautkan alis nya tak percaya akan apa yang dia lihat.
Bukankah semalam dia akan di culik dan dibawa pulang oleh utusan si Broto itu? Tetapi kenapa sekarang dia berada di dalam kostan Winda? kayla bertanya-tanya dalam hati nya mencoba mengingat akan apa yang terjadi selanjutnya setelah mendengarkan pembicaraan preman-preman itu.
"Sudah lah kay.... gak usah kamu pikirkan nanti aku jawab apa yang mau kamu tau" ucap Winda mencoba memberikan ketenangan untuk Kayla.
"Baiklah...."
"Sekarang lebih baik kamu mandi dan siap-siap kita harus segera bekerja. Bukankah hari ini hari pertama kamu bekerja di kantor ku?" Winda sambil memainkan alisnya mencoba bercanda dengan Kayla.
"Ah.... Iya aku sampai lupa kalau aku bukan lagi seorang pengangguran" Kayla terkekeh mengingat hal itu dan buru-buru pulang ke kostan nya yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari kamar kostan Winda.
Winda yang melihat nya pun ikut terkekeh sambil menggelengkan kepala nya.
Setelah beberapa saat Kayla menghabiskan waktu untuk bersiap-siap pergi ke kantor sekarang dia harus kembali ke kostan Winda agar bisa pergi bersama hitung-hitung menghemat ongkos perjalanan nya.
"Kak win.... Aku sudah siap!!" Teriak Kayla dari arah luar kamar kostan nya..
"Iya bawe....l" sambil keluar dan mengunci kamar nya Winda pun mendekat ke arah Kayla.
"Apa kamar mu sudah di kunci Kay?" tanya Winda kemudian dia mengingatkan Kayla.
"Iya sudah yuk kita berangkat" ajak Kayla kemudian.
Didalam mobil Kayla pun bertanya akan apa yang sebenarnya terjadi waktu malam itu.
"Kak Winda bisa kah kamu ceritakan apa yang terjadi kemarin malam? kenapa aku sampai tak bisa mengingat apapun?" tanya Kayla beruntun.
"Sebenarnya aku pun tak tau pasti Kay tetapi..."
Flashback on
"Win..... Winda......" Suara teriakan dari arah luar kamar kostan Winda membuat Winda yang tengah santai sehabis kepulangan Tio pun berdiri langsung menuju depan pintu untuk mengetahui siapa orang yang malam-malam bertiak seperti itu.
"Tio.....?!! ucap Winda kaget karena baru saja dia pulang dari kostan ya setelah mengantarkan Winda tadi.
Dan bertambah kaget ketika melihat Tio membopong Kayla di tangannya.
"Ada apa ini Yo?"
"Sudah biarkan aku masuk dulu ini berat win...."
Winda pun mempersilahkan Tio masuk ke dalam kamar kost nya.
"Letakkan saja dia di atas tempat tidurku Yo"
Tio pun tanpa membuang waktu langsung menuruti apa yang di ucapkan Winda baru saja.
Setelah Tio meletakkan Kayla dia pun terduduk di lantai sambil menyandarkan kepala nya ke dinding.
"Ini minum dulu Yo" ucap Winda memecah lamunan Tio.
"Terimakasih"
"Sebentar aku akan ambilkan air hangat" Winda berlalu ke bagian belakang guna mengambil air untuk mengompres wajah Tio yang terlihat lebam-lebam.
Winda mengompres wajah Tio dengan sangat perlahan.
"Yo.... Bisa kamu ceritakan apa yang terjadi?"
"Aku juga gak tau apa yang terjadi win, yang aku tau itu teman kamu itu berteriak minta tolong dan suasana di sana kamu lihat sendiri kan waktu aku mengantar kamu sangat lah sepi" ungkap Tio dan diangguki oleh Winda.
"Terus?"
"Ya aku melihat dia sedang meronta-ronta dan seketika dia lemas ya aku bantu dan sekarang lihat lah keadaan ku sekarang" Tio menjelaskan apa yang dia tau sambil meringis kesakitan ketika Winda mengelap nya.
"Pelan-pelan win perih" ucap Tio.
flashback off