Menceritakan tentang seorang anak yang orang tuanya di bunuh oleh sahabat dekat ayahnya sendiri, namun akhirnya ia berkhianat dan menjadi musuh karena di butakan oleh cinta.
Hingga suatu saat ia tumbuh menjadi pendekar yang hebat,dan saat itu juga ia akan menuntut balas atas kematian kedua orang tuanya.
Setelah dendam kedua orang tuanya terbalaskan, barulah perjalanan sejati dirinya dimulai sebagai kunci perdamaian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putra Bungsu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelahiran Sang Pendekar
Setelah beberapa bulan dari pernikahan Mingyin di kabarkan hamil, dan sekarang telah memasuki detik-detik akan kelahiran sang buah hati.
Fengshui yang telah tidak sabar akan kehadiran sang buah hati sempat merasa gelisah akankah anaknya perempuan ataukah laki-laki.
Disaat Fengshui yang hendak mengajak Mingyin keluar jalan-jalan, tiba-tiba Mingyin meraskan perutnya sakit seperti di tendang-tendang.
"Aduuuhhh, sakit. Suamiku sepertinya sang buah hati Kita sudah tidak sabar ingin keluar ini. Aduuuhhh." Ucap, Mingyin yang merasa kesakitan.
Dengan segera Fengshui membawa Mingyin ke kamar dengan menggendongnya, lalu meminta tolong kepada murid seperguruan yang dia temui untuk memanggilkan tabib bayi.
"Sabar ya istriku. Aku akan membawamu ke kamar terlebih dahulu, sambil menunggu Tabib bayi datang." Ucap, Fengshui yang sedang menenangkan istrinya.
Tak beberapa lama sang Tabib bayi datang.
"Tolong Tuan dapat tunggu diluar terlebih dahulu." Perintah tabib bayi.
Fengshui pun keluar dan menunggu kelahiran sang buah hati di balik pintu.
Dengan perasaan was-was dan nano-nano deh pokoknya, antara senang,sedih,gelisah campur jadi satu.
Dengan perasaan yang nano-nano sehingga membuat Fengshui tak jenak untuk duduk, mondar-mandir, bolak-balik menunggu kelahiran anak pertamanya.
Setelah sekian lama menunggu terdengarlah suara tangisan bayi.
"Oooeeee..... Oeeeee... Oooeeeee...."
Dengan rasa bahagia yang memuncak Fengshui sontak melompat kegirangan, sampai dia tidak menyadari gurunya telah datang menemuinya.
"Ehh,, guru. Maaf Aku tidak mengetahui jika guru sudah disini."
"Tidak apa-apa Fengshui, sepertinya tadi Aku mendengar suara tangisan bayi, apakah Anakmu sudah lahir ?" Tanya guru Liuking.
"Iya guru, memang benar itu suara tangisan bayi yang tidak lain adalah anakku."Ucap Fengshui.
Sang Tabib bayi pun keluar dengan memberikan kabar bahagia akan kelahiran sang buah hati dari Fengshui dan Mingyin.
Namun belum sempat Tabib bayi bersuara Fengshui sudah mendahuluinya dengan pertanyaan.
"Bagaimana Tabib ?" Tanya Fengshui.
"Selemat Tuan, Anak Anda sudah lahir dan selamat Anak Anda laki-laki dengan paras yang sangat tampan seperti Anda." Jawab sang Tabib.
"Lantas bagaimana dengan keadaan Istriku Tabib ?" Tanya, Dongmen agak merasa khawatir.
"Tenang Tuan Istri anda Ibu dari sang bayi tidak apa-apa hanya merasa kelelahan setelah melahirkan Anak Anda, namun di harapkan untuk beristirahat beberapa bulan untuk memulihkan staminanya." Jawab Tabib.
"Syukurlah, kalau begitu bolehkah saya menemui istriku." Tanya, Fengshui kepada tabib bayi.
"Oohhh, silahkan Tuan." Jawab Tabib bayi.
Fengshui yang merasa amat bahagia tidak mempedulikan gurunya yang berada di sampingnya, sehingga langsung masuk menemui istrinya Mingyin.
"Mingyin... Kau istirahatlah dahulu, jangan terlalu banyak bergerak. Biar nanti segala kebutuhan yang kau butuhkan aku yang akan memnuhinya." Ujar Fengshui.
Mingyin yang merasa sangat lemah membalas perkataan Fengshui dengan nada pelan.
"Iya Suamiku, Aku merasa sangat-sangat lelah,setelah melahirkan Anak Kita."
Fengshui yang baru tersadar jika gurunya tadi sedang bersama-sama menunggu, akhirnya dia keluar menemuinya dengan menggendong sang bayi.
"Maaf guru, Aku tidak bilang dulu jika Aku mau masuk menemui Mingyin."
"Tidak apa-apa Fengshui, ini Anakmu ?
Sungguh sangat tampan sepertimu, semoga kelak Ia menjadi pendekar yang tak terkalahkan." Ucap guru Liuking.
"Guru..., Aku titipkan kitab ini, untuk Anakku sepertinya hanya guru lah yang dapat mengajarkan Anakku jurus yang ada di kitab ini."