NovelToon NovelToon
HIDDEN MARRIAGE

HIDDEN MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Pernikahan rahasia
Popularitas:497
Nilai: 5
Nama Author: Wendy081104

Elena terikat pernikahan sejak umurnya menginjak 17 tahun. Awalnya pernikahan ini tidak ia ketahui, hingga saat umurnya menginjak 20 tahun, barulah ia mengetahui bahwa ia sudah menikah selama 4 tahun. Namun yang membuat Elena bertanya, siapa pria yang berstatus sebagai suaminya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wendy081104, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Keesokan paginya... 

Alex bangun lebih awal dan menemukan Elena masih tertidur nyenyak di pelukannya. Dia menatap wajah Elena dengan penuh rasa bahagia. Dia mencium kening Elena dengan lembut, lalu ingatannya berputar ke kejadian semalam. Sontak dirinya langsung tersenyum puas, pada dirinya sendiri. Alex mengusap pelan wajah Elena yang begitu lembut.

Matanya yang tajam seperti elang melihat ke seluruh tubuh Elena, yang tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya. Begitu juga dengan Alex. Semalam dari kamar mandi, Alex sama sekali tidak berhenti, untung saja dia bisa mengontrol kewarasannya, karena semalam Elena sudah memberikan lampu hijau, tapi Alex ingin menunda sementara.

Seluruh tubuh Elena penuh dengan kissmark milik Alex, tidak ada satupun inci kulitnya yang terlewatkan dari sentuhan Alex semalam. Alex menarik napas dalam-dalam, menikmati aroma tubuh Elena yang lembut. Dia dengan perlahan mengelus rambut Elena, jari-jarinya terhenti di lekuk lembut lehernya. Elena menggeliat dan membuka matanya perlahan, tatapannya menatap Alex dengan pandangan sayu dan mengantuk.

"Sweetie, wake up." bisik Alex pelan.

Elena menyusupkan tubuhnya hingga masuk ke pelukan Alex, mencari tempat nyaman di sana.

"Hari ini aku akan melakukan konferensi pers." bisik Alex.

Elena yang awalnya masih mengantuk, langsung melek matanya, saat mendengar perkataan Alex. Elena mendongkak, menatap Alex yang sedang tersenyum. "Konferensi? Ada masalah?" tanya Elena bingung.

Alex mencubit pelan hidung Elena. "Sebelum itu, kita harus mandi. Kamu akan ikut bersamaku ke perusahaan." jelas Alex, yang di angguki oleh Elena.

·–·–·–·–·

Berita mengenai kehamilan Lily, dan postingan wanita itu menjadi trening di media sosial. Banyak orang yang memberi selamat pada Lily, karena telah mengandung anak dari pewaris keluarga Castellio, namun mereka tidak tahu kebenarannya.

Lily yang melihat postingannya, di banjiri oleh komentar positif langsung tersenyum puas penuh kemenangan, tapi ada yang mengganjal di hatinya. Walaupun dia sudah memposting USG itu, pria yang dia tandai Alex, belum memunculkan dirinya.

Namun Lily tidak peduli dengan semua itu, dia sudah puas dengan hal ini. Keluarga Elena yang berada di New York, juga terkejut dengan berita itu. Bahkan Jack sudah marah besar, karena Alex sudah menyakiti putri mereka.

Damien terus menenangkan ayahnya. "Ayah tenanglah, Alex yang aku kenal itu, tidak akan seperti ini. Kita bahkan belum tahu seluk beluk kejadian ini, jadi mari kita tunggu hingga Alex berbicara." kata Damien.

Helena mengangguk. "Benar suamiku, mari kita tunggu lebih lama, jangan mengambil pikiran sepihak seperti itu." tambah Helena, menenangkan Jack.

Jack menghela napasnya pelan, benar sepertinya dia terlalu terburu - buru, bahkan hal ini belum ada kejelasannya sama sekali, dia yang terlalu mengambil kesimpulan cepat. Saat melihat postingan itu, Jack langsung ingin terbang ke Moskow untuk menghajar suami putrinya itu, karena sudah mengkhianati putrinya. Namun perkataan Helena dan Damien benar, mereka harus menunggu kabar yang sebenarnya.

Berita itu juga mengejutkan Mariana dan Axelion, namun tidak dengan Liu. Wanita itu justru tersenyum senang, namun dia tidak tahu siapa ayah dari bayi yang di kandung oleh Lily.

Namun mereka tidak tahu, bahwa Alex maupun Elena menanggapi berita ini dengan santai, bahkan Alex sudah menyiapkan konferensi pers untuk memberitakan kebenaran mengenai hasil USG itu.

·–·–·–·–·

Alex dan Elena sampai di perusahaan Alex, dengan David yang sudah menunggu mereka di parkiran bawah tanah, banyak wartawan dan karyawan yang sudah menunggu di depan perusahaan pria itu. Alex menggenggam tangan Elena erat, lalu mereka menuju ruangan Alex, yang berada di lantai 81 menggunakan lift di parkiran bawah tanah. Elena sudah mendengar penjelasan dari Alex, mengenai kejadian ini.

Sesampainya di lantai 81, Alex membawa Elena masuk ke ruangannya, yang ternyata sudah berjejer banyak pengawal milik Alex. Saat sampai di dalam ruangan Alex, Elena melihat ada pengawal perempuan yang sudah menunggu di sana.

"David, tetap bersama istriku dan Feli di sini. Aku akan turun ke aula sendiri." kata Alex.

"Baik tuan." jawab Feli dan David bersamaan.

Saat Alex hendak berbalik, Elena menahan pelan tangan Alex, yang membuat pria itu berbalik dan menatap Elena, tidak perlu kata apapun Alex yakin Elena khawatir padanya.

Alex menangkup wajah Elena menggunakan kedua tangannya, "Jangan khawatir, duduk di sini dan lihat aku. Setelah selesai, aku akan kembali." kata Alex sambil menyatukan kening mereka.

"Kamu janji?" tanya Elena.

"Iya, aku janji." kata Alex yang di angguki oleh Elena.

Alex langsung berbalik dan meninggalkan ruangan itu, Elena menatap punggung belakang Alex hingga pria itu menghilang di balik lift.

"Nyonya jangan khawatir, hal seperti ini sudah sering di alami oleh tuan." sambung David.

"Sering di alami? Maksudmu banyak wanita yang hamil lalu mengakui suamiku sebagai ayah dari anak yang mereka kandung?" tanya Elena tidak percaya.

"Benar nyonya." jawab David.

Elena menatap David tidak percaya, astaga. Begitu banyak wanita yang mendambakan suaminya itu, dan itu membuat Elena sangat cemburu. Haruskah dia hamil juga? Untuk mengikat pria itu bersamanya?

"Elena apa yang kamu pikirkan? Fokus." gumam Elena, sambil menangkup kedua pipinya yang panas.

Alex melangkah masuk ke aula yang ada di lantai 67 dengan tegas dan dingin, tidak ada ekspresi di wajahnya seperti sebuah tembok kokoh yang tidak bisa di hancurkan. Saat dirinya sudah duduk di depan para wartawan, semua orang yang berada di ruangan itu menjadi hening. Ini bukan hanya sekedar konferensi, tapi Alex akan mengumumkan sesuatu yang akan membuat seluruh dunia penasaran.

"Pertama - tama, terimakasih pada semua wartawan yang sudah berada di dalam aula ini, kalian pasti bertanya - tanya tentang postingan dari seorang wanita, yang menaikan foto USG dengan menandaiku di media sosial." kata Alex.

Elena yang berada di ruangan milik Alex terdiam menatap foto dan data diri wanita, yang baru saja di berikan oleh David padanya. Elena tidak menyangka hal ini.

"Apa ini kebetulan?" gumam Elena, sambil menatap foto Lily dingin.

"Wanita yang menaikan foto USG itu, tidak mempunyai hubungan apa - apa denganku." semua wartawan terkejut dengan perkataan Alex.

"Aku memang mengenal wanita itu, namun aku sama sekali tidak pernah terlibat hubungan apapun dengannya, apalagi untuk tidur dengannya. Bagaimana aku melakukan itu, di saat aku sudah menikah dan mempunyai istri?" Alex mengangkat tangannya, dan menunjukan jari manisnya yang di lingkari cincin pernikahan dirinya dan Elena.

"Tuan lalu siapa anak dalam perut wanita itu?" tanya seorang wartawan.

"Aku tidak tahu. Dan juga, dia pasti telah tidur dengan lelaki belang di luar sana dan hamil." jelas Alex, dia secara tegas menolak anak itu.

"Lalu bagaimana dengan tanggapan istri anda?"

Sudut tipis tertarik di bibir Alex, "Kalian semua harus tahu, bahwa istriku sedang menonton konferensi ini, dia berada di ruanganku sekarang. Dia percaya padaku, tidak ada yang spesial dari tanggapannya mengenai hal ini."

Setelah konferensi pers itu, media berbalik dan menghujat Lily secara brutal di akun pribadinya.

"Dasar jalang."

"Murahan."

"Tidak tahu malu, menargetkan pria yang sudah menikah."

"Sepertinya aku adalah ayah dari anakmu nona, bisakah aku tidur denganmu?"

"Wanita gila."

"Darimana datangnya wanita ini, tidak tahu malu."

Dan masih banyak lagi hujatan kebencian dari para netizen untuk Lily. Bahkan pintu apartemen wanita itu di pukul dari luar, banyak orang di luar pintu apartemen itu yang meneriakinya dan memakinya di luar sana.

Hujatan yang tak henti-hentinya menggerogoti hati Lily. Ia terbaring di tempat tidur, memeluk erat perutnya. Setiap ketukan di pintu, setiap suara kasar di luar, seakan-akan menghantam dirinya dengan kekuatan penuh. Wajahnya pucat pasi, matanya berkaca-kaca, dan tubuhnya gemetar tak henti-hentinya.

Gambar USG yang diunggahnya, foto yang menjadi bukti "kebenaran" yang dianggapnya akan membawa kebahagiaan, justru menjadi bumerang yang menghancurkan dirinya. Ia menyadari, dunia tak semudah yang ia pikirkan.

Taktik yang digunakan Alex telah berhasil menjatuhkannya. Ia tak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga kehilangan harga dirinya, bahkan dirinya sendiri. Bahkan karena perbuatannya, keluarganya juga ikut menanggung malu.

·–·–·–·–·

Alex kembali ke ruangannya, namun saat di depan, dirinya melihat David dan Feli yang berada di luar ruangan, namun dia berpikir jika Elena yang menyuruh mereka untuk keluar. Karena Itu, Alex langsung masuk ke dalam ruangannya.

Hal pertama yang Alex lihat, adalah Elena yang duduk di kursi kekuasaannya, dengan matanya yang menatap dingin ke arah ipad yang ada di depannya, bahkan suasana di sekitar Elena juga perlahan menjadi dingin.

"Sweetie." panggil Alex lembut.

Elena langsung mengangkat kepalanya, melihat Alex yang sudah berdiri tepat di sampingnya. Elena menatap Alex, tanpa mengedipkan matanya. Sedangkan Alex sendiri bingung dengan reaksi yang di berikan oleh Elena.

"Ada apa?" tanya Alex pelan.

"Hanya memikirkan beberapa hal, yang kebetulan terjadi, misalnya wanita ini." kata Elena sambil menunjuk data pribadi milik Lily, yang terpampang di layar ipad.

Alex menarik tangan Elena, dan membawanya untuk duduk di sofa, Elena hanya mengikuti dengan patuh tanpa perlawanan. "Ada apa?" Alex mengulang kembali pertanyaannya, karena dia tahu Elena sedang menutupi sesuatu.

Elena terdiam menatap Alex, yang sedang menunggu penjelasannya, "Sebenarnya...aku mengenal wanita itu." kata Elena akhirnya.

"Kamu mengenalnya?" tanya Alex.

Elena menganggukan kepalanya. "Iya, wanita itu...adalah mantan tunangan kakak sepupuku." jawab Elena, yang membuat Alex terkejut.

·–·–·–·

to be continue...

1
nyonya
jangan bilang lu sengaja menta ditembak lex
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!