NovelToon NovelToon
[Bukan] Suami Pilihanku

[Bukan] Suami Pilihanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Queensa tak menyukai pernikahannya dengan Anjasmara. Meskipun pria itu dipilih sendiri oleh sang ayah.

Dijodohkan dengan pria yang dibencinya dengan sifat dingin, pendiam dan tegas bukanlah keinginannya. Sayang ia tak diberi pilihan.

Menikah dengan Anjasmara adalah permintaan terakhir sang ayah sebelum tutup usia.

Anjasmara yang protektif, perhatian, diam, dan selalu berusaha melindunginya tak membuat hati Queensa terbuka untuk suaminya.

Queensa terus mencari cara agar Anjasmara mau menceraikannya. Hingga suatu hari ia mengetahui satu rahasia tentang masa lalu mereka yang Anjasmara simpan rapat selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Sudah 2 minggu sajak Queensa memutuskan untuk kembali ke rumah suaminya. Dua minggu sejak terakhir kali Queensa bicara dengan Affin. Dua minggu yang terasa seperti belajar cara mencintai, tanpa asumsi, tanpa ekspektasi.

Queensa pikir laki-laki itu sudah bisa benar-benar meninggalkannya, Queensa pikir Affin sudah menerima keputusannya untuk mencoba menjadi istri yang baik untuk suaminya saat ini, tanpa menoleh ke belakang. Tapi kenyataannya, perasaan tidak bisa dibunuh hanya karena kita menginginkannya mati.

Hari di mana Queensa sedang duduk sendiri di depan ruang rawat Anjasmara, Affin kembali datang membawan bakwan yang saat itu Queensa inginkan, Queensa kira semua akan berjalan baik.

Tapi lalu, di pintu ruang rawat yang seharusnya tertutup, perempuan itu melihat sosok yang sangat dikenalnya berdiri memperhatikan ia yang tengah bergurau dengan laki-laki pemilik hatinya di masa lalu.

Anjasmara.

Dunia seketika terasa menyempit. Queensa berdiri membeku. Entah apa yang Anjasmara pikirkan. Mengapa skenario hidup begitu kejam.

Anjasmara melihat bagaimana istrinya tertawa ceria bersama laki-laki lain. Terkejut, jelas. Tak ada senyum yang ia tunjukkan, hanya tatapan acuh, seolah berkata: kita bukan siapa-siapa lagi sekarang, kan?

*******

Pasangan suami istri duduk di kantin rumah sakit. Anjasmara memesan teh tanpa gula, sedangkan Queensa tidak ingin memesan apa-apa karena dia ingin segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan juga Affin.

Anjasmara menatap istrinya, teduh, tapi menyimpan luka.

Queensa menelan ludah, kali pertama perempuan itu merasa takut akan ketidakpercayaan suaminya.

"Sebenarnya tadi Affin datang untuk mengantarkan aku bakwan, kebetulan aku sedang ingin!" Queensa menggigit bibirnya, merasa gugup karena tak ada respon apapun dari pria itu.

Anjasmara diam lama. Lalu berkata:

"Selama ini kamu kan memang bahagia didatangi olehnya, saya tidak bisa melarang.

Karena saya hanya memberikan kamu kepahitan, laki-laki itu bisa membuatmu tertawa bahagia."

"Dengerin aku!"

Anjasmara tidak bicara apa-apa, tapi pria itu bergegas pergi kembali ke ruang rawatnya. Do'anya semoga hari ini juga dokter memperbolehkannya pulang.

*****

Ternyata malam ini Anjasmara benar-benar bisa kembali ke rumahnya, malam setelah mereka pulang, Anjasmara duduk di tepi ranjang sambil memandangi Queensa yang sedang mengikat rambutnya. Tak ada kata. Tapi Anjasmara bisa merasakan keheningan ini tak lagi penuh ketegangan. Lebih seperti hening yang saling memberi ruang.

"Aku akan belajar mencintaimu," kata Queensa pelan.

Anjasmara diam seperti memberi waktu Queensa menyelesaikan ucapannya.

"Selama kamu dirawat. Aku cuma bertemu dengannya sebanyak dua kali." aku Queensa. Perempuan itu meletakkan sisirnya, lalu mulai berjalan dan duduk di sebelah suaminya. Tangan perempuan itu dingin saat menyentuh jemari Anjasmara.

Anjasmara akhirnya merespon.

"Kamu masih sayang sama dia?" tanya pria itu akhirnya.

Queensa menatap lurus ke depan. "Aku pernah sayang.. Tapi sekarang aku lebih takut kehilangan kamu."

Kata-kata itu tidak memecahkan semua kebekuan. Tapi mereka seperti lilin kecil di dalam ruang gelap. Cukup untuk membuat pria itu kembali menatap istrinya.

"Jika kamu bicara seperti ini sebelum kamu tahu bahwa sayalah yang mendonorkan ginjal untukmu kala itu, mungkin saya akan percaya dan sangat bahagia. Tapi sekarang,... "

Perempuan itu mengangguk. Queensa tahu, bekas luka di hati Anjasmara belum sepenuhnya hilang. Hanya saja, Queensa saat ini memilih tidak menggaruknya, cukup mendiamkan dan berusaha mengobati sebisanya.

Malam itu, sebelum tidur, Queensa menyodorkan tubuhnya, merengek ingin di peluk manja oleh Anjasmara.

Sayang, pria itu menolak. Walaupun demikian, Queensa tak lantas marah, kini dia memanfaatkan kehamilannya untuk mencari alasan.

"Bukan aku yang mau dipeluk, tapi bayi dalam perutku yang mau!" ujarnya memundurkan punggung dan berakhir menyentuh dada bidang suaminya.

Malam ini Anjasmara tidak merasa sendiri. Hari ini Queensa percaya, mungkin cinta memang tidak selalu indah.. Tapi kalau diperjuangkan oleh dua orang yang saling memilih setiap hari, cinta bisa tumbuh, berkembang, bahkan bertahan.

Queensa menutup matanya, lalu mencium pelan tangan seseorang yang memeluk pinggangnya. Dapat perempuan itu rasakan ketegangan saat bibirnya menempel di punggung tangan itu, sepertinya Anjasmara terkejut karena perbuatannya.

"Nanti kalau Mas kontrol, kita sekalian USG ya, kita lihat perkembangan dede bayi di perutku."

Anjasmara terkejut. Karena selama ini Queensa enggan untuk periksa kandungan dengannya.

"Kamu yakin?"

Perempuan itu menggangguk. "Aku ingin mulai hubungan kita dari awal lagi, aku juga harus berani menghadapi semua yang selama ini kuhindari." Queensa menggenggam tangan suaminya lebih erat. Diantara semua keberanian yang pernah dilalui dalam hidupnya, keberaniannya malam ini yang paling menggetarkan.

Untuk pertama kalinya perempuan itu sungguh yakin bahwa ingin belajar mencintai suaminya dengan cara yang tak akan membuatnya harus bertahan sendirian lagi.

******

Pagi itu, setelah sarapan, Anjasmara diam saja menunggu Queensa meminum susu hamilnya, Anjasmara memberi istrinya waktu, karena ia tahu perempuan itu sedang berpikir. Dan saat ia akhirnya berbicara, suaranya terdengar tenang, tapi dalam.

"Aku tahu pernah salah, lebih mencintai orang lain daripada kamu yang notabenenya suamiku. Tapi bukan berarti selama ini aku nggak berusaha menerima pernikahan kita."

Anjasmara menatap istrinya. Ada getir dalam kata-katanya, tapi juga kejujuran yang menampar.

"Bolehkah aku tetap tinggal?" kalimat itu akhirnya terucap dari bibir Queensa. Tanpa emosi, hanya ada nada lembut seolah memohon.

Queensa menggenggam tangan suaminya di atas meja makan. Jemari pria itu sempat kaku, tapi lalu perlahan mengendur.

"Tapi sekarang.. Kalau kamu mau tetap tinggal, kamu harus benar-benar ada. Bukan cuma badanmu, tapi juga hatimu. Saya nggak bisa membangun ulang rumah ini sendirian."

Perempuan itu tertawa kecil, walau matanya berkaca-kaca. "Aku masih ingin di sini, aku masih Ingin bersamamu.. Laki-laki yang pernah kubenci tapi juga orang yang telah memberiku kehidupan. Maaf.... maaf sudah bersikap buruk selama ini, Mas. Kini aku tahu alasan Ayah begitu ingin aku menikah dengan mu. Karena kamu orang yang sangat tulus membantu orang."

Mereka akhirnya tertawa bersama. Sebuah tawa yang masih terasa canggung, tapi jujur. Dan untuk pertama kalinya sejak menikah, Anjasmara seperti suami yang diinginkan oleh pasangannya. Bukan suami yang diharapkan kematiannya.

Begitupun Queensa, Dia ingin menjadi lebih baik, pelan-pelan, namun tetap berusaha.

Sore hari Anjasmara duduk memeriksa buku-buku yang dikirim oleh para mandor, sementara Queensa sibuk di dapur membuat teh hangat.

Setelah perempuan itu menyuguhkan teh di hadapan suaminya, ia akan langsung beranjak pergi, tapi kemudian Anjasmara memanggil.

"Queensa,"

Perempuan itu menoleh.

"Terima kasih karena sudah jujur soal Affin."

Perempuan itu menggangguk. Tak ada kalimat yang perlu dibalas menurutnya. Karena kadang, yang paling menyembuhkan bukan janji manis, tapi kejujuran yang getir, yang menyisakan ruang untuk memperbaiki.

####

Maaf ya teman-teman, author di bulan ini begitu banyak kegiatan sampai tidak memiliki waktu yang pas untuk update. Tapi meski begitu author akan tetap berusaha untuk menyelesaikan buku ini hingga tamat. Terima kasih yang selalu memberi dukungan selama ini, semoga kalian semua sehat dan dilancarkan rejekinya.

Happy Reading....

1
YuWie
Quen kah
Felycia R. Fernandez
sapa Nih?? apa jodoh Anjas berikutnya
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
semangat upnya thor... bagusss ceritanyaa
Felycia R. Fernandez
tetap semangat kk Thor 💓
Felycia R. Fernandez
heleh...🤬🤬🤬🤬🤬🤬
YuWie
mau menjelaskan yg bgmn affin... kejadian sebenarnya bgmn..kok malah quen plg sama dirimu bukannya april
nikatha
semangat kk otor smg up nya lancar g lama2 yaa /Smile/
Heni Fitoria
💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Ais
smoga msh ada takdir jodohnya quen dan anjas
Felycia R. Fernandez
ini yang dulu dipikirin Queen ,yang disangkanya Anjas hanya mau hartanya saja.padahal harta Anjas lebih banyak dari punya ayahnya
Felycia R. Fernandez
mending pisah aja Anjas, jangan jadi bucin tolol
YuWie
gak bisa komen apa2sama kamu Q..kupikir kamu kecelakaan nya sama temen wanita mu naik motor..ealahhh ternyata sama crush mu..suami mana yg gak marah coba. sdh bayinya gogrok sama laki2lain. benar anjas, tinggalkan saja Q yg masih egois. Sadarnya krn donor ginjal yg anjas lakukan bkn dari hati, makanya masih ngabotin pacarnya wae.
Ais
semangat thor ditunggu terus updateny makasih
YuWie
ya sdh biaralan aja anjas menyendiri... toh kamu yg salah
Felycia R. Fernandez
makasih kk Thor udah sempatkan untuk up kk🙏
Felycia R. Fernandez
kapoook kan...
makanya gak usah sooook...
Felycia R. Fernandez
ya iya la,untuk istri pembangkang seperti mu...
untung gak dicere
Felycia R. Fernandez
aku bacanya selalu tensi liat queen kk Thor, 😆
semoga Anjas menemukan perempuan yang tepat dalam hidupnya...
Felycia R. Fernandez
ya tuhan...
Felycia R. Fernandez
terjadi lagi...
queensa ini gak kapok kapok lho ya ...
haddeuh 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!